ANAK
ROITO ELMINA
PENDAHULUAN
Asma merupakan penyakit saluran
respiratorik kronik yang sering dijumpai baik
pada anak maupun dewasa.
Prevalens asma di dunia 18%
Riskesdas 2013 Indonesia, angka kejadian
asma pada anak usia 0 – 14 tahun adalah
9,2%
Jika tidak ditangani menurunkan kualitas
hidup anak
DEFINISI
GINA penyakit heterogen berupa gangguan
inflamasi kronik saluran nafas
Gejala berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat, dan batuk yang bervariasi serta
keterbatasan aliran udara yang bervariasi
GINA konsep inflamasi sebagai dasar
mekanisme terjadinya asma sebagai berikut.
Asma ialah gangguan inflamasi kronik
saluran napas dengan banyak sel yang
berperan, khususnya sel mast, eosinofil,dan
limfosit T
Pada orang yang rentan, inflamasi ini
menyebabkan episode mengi berulang,
sesak napas, rasa dada tertekan, dan batuk,
khususnya pada malam atau dini hari.
Gejala ini biasanya berhubungan dengan
penyempitan jalan napas yang luas
Asma Mengganggu Aktivitas
Anak Sehari-hari
Selama periode 12 bulan
FAKTOR RISIKO
Genetik dan Non-Genetik
PEFR atau
FEV1:
Prabronko >60% 40-60% <40%
dilator
Pascabron >80% 60-80% <60% respon
kodilator < 2 jam
Asma ringan
Asma dapat terkontrol sepenuhnya dengan terapi Jenjang 1 atau 2
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis rendah
Asma sedang
Asma dapat terkontrol sepenuhnya dengan terapi Jenjang 3.
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis
rendah/LABA
Asma berat
Asma yang membutukan terapi jenjang 4 atau 5.
Terapi pelega: SABA; Terapi pengontrol: Kortikosteroid dosis sedang atau
tinggi/LABA.
Pengobatan dilakukan untuk mencegah keparahan asma menjadi tidak
terkontrol
Tatalaksana Asma Anak
Berdasarkan Jenjang Keparahan
Manajemen dan Langkah Terapi Asma
Tingkat Pengendalian Langkah Terapi