Anda di halaman 1dari 41

HUBUNGAN KEJADIAN OTITIS MEDIA AKUT

DENGAN PEMBERIAN ASI PADA ANAK

Oleh:
Tan Wily Ramadhani

Preseptor
Dr. dr. Indra Zachreini, Sp.THT-KL(K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RSUD CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2/3/2020 1
2019
Definisi
Otitis media adalah peradangan
sebagian atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba Eustachius, antrum
mastoid dan sel-sel mastoid.
OTITIS MEDIA
Klasifikasi
• Otitis Media Supuratif : Akut (OMA)
dan Kronis (OMSK)
• Otitis Media Non-Supuratif / Serosa:
Akut dan Kronis
• OMSK : tipe benigna dan malignant
• Otitis media spesifik : otitis media
tuberkulosa, otitis media sifilitik,
dan otitis media adhesiva.
Patogenesis Otitis Sembuh/normal

Media Fungsi tuba


tetap
terganggu
Tekanan
Gangguan
negatif telinga Efusi OME
fungsi Tuba tengah
Infeksi (-)

Tuba tetap terganggu + infeksi

Etiologi:
-Perubahan tekanan udara tiba-tiba
-Alergi
-Infeksi
-Sumbatan : OMA
Sekret
Tumor

Sembuh OME OMSK


Definisi OMA
Peradangan telinga tengah yang
mengenai sebagian atau seluruh
periosteum dan terjadi dalam
waktu kurang dari 3 minggu.
Anamnesis
• Apakah terdapat nyeri pada telinga?
• Apakah tercium bau yang tidak sedap pada telinga?
• Apakah terdapat cairan yang keluar dari telinga? Jika ya, apakah
cairan tersebut kental atau encer?
• Apakah pasien memiliki keluhan pada saluran pernafasan?
• Apakah pasien mengalami penurunan nafsu makan, muntah atau
diare?
• Apakah pasien suka mengorek telinga atau memasukkan benda
tajam ke telinga?
• Apakah gejala ini timbul setelah pasien melakukan aktivitas
seperti berenang atau melakukan perjalanan dengan pesawat
terbang?
• Apakah pasien tinggal di lingkungan yang bising?
• Apakah pasien sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu?
Pemeriksaan Fisik
• otoskopi: otitis media serosa membrane
timpani tampak berwarna kekuningan.
Maleus tampak pendek, retraksi dan
berwarna putih kapur. Air fluid level
tanda cairan serous di cavum timpani,
pantulan cahaya yang
berkurang/menghilang
Pemeriksaan Fisik Lanj..
• Rinoskopi
• Pemeriksaan garpu tala
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi: CT Scan atau MRI
• Kultur untuk memastikan apakah
otitis media serosa atau otitis media
supurativa tapi jarang dilakukan
karena anemesis dan pemeriksaan
fisik sudah cukup sensitive dan
spesifik.
Etiologi
- Sumbatan tuba Eustachius
- ISPA
- Kuman penyebab OMA (bakteri piogenik):
Streptococcus Pneumoniae (38%)
Haemophilus Influenzae (27%)
Staphylococcus aureus (2%)
- Anak-anak : ISPA >>  kemungkinan
OMA >>
- Bayi : OMA dipermudah karena posisi
tuba Eustachius pendek, lebar dan
horizontal.
Faktor Risiko
• Usia
• Prematur dan bayi lahir dengan berat lahir rendah
• Alergi/ penyakit atopi
• ASI
• Defisiensi imun
• Genetik
• Perokok
• Perawatan bayi

Sistem imun
Tuba Eusachius
Stadium OMA
• Stadium Oklusi Tuba Eustachius
• Stadium Hiperemis (Stadium pre-
supurasi)
• Stadium supurasi
• Stadium perforasi
• Stadium resolusi
Stadium Oklusi

Normal, keruh pucat


Stadium Hiperemis

Vasodilatasi, hiperemis
Protein pasma keluar 
Edema dan eksudasi
Stadium Supuratif

Akumulasi cairanmembran
timpani menonjolEksudat di
kavum timpani iskemik
Stadium Perforasi

Ruptur eksudat
keluar
Retraksi membran timpani, kadang membran
Stadium oklusi tuba eustachius timpati tampak normal / berwarna keruh pucat

Nyeri dan rasa penuh di telinga, demam,


Stadium hiperemis pemeriksaan otoskop : injeksi PD membran
timpani (hiperemis)
Sakit dan panas >>, muntah , kejang (bayi dan
anak-anak), pendengaran berkurang, pemeriksaan
Stadium eksudasi otoskop : membran timpani merah,menebal,
cembung, refleks cahaya mulai hilang
Keluar sekret dari telinga, sakit ↓, demam ↓,
Stadium supurasi gangguan pendengaran ↑, pemeriksaan otoskop :
sekret + ruptur membran timpani

Rasa sakit dan nyeri tekan daerah mastoid, sekret


Stadium koalesen mukopurulen terus-menerus, terdapat fluktuasi
jumlah sekret, demam dan leukositis lebih ringan.

Gejala klinis timbul tergantung manifestasi


Stadium komplikasi penyakit yang timbul

Bila daya tahan tubuh baik / virulensi kuman


Stadium resolusi rendah resolusi dapat terjadi walaupun tanpa
pengobatan
Otitis Media Supuratif
• Otitis Media Supuratif • Otitis Media Supuratif
Akut : Kronis :
– Nyeri – Sekret telinga yang bau,
mukopurulen
– Demam
– Penurunan pendengaran
– Malaise
– Otalgia
– Nyeri kepala di samping
nyeri telinga (kadang) – Vertigo dan tinitus
(jarang)
– Anoreksia (anak)
– Seluruh/sebagian
membran timpani merah
dan menonjol
– Rasa penuh di telinga
dan penurunan
pendengaran
Penatalaksanaan
• Terapi OMA tergantung pada
stadiumnya.
• Terapi :
– Antibiotik : perhatikan resistensi kuman.
– Simtomatik : antipiretik, analgetik,
– Nasal dekongestant / terapi alergi
– Operasi : miringotomi u/ drainage
mastodektomi pd std koalesen dan std
komplikasi. (mastoidektomi simpleks)
Management Otitis Media Akut
Initial Management :
• Otitis Media Akut limited episode → First line
antibiotic
• Persistent infection →Second line or broad
spectrum antibiotic
Pertimbangkan : tympanocentesis jika tidak
responsive
Recurrent episodes (> 3 episodes in 6
months) →Antibiotic prophylaxis
Antimikroba
• First line
Amoxicillin
• Second line
Amoxicillin-clavulanate
Trimethoprim-sulfamethoxazole
Erythromycin-sulfamethoxazole
• Broad spectrum
Cefixime, Azithromycin,
Clarithromycin
Penatalaksanaan Stadium Oklusi
• tujuan terapi: membuka kembali tuba
eustachius.
– obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam
larutan fisiologik untuk anak <12 thn
– obat tetes hidung HCl efedrin 1% dalam
larutan fisiologik untuk anak yang
berumur >12 thn atau dewasa
– sumber infeksi juga harus diobati dengan
memberikan antibiotik.
Penatalaksanaan Stadium Presupurasi
• Antibiotik
– penisilin atau eritromisin, jika terdapat resistensi,
dapat diberikan kombinasi dengan asam klavunalat
atau sefalosporin.
– terapi awal diberikan penisilin IM agar
konsentrasinya adekuat di dalam darah.
– Untuk Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari.
– Pada anak diberikan ampisilin 4x50-100 mg/KgBB,
amoksisilin 4x40 mg/KgBB/hari, atau eritromisin
4x40 mg/kgBB/hari.
• Obat tetes hidung
• Analgesik.
• Bila membran timpani sudah hiperemi difus,
sebaiknya dilakukan miringotomi.
Penatalaksanaan Stadium Supurasi
• antibiotik
• pasien harus dirujuk untuk dilakukan
miringotomi bila membran timpani
masih utuh.
• analgesik juga perlu diberikan agar
nyeri dapat berkurang.
Penatalaksanaan Stadium Perforasi
• obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari
• antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.
Penatalaksanaan Stadium
resolusi
• biasanya akan tampak sekret mengalir keluar.
• Pada keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik
sampai 3 minggu
• namun bila masih keluar sekret diduga telah
terjadi mastoiditis.
Komplikasi
Sebelum adanya antibiotik, OMA dapat
menimbulkan komplikasi mulai dari
abses subperiosteal sampai abses otak
dan meningitis.
biasanya didapat pada OMSK.
Pencegahan
• Memperkuat daya tahan tubuh, mengatur suhu ruangan agar tidak
terlalu rendah, dan sebagainya
• Pemberian ASI minimal selama 6 bulan
• Untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga tidak mudah
terserang penyakit
• Penghindaran pemberian susu di botol saat anak berbaring
• Hal ini dilakukan untuk mencegah anak tersedak yang dapat
mengakibatkan masuknya susu ke telinga
• Penghindaran pajanan terhadap asap rokok dan alergen lainnya
• Dengan mengurangi paparan alergen seperti rokok, resiko terserang
infeksi saluran nafas lebih rendah sehingga tidak timbul OMA.
• Menjaga kebersihan telinga dengan baik
Prognosis
OMA memiliki prognosis yang baik. Dengan
pengobatan yang adekuat, penyakit ini dapat
disembuhkan dengan kurun waktu singkat.
ASI
• Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang
ideal untuk bayi pada beberapa bulan awal ia
dilahirkan.
• ASI adalah sumber gizi terbaik dan paling
ideal dengan komposisi yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan bayi pada masa
pertumbuhan
• ASI tetap mengandung nutrisi esensial yang
cukup untuk bayi dan mampu mengatasi
infeksi melalui komponen sel fagosit dan
immunoglobulin (IDAI, 2008).
ASI merangsang terbentuknya antibodi bayi
lebih cepatASI tidak saja bersifat
imunisasi pasif, tetapi juga aktif.

Mortalitas (angka kematian) dan mobiditas


(angka terkena penyakit) pada bayi ASI eksklusif
jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang
tidak mendapatkan ASI.
ASI eksklusif akan mengurangi insiden otitis
media sebesar 23%.

Pemberian ASI eksklusif selama lebih dari 3


bulan mengurangi risiko otitis media
sebesar 50%.

Flu dan infeksi telinga dan tenggorokan


berkurang 63% pada bayi yang ASI eksklusif
selama 6 bulan
Hubungan Kejadian Otitis Media Akut dengan Pemberian ASI
pada Anak

Ada beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi


Moorey dan terjadinya OMA salah satunya adalah pemberian ASI pada
Dalley,2006 anak

Pemberian ASI selama paling tidak tiga bulan adalah


proteksi dalam mengurangi risiko terjadinya otitis media.
.

2/3/2020 34
Hubungan Kejadian Otitis Media Akut dengan Pemberian ASI
pada Anak

Didapatkan hasil p-value sebesar 0,000 yang


menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna
pemberian ASI dengan kejadian infeksi pada anak, hal
tersebut juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan prilaku
Fadhillah, ibu terhadap pola pengasuhan anak nsalah satunya yaitu
2018 cara pemberian ASI tersebut. ASI menjadi jalur transmisi
imunitas dari ibu ke anaknya dan dianggap sebagai faktor
penting yang berkontribusi dalam sistem imunitas
neonatus selama periode krusial perkembangan sistem
imun anak.

2/3/2020 35
Hubungan Kejadian Otitis Media Akut dengan Pemberian ASI
pada Anak

“Breastfeeding and Risk of Infections at 6 Years” pada tahun


2014 didapatkan hasil prevalensi infeksi telinga hidung dan
tenggorokan pada anak usia 6 tahun jumlah kunjungan
karena sakit tersebut berbeda sesuai dengan riwayat durasi
Ruowei Li, menyusui, ke-eksklusifan menyusui, dan waktu memulai
2014 pemberian susu formula. Diantara anak dengan riwayat
menyusui lebih dari 9 bulan memiliki kejadian lebih kecil
dibandingkan anak menyusui selama<3 bulan

2/3/2020 36
Hubungan Kejadian Otitis Media Akut dengan Pemberian ASI
pada Anak

menyatakan bahwa pemakaian dot dapat meningkatkan


kejadian otitis media akut.
terdapat 2 mekanisme :
1. penghisapan dot dapat meningkatkan refluks dari sekresi
nasofaring ke telinga tengah, sehingga pada saat flu
Rovers, dkk patogen dapat mudah masuk melalui jalan ini.
2008 2. penggunaan dot dapat menyebabkan perubahan dan
struktur gigi dan rongga mulut sehingga menyebabkan
disfungsi tuba eustachii.

2/3/2020 37
Hubungan Kejadian Otitis Media Akut dengan Pemberian ASI
pada Anak

Bowatte dkk menyatakan bahwa tidak ada efek


menguntungkan dari durasi menyusui yang lebih lama
terhadap OMA di atas 2 tahun dibandingkan dengan bayi
Bowwate, Tham yang memiliki durasi menyusui yang lebih pendek. Durasi
dan Allen menyusui yang lebih lama juga telah terbukti dapat
2015 menimbulkan banyak penyakit anak termasuk infeksi acute
childhood, diabetes pada anak, penyakit pernapasan dan
atopic, dan obesitas.

2/3/2020 38

Anda mungkin juga menyukai