2018
SILABI / MATERI PEMBELAJARAN
1. Kaidah Perilaku dalam Kehidupan Bersama
2. Etika Berserta Ruang Lingkupnya
3. Manusia dan Perbuatan
4. Profesi Hukum beserta Wewenang, Tugas
dan Kewajiban serta Hak nya
5. Sumpah Profesi Hukum sebagai dasar otoritas
moral
6. Pengawasan terhadap Profesi Hukum
7. Penurunan Kepercayaan terhdap Profesi
Hukum
8. Malpraktik dan Contempt of Court.
REFERENSI
Bernard Arief Sidharta, 2013, Ilmu Hukum Indonesia (Upaya
Pengembangan Ilmu Hukum Sistematik yang Responsif Terhadap
Perubahan Masyarakat, Yogyakarta:Genta Publishing.
Sumber
Sumber
Manusia -- Suara hati – kesadaran akan
Tuhan dan Rasul -- wahyu dan Hadis
kewajiban kita dalam situasi konkrit
Pengertian Kaidah
Kaidah merupakan patokan atau ukuran
bagi manusia dalam bertindak
Kaidah juga dapat dikatakan sebagai
aturan yang mengatur perilaku manusia
dan perilaku kehidupan bermasyarakat.
Jenis Nilai
K. K.
Hukum Kebiasaan
JENIS KAIDAH
Etika
identik dengan moral karena
moral menyangkut akhlak manusia.
Moral
Kesadaran manusia dalam menghadapi
sesuatu, sadar akan nilai baik dan
buruk.
Pelaku :
Refleksi
(renungan
Alasan2
Etika Bersumber
mendasar) melakukan /
pada nurani
tentang tdk
dan akal
perbuatan melakukan
budi
bertanggungja Patokan
Wujud konkret wab dasar hrs
etika --- kaidah2
melakukan
moral dan cara
penerapannya tdk hrs
melakukan Agama
Pandangan
hidup
Peradaban
manusia
Pandangan para ahli
Sikap batin
tercermin dlm
perilaku
Akhlaq
ETIKA / moral
Agama
Mahatma Satyagraha =
Al Kindi
Gandhi kebenaran
Al Farabi
Ibn Rusyd
/Avarroes
Dharma
Kama
Artha
Mokhsa
Bhakti
Ahimsa
Pembagian Etika
Etika Etika LH
Khusus
Etika Individual
Etika Profesi
Etika
Ideologik
Berdasarkan objek kajian
Etika Hedonisme
• Perbuatan itu baik atau buruk tergantung pada hasil akhirnya ---
kesenangan atau kenikmatan
• Dasarnya kodrat manusia
• Kenikmatan/ kesenangan bersifat relative --- tidak bisa menjadi
prinsip moral
Etika Utilitarisme
Etika Idealisme
• Ukuran baik dan buruk tidak hanya didasarkan pada ukuran
lahiriah
• unsur ideal (kerohanian) menetukan perbuatan dan menjadi
dasar
Aliran Etika
Aliran Etika Theologisme
- Aliran ini menggunakan agama sebagai
patokan untuk menentukan perbuatan
baik-buruk
- Tidak memandang unsur diri sendiri
sebagai pertimbangan.
Unsur – unsur :
ETIKA, MORALITAS, DAN MORAL Kebebasan;
Tanggungjaw
ab Normativ
Suara Hati e
standarts
Morallitas Kumpulan moral of
yang evalution
Moral Moral membentuk --- menilai
ETIKA Normatif
sistem nilai
tertentu dlm diri rules of
Moral
Moral /masyarakat --- conduct
kualitas --- -- produk
norma moral
Moralitas
Memandang perbuatan
semata-mata sebagai
Obyektif sesuatu yang telah
dikerjakan, terlepas dari
pengaruh
Memandang perbuatan menurut
Intrinsik hakikatnya bebas lepas dari setiap bentuk
hukum positif. Yg dipandang adl apakah
perbuatan tsb baik atau buruk pada
hakikatnya, bukan karena diperintah atau
dilarang
Moralitas
Mns bebas
Antimon
dlm
isme
kekuasaan
Memberikan
Tuhan ---
pilihan dalam
usaha &
bersikap dan
pilihan
berprilaku
Tanggungjawab
Tanggung
jawab Moral
Hukum
Kesediaan dasariah
utk melaksanakan
apa yg menjadi
kewajibannya
Beban yang
harus
dilaksanakan
Pertanggung
jawaban
Kebebasan
Hak :
Tanggung H. moral
jawab
H.
hukum
Kewajiban :
K. Moral
K. Hukum
• Hak yg didasarkan atas prinsip atau
aturan etis semata
Hak Moral • Contoh : akad atau janji
• Lazim didukung dan dilindungi oleh
hukum
• = hati nurani
synteresis • Pengetahuan intuitif ttg
prinsip – prinsip moral
• = suara hati
• Sikap moral yang
conscientia mengaharuskan manusia
untuk menetukan pilihan
dlm situasi konkret
Sumbe Lembaga
Ideologi –
r Suara Normatif agama, Kode
hati ? Etik Profesi
Diri pribadi
individu –
superego
Fungsi Etika
SUBSTANSI
Hukum tidak dibuat , Volksgeist
ditemukan dlm (kepribadian bangsa
masyarkat karena / jiwa bangsa)
merupakan naluri
suatu bangsa (Hukum merupakan ideology
merupakan cerminan bangsa
Jiwa Bangsa /
Volksgeist )
Friedrich Carl
von Savigny
Ideologi merupakan
Jiwa bangsa yang
dasar / asas dalam
sebagai ideology
kehidupan bermasy
merupkan
/ bernegara
manifestasi dari
tercermin dalam
moralitas / kaidah
aturan /kaidah
moral
(hukum)
SUBSTANSI
Menurut Von Savigny:
-“Hukum itu harus dipandang sebagai suatu penjelmaan dari jiwa atau rohani suatu bangsa.
Selalu ada hubungan yang erat antara hukum dengan kepribadian suatu bangsa.”
Manusia dan
Perbuatan
HAKIKAT MANUSIA
Manusia adalah makluk yang lebih
sempurna dibandingkan makluk lain
karena memiliki akal, perasaan, dan
kehendak.
Manusia
Pengetahuan Kesukarelaan
Kemerdekaan
Proses
• kemampuan yg Pemikiran • Kesimpulan akan
membentuk perbuatan baik dan
keputusan-keputusan • Perenungan Intelek buruk
tentang perbuatan-
perbuatan individual
yg benar dan salah
Intelek Keputusan
Fungsi Hati Nurani
Penuntun bagi perbuatan-perbuatan
yang akan datang;
Mendorong kita untuk mengerjakan atau
menghindari suatu perbuatan;
Merupakan hakim atas
perbuatanperbuatan kita yang telah lalu;
Sumber pembenaran diri atau sumber
rasa sesal kita
Hubungan Hati Nurani
dengan Perbuatan
Premis
Mayor
(Moral)
Kesimpulan
dari akal
budi
Premis
Minor
(Perbuatan)
Profesi Hukum beserta
Wewenang, Tugas dan
Kewajiban serta Hak nya
Profesi Hukum dalam kerangka Penstudi
Hukum
Eksternal Penstudi sejarah
Sistem Hukum menghasilkan sejarah
(pengamat / hukum; penstudi politik =
toeschouwer) politik hukum, dst.
Penstudi
Hukum
Pengemban Hukum
Praktis
Internal Sistem
Hukum
(partisipan
/medespeler)
Pengemban Hukum
Teoritis
Partisipan (medespeler) adl penstudi hukum sekaligus
pengemban hukum.
Pengamat (toeschouwer) adl penstudi hkum tetapi bukan
pengemban hukum.
Pengembanan hukum adl kegiatan manusia berkenaan
dengan adanya dan berlakunya hukum di masyarakat.
Pengembanan hukum teoritis adl kegiatan akal budi utk
memperoleh penguasaan intelektual ttg hukum atau
pemahaman hukum secara ilmiah (ilmuan hukum, teoritisi
hukum, filsuf hukum).
Pengemban hukum praktis adl para fungsionaris hukum yg
menggerakkan hukum di lapangan. Bisa pembentuk
pemegang kekuasaan eksekutif, legislatif, maupun
yudikatif termasuk penyedia jasa bantuan hukum yg
independen (advokat, notaris)
Profesi adalah sebutan atau jabatan dimana
orang yang menyandangnya memiliki
pengetahuan khusus yang diperolehnya
melalui training atau pengalaman lain atau
diperoleh melalui keduanya sehingga
penyandang profesi dapat membimbing atau
memberi nasihat/saran atau juga melayani
orang dalam bidangnya sendiri.
Orang yg menyandang profesi tertentu
disebut Profesional
Karakteristik Profesi Hukum
Ciri yang melekat pada profesi :
1. Adanya pengetahuan khusus , biasanya keahlian dan
ketrampilan ini dimiliki setelah mengikuti pendidikan ,
pelatihan, dan pengalaman bertahun-tahun
2. Adanya kaidah dan standar moral yg sangat tinggi.
Setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada
kode etik profesi
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat artinya setiap
pelaksanaan profesi mengutamakan kepentingan
masyarakat dibanding kepentingan pribadi.
4. Ada izin khusus menjalankan profesi
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu
profesi.
Kode Etik Profesi
PENGERTIAN
M .Nuh :Kode etik yaitu norma atau asas yg
diterima oleh kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di
masyarakat maupun di tempat kerja.
Kode etik ibarat kompas yg menunjukkan
arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus
juga menjamin mutu moral profesi itu di mata
masyarakat.
URGENSI
1. Menjadi legitimasi thd profesi tersebut krn
masyarakat akan merasa kepentingannya
terjamin (mendapat kepercayaan klien);
2. Sebagai sarana kontrol sosial;
3. Mencegah pengawasan ataupun campur
tangan yg dilakukan pemerintah /
masyarakat;
4. Sbg pengembangan patokan kehendak yg
lebih tinggi karena kode etik dianggap
perilaku yg benar.
FUNGSI :
1. Sebagai acuan kontrol moral atau semacam
pengawasan perilaku yg sanksinya lebih
dikonsentrasikan secara psikologis dan
kelembagaan;
2. Menuntun terbentuknya integritas moral yg kuat
di kalangan pengemban profesi;
3. Martabat atau jati diri suatu organisasi profesi
akan ditentukan pula oleh kualitas
pemberdayaan kode etik profesi organisasinya
sendiri.
4. Menjadi acuan supaya anggota profesi tetap
bermartabat .
SYARAT DAPAT BERFUNGSI DGN BAIK :
1. Dibuat oleh profesi itu sendiri (hasil self-
regulation dari profesi)
2. Pelaksanaannya diawasi terus menerus.
MANFAAT KODE ETIK : (Robert D. Kohn)
1. Menjadi tempat perlindungan anggotanya
manakala berhadapan dgn persaingan tidak
sehat;
2. Menjamin rasa solidaritas dan kolegialitas antar
anggota;
3. Mengukuhan ikatan persaudaraan antar
anggota
4. Menuntut anggotanya memiliki kualitas
pengetahuan hukum
5. Mewajibkan anggotanya utk mendahulukan
pelayanan kepada masyarakat
Tugas
Mahasiswa diminta utk mencari
Peraturan Hukum dan Kode Etik Profesi
yang mengatur tentang Tugas,
wewenang dan Hak Profesi hukum
(Polisi, Jaksa, Hakim, Advokad dan
Notaris)