Anda di halaman 1dari 28

Penyaji :

Wira Rila Zulma., S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2016
LATAR BELAKANG

angka kematian anak usia


dibawah 5 tahun adalah sebesar
WHO pada
tahun 2010
6,6 juta dan 4 juta diantaranya
meninggal sebelum usia 28 hari
kehidupan.

Jumlah kematian bayi sebanyak 75%


tertinggi terjadi di Asia kematian neonatus
lebih dari 40% terjadi pada minggu
kematian bayi pertama kelahiran
data profil kesehatan
Indonesia tahun
2008

Angka kematian balita


kematian bayi sebesar 34
adalah sebesar 44 setiap
setiap kelahiran hidup
1000 kelahiran hidup
Penyebab kematian neonatus secara
umum disebabkan oleh :
Di Indonesia, menurut survey
ekonomi nasional (SUSENAS)
2005, kematian neonatus yang Kelahiran prematur 28%
disebabkan oleh BBLR saja
sebesar 38,85%.7

Infeksi 26%

Asfiksia 23%
• Perawatan BBLR merupakan hal
yang kompleks dan membutuhkan
infrastruktur yang mahal serta staf
yang memiliki keahlian tinggi
sehingga seringkali menjadi
pengalaman yang sangat
mengganggu bagi keluarga.Oleh
karena itu,
perawatan terhadap bayi tersebut
menjadi beban sosial dan kesehatan
di negara manapun.6
• Di Indonesia, perawatan BBLR dengan inkubator
sangat terbatas:
– jumlah terbatas
– biaya perawatan tinggi
– perlu tenaga terampil untuk mengoperasikan
– bayi terpisah dari ibu menghalangi kontak
kulit langsung ibu-bayi yang penting bagi
tumbuh kembang bayi

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlunya alternatif


lain untuk perawatan bayi prematur yang saat ini dikenal
Kangaroo Mother Care (KMC) dengan atau perawatan metode
kangguru
Analisis terkini menunjukkan bahwa sekitar
3 juta kematian bayi baru lahir (BBL) dapat
dicegah per tahun menggunakan intervensi
yang tidak mahal dan tepat guna.9 Salah
satu intervensi tersebut adalah perawatan
metode kanguru (PMK).
• Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang
efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling
mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari
infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang.
• Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna
yang sederhana, murah dan sangat dianjurkan untuk
perawatan BBLR.
• Metode kanguru tidak hanya sekedar menggantikan peran
inkubator, namun juga memberikan berbagai keuntungan
yang tidak dapat diberikan inkubator. Dibandingkan dengan
perawatan konvensional, PMK terbukti dapat menurunkan
kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan
ketidakpuasan ibu serta meningkatkan hubungan antara ibu
dengan bayi.
Perawatan Metode Kangguru adalah pendekatan lebih
humanistik yang pertama kali dikembangkan oleh Edgar Rey
,Hector Martinez dan L. Navarette pada tahun 1978 di Maternal
and Child Institute, Santa Fe de Bogota, Kolombia untuk
perawatan neonatus terutama bayi berat badan lahir rendah atau
prematur, sebagai ganti atau menekan kebutuhan inkubator

Perawatan metode kangguru (PMK)


adalah perawatan untuk bayi prematur
dengan melakukan kontak langsung
DEFINISI antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-
skin contact). Metode ini sangat tepat dan
mudah dilakukan guna mendukung
kesehatan dan keselamatan BBLR
Esensinya adalah :

• Kontak badan langsung (kulit ke kulit) antara


ibu dengan bayinya secara berkelanjutan, terus-
menerus dan dilakukan sejak dini.
• Pemberian ASI eksklusif
• Dimulai dilakukan di RS, kemudian dapat
dilanjutkan di rumah.
• Bayi kecil dapat dipulangkan lebih dini.
• Setelah di rumah ibu perlu dukungan dan
tindak lanjut yang memadai.
• Metode ini merupakan metode yang sederhana
dan manusiawi, namun efektif untuk
menghindari berbagai stres yang dialami oleh
BBLR selama perawatan di ruang perawatan
intensif.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Usman dkk (1996) menyatakan bahwa
kemampuan mempertahankan suhu serta kenaikan berat badan pada BBLR
KEUNTUNGAN PMK
yang dilakukan PMK menunjukkan hasil yang lebih baik. Oleh karena itu,
PMK sangat berguna dalam pencegahan hipotermia pada perawatan BBLR di
rumah.23 Secara garis besar,
manfaat PMK adalah sebagai berikut :
• BAYI • IBU
– Denyut jantung stabil, pernapasan
– Ibu lebih percaya diri
lebih teratur
dalam merawat bayi
– Suhu tubuh lebih stabil
– Hubungan lekat antara
– Kenaikan berat badan lebih cepat
ibu dan bayi lebih baik
– Perkembangan otak lebih baik
– Mempromosikan
– Lebih jarang menangis
pemberian ASI eksklusif
– Lebih berhasil menyusu langsung
pada ibu – Mengurangi
– Memperpanjang durasi menyusu penelantaran anak
WHO.Kangaroo Mother Care: Practical Guide. 2003
– Lama perawatan di RS lebih pendek HTA Indonesia. Perawatan Metode Kanguru.2008
AYAH
• Merasa mempunyai peranan dalam
merawat bayi
•FASILITAS KESEHATAN
• Hubungan lekat antara ayah dan bayi lebih
–Lama perawatan lebih
baik pendek
– Turn over pasien
meningkat
• TENAGA KESEHATAN – Biaya perawatan lebih
–Mengurangi pekerjaan maupun jumlah
murah
tenaga kesehatan dan alat kesehatan
–Bayi pulang lebih cepat
Kriteria Pelaksanaan PMK

ISS World Laboratory Kangaroo Mother Program

1. BB < 2000 gr
2. Tidak ada masalah patologis
3. Reflek hisap baik
4. Koordinasi reflek hisap dan menelan baik
5. Perkembangan dalam inkubator baik
6. Orang tua menyetujui PMK
7. Catatan medik bayi yang lengkap
• Apabila BBLR tersebut masih
memerlukan pemantauan
kardiopulmonal, oksimetri, pemberian
oksigen tambahan atau pemberian
ventilasi dengan tekanan positif
(CPAP), infus intravena, dan
pemantauan lain, hal tersebut tidak
mencegah pelaksanaan PMK. Bahkan
pada kenyataannya, bayi dengan PMK
cenderung jarang mengalami apnea
dan bradikardia serta kebutuhan
terhadap oksigen relatif stabil.
Kapan PMK boleh tidak dilakukan?

• BB bayi > 2500 gr / usia gestasi > 40 mgg


• Bayi kurang nyaman pada posisi kanguru→
menggeliat, menarik badannya keluar,
menangis & rewel saat diatur posisinya →
PMK intermiten (setelah bayi mandi, udara
lingkungan dingin)
Komponen MPK
• Terdapat empat komponen PMK yaitu :
• 1. Kangaroo position (posisi)
• 2. Kangaroo nutrition (nutrisi)
• 3. Kangaroo support (dukungan)
• 4. Kangaroo discharge (pemulangan)
Kangaroo position
(posisi)
• Didalam Acta Pediatrica (2004) posisi bayi dalam posisi
kanguru diuraikan sebagai berikut.
• Bayi didekap erat ke dada ibu dengan dibalut handuk
katun lembut yang dilipat 2 berukuran 1 meter persegi.
• Balutan handuk menutupi sampai telinga bayi dan
dibawah ketiak ibu sedemikian rupa untuk memfikasasi
kepala dan dada bayi dalam posisi mendongak di dada
ibu, memberikan jalur udara terbuka optimal dan
mencegah apnea obstruktif.
• Panggul diposisikan fleksi dan ditempatkan dalam posisi
kodok (frog position), lengan juga dalam posisi fleksi
• Sepotong kain panjang yang melingkari pinggang ibu
menjaga/ menopang bayi dari sisi bawah.
Memulai
PMK PMK dapat dibagi 2 jenis
• Kontak kulit langsung • anggota keluarga (ayah atau
sebaiknya dimulai secara suami, nenek, dll), atau teman
bertahap, perlahan-lahan dari dekat dapat juga menolong
perawatan konvensional ke melakukan kontak kulit
PMK yang terus-menerus. langsung ibu dengan bayi
Kontak yang berlangsung dalam posisi kanguru.
kurang dari 60 menit
sebaiknya dihindari, karena
pergantian yang sering akan
membuat bayi menjadi stres.
Lamanya kontak kulit langsung
ditingkatkan secara bertahap
sampai kalau mungkin
dilakukan terus-menerus siang
dan malam dan hanya ditunda
untuk mengganti popok,
sambil mengontrol suhu tubuh
bayi
2. Nutrisi dengan pemberian susu
Posisi kanguru sangat ideal bagi proses
menyusui. Dengan melakukan PMK, proses
menyusui menjadi lebih berhasil dan sebagian
besar bayi yang dipulangkan memperoleh ASI.
Dengan PMK, proses menyusui menjadi lebih
lama. PMK dapat meningkatkan volume ASI
yang dihasilkan ibu.
3. Dukungan
Bentuk dukungan pada PMK dapat
berupa dukungan fisik, edukasi maupun
emosional. Dukungan dapat diperoleh dari
petugas kesehatan, seluruh anggota keluarga,
ibu dan masyarakat.
Pemantauan selama bayi
dalam posisi PMK
Pertumbuhan: Tanda bahaya :
 Berat badan 20-30  Letargi, gelisah, malas
g/hari, minum,muntah-muntah
 Tinggi badan 0,5-1  Hipertermi, hipotermi
cm/minggu  Kuning,pucat,biru
 lingkar kepala 0,5  Berhenti napas, napas
cm/minggu cepat, bayi merintih
 Asupan : jenis & volume  Diare
 Pengeluaran : BAB & BAK  Kejang
 Obat-obatan  Tampak sakit
 Tanda vital & Pemeriksaan
fisik
Keluar dari Rumah Sakit

– Kesehatan bayi baik, apnue(-), infeksi (-)


– Bayi minum kuat ASI eksklusif
– BB selalu ↑ (≥ 15 g/kg/hr dalam 3 hari berturut-turut)
– Suhu stabil dalam posisi PMK ( 3 hari berturut-turut)
– Ibu yakin bisa merawat bayinya dan periksa bayinya
secara teratur
Kegiatan yang dapat dilakukan ibu
selama PMK
 Tidur (bayi tetap dalam gendongan)
 Melakukan tugas rumah ringan
- membersihkan rumah
- membuat minum
- menjemput anak sekolah, ke pasar

Sebaiknya bergantian menggendong bayi (PMK)


dengan anggota keluarga lain.
Pemantauan PMK kontinue di rumah
Waktu (WHO) :
 Usia koreksi < 37 mgg : 2 kali per minggu
 Usia koreksi > 37 mgg : 1 kali perminggu
...pemantauan
1. Pelaksanaan PMK di rumah
Edukasi tentang posisiPMK, lama pelaksanaan & tanda bahaya.
2. Nutrisi (ASI/Formula)
pastikan asupan cukup (bab,bak dan BB naik)
3. Tumbuh kembang
 Periksa berat badan setiap kontrol
 Ukur lingkar kepala dan panjang badan sekali/minggu
 Perkembangan anak sesuai usia gestasi
Kriteria keberhasilan metode
kanguru
1. Suhu tubuh bayi stabil (36,50C- 37,50C)
2. Kenaikan berat badan bayi stabil
3. Produksi ASI adekuat
4. Tumbuh kembang bayi optimal
5. Bayi dapat mengisap ASI kuat

Anda mungkin juga menyukai