[ARTIKEL REVIEW]
Abstrak
Low back pain (LBP) adalah nyeri punggung bawah, nyeri yang dirasakan di punggung bagian bawah, bukan
merupakan penyakit ataupun diagnosis untuk suatu penyakit namun merupakan istilah untuk sindrom nyeri yang
dirasakan di area anatomi yang terkena dengan berbagai variasi lama terjadinya nyeri. Sekitar 80 persen dari
populasi pernah menderita nyeri punggung bawah paling tidak sekali dalam hidupnya. Terdapat beberapa faktor
risiko penting yang terkait dengan kejadian LBP yaitu faktor individu, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Faktor
individu yaitu terdiri dari usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, masa kerja, kebiasaan merokok, riwayat
pendidikan, tingkat pendapatan, aktivitas fisik dan riwayat trauma. Faktor pekerjaan yaitu beban kerja, posisi kerja,
gerakan repetisi dan durasi. Faktor lingkungan yaitu getaran dan kebisingan. Pekerjaan mengangkat menjadi
penyebab terlazim dari LBP, yang menyebabkan sekitar 80% kasus.
Pendahuluan
Penyakit akibat kerja merupakan istilah untuk nyeri yang dirasakan
suatu penyakit yang diderita pekerja di area anatomi yang terkena dengan
dalam hubungan dengan kerja, baik berbagai variasi lama terjadinya nyeri2.
faktor risiko karena kondisi tempat Nyeri punggung bawah tersebut
kerja, peralatan kerja, material yang merupakan penyebab utama kecacatan
dipakai, proses produksi, cara kerja, yang mempengaruhi pekerjaan dan
limbah perusahaan dan hasil produksi1. kesejahteraan umum. Keluhan LBP
Salah satu penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada setiap orang, baik
menjadi masalah kesehatan yang umum jenis kelamin, usia, ras, status
terjadi di dunia dan mempengaruhi pendidikan dan profesi3.
hampir seluruh populasi adalah LBP. Prevalensi nyeri musculoskeletal,
Low back pain adalah nyeri punggung termasuk LBP, dideskripsikan sebagai
bawah, nyeri yang dirasakan di sebuah epidemik. Sekitar 80 persen dari
punggung bagian bawah, bukan populasi pernah menderita nyeri
merupakan penyakit ataupun diagnosis punggung bawah paling tidak sekali
untuk suatu penyakit namun merupakan dalam hidupnya4. Prevalensi penyakit
disorders lebih tinggi pada wanita memiliki masa kerja >10 tahun
dibandingkan pada pria15. dibandingkan dengan mereka dengan
3. Indeks massa tubuh masa kerja < 5 tahun ataupun 5-10
Indeks massa tubuh (IMT) tahun18.
merupakan kalkulasi angka dari berat 5. Kebiasaan merokok
dan tinggi badan seseorang. Nilai IMT World Health Organization (WHO)
didapatkan dari berat dalam kilogram melaporkan jumlah kematian akibat
dibagi dengan kuadrat dari tinggi dalam merokok akibat tiap tahun adalah 4,9
meter (kg/m2). Panduan terbaru dari juta dan menjelang tahun 2020
WHO tahun 2000 mengkategorikan mencapai 10 juta orang per tahunnya.
indeks masa tubuh untuk orang Asia Hubungan yang signifikan antara
dewasa menjadi underweight (IMT kebiasaan merokok dengan keluhan
<18.5), normal range (IMT 18.5-22.9) otot pinggang, khususnya untuk
dan overweight (IMT 23.0). Overweight pekerjaan yang memerlukan
dibagi menjadi tiga yaitu at risk (IMT pengerahan otot, karena nikotin pada
23.0-24.9), obese 1 (IMT 25-29.9) dan rokok dapat menyebabkan
obese 2 (IMT 30.0)16. Hasil penelitian berkurangnya aliran darah ke jaringan.
Purnamasari (2010) menyatakan bahwa Selain itu, merokok dapat pula
seseorang yang overweight lebih menyebabkan berkurangnya kandungan
berisiko 5 kali menderita LBP mineral pada tulang sehingga
dibandingkan dengan orang yang menyebabkan nyeri akibat terjadinya
memiliki berat badan ideal. Ketika berat keretakan atau kerusakan pada tulang12.
badan bertambah, tulang belakang akan Penelitian yang dilakukan Tana
tertekan untuk menerima beban yang melaporkan bahwa dari hubungan
membebani tersebut sehingga antara perilaku merokok dengan nyeri
mengakibatkan mudahnya terjadi pinggang didapatkan hasil responden
kerusakan dan bahaya pada stuktur dengan perilaku merokok lebih banyak
tulang belakang. Salah satu daerah pada yang menderita low back pain daripada
tulang belakang yang paling berisiko yang tidak pernah merokok sama
akibat efek dari obesitas adalah sekali9.
verterbrae lumbal17. 6. Riwayat pendidikan
4. Masa kerja Pendidikan terakhir pekerja
Masa kerja adalah faktor yang menunjukkan pengetahuannya dalam
berkaitan dengan lamanya seseorang melakukan pekerjaan dengan postur
bekerja di suatu tempat. Terkait dengan yang tepat. Pendidikan seseorang
hal tersebut, LBP merupakan penyakit menunjukkan tingkat pengetahuan yang
kronis yang membutuhkan waktu lama diterima oleh orang tersebut. Semakin
untuk berkembang dan bermanifestasi. tinggi tingkat pendidikan seseorang,
Jadi semakin lama waktu bekerja atau semakin banyak pengetahuan yang
semakin lama seseorang terpajan faktor didapatkan.
risiko ini maka semakin besar pula risiko 7. Tingkat pendapatan
untuk mengalami LBP12. Penelitian yang Pada beberapa perusahaan,
dilakukan oleh Umami (2013) bahwa pendapatan juga berkaitan dengan hari
pekerja yang paling banyak mengalami kerja. Terdapat sistem 6 hari kerja dan 5
keluhan LBP adalah pekerja yang hari kerja (lebih dominan) dalam
LBP karena trauma akan merusak menjepit dengan tangan. Posisi ini
struktur tulang belakang yang dapat melibatkan beberapa area tubuh seperti
mengakibatkan nyeri yang terus bahu, punggung dan lutut karena
menerus. daerah inilah yang paling sering
Faktor Pekerjaan mengalami cedera22.
1. Beban kerja 3. Repetisi
Beban kerja merupakan beban Repetisi adalah pengulangan gerakan
aktivitas fisik, mental, sosial yang kerja dengan pola yang sama. Frekuensi
diterima oleh seseorang yang harus gerakan yang terlampau sering akan
diselesaikan dalam waktu tertentu, mendorong fatigue dan ketegangan otot
sesuai dengan kemampuan fisik, tendon. Ketegangan otot tendon dapat
maupun keterbatasan pekerja yang dipulihkan apabila ada jeda waktu
menerima beban tersebut. Beban kerja istirahat yang digunakan untuk
adalah sejumlah kegiatan yang harus peregangan otot. Dampak gerakan
diselesaikan oleh seseorang ataupun berulang akan meningkat bila gerakan
sekelompok orang, selama periode tersebut dilakukan dengan postur
waktu tertentu dalam keadaan normal. janggal dengan beban yang berat dalam
Pekerjaan atau gerakan yang waktu yang lama. Frekuensi terjadinya
menggunakan tenaga besar akan sikap tubuh terkait dengan berapa kali
memberikan beban mekanik yang besar repetitive motion dalam melakukan
terhadap otot, tendon, ligamen dan pekerjaan. Keluhan otot terjadi karena
sendi. Beban yang berat akan otot menerima tekanan akibat beban
menyebabkan iritasi, inflamasi, terus menerus tanpa memperoleh
kelelahan otot, kerusakan otot, tendon kesempatan untuk relaksasi11.
dan jaringan lainnya7. Penelitian 4. Durasi
Nurwahyuni melaporkan bahwa Durasi adalah jumlah waktu terpajan
persentase tertinggi responden yang faktor risiko. Durasi didefinisikan
mengalami keluhan LBP adalah pekerja sebagai durasi singkat jika < 1 jam per
dengan berat beban > 25 kg21. hari, durasi sedang yaitu 1-2 jam per
2. Posisi kerja hari dan durasi lama yaitu > 2 jam per
Posisi janggal adalah posisi tubuh hari. Durasi terjadinya postur janggal
yang menyimpang secara signifikan dari yang berisiko bila postur tersebut
posisi tubuh normal saat melakukan dipertahankan lebih dari 10 detik. Risiko
pekerjaan. Bekerja dengan posisi janggal fisiologis utama yang dikaitkan dengan
dapat meningkatkan jumlah energi yang gerakan yang sering dan berulang-ulang
dibutuhkan dalam bekerja. Posisi adalah kelelahan otot. Selama
janggal dapat menyebabkan kondisi berkontraksi otot memerlukan oksigen,
dimana transfer tenaga dari otot ke jika gerakan berulang-ulang dari otot
jaringan rangka tidak efisien sehingga menjadi terlalu cepat sehingga oksigen
mudah menimbulkan kelelahan. belum mencapai jaringan maka akan
Termasuk ke dalam posisi janggal adalah terjadi kelelahan otot22.
pengulangan atau waktu lama dalam Faktor Lingkungan Fisik
posisi menggapai, berputar, 1. Getaran
memiringkan badan, berlutut, jongkok, Getaran berpotensi menimbulkan
memegang dalam posisi statis dan keluhan LBP ketika seseoang