Daniel P.
405130106
Learning Objectives
MM Hipertensi
MM Cor Pulmonale
MM Gagal Jantung
MM Hipertensi
LO 1
Hipertensi
Definisi
Kondisi medis dimana tekanan darah pada arteri meningkat
Nilai normal; SP: 100-120 mmHg dan DP: 60-80 mmHg
Epidemiologi
Prevalensi di USA age >60 yrs 60%
Male > Female
Etiologi
Resistensi vaskuler sistemik
Curah jantung
Kekakuan arteri besar
Aktivitas saraf
Pengaruh hormon; RAAS (Renin-Angiotensin-Aldosteron System)
Faktor Resiko
Dapat dikontrol Tidak dapat
dikontrol
Overweight/obese Usia
(-) aktivitas fisik Ras
Kebiasaan merokok Riwayat keluarga
Intake garam/Na berlebih Kehamilan
Alkoholik
Klasifikasi
Primer ada riwayat keluarga, obesitas, diet kurang teratur
Sekunder didapat & pengaruh neurohormonal
Sumber: http://img.medscape.com/article/819/629/Slide5.png
Tanda dan Gejala
Classic (Headache, epistaxis, dizziness)
Others = Flushing, sweating, blurred vision
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang & dahulu
Pemakaian obat secara teratur atau tidak polifarmasi
Diet
PF
Auskultasi impuls apical, S3/S4 gallop, abdominal bruit
Ukur tekanan darah sphygmomanometer
Pemeriksaan Penunjang
EKG hipertrofi ruang jantung
Echocardiograph obstruksi ventrikel
Lipid panel resiko kardiovaskuler
Urine test terkait diabetes dan hipertensi parah
DD/Differential Diagnosis
Obstructive Sleep Apnea
Primary Aldosteronism
Renal Parenchymal Disease
Renovascular Hypertension
Pheochromocytoma
Komplikasi
Pharmacophysiology
Sumber: http://amaprod.silverchaircdn.com/data/Journals/JAMA/929741/jsc130010f1.png
Penatalaksanaan Non-Farmakologis
Pengaturan pola makan
Diet rendah garam Membatasi kalori
Diet rendah lemak dan setiap kenaikan BB 10% tensi ↑ 6.6mmHg
kolestrol Membatasi Na
Diet tinggi serat tensi turun 17%
Diet rendah energi Membatasi minum alkohol
Berolahraga secara teratur Meningkatkan asupan K, Ca (?), dan Mg
Teratur berolahraga
JNC 30menit/hari
Menghentikan kebiasaan merokok
20
Pengaturan pola makan
Diet rendah garam
Diet rendah lemak dan kolestrol
Diet tinggi serat
Diet rendah energi
Berolahraga secara teratur
21
Diet rendah garam
Mengurangi konsumsi natrium/sodium. Sumber
utamanya natrium klorida (garam dapur) sehingga
konsumsi garam dapur dianjurkan tidak
lebih dari 6 gr/hari, penyedap rasa (MSG), dan
sodium karbonat.
Imbangi dg Kalium (Sumber kalium yg baik ialah
buah2an)
22
Diet tinggi serat
Sebagai kompensasi pengurangan sumber asam
lemak jenuh dapat juga ditambahkan beberapa
jenis serat yang larut seperti havermouth untuk
mengurangi kolesterol.
Diperoleh dari nasi,gandum,dan juga sayur mayur
23
Pencegahan
Anjuran diet
Batasi asupan kalori
Batasi asupan lemak (<30% total kalori)
Batasi asupan alkohol, garam dapur, MSG, makanan dengan
derivat Na-Benzoat
Tingkatkan konsumsi sayuran dan buah
24
Prognosis
Perjalanan penyakit berbeda-beda. Bila hipertensi
sedang, pasien dapat bertahan berpuluh-puluh tahun.
Bila berat, dapat menyebabkan gagal jantung dalam
waktu 1 tahun +.
35% penderita hipertensi meninggal karena penyakit
jantung, 20% karena uremi, 15% karena kecelakaan
cerebrovaskuler (CVA).
KRISIS HIPERTENSI
Definisi :
Peningkatan TD mendadak (sistole >180/diastole >120 mmHG)
Klasifikasi :
HT Urgensi = Tanpa kerusakan organ target, turunkan TD within 24-48 hrs
HT Emergensi = Dengan kerusakan organ target, turunkan td within mins/hrs
Faktor Resiko :
Penderita HT tidak minum obat
Kehamilan
Pengguna NAPZA
Rangsangan simpatis tinggi
Penderita HT dengan penyakit parenkim ginjal
Patophysiology HE
Severe Hypertension
Severe BP elevation
LO 2
Cor Pulmonale
Definisi
Perubahan struktural dan atau fungsional dari ventrikel kanan
yang disebabkan adanya hipertensi pulmonal akibat penyakit
pada paru-paru atau pembuluh darah paru
Epidemiologi
Di India th 2004; 20% pasien dg gagal jantung kanan terasosisasi
dengan cor pulmonale insidens COPD smencapai 40%
Etiologi
Major cause:
Penyakit paru; COPD, cystic fibrosis
Kelainan sirkulasi paru; tromboemboli paru, HT
pulmoner
Penyakit neuromuskuler; ALS, miastenia gravis, GBS
Deformitas dinding dada; kifoskoliosis
Kelainan control ventilasi; sleep apnea syndromes
Patofisiolgi
PPOK (etiologi) hipoksia alveolar akut
(vasokonstriksi) dan kronis (remodelling, hipertrofi
muskular) hipertensi PA hipertrofi ventrikel kanan
gagal jantung kanan
Tanda dan Gejala
Lelah, lethargy, sinkop ↑ CO o.k obstruksi vaskuler
pada arteriol paru
Angina iskemia ventrikel kanan o.k hipoksia
Batuk
Hemoptisis
Hoarsness (kompresi N. laryngeus reccurens sinistra o.k
dilatasi A. pulmonal)
Diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Hipertensi pulmonal S2 terdengar dan dapat diraba,
dapat terjadi split
Hipertrofi ventrikel kanan gel A prominen pada
phlebogram, S4 pada subxiphoid/parasternal sinistra
Kegagalan ventrikel kanan JVP meningkat dg gel V
prominen, terdengar S3 pada ventrike kanan & murmur
a/regurgirasi trikuspud dengan high-pitch
Pemeriksaan Penunjang
EKG
LO 3
Definisi Gagal Jantung
43
Etiologi Gagal Jantung
1. Disfungsi miokard
– Keadaan dimana miokard # mampu berkontraksi sempurna
SV & CO
– Penyebab :
• Primer : iskemia miokard, infark miokard, miokarditis,
kardiomiopati dan presbikardia
• Sekunder : seringkali terjadi bersama-sama / sebagai akibat
kenaikan beban tekanan, beban volume & kebutuhan matabolisme
yang meningkat / gangguan pengisian jantung
– Menyebabkan difteri pada anak
44
Etiologi Gagal Jantung
2. Beban tekanan berlebihan
– Pembebanan sistolik (sistolic overload) hipertensi
– Dalam batas tertentu dapat ditanggulangi oleh kemampuan
kontraksi miokard ventrikel tetapi bila sudah di luar
kemampuan ventrikel adanya hambatan pada pengosongan
ventrikel curah ventrikel atau isi sekuncup
– Contoh: stenosis aorta, hipertensi, koarktasio aorta
45
Etiologi Gagal Jantung
3. Beban volume berlebihan
– Pembebanan diastolik (diastolic overload) demam reumatik
– Preload >> volume & tekanan pada akhir diastolik dalam
ventrikel curah jantung mula-mula sesuai besarnya
regangan otot jantung curah jantung (beban berlebih)
– Contoh : insufisiensi aorta & mitral (beban volume LV),
insufisiensi trikuspid (beban volume RV), transfusi berlebihan
(beban volume LV & RV), hipervolemia sekunder (gangguan
eksresi cairan), shunt dalam jantung
46
Etiologi Gagal Jantung
4. Peningkatan kebutuhan metabolik
– Kebutuhan >> (demand overload) anemia
– Beban >> jantung bekerja lebih keras > batas max
gagal jantung : curah jantung , kebutuhan # terpenuhi high
output failure
– Contoh: tirotoksikosis, demam, beri-beri, penyakit Paget,
fistula arterio-voenosus
47
Etiologi Gagal Jantung
5. Gangguan pengisian (hambatan input)
– Kelainan katup mitral gangguan aliran masuk ke dalam
ventrikel / pada aliran balik vena (venous return) output
ventrikel << & curah jantung
– Penyebab :
• Primer : gangguan distensi diastolik, misalnya pada perikarditis
restriktif, tamponade jantung
• Sekunder : gagal jantung karena disfungsi miokard, beban tekanan
, beban volume / kebutuhan metabolisme >> tekanan pada
fase akhir diastolik daya tampung ventrikel . Contoh: stenosis
mitral & trkuspid
48
Faktor resiko AMI
•Merokok
•Hipertensi
•Hiperkolesterol
•Diabetes melitus
•Obesitas
•Tidak berolahraga
•Emosional
•Diet tinggi lemak
•Anggota keluarga terkena PJK
Jenis-Jenis Gagal Jantung
Gagal Jantung
SISTOLIK
GJ sistolik GJ diastolik
• Ke#mampuan kontraksi • Ggu’an relaksasi
jantung memompa • Ggu’an pengisian
curah jantung ↓ • Gagal jantung dg fraksi
– Kelemahan
ejeksi > 50%
– Fatik
• 3macam ggg fs diastolik:
– Kemampuan aktivitas fisik
m↓ – Gangguan relaksasi
– Gejala hipoperfusi – Pseudo-normal
– dll – Tipe restriktif
GJ akut & kronik
GJ akut GJ kronik
• Robekan daun katup scr • Kardiomiopati dilatasi/
mendadak ok kelainan multivalvular yg tjd
– Endokarditis scr perlahan2
– Trauma • Kongesti perifer sgt
– Infark miokard luas menyolok
• Curah jantung yg menurun • TD darah masih terpelihara
scr tiba2 dg baik
– Penurunan TD tanpa disertai
edema perifer
New York Heart Association (NYHA)
NYHA kelas I • tanpa pembatasan dalam kegiatan fisik
• tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit jantung seperti cepat lelah, sesak
nafas atau berdebar-debar, apabila mereka melakukan kegiatan biasa.
NYHA kelas III • penderita dengan banyak pembatasan dalam kegiatan fisik.
• tidak ada keluhan apa-apa waktu istirahat
• kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa gejala2 insufisiensi
jantung
NYHA kelas IV • penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun tanpa menimbulkan
keluhan.
• Waktu istirahat gejala-gejala insufisiensi jantung, yang bertambah apabila
mereka melakukan kegiatan fisik meskipun sangat ringan
American College of Cardiology & The
American Heart Association
Tahap A
Mempunyai risiko tinggi terhadap perkembangan gagal jantung
tetapi tidak menunjukkan struktur abnormal dari jantung .
Tahap B
Adanya stuktur yang abnormal pada jantung pasien tetapi tidak
bergejala.
Tahap C
Adanya struktural yang abnormal dari pasien dengan gejala awal
gagal jantung.
Tahap D
Pasien dengan gejala tahap akhir gagal jantung sulit diterapi dengan
pengobatan standar.
(klasifikasi Stadium)
Patofisiologi
Penyebab tersering MI adalah penyempitan dari pembuluh
darah epicardial oleh plak atherosclerosis.
Plak ruptur yang diikuti pembukaan membran menyebabkan
agregasi platelet, terbentuknya trombus, akumulasi fibrin,
hemoragik dalam plak, dan vasospasme dengan tingkat yang
bermacam-macam.
Hal tersebut dapat menyebabkan penyumbatan
sebagian/menyeluruh pada pembuluh darah dan diikuti dengan
iskemik miokard.
Total penyumbatan dari vaskuler lebih dari 4-6 jam
mengakibatkan irreversibel nekrosis miokard, tetapi reperfusi
dalam periode ini dapat menyelamatkan miokardium dan
mengurangi morbitditas dan mortalitas.
Faktor Resiko
Hipertensi
Diabetes Mellitus
Sindrom Metabolik
Penyakit terkait dengan atherosclerosis
Kriteria Mayor :
Paroksimal nokturnal dispnea
Distensi vena leher
Ronki paru
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop S3
Peninggian tekanan vena jugularis
Refluks hepatojugular
Kriteria Minor :
Edema ekstremitas
Batuk malam hari
Dispnea d’effort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Takikardia (>120 x/menit)
http://www.radiologyassistant.nl/en/p4c132f365
13d4/chest-x-ray-heart-failure.html
PENGOBATAN
• 3 SEGI:
1. mengobati penyakit penyebab gagal jantung,
2. menghilangkan faktor-faktor yang bisa
memperburuk gagal jantung
3. mengobati gagal jantung.
MENGOBATI PENYEBAB GAGAL
JANTUNG
• Pembedahan bisa dilakukan untuk:
- memperbaiki penyempitan atau kebocoran pada
katup jantung
- memperbaiki hubungan abnormal diantara ruang-
ruang jantung
- memperbaiki penyumpatan arteri koroner
yang kesemuanya bisa menyebabkan gagal jantung.
• Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi.
• Kombinasi obat-obatan, pembedahan dan terapi
penyinaran terhadap kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
• Pemberian obat anti-hipertensi.
MENGHILANGKAN FAKTOR YANG
MEMPERBURUK GAGAL JANTUNG
• Merokok, garam, kelebihan berat badan dan alkohol
memperburuk gagal jantung.
– Dianjurkan :
•berhenti merokok,
•melakukan perubahan pola makan,
•berhenti minum alkohol atau
•melakukan olah raga secara teratur (memperbaiki kondisi
tubuh)
– Untuk penderita gagal jantung yang berat:
tirah baring (beberapa hari) : bag. !! dari pengobatan.
MENGHILANGKAN FAKTOR YANG
MEMPERBURUK GAGAL JANTUNG
• Konsumsi garam >> penimbunan cairan akan
menghalangi pengobatan medis.
– Jmlh Na tubuh di(-)i dg mbatasi pemakaian garam
dapur, garam dlm masakan & makanan yang asin.
Vasodilator, antiagregasi
trombosit, antiproliferasi m’hasilkan NO dan PGI2
PO 2-3mg/kg/hari
• Furosemid IV 1 mg/kg/dosis Amp 10 mg/ml
PO 2 mg/kg/hari Tab 40 mg
B.Tiazid
• Klorotiazid PO 20-30mg/kg/hari Tab 250;500 mg
• Hidroklorotiazid PO 2-5 mg/kg/hari Tab 25-50 mg
C. Antagonis
aldosteron
Hidralazin 0.1-0.5 mg/kg IV tiap 6-8 jam Disfungsi ventrikel kronik, AI,
MI pirau ki-ka
0.25-1mg.kg PO tiap 6-8 jam
↓Hipertrofi miokard
↓ apoptosis dan fibrosis miokard
↓ remodelling miokard
76
Daftar Pustaka
Crawford MH. Current Diagnosis & Treatment Cardiology. 4th Ed. USA; McGraw-
Hil Education: 2014
Bhattacharya A. Cor Pulmonale. JIACM. 2004; 5(2): 128-36
Bui AL, Horwich TB, Fonarow GC. Epidemiology and Risk Profile of Heart Failure.
Nat Rev Cadiol. Jan 2011; 8(1): 30-41
Jessup M, Brozena S. Medical Progress: Heart Failure. N Engl J Med . 2003; 348:
2007-18
Setiati S et al. Editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th Ed. Jakarta: Perhimpunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia: 2014
Morgan LG, Jakes D, Isbell DC. A Diagnosis Long Shot. Dyspnea and
Cardiomegaly in a 32-Year-Old Male With Unilateral Leg Swelling. Circ Heart Fail.
2012; 5:e71-72
Yancy et al. 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure.
Journal of the American College of Cardiology. Oct 2013; 62(16): e147-e239
Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Editor. Basic & Clinical Pharmacology. 12th Ed.
Philadelphia: McGraw-Hill: 2010
Syarif A et al. Farmakologi & Terapi. 5th Ed. Jakarta: Departemen Farmakologo dan
Terapeutik FKUI: 2007