DISUSUN OLEH:
T I N G K AT I / R EG U L E R I
HESTY ASMA SAFITRI
(1814401025)
P O L I T E K N I K K ES E H ATA N TA N J U N G K A R A N G
J U R U SA N D 3 K E P E R AWATA N
TP 2019/2020
PENGANTAR FARMAKOLOGI
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat di dalam tubuh. Obat
adalah setiap substansi yang dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh pada
tingkat sel. Setiap substansi yang dapat merubah proses biologis dlm keadaan
sehat atau sakit dan dapat digunakan dlm upaya penyembuhan, pencegahan dan
mengontrol penyakit. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit,
luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional.
• PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT
• Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan
pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang
benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan
dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusa tentang pengobatan
bersama dengan tenaga kesehatan lain.Perawat dalam memberikan obat juga harus
memperhatikan resep obat yang diberikan harus tepat, hitungan yang tepat pada dosis
yang diberikan sesuai resep dan selalu menggunakan Prinsip Enam Benar, yaitu :
1. Benar Pasien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis
4. Benar Cara/Rute
5. Benar Waktu
6. Benar Dokumentasi
FASE FARMAKOKINETIK
Jenis obat ini adalah obat berbentuk serbuk yang merupakan campuran
dari bahan kimia atau obat, yang biasanya digunakan untuk pemakaian
atau pengobatan luar. Jenis obat yang satu ini memiliki
karakteristik homogen dan kering, serta homogenisitasnya dipengaruhi
oleh ukuran partikel dan densitasnya atau berat jenisnya. Obat jenis ini
juga memiliki derajat kehalusan tertentu.
Obat berbentuk serbuk ini memiliki keuntungan / kelebihan seperti :
– Campuran obat dan bahan obat sesuai kebutuhan
– Dosisnya lebih tepat, lebih stabil dari jenis obat larutan
– Bersifat disolusi atau cepat larut di dalam tubuh
– Tidak memerlukan banyak bahan tambahan
Obat Berbentuk Pil
Jenis obat berbentuk pil ini adalah bentuk obat yang berbentuk bundar (bulat) padat
kecil yang mengandung bahan atau zat obat. Pemakaian obat ini dilakukan dengan cara
dimakan atau diminum. Bobot pil idealnya adalah berkisar antara 100 – 150
mg, biasanya sih bobot rata – ratanya adalah 120 mg, namun karena suatu hal, bobot
tersebut sering tidak terpenuhi.
Obat Berbentuk Kapsul
• Obat jenis kapsul ini terdiri dari bahan obat yang dibungkus dengan bahan padat,
yang mudah larut. Bahan pembungkus ini sangat berguna agar obat mudah ditelan,
menghindari bau dan rasa yang tidak enak dari obat, serta menghindari kontak
langsung dengan sinar matahari.
OBAT BERBENTUK KAPLET
Jenis obat kaplet ini merupakan jenis obat yang bentuknya penggabungan dari
bentuk tablet dan kapsul. Kaplet ini tidak memakai pembungkus sebagaimana
halnya obat berbentuk tablet pada umumnya, namun bentuk fisiknya menyerupai
kapsul.
Obat Berbentuk Larutan
Obat jenis ini adalah obat yang bentuknya berupa larutan, yang dapat larut di
dalam air, pemakaian obat jenis ini ada yang diminum dan ada juga untuk obat
luar (seperti obat kulit). Jenis obat berbentuk larutan ini memiliki keuntungan,
seperti:
– Merupakan campuran homogen
– Dosis mudah diubah – ubah dalam pembuatannya.
– Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang encer, sedangkan kapsul dan tablet
sulit diencerkan.
– Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat terabsorpsi.
Obat Berbentuk Suspensi
Obat berbentuk suspensi ini pemakaiannya juga dilarutkan di dalam air. Namun
ada bagian yang tidak larut, berupa butiran – butiran, contoh umumnya adalah
vegeta.
Obat Berbentuk Extract
• Obat jenis ini dihasilkan dari proses extraksi dari bahan bahan obat – obatan,
baik dari hewan ataupun tumbuhan. Obat berbentuk ekstrak ini merupakan
sediaan pekat, yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati
atau simplisia hewani dengan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi ukuran yang ditetapkan.
Obat Berbentuk Salep
Obat ini adalah jenis obat luar, bentuknya berupa semi padat yang bisa dioleskan
pada kulit atau selaput lendir. Bahan obat jenis salep ini harus larut dan terdispersi
pada bahan dasar salep.
Obat Berbentuk Suppositoria
Obat jenis ini merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Padaumumnya jenis obat ini akan
meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
• Penggunaan lokal : memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan
inflamasi karena hemoroid.
Penggunaan sistemik : aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin
untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk
analgenik antipiretik.
Obat Berbentuk Cair Tetes
Obat ini berbentuk cair dengan penggunaan meneteskan ke bagian yang terkena
penyakit. Obat ini biasanya digunakan untuk obat dalam, tetes mulut, tetes telinga,
tetes hidung dan tetes mata.
Obat Injeksi (suntik)
• Istilah injeksi berarti adalah mendorong sejumlah cairan obat ke dalam tubuh
menggunakan jarum suntik. Cara injeksi yang biasa digunakan oleh dokter, perawat
ataupun bidan adalah IM(otot atau intramuscullar), IV(pembuluh darah atau
intravena), SC(jaringan lemak dibawah kulit atau subcutan) dan ID(lapisan diantara
kulit atau intradermal).
• Obat jenis ini berbentuk cair (larutan,emulsi atau suspensi) yang disuntikkan ke
tubuh penderita, dengan tujuan agar kerja obat lebih cepat dan untuk mengobati
penderita yang tidak bisa makan obat melalui mulut.
TERIMAK ASIH