Anda di halaman 1dari 21

POST

POWER
SYNDROME
DR. MUHAMAD NURUL MUTTAQIN
PT. BARATA INDONESIA
ILUSTRASI KASUS (1)

Seorang laki-laki 60 tahun sewaktu mudanya memiliki kesibukan, lalu dipengaruhi


oleh hal-hal berikut ini:
- Memiliki rasa bangga yang berlebihan terhadap jabatannya terdahulu
- Menganggap kekuasaan penting untuknya
- Sangat senang dihormati dan dihargai.

Namun, saat laki-laki tersebut pensiun tampak menjadi pemurung, mudah marah dan
cenderung sensitif sehingga sering menangis.
ILUSTRASI KASUS (2)
 Saya sering merasa terganggu oleh sikap beberapa anggota keluarga saya, terutama
om (65) dan sepupu perempuan (50). Padahal mereka adalah orang-orang sukses, tak
kekurangan secara materi.
 Ketika masih bekerja, mereka menduduki posisi yang cukup tinggi di kantornya. Om
memang sangat pandai, pernah menjadi brand manager di beberapa perusahaan
consumer product untuk waktu yang lama. Sepupu juga sukses, terakhir bekerja
menjadi PR manager di Surabaya.
 Sekarang om sudah lama pensiun dan sepupu juga tidak bekerja lagi karena harus ikut
suami ke Jakarta. Saya melihat rasa bangga mereka terhadap diri masih tersisa.
Mereka terus merasa hebat dengan dirinya, sering bercerita mengenai masa-masa
hebat mereka dan cenderung mengkritik dan menganggap orang lain tidak sehebat
mereka.
 Meski tidak serumah, tapi kami sering bertemu dalam pertemuan keluarga. Nah, di situ
baru rasanya saya terganggu karena mereka terus-menerus berulah seperti itu. Jadi
ada apa dengan om dan sepupu saya ? lalu bagaimana cara mengatasinya ?
DEFINISI

Suatu keadaan yang menguntungkan menjadi tidak


menguntungkan seperti kehilangan pekerjaan,
jabatan atau perubahan status sosial ekonomi.
PPS ERAT KAITANNYA DENGAN PENSIUN

 Post power syndrome (PPS) banyak dialami oleh mereka yang baru saja menjalani masa
pensiun.

 Definisi Pensiun

Adalah masa seseorang secara formal berhenti dari tugasnya selama ini, bisa merupakan
pilihan atau keharusan.
 Jenis Pensiun :

Menurut Cara Menurut Sifat


• Secara Sukarela • Pensiun Biasa atau Umum
• Secara Terpaksa • Pensiun Permintaan
Perusahaan
Para pensiunan terbagi menjadi dua kelompok :

Ada yang bahagia Sebaliknya, ada juga


karena dapat yang mengalami
menyelesaikan tugas ketidakpuasan atau
dan pengabdiannya kekecewaan akan
dengan lancar kehidupannya

Sindrom ini bisa dialami oleh pria / wanita, tergantung dari berbagai faktor sbb :

Penghayatan terhadap makna dan


Ciri kepribadian
tujuan kerja

Pengaruh lingkungan keluarga dan


Pengalaman selama bekerja
budaya

*Berbagai faktor tersebut menentukan keberhasilan individu dalam menyesuaikan diri


menghadapi masa pensiun
Dampak Masa Pensiun

Berkurangnya sumber-sumber keuangan

Berkurangnya harga diri

Berkurangnya kontak sosial yang berorientasi pada pekerjaan

Kehilangan tugas yang berarti

Kehilangan kelompok referensi


Faktor Penyebab
Post Power Syndrome:

Eksternal Internal
• Kehilangan harga diri
• kehilangan fungsi
lingkungan eksekutif (kebanggaan
subjek saat pada dirinya)
pensiun • kehilangan perasaan
terhadap kelompok
tertentu
• kehilangan sumber
penghasilan
GEJALA

 Semua ini biasanya tidak begitu


disadari oleh yang bersangkutan.
 Gejala ini umumnya terjadi pada
orang yang tadinya mempunyai
kekuasaan atau jabatan dan
ketika jabatan itu sudah tak lagi
dipegang, muncul berbagai
gejala psikologis atau emosional
yang sifatnya kurang positif.
Gejala Post Power Syndrome

1. Kesedihan yang tidak juga hilang,


cemas, hampa.
2. Kehabisan energi, Lelah
berkepanjangan
3. Kehilangan kesenangan dan daya
tarik kegiatan rutin
4. Gangguan tidur

5. Gangguan makan

6. Kesulitan konsentrasi

7. Perasaan bersalah

8. Cepat tersinggung, marah

9. Sering menangis
GEJALA

FISIK EMOSI PERILAKU

Menjadi pendiam,
Mudah tersinggung, pemalu
Tampak kuyu pemurung Atau justru senang
berbicara mengenai
kehebatan diri di masa lalu
Senang menarik diri dr
pergaulan/sebaliknya Senang menyerang
Terlihat lebih tua pendapat orang
Cepat marah untuk
hal-hal kecil Mencela, mengkritik, tak
mau kalah
Tubuh lebih lemah,
Tak suka disaingi &
sakit-sakitan Menunjukkan kemarahan
tak suka dibantah baik di rumah /tempat
umum
Tujuan bekerja tak hanya untuk
memenuhi kebutuhan primer
Post power syndrome merupakan
manusia, tapi secara psikologis,
tanda kurang berhasilnya
bekerja dapat memenuhi
seseorang menyesuaikan diri
pencapaian identitas diri, status,
ataupun fungsi sosial lainnya
Apalagi bila lingkungan
kerjanya juga
Beberapa orang mengondisikan dirinya
sangat menghargai untuk terus memperoleh
prestise & kekuasaan prestise tsb (ex: anak
dalam kehidupannya, buah yang tak berani
Hal ini bisa diperoleh memberikan masukan
selama ia memegang untuk perbaikan) /
jabatan / mempunyai adanya fasilitas
kekuasaan. berlebihan yg diberikan
perusahaan baginya
selama menjabat
Masa pensiun bisa mempengaruhi konsep diri karena
pensiun menyebabkan seseorang kehilangan peran,
status, dan identitasnya dalam masyarakat menjadi
berubah sehingga dapat menurunkan harga diri.

Bila anggota keluarga memandang pensiunan sebagai


orang yang sudah tidak berharga lagi dan
memperlakukan mereka secara buruk, bukan tak mungkin
juga akan memicu munculnya sindrom ini.
Ciri kepribadian yang rentan terhadap post power syndrome
Mereka yang
senang dihargai
dan dihormati
orang lain,

Suka dilayani Suka


orang lain. mengatur,

Menuntut agar
permintaannya ”Gila jabatan”,
selalu dituruti
 Secara ringkas disebut sebagai orang dengan
need of power yang tinggi.
 Selain itu, ada pula mereka yang sebenarnya
kurang kuat kepercayaan dirinya sehingga
sebenarnya selalu membutuhkan pengakuan
dari orang lain, melalui jabatannya dia merasa
”aman”.
BAGAIMANA CARA
MENGHADAPI
SESEORANG dengan
POST POWER SYNDROME
?
Pertama hendaknya memahami dulu bahwa penderita
tidak sepenuhnya menyadari gejala yang dia alami.
Tapi dengan melawan / mencoba menyadarkan
mereka secara langsung juga tidak bijak

Lebih baik meminta pihak ketiga, yaitu seseorang yg


cukup mendapat respek dari yg bersangkutan,untuk
memberikan wejangan/ melalui doa bersama,
meditasi / berdzikir.
Melalui kegiatan yang dapat mendekatkan diri
kepada Tuhan, dia bisa belajar memahami bahwa
ternyata kekuasaan itu tidak abadi
Kedua, sebaiknya kita belajar menerima
dia apa adanya, tidak merespons
kemarahan dengan hal yg sama.

Lebih menyarankan agar yg


bersangkutan diusahakan untuk
mempunyai berbagai aktivitas yg
dapat menyalurkan emosi negatif /
ketidakpuasan hidupnya secara lebih
konstruktif,
Contoh seperti berikut :
memberikan mengajar
mengikuti kegiatan sosial ceramah dg keterampilan menjalani hobi berolahraga.
yang menarik topik yg dikuasai tertentu pd orang berkebun
ketika ada acara yg memerlukan

*Kuncinya : diperlukan kesabaran luar biasa


END

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai