Anda di halaman 1dari 9

Journal Reading

Rehabilitation results of
patients with acute transverse myelitis
Pembimbing:
dr. Meilda Sartika, Sp.S
dr. Dewiyana, Sp.S
Oleh :
Siti Raihanati (1830912320007)
Nabiha Dhiya Arini (1830912320104)
Anggia Ayunanda Arrafieka (1830912320121)
Noor Khalisha Puteri (1830912320088)
Laris Donar Marukkap Sihombing (1930912310130)
Introduction
Transverse Myelitis adalah sindrom neurologis yang
disebabkan oleh inflamasi pada medulla spinalis.
Transverse myelitis biasanya idiopathic atau berhubungan
dengan penyakit inflamasi lainnya sebelumnya misalnya
autoimun, multiple sklerosis, paraneoplastic syndrome,
penyakit vaskular atau malformasi arteri vena

Gejala Tatalaksana
Diagnosis
Kelemahan mendadak yang Ct-Scan atau Steroid Dosis Tinggi
berawal dari kaki dan kemudian MRI Medulla Cyclophospamide
naik ke atas disertai nyeri Spinalis Plasma Exchange
punggung dan kehilangan kontrol
kandung kemih dan defekasi
Introduction
Banyak pasien dengan transverse myelitis memerlukan
program rehabilitasi untuk mencegah kecacatan sekunder
akibat imobilitas dan untuk meningkatkan skill fungsional
Tujuan dari rehabilitasi adalah untuk

Meningkatkan Menurunkan Meningkatkan fungsi


Meningkatkan
Kekuatan dan spastisitas dan kontrol berkemih
Koordinasi
ketahanan otot wasting otot dan defekasi

Pada Transverse myelitis, kepulihan biasanya terjadi


setelah 2 sampai 12 minggu, sampai maksimal sekitar 2
tahun
Metode Penelitian
Program Rehabilitasi
1 jam per hari
Physical 5 hari dalam seminggu
Selama 4 minggu
Rehabilitation

Subjek 6 Laki laki Disabilitas Results


Konsultasi Evaluasi
7 Perempuan Fungsional

Pasien yang terdiagnosis


Transverse myelitis Metode Evaluasi
Erciyes Medical Asworth Scale (Spasticity)
University Neurological Functional Independence Measurement
departement Tatalaksana Barthel Index
menggunakan Medis Mendapat Terapi Ambulatory Scale
pemeriksaan MRI Steroid untuk seminggu
Tanpa plasmapharesis
Tanpa Cyclophospamide
Program Rehabilitasi
1 Jam per hari, 5 hari per minggu, selama 4 minggu

Program penguatan untuk otot yang melemah

Gerak ROM aktif dan pasif, Tizanidine


untuk mengurangi spastisitas

Latihan mobilisasi aktif

Latihan Neuro-Muscular

Clean Intermitten Catheter


Skala evaluasi sebelum dan sesudah terapi

Ashworth Scale for


Spasticity
Functional Menilai hambatan
Ambulatory Score dalam melakukan
Barthel Index Menilai fungsional peregangan pasif
Functional Menilai fungsi untuk pada pasien dengan pada soft tissue
Independent Measure melakukan aktivitas paresis
Menilai fungsi motor sehari-hari
dan kognitif pada
pasien yang
direhabilitas
Hasil

Penurunan pada nilai median Asworth Scale

Peningkatan pada nilai mean dan median pada skala


Functional Independent Measure

Peningkatan pada nilai mean dan median pada Barthel


Index

Peningkatan pada nilai mean dan median pada


Functional Ambulatory Score

Terdapat peningkatan yang signifikan secara statistik setelah


program rehabilitasi pada pasien dengan Myelitis Transversa
setelah program rehabilitasi
Diskusi
• Rehabilitasi harus segera dilaksanakan pada fase
awal dan fase kronik. Untuk mencegah masalah
akibat inaktivitas seperti kontraktur yang dapat
menurunkan ROM.

• Edukasi kepada keluarga penting untuk merancang


strategi terapi agar pasien dapat kembali fungsional
di masyarakat.

• Tujuan terapi adalah untuk meningkatkan fungsi


pasien dalam melakukan aktivitas sehari hari seperti
makan, mandi, memakai pakaian, BAB dan BAK

• Diperlukan studi dengan jumlah pasien yang lebih


banyak, dan follow up jangka panjang untuk menilai
outcome rehabilitasi pada Transverse Myelitis
Thank You

Anda mungkin juga menyukai