Anda di halaman 1dari 14

 Definisi

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair


dengan menyari simplisia nabati atau hewani
menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya
matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah
digerus menjadi serbuk. (Depkes RI 1995)
 Ekstraksi merupakan proses suatu zat atau
beberapa dari suatu padatan atau cairan dengan
bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar
kemampuan larutan yang berbeda dari komponen
– komponen tersebut. Ekstraksi biasa digunakan
untuk memisahkan dua zat berdasarkan
perbedaan kelarutan. Bahan diperiksa untuk
menemukan kelompok senyawa kimia tertentu,
misalnya flavonoid, alkaloid, atau saponin,
meskipun struktus kimia sebetulnya dari senyawa
ini bahkan keberadaannya belum di ketahui
(Mandiri, 2013)
Ada beberapa metode ekstraksi yaitu ekstraksi
dengan pelarut cara dingin dan cara panas.
Ekstraksi dengan pelarut cara dingin, yaitu :
 Maserasi
 Perkolasi
Ekstraksi dengan pelarut cara panas, yaitu :
 Refluks
 Sokletasi
 Digesti
 Infuse
 Dekoksi
 Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut
pada temperatur titik didihnya, selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut yang relative
konstan dengan adanya pendinginan balik.
Ekstraksi refluks digunakan untuk
mengekstraksi bahan-bahan yang tahan
terhadap pemanasan.
 Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang
digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun akan
didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang
tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada
kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga
pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung.
 Pelarut volatil yang digunakan akan menguap pada suhu
tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor
sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan
mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam
wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi
berlangsung. Sedangkan aliran gas N2 diberikan agar tidak
ada uap air atau gas oksigen yang masuk terutama pada
senyawa organologam untuk sintesis senyawa anorganik
karena sifatnya reaktif
 Penarikan komponen kimia yang dilakukan
dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu
alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari
lalu dipanaskan, uap cairan penyari terkondensasi
pada kondensor bola menjadi molekul-molekul
cairan penyari yang akan turun kembali menuju
labu alas bulat, akan menyari kembali sampel
yang berada pada labu alas bulat. Demikian
seterusnya berlangsung secara berkesinambungan
sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut
dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat
yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
 Keuntungan metode Refluks Keuntungan dari
metode ini adalah digunakan untuk
mengekstraksi sampel-sampel yang
mempunyai tekstur kasar dan tahan
pemanasan langsung.

 Kerugian metode Refluks Kerugiannya adalah


membutuhkan volume total pelarut yang besar
dan sejumlah manipulasi dari operator.
Prosedur metode Refluks
Pemanasan suhu tinggi tanpa ada zat yang
dilepaskan. Tabung kondensor dihubungkan
dengan selang berisi air dingin. Selang air masuk
ada di bagian bawah dan selang air keluar di
bagian atas. Prinsip kerja pada rangkaian refluks
ini terjadi empat proses, yaitu :
1. Heating, terjadi pada saat feed dipanaskan di
labu didih, evaporating (penguapan) terjadi
ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase
menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk
ke kondensor dalam
2. Evaporating (Penguapan)
4. Kondensasi (Pengembunan), proses ini terjadi di
kondensor, jadi terjadi perbedaan suhu antara
kondensor dalam yang berisi uap panas dengan
kondensor luar yang berisikan air dingin, halini
menyebabkan penurunan suhu dan perubahan
fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid
kembali
5. Cooling, terjadi di dalam ember, di dalam ember
kita masukkan batu es dan air, sehingga ketika kita
menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir
dari bawah menuju kondensor luar, air harus
dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas
agar tidak ada turbulensi udara yang menghalangi
dan agar air terisi penuh.
 Timbangan
 Labu alas bulat
 Kondensor
 Heating mantel
 Simplisia ( Daun Nangka)
 Alkohol 95%
Sampel + Cairan
penyari dlm penyari akan
Panaskan turun ke
labu alas bulat
(LAB) LAB

Filtrat Pelarut diganti Menyari kembali


dikumpulkan sebanyak 3X sampel yang
dan dipekatkan setiap 3-4 jam berada pd LAB

Anda mungkin juga menyukai