Anda di halaman 1dari 15

ATONIA UTERI

Oleh : Mardatilla Abbas


Pembimbing : dr. Dachlia Sri Sakti, Sp.OG
ANATOMI UTERUS
DEFINISI

Atonia uteri merupakan kegagalan miometrium


untuk berkontraksi setelah persalinan sehingga
uterus dalam keadaan relaksasi penuh,
melebar, lunak dan tidak mampu menjalankan
fungsi oklusi pembuluh darah
EPIDEMIOLOGI

• Berdasarkan SDKI survey terakhir tahun 2007 Angka


Kematian Ibu Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran
hidup, meskipun demikian angka tersebut masih
tertinggi di Asia. Tiga faktor utama penyebab kematian
ibu melahirkan yakni, pendarahan, hipertensi saat hamil
atau pre eklamsi dan infeksi

• Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak dari


perdarahan post partum primer yaitu sekitar 90%
FAKTOR RESIKO
Disfungsi uterus

Partus lama

Pembesaran uterus berlebihan

Multiparitas

Mioma uteri

Anestesi
Penatalaksanaan yang salah pada kala
plasenta
PATOGENESIS

 Adanya peregangan yang berlebih atau berkurangnya kerja


reseptor oksitosin di miometrium pasca persalinan
menyebabkan kontraksi uterus menurun atau disebut
hipotonia uteri yang jika tidak tertangani akan jatuh
menjadi atonia uteri
GEJALA KLINIS

Uterus tidak berkontraksi dan lembek

Perdarahan segera setelah anak lahir

Fundus uteri naik

Terdapat tanda-tanda syok


DIAGNOSIS
• Perdarahan pervaginam
Anamnesis • Gelisah, berkeringat dingin, pucat

• Terdapat tanda-tanda syok


• Palpasi uterus: Kontraksi &
Pemeriksaan Fundus uteri
• Lakukan eksplorasi cavum
Fisis uteri : Sisa plasenta atau
selaput ketuban, Robekan
rahim, Plasenta suksenturiata

Pemeriksaan • Darah lengkap, COT (Clot


Penunjang Observation Test)
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI

Syok hipovolemik

Infeksi post partum

Sindrom sheehan

Kematian
PROGNOSIS

Bergantung pada jumlah darah yang hilang


(sesuai dengan rasio berat badan pasien),
komplikasi yang terjadi, dan keberhasilan
terapi
PENCEGAHAN

Antenatal
Care

Pemberian
oksitosin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai