Anda di halaman 1dari 65

TIM PENGAJAR FH UMS

2018
SILABI / MATERI PEMBELAJARAN
1. Kaidah Perilaku dalam Kehidupan Bersama
2. Etika Berserta Ruang Lingkupnya
3. Manusia dan Perbuatan
4. Profesi Hukum beserta Wewenang, Tugas
dan Kewajiban serta Hak nya
5. Sumpah Profesi Hukum sebagai dasar otoritas
moral
6. Pengawasan terhadap Profesi Hukum
7. Penurunan Kepercayaan terhdap Profesi
Hukum
8. Malpraktik dan Contempt of Court.
REFERENSI
 Bernard Arief Sidharta, 2013, Ilmu Hukum Indonesia (Upaya
Pengembangan Ilmu Hukum Sistematik yang Responsif Terhadap
Perubahan Masyarakat, Yogyakarta:Genta Publishing.

 J. J. H. Bruggink, 1999, Refleksi tentang Hukum, alih bahasa Arief


Sidharta, Bandung:Citra Aditya Bakti.

 Sidharta, 2006, Moralitas Profesi Hukum : suatu kerangka berfikir,


Bandung:Refika Aditama

 Sudikno Mertokusumo, 1996, Mengenal Hukum :Suatu Pengantar,


Yogyakarta:Liberty

 E. Y. Kanter , 2001, Etika Profesi Hukum : Sebuah Pendekatan Sosio –


Religius, Jakarta: Storia Grafika.

 Muhammad Nuh, 2011, Etika Profesi Hukum, Bandung : Pustaka Setia.

 Peraturan hukum dari Profesi Hukum (Polisi, Jaksa, Hakim, Advokad


dan Notaris) beserta kode etik profesinya.
Kaidah Perilaku
dalam Kehidupan
Bersama
Pengertian Kaidah / Norma
Kaidah / Norma
ketentuan yang mengikat kel / warga masy
Kristalisasi dari nilai sbg panduan dalam berproses social

Sumber

Nilai --- kristalisasi dari hal – hal yang baik

Sumber
Manusia -- Suara hati – kesadaran akan
Tuhan dan Rasul -- wahyu dan Hadis
kewajiban kita dalam situasi konkrit
Pengertian Kaidah
 Kaidah merupakan patokan atau ukuran
bagi manusia dalam bertindak
 Kaidah juga dapat dikatakan sebagai
aturan yang mengatur perilaku manusia
dan perilaku kehidupan bermasyarakat.
Jenis Nilai

• Nilai / Kualitas yang diberikan


N. Objektif berdasarkan kondisi sebenarnya oleh
subjek

• Nilai / Kualitas berdasarkan keputusan


N. Subjektif subjek (pemberi nilai)

• Nilai / Kualitas sesuatu berdasarkan


N. Positif kemanfaatnnya bagi kehidupan
manusia secara personal / pribadi dan
masyarakat
• Nilai / Kualitas sesuatu yang tidak
N. Negatif memberikan kemanfaatan bagi
kehidupan manusia baik secara pribadi
maupun dalam kehidupan bersama
N. Intrinsik • Nilai / Kualitas berdasarkan hakikatnya

N. • Nilai / Kualitas dari sesuatu (tindakan)


ekstrinsik bergantung pada akibatnya

N. Imanen • Kualitas dari suatu objek (perbuatan)


berdasarkan pada pengetahuan
inderawi dan rasio manusia

N. • Nilai / Kualitas suatu objek yang


transenden melampaui batas pengetahuan dan
pengalaman manusia
• Nilai / kualitas yang dipilih untuk
diwujudkan dalam kenyataan (praksis /
praktik)
N. Dasar • Refleksi dari N. objektif, positif, intrinsic
& transenden – nilai – nilai ini sifatnya
tetap

N. • Konkretisasi dari nilai dasar dalam


Instrumenta bentuk norma atau
l • Dasar bagi perwujudan praktis
Macam Kaidah secara sempit
• Norma susila, agama dan
Kaidah kesopanan
• Datang dari diri sendiri dan
agama
Etika
• Mengatur hubungan interaksi
Kaidah antara individu baik
langsung/tidak langsung, untuk
ketentraman dan kedamaian.
Hukum • Memuat sanksi dan paksaan
agar tidak ada pelanggaran
Fungsi :Tata
cara
berperilaku Ketentuan :
 Perbuatan yg
harus dilakukan
 Dilarang Kaidah
KAIDAH / dilakukan Perilaku
 Boleh dilakukan K.
NORMA dlm situasi Agama
tertentu
Kaidah
K. Moral
Positif Individual
NILAI K.
DASAR K. Budi
Kesopanan Kaidah Nurani
Sosial

K. K.
Hukum Kebiasaan
JENIS KAIDAH

K. Budi Sumber ---- budi nurani manusia berupa nilai – nilai


Nurani fundamental kemanusiaan –

Fungsinya --- sebagai ukuran baik dan buruk bagi


tindakan manusia

Sifat --- otonom --- timbul dari dalam diri manusia


dan ditegakkan oleh manusia itu sendiri
Kaidah Moral Positif

•Sumber masyarakat tgt pada tempat &


waktu
•Terbentuk awal dari budi nurani
manusia scr individu kmd mll proses
interaksi mengalami proses kristalisasi
& objektivikasi
•Sebagai aturan kesusilaan (moral)
•Keberlakuannya ditentukan oleh
pendapat umum masyarakat
•Sikap batin
• Sumber dari masyarakat krn ada kebutuhan
K. yang sama utk mewujudkan keharmonisan
Kesopana hubungan dlm masy
n • Mengatur bentuk – bentuk luar dari
perbuatan manusia
K. Hukum Sumber dari masyarakat yang telah melalui
prosedur & syarat yuridis.
Daya berlaku secara filosofis, sosiologis dan
YURIDIS.
Kepatuhan tidak diserahkan kemauan bebas masy
melainkan PAKSAAN dipaksakan

Substansi kaidah perilaku berupa : perintah,


larangan, izin dan dispensasi

Substansi kaidah kewenangan -- kaidah yg


menetapkan siapa atau lembaga apa yg boleh membuat
atau menetapkan kaidah – kaidah perilaku dan
bagaimana prosedur serta siapa atau lembaga apa yg
berwenang untuk menegakkannya.
Etika Beserta Ruang
Lingkupnya
Pengertian Etika
Bahasa Yunani etika bentuk tunggal
--- ethos ----kebiasaan, adat, sikap,
cara berpikir, tempat tinggal

Jamak ta etha --- adat kebiasaan


Ethikos yi perasaan batin atau
kecenderungan batin yang
mendorong manusia dalam
perilaku
English ethic (tunggal) yi sebuah
system prinsip moral atau aturan
perilaku ---- cabang filsafat

Ethics – jamak – prinsip - prinsip


moral yang mempengaruhi perilaku
inidividu
Pengertian Etika
 Etimologis--- ilmu tentang apa yg
biasa dilakukan atau ilmu tentang
adat kebiasaan berkenaan dengan
hidup yang baik dan buruk

 Etika
identik dengan moral karena
moral menyangkut akhlak manusia.
Moral
 Kesadaran manusia dalam menghadapi
sesuatu, sadar akan nilai baik dan
buruk.

 Moral merupakan nilai yang sebenarnya


bagi manusia.
Arief Sidharta

Pelaku :
Refleksi
(renungan
 Alasan2
Etika Bersumber
mendasar) melakukan /
pada nurani
tentang tdk
dan akal
perbuatan melakukan
budi
bertanggungja  Patokan
Wujud konkret wab dasar hrs
etika --- kaidah2
melakukan
moral dan cara
penerapannya tdk hrs
melakukan  Agama
 Pandangan
hidup
 Peradaban
manusia
Pandangan para ahli
Sikap batin
tercermin dlm
perilaku

Akhlaq
ETIKA / moral
Agama

Mahatma Satyagraha =
 Al Kindi
Gandhi kebenaran
 Al Farabi
 Ibn Rusyd
/Avarroes
 Dharma
 Kama
 Artha
 Mokhsa
 Bhakti
 Ahimsa
Pembagian Etika

Etika • Membahas tentang prinsip –


Umum prinsip moral dasar

Etika • Penerapan prinsip – prinsip dasar


Khusus pada kehidupan manusia
Etika
keluarga
Etika sosial

Etika Etika LH
Khusus
Etika Individual

Etika Profesi

Etika
Ideologik
Berdasarkan objek kajian

• Mengkaji perilaku sebagaimana


Etika adanya --- perilaku berkaitan dg
Deskriptif kebudayaan

Etika • Menetapkan perilaku secara ideal ---


Normatif standart moral

Metaetika /  Studi tentang etika normatif –


Etika standartdisasi nilai – nilai baik
Konseptual
buruk, benar salah – acuannya
pada dunia ideal.
Aspek Deskriptif
 Dengan mengumpulkan fakta-fakta yang
relevan dan spesifik yang dibuat untuk
memberikan gambaran tentang fakta-
fakta normatif dan konseptual.

 Memberikan informasi tentang fakta-


fakta yang berkembang sehingga
penanganan aspek normatif dan
konseptual dapat segera direalisasikan.
Aspek Normatif
 Aspek normatif mengacu pada norma-
norma standar moral yang diharapkan
untuk mempengaruhi perilaku kebijakan,
keputusan, karakter individu dan struktur
profesional.

 Memberikan arah dan pandangan yang


jelas dan evaluasi berdasarkan
penalaran atas perilaku.
Aspek Konseptual
 Penjernihan konsep-konsep, ide dasar,
prinsip-prinsip, problem-problem untuk
dijadikan dasar etika.

 Pengembangan nilai-nilai etis yang telah


diatur tidak hanya dengan mematuhi,
memahami dan melaksanakan namun
juga menemukan nilai-nilai moral yang
berkembang di masyarakat.
Aliran Etika
 Aliran Etika Naturalisme
- Aliran etika naturalisme menggunakan
panggilan nurani sebagai patokan untuk
menentukan baik buruk
- Tidak dapat dijadikan prinsip moral
karena bersifat relatif
Aliran – aliran dalam Etika

Etika Hedonisme

• Perbuatan itu baik atau buruk tergantung pada hasil akhirnya ---
kesenangan atau kenikmatan
• Dasarnya kodrat manusia
• Kenikmatan/ kesenangan bersifat relative --- tidak bisa menjadi
prinsip moral

Etika Utilitarisme

• Perbuatan baik dan buruk tergantung pada


kegunan/kemanfaatannya
• Dasarnya tujuan perbuatan
• Kegunaa / kemanfaatan bersifat relative --- tidak bisa menjadi
prinsip moral
Etika Eudominisme

• Ukuran baik dan buruknya perbuatan pada kebahagiaan


• Dasarnya aktualisasi potensi yang ada dalam diri manusia yang
dipandu dengan dg rasio
• Aspek vertical tidak diperhitungkan – ini merupakan aspek
kebahagiaan sejati

Etika Idealisme
• Ukuran baik dan buruk tidak hanya didasarkan pada ukuran
lahiriah
• unsur ideal (kerohanian) menetukan perbuatan dan menjadi
dasar
Aliran Etika
 Aliran Etika Theologisme
- Aliran ini menggunakan agama sebagai
patokan untuk menentukan perbuatan
baik-buruk
- Tidak memandang unsur diri sendiri
sebagai pertimbangan.
Unsur – unsur :
ETIKA, MORALITAS, DAN MORAL  Kebebasan;
 Tanggungjaw
ab  Normativ
 Suara Hati e
standarts
Morallitas Kumpulan moral of
yang evalution
Moral Moral membentuk --- menilai
ETIKA  Normatif
sistem nilai
tertentu dlm diri rules of
Moral
Moral /masyarakat --- conduct
kualitas --- -- produk
norma moral

Hasil penilaian Hasil Norma yang


tentang baik pemikiran otonom ---
buruknya manusia kritis regulation of
manusia internal
behavior
Moralitas
 W. Poespoprodjo, moralitas adalah
kualitas dalam perbuatan manusia yang
dengan itu kita berkata bahwa
perbuatan itu benar atau salah, baik
atau buruk atau dengan kata lain
moralitas mencakup pengertian tentang
baik buruknya perbuatan manusia.
Lingkup / Jenis Moralitas
Moralitas yg memandang
perbuatan sbg perbuatan yg
Subyektif dipengaruhi pengertian dan
persetujuan si pelaku sbg
individu

Moralitas
Memandang perbuatan
semata-mata sebagai
Obyektif sesuatu yang telah
dikerjakan, terlepas dari
pengaruh
Memandang perbuatan menurut
Intrinsik hakikatnya bebas lepas dari setiap bentuk
hukum positif. Yg dipandang adl apakah
perbuatan tsb baik atau buruk pada
hakikatnya, bukan karena diperintah atau
dilarang

Moralitas

Moralitas yg memandang perbuatan


sebagai sesuatu yg diperintahkan atau
Ekstrinsik dilarang oleh seseorang yg kuasa atau
oleh hukum positif baik dari manusia
maupun Tuhan
Kebebasan
Mns tidak
K. Sosial bebas –
Determen tunduk
K. isme pada hk
Eksitestensial materialis kodrat
Determi
nisme
Determini Mns tidak
Kebeba Apakah sme bebas –
san manusia religious tunduk pada
bebas ? hk Tuhan

Mns bebas
Antimon
dlm
isme
kekuasaan
Memberikan
Tuhan ---
pilihan dalam
usaha &
bersikap dan
pilihan
berprilaku
Tanggungjawab
Tanggung
jawab Moral
Hukum

Kesediaan dasariah
utk melaksanakan
apa yg menjadi
kewajibannya

Beban yang
harus
dilaksanakan

Pertanggung
jawaban

Kebebasan
Hak :
Tanggung H. moral
jawab
H.
hukum

Kewajiban :
K. Moral
K. Hukum
• Hak yg didasarkan atas prinsip atau
aturan etis semata
Hak Moral • Contoh : akad atau janji
• Lazim didukung dan dilindungi oleh
hukum

• Hak yg didasarkan hukum atau diatur


dalam peraturan hukum (konstitusi, UU,
Hak Legal PP atau peraturan lain)
/ hukum • Contoh hak pendidikan, hak akan upah/
gaji
• Tindakan manusia berdasarkan
keputusan hati nurani yang diambil
secara bebas, yang ditentukan atas
dasar motif dan alasan rasional .
Kewajiban • Berhubungan dengan humanissi.
Moral • Berdasarkan prinsip “Yang baik harus
dilakukan dan Yang buruk harus
ditinggalkan” ---- Bonum faciendum et
prosequendum et malum vitandum
(Latin)

Kewajiban • Tindakan manusia berasarkan aturan


hukum (apa yang diperintahkan,
Legal / dilarang, dengan izin dan dengan
Hukum dispensasi)
Suara Hati / Hati Nurani

• = hati nurani
synteresis • Pengetahuan intuitif ttg
prinsip – prinsip moral

• = suara hati
• Sikap moral yang
conscientia mengaharuskan manusia
untuk menetukan pilihan
dlm situasi konkret

• Bukan suara Tuhan


Suara • Tidak identic dengan kebenaran
hati/hati • Merupakan suara kejujuran
nurani • Kekeliruan karena
ketidaktahuan
Masyarakat /
negara

Sumbe Lembaga
Ideologi –
r Suara Normatif agama, Kode
hati ? Etik Profesi
Diri pribadi
individu –
superego
Fungsi Etika

Sarana utk memperoleh orientasi kritis


manakala berhadapan dengan berbagai
moralitas yang membingungkan

Membantu membedakan antara yang


hakiki dan apa yang boleh berubah

Sebagai upaya menyadarkan manusia


akan tanggungjawabnya sbg manusia
dalam kehidupan bersama
Hubungan Hukum dengan Etika

PAUL “Apa yang


SCOLTEN dilakukan
manusia selalu
mendapat
koreksi dari
hukum dan
etika”
Hukum Etika
*Perbuatan *Perbuatan
*Perintah, * Baik dan
larangan, buruk.
izin,
dispensasi

SUBSTANSI
Hukum tidak dibuat , Volksgeist
ditemukan dlm (kepribadian bangsa
masyarkat karena / jiwa bangsa)
merupakan naluri
suatu bangsa (Hukum merupakan ideology
merupakan cerminan bangsa
Jiwa Bangsa /
Volksgeist )
Friedrich Carl
von Savigny
Ideologi merupakan
Jiwa bangsa yang
dasar / asas dalam
sebagai ideology
kehidupan bermasy
merupkan
/ bernegara
manifestasi dari
tercermin dalam
moralitas / kaidah
aturan /kaidah
moral
(hukum)
SUBSTANSI
Menurut Von Savigny:
-“Hukum itu harus dipandang sebagai suatu penjelmaan dari jiwa atau rohani suatu bangsa.
Selalu ada hubungan yang erat antara hukum dengan kepribadian suatu bangsa.”
Manusia dan
Perbuatan
HAKIKAT MANUSIA
 Manusia adalah makluk yang lebih
sempurna dibandingkan makluk lain
karena memiliki akal, perasaan, dan
kehendak.
Manusia

• Akal menilai mana yang benar dan salah


Akal (sumber kebenaran)

• Perasaan menilai mana yang indah dan


Perasaan mana yang jelek

• Kehendak adalah alat untuk menyatakan


Kehendak penilaian , menilai mana yang baik dan
buruk sebagai sumber nilai moral
Jenis Perbuatan
Perbuatan Manusiawi / Perbuatan Manusia / an
human act,actus act of a man, actus
humanus hominis
• Adl perbuatan yg • Adl aktivitas, kebetulan
dikuasai oleh manusia, manusia yg
yg secara sadar di mengerjakannya tetapi
bawah ia tidak menguasainya
pengontrolannya dan krn tidak
dengan sengaja mengontrolnya dengan
dikehendakinya. sadar / tidak
• Pelaku menghendakinya
bertanggungjawab atas dengan sengaja.
perbuatan tsb. • pelaku tidak
bertanggung jawab.
Konstitusi Etis Perbuatan
 Perbuatan manusiawi adl hasil dari suatu
proses psikologi yg kompleks, mencakup
keinginan, maksud, pertimbangan, pemilihan,
persetujuan, penggunaan, dan penikmatan.
 Titik yg menentukan adl persetujuan kehendak
yg diikuti pertimbangan akal budi.
 Perbuatan yang diperintahkan, perbuatan-
perbuatan dari kemampuan-kemampuan yg
diperintahkan oleh kehendak ikut ambil bagian
dalam persetujuan kehendak dan juga
dipandang sbg perbuatan manusiawi (memiliki
konstitusi etis).
Kualitas Perbuatan Manusia
Perbuatan tersebut
Tujuan, benar-benar dimaui,
pertimbangan, sadar akan tujuan
perenungan dan akibat

Pengetahuan Kesukarelaan

Kemerdekaan

Kebebasan untuk memilih


perbuatan
Hati Nurani
Adl keputusan praktis akal budi yang mengatakan suatu perbuatan individual
adalah baik dan harus dikerjakan atau suatu perbuatan buruk maka harus
dihindari

Proses
• kemampuan yg Pemikiran • Kesimpulan akan
membentuk perbuatan baik dan
keputusan-keputusan • Perenungan Intelek buruk
tentang perbuatan-
perbuatan individual
yg benar dan salah

Intelek Keputusan
Fungsi Hati Nurani
 Penuntun bagi perbuatan-perbuatan
yang akan datang;
 Mendorong kita untuk mengerjakan atau
menghindari suatu perbuatan;
 Merupakan hakim atas
perbuatanperbuatan kita yang telah lalu;
 Sumber pembenaran diri atau sumber
rasa sesal kita
Hubungan Hati Nurani
dengan Perbuatan
Premis
Mayor
(Moral)

Kesimpulan
dari akal
budi
Premis
Minor
(Perbuatan)
Profesi Hukum beserta
Wewenang, Tugas dan
Kewajiban serta Hak nya
Profesi Hukum dalam kerangka Penstudi
Hukum
Eksternal Penstudi sejarah
Sistem Hukum menghasilkan sejarah
(pengamat / hukum; penstudi politik =
toeschouwer) politik hukum, dst.

Penstudi
Hukum
Pengemban Hukum
Praktis
Internal Sistem
Hukum
(partisipan
/medespeler)
Pengemban Hukum
Teoritis
 Partisipan (medespeler) adl penstudi hukum sekaligus
pengemban hukum.
 Pengamat (toeschouwer) adl penstudi hkum tetapi bukan
pengemban hukum.
 Pengembanan hukum adl kegiatan manusia berkenaan
dengan adanya dan berlakunya hukum di masyarakat.
 Pengembanan hukum teoritis adl kegiatan akal budi utk
memperoleh penguasaan intelektual ttg hukum atau
pemahaman hukum secara ilmiah (ilmuan hukum, teoritisi
hukum, filsuf hukum).
 Pengemban hukum praktis adl para fungsionaris hukum yg
menggerakkan hukum di lapangan. Bisa pembentuk
pemegang kekuasaan eksekutif, legislatif, maupun
yudikatif termasuk penyedia jasa bantuan hukum yg
independen (advokat, notaris)
 Profesi adalah sebutan atau jabatan dimana
orang yang menyandangnya memiliki
pengetahuan khusus yang diperolehnya
melalui training atau pengalaman lain atau
diperoleh melalui keduanya sehingga
penyandang profesi dapat membimbing atau
memberi nasihat/saran atau juga melayani
orang dalam bidangnya sendiri.
 Orang yg menyandang profesi tertentu
disebut Profesional
Karakteristik Profesi Hukum
 Ciri yang melekat pada profesi :
1. Adanya pengetahuan khusus , biasanya keahlian dan
ketrampilan ini dimiliki setelah mengikuti pendidikan ,
pelatihan, dan pengalaman bertahun-tahun
2. Adanya kaidah dan standar moral yg sangat tinggi.
Setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada
kode etik profesi
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat artinya setiap
pelaksanaan profesi mengutamakan kepentingan
masyarakat dibanding kepentingan pribadi.
4. Ada izin khusus menjalankan profesi
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu
profesi.
Kode Etik Profesi
 PENGERTIAN
 M .Nuh :Kode etik yaitu norma atau asas yg
diterima oleh kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di
masyarakat maupun di tempat kerja.
 Kode etik ibarat kompas yg menunjukkan
arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus
juga menjamin mutu moral profesi itu di mata
masyarakat.
 URGENSI
1. Menjadi legitimasi thd profesi tersebut krn
masyarakat akan merasa kepentingannya
terjamin (mendapat kepercayaan klien);
2. Sebagai sarana kontrol sosial;
3. Mencegah pengawasan ataupun campur
tangan yg dilakukan pemerintah /
masyarakat;
4. Sbg pengembangan patokan kehendak yg
lebih tinggi karena kode etik dianggap
perilaku yg benar.
 FUNGSI :
1. Sebagai acuan kontrol moral atau semacam
pengawasan perilaku yg sanksinya lebih
dikonsentrasikan secara psikologis dan
kelembagaan;
2. Menuntun terbentuknya integritas moral yg kuat
di kalangan pengemban profesi;
3. Martabat atau jati diri suatu organisasi profesi
akan ditentukan pula oleh kualitas
pemberdayaan kode etik profesi organisasinya
sendiri.
4. Menjadi acuan supaya anggota profesi tetap
bermartabat .
 SYARAT DAPAT BERFUNGSI DGN BAIK :
1. Dibuat oleh profesi itu sendiri (hasil self-
regulation dari profesi)
2. Pelaksanaannya diawasi terus menerus.
 MANFAAT KODE ETIK : (Robert D. Kohn)
1. Menjadi tempat perlindungan anggotanya
manakala berhadapan dgn persaingan tidak
sehat;
2. Menjamin rasa solidaritas dan kolegialitas antar
anggota;
3. Mengukuhan ikatan persaudaraan antar
anggota
4. Menuntut anggotanya memiliki kualitas
pengetahuan hukum
5. Mewajibkan anggotanya utk mendahulukan
pelayanan kepada masyarakat
Tugas
 Mahasiswa diminta utk mencari
Peraturan Hukum dan Kode Etik Profesi
yang mengatur tentang Tugas,
wewenang dan Hak Profesi hukum
(Polisi, Jaksa, Hakim, Advokad dan
Notaris)

Anda mungkin juga menyukai