Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan Abdomen
Buddy HW Utoyo
FISIK DIAGNOSTIK
IDENTITAS
Informed (PHYSICAL DIAGNOSIS) MEDICAL
Consent RECORD
Catatan Medik
UBJECTIVE BJECTIVE
SSESSMENT LANNING
Symptom Sign
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
ANAMNESA PENUNJANG DIAGNOSA TATALAKSANA PROGNOSA
FISIK
MEDIK
• SU (KU,Kesadaran, *Diagnosa
• KU Distres, Kulit, Expresi • Lab Prinsip Th/ • Ad Bonam
wajah, BMI,Hygiene, • Rongent Kerja Farmakologi • Ad Malam
Basic 4 Postur & Gaya berjalan) *Defferensial
• CT Scan • Obat padat • Dubia AB
• RPS Diagnosa
• TV (VS) Tensi, Nadi • MRI • Obat cair • Dubia AM
• RPD Respirasi, Suhu. *Diagnosa
• Catheterisasi • Infus. dll
• RK Pasti
• RPSos •PF : Inspeksi, Palpasi
Auskultasi, Perkusi. *Diagnosa Non Farmakologi
* Status Generalis Akhir • Bed rest
RPS: o Kep • Fisio Th/
7 Sacred o Leher
Location • Bedah
o Thorak
Onset • Penyuluhan
Quality
Quantity
Abdomen
o Abdomen
o Genital
Chronologis o Extremitas
Modification F * Status Lokalis:
Comorbid C Lokasi Kelainan
PEMERIKSAAN ABDOMEN
BUDDY HW UTOYO
PERSIAPAN
A. Persiapan awal :
1. Perkenalan
2. Recek Identitas pasien
3. Informed Consent.
B. Persiapan Pemeriksaan Fisik :
1. Persiapan diri :
a. Cuci tangan dengan simple hand washing
b. Berdiri di sebelah kanan pasien
2. Persiapan Ruangan :
a. Tirai untuk privacy
b. Pencahayaan
c. Tempat Tidur Periksa
3. Persiapan Alat :
a. Stetoskop
4. Persiapan Pasien :
a. Berbaring di meja periksa
b. Meminta membuka baju khususnya daerah abdomen.
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
INSPEKSI
1. Inspeksi:
a. Bentuk Abdomen : datar, cembung. erithema
b. Gerakan : sesuai irama pernafasan
c. Keadaan Kulit : ada kemerahan, spider nevi
d. Pembagian Kuadran dan Regio
spider nevi
SIAS II II
Mid Line
ORGAN – ORGAN DIBAWAH REGIO DAN KUARDRAN ABDOMEN
4 Kuardran 9 Regio
ORGAN – ORGAN DIBAWAH KUARDRAN ABDOMEN
4 Kuardran
Hepar
Hepar Pancreas
Empedu Lambung
Pancreas Colon transfersum
Lambung Colon descendens
Colon ascenden Limpa
Colon transfersum Ginjal
Ileum Ileum
Yeyunum Yeyunum
Coecum Colon Decendens
Appendix Colon Sigmoid
Colon ascenden Rectum
Ginjal Ginjal
Ureter Ureter
Ves. Urinaria Ves. Urinaria
Ovarium Ovarium
Tuba Falopi Tuba Falopi
Uterus Uterus
ORGAN – ORGAN DIBAWAH REGIO ABDOMEN
9 Regio
Hepar, Empedu
Pancreas
Duodenum Hepar
Lambung Pancreas
Hepar Lambung
Colon transfersum
Lambung Colon Descendens
Colon transfersum Limpa
Ileum
Ileum
Yeyunum
Yeyunum
Colon Decendens
Colon ascenden
Ginjal,
Ginjal Ileum
Ureter
Ureter Yeyunum
Colon Trans
Ileum Ileum
Yeyunum Yeyunum
Ileum, Yeyunum,
Coecum Colon Sigmoid
Rectum, anus
Appendix Rectum
Ves. Urinaria
Colon ascenden
Ovarium, Tuba Falopii
Uterus.
Ductus deferens,
Prostat, Ves Seminalis
Hernia Abdominalis
Hernia Umbilicalis Hernia Epigastrica
d. Hernia Abdominalis :
Pasien disuruh batuk, lihat penonjolan di dinding Abdomen
1) Hernia Epigastrica
2) Hernia Umbilicalis
2) Hernia Ingunalis Lateralis
3) Hernia Inguinalis Medialis
3. Palpasi Bimanual
1. Palpasi Hepar
B. TEKNIK PALPASI KHUSUS :
2. Palpasi Limpa
PALPASI
• Teknik Palpasi Ringan:
a. Melakukan penekanan satu telapak tangan dengan gentle dan
hati2
b. Seluruh telapak untuk penekanan ringan dilanjutkan dengan
penekanan jari-jari tangan.
c. Palpasi dilakukan pada seluruh kuadran / regio
PALPASI
• Teknik Palpasi Dalam:
a. Melakukan penekanan dua telapak tangan dengan gentle
dan hati2
b. Seluruh telapak untuk penekanan lebih dalam, dilanjutkan
dengan penekanan jari-jari tangan.
c. Palpasi dilakukan untuk pemeriksaan yang lebih teliti lagi
atau bila ada tumor yang mencurigakan.
PALPASI
• Teknik Palpasi Bimanual :
Melakukan penekanan satu telapak tangan dengan gentle
dan hati2 dan telapak tangan lain dari arah berlawanan.
Perkusi Batas
Hati-Paru
PALPASI LIMPA
• Teknik palpasi dalam untuk menentukan besar dan bentuk
Limpa
• Tangan kanan diletakan mendatar dibawah margo kosta kiri
dan tekan kedalam dan keatas kearah axilla anterior.
• Tangan kiri diletakan diatas dada belakang pasien,
menangkat iga dan mendorong ke anterior agar limpa
bergerak ke-anterior.
• Penekanan dilakukan pada saat pasien inspirasi dalam
• Dikatakan limpa teraba bila ada sensasi dengan tepi limpa /
insisura.
PALPASI LIMPA
Laporkan hasil :
• Pembesaran Limpa dilakukan dengan kriteria dari Schuffner
• Garis Schuffner adalah garis yang menghubungkan arkus kosta kiri ke
inguinal kanan melalui umbilicus.
• Tepat di umbilicus adalah Schuffner 4
• Ditarik garis ke arkus kosta kiri Umbilicus dibagi 4 menjadi S1. S2. S3
dan S4 (tepat di umbilikus) Ditarik garis ke inguinal dibagi 4 menjadi S5.
S6.S7.S8 (tepat di inguinal)
• Normal : Tidak Teraba
• Patologis : Pembesaran Limpa banyak terjadi pada penyakit Malaria Kronis
dan pada hipertensi portal (Konsistensi Kenyal dan keras)
Schuffner
line
GARIS SCHUFFNER UNTUK
MENENTUKAN PEMBESARAN LIMPA
S0
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
PERKUSI ABDOMEN
Teknik Perkusi :
1. Jari tengah tangan kiri digunakan sebagai landasan perkusi
dengan sedikit tekanan pada abdomen.
2. Jari tengah tangan kanan digunakan sebagai palu pengetuk
dengan engsel pergelangan tangan kanan.
3. Lakukan perkusi pada seluruh kuardran Abdomen
4. Suara perkusi Normal berongga disebut Timpani.
5. Suara perkusi ada benda padat disebut Dullnes atau Pekak.
ASCITES
Terbentuk cairan di rongga peritoneal
INTERPRETASI PEMERIKSAAN ABDOMEN
NORMAL
Pemeriksaan abdomen telah selesai .
• Inspeksi : Perut datar
• Auskultasi : Bising usus positif normal pada seluruh
kuadran Abdomen.
• Palpasi : Supel, tidak teraba ada benjolan, tidak
nyeri tekan.
* Hepar : 1-2 jari dibawah arkus kosta kanan
* Limpa : tidak teraba
• Perkusi : Timpani diseluruh kuardran abdomen