Anda di halaman 1dari 15

PENYAKIT MENULAR DALAM

KESEHATAN REPRODUKSI
Kelompok 2
Agustin
Amara
Cahaya
Defi
Qotrun
Intan
Rizka
Rei
Refani
Reisa
Sandra
Summitri
Talcha
APA ITU PMS ????

Penyakit Menular Seksual


merupakan penyakit yang
ditularkan melalui hubungan
seksualitas. Bila tidak ditangani
secara tepat, infeksi pada alat
reproduksi ini dapat menjalar
dan menyebabkan sakit
berkepanjangan, kemandulan,
bahkan kematian.
JENIS-JENIS PMS
1. Gonorhea/Kencing Nanah
• Tipe : Bakterial (Neisseria gonnorhoeae)
• Cara penularan : Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
• Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika
gejala muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari
setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi keluarnya cairan (nanah)
dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat
buang air kecil.
• Pengobatan : Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik.
Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul
sebelum pengobatan dilakukan.
2. Sifilis/Raja Singa
• Tipe : Bakterial (Treponema pallidum)
• Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum
adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral.
• Gejala-gejala : berlangsung 3-4 minggu, terkadang
sampai 13 minggu. Setelah itu akan timbul benjolan
di sekitar alat kelamin, kadang disertai pusing dan
nyeri tulang seperti flu serta hilang sendiri tanpa
diobati. Bercak kemerahan pada tubuh juga akan
muncul sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan
seks.
• Pengobatan : Penyakit ini dapat diobati dengan
penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh yang
telah terjadi tidak dapat diperbaiki.
3. Trikonomiasis
• Penyebab : Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
• Prevalensi : Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang paling
banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual. Diperkirakan,
5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.
• Cara Penularan : Trikomoniasis menular melalui kontak seksual.
Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-benda
seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam
meminjam pakaian tersebut.
• Gejala-gejala: Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak,
berbusa, dan berwarna kuning-hijau. Kesulitan atau rasa sakit pada
saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual juga sering
terjadi. Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin
tidak ada gejala sama sekali. Pada laki-laki mungkin akan terjadi
radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan atau luka pada
penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.
• Pengobatan : Penyakit ini dapat disembuhkan. Pasangan seks juga
harus diobati.
4. Ulkus Mole (Chancroid)
• Tipe : Bakterial (Hemophilus ducreyi)
• Gejala-gejala : Luka lebih dari diameter 2 cm, cekung,
pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan rasa nyeri; Biasanya
hanya pada salah satusisi alat kelamin. Sering (50%) disertai
pembengkakan kelenjar getah beningdi lipat paha berwarna
kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
• Komplikasi yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu
hamil yang tertular, memudahkan penularan infeksi HIV.
5. Klamidia
• Tipe : Bakterial (Chlamydia trachomatis)
• Cara Penularan : Hubungan seks vaginal dan anal.
• Gejala : keputihan yang abnormal, dan
rasa nyeri saat kencing baik pada laki-laki maupun
perempuan.
• Pengobatan : Infeksi dapat diobati dengan
antibiotik.
• Komplikasi yang mungkin terjadi : . Individu yang
terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi HIV
jika terpapar virus tersebut.
6. HIV-AIDS
• Tipe : Viral (Human Immunodeficiency Virus)
• Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral, anal; darah; memakai jarum
suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada
janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui.
• Gejala-gejala : Gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan,
berat badan turun. Namun, virus tersebut secara terus menerus melemahkan
sistem kekebalan tubuh.
• Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obat anti
retroviral digunakan untuk memperpanjang hidup dan kesehatan orang yang
terinfeksi.
• Komplikasi yang mungkin teradi : Hampir semua orang yang terinfeksi HIV
akhirnya akan menjadi AIDS dan meninggal karena komplikasi-komplikasi yang
berhubungan dengan AIDS.
7. Herpes
• Tipe : Viral (virus Varicella zoster dan herpes
simplex virus )
• Cara Penularan : Herpes menyebar melalui
kontak seksual antar kulit dengan bagian-
bagian tubuh yang terinfeksi saat melakukan
hubungan seks vaginal, anal atau oral, Juga
melalui seperti : alat-alat tidur , pakaian,
handuk, dll, secara bergantian.
• Gejala-gejala: biasanya sangat ringan dan
mungkin meliputi rasa gatal atau terbakar; rasa
nyeri di kaki, pantat atau daerah kelamin; atau
keputihan. Bintil-bintil berair atau luka
terbuka yang terasa nyeri.
• Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk
penyakit ini. Obatanti virus biasanya efektif
dalam mengurangi frekuensi dan durasi
(lamanya) timbul gejala karena infeksi.
8. Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata) /
Jengger Ayam
• Tipe : Viral (Human Papiloma Virus)
• Cara Penularan: Hubungan seksual vaginal, anal atau
oral.
• Gejala-gejala : Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang
menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada
kelamin, anus dan tenggorokan.
• Pengobatan : Tidak ada pengobatan untuk penyakit
ini. Kutil dapat dihilangkan dengan cara-cara kimia,
pembekuan, terapi laser atau bedah.
• Komplikasi yang mungkin terjadi : Beberapa dari
virus ini berhubungan kuat dengan kanker serviks
sebagaimana halnya juga dengan kanker vulva,
vagina, penis dan anus.
9. Hepatitis
• Tipe : Viral
• Cara Penularan: Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya
anal; memakai jarum suntik bergantian; perlukaan kulit karena
alat-alat medis dan kedokteran gigi; melalui transfusi darah.
• Gejala : Sekitar sepertiga penderita HBV tidak
menunjukkan gejala. Gejala yang muncul meliputi demam, sakit
kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan, muntah dan
diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena gangguan di hati
meliputi air kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit
menguning dan mata pucat.
• Pengobatan : Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi
bersih dengan sendirinya dalam 4-8 minggu. Beberapa orang
menjadi terinfeksi secara kronis.
METODE PENULARAN PMS
1. Seks tanpa pelindung
2. Berganti-ganti pasangan
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
4. Pengggunaan alkohol
5. Penyalahgunaan obat
6. Seks untuk uang/obat
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
8. Monogami serial
9. Sudah terkena suatu PMS
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
PENCEGAHAN PMS
Dengan pencegahan secara tepat dan penganan secara dini PMS bisa ditangani dengan lebih baik.
Yang penting sekali diingat adalah bentuk-bentuk gejala awal yang menjadi pertanda PMS,
diantaranya :
1. benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
2. gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
3. bengkak atau merah di sekitar lat kelamin
4. rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
5. buang air kecil lebih sering dari biasanya
6. demam, lemah, kulit menguning danrasa nyeri sekujur tubuh
7. kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
8. keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal
9. pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll
Bila merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya perlu diwaspadai kemungkinan-
kemungkinan adanya infeksi kuman PMS. Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
1. tidak melakukan hubungan seks· tidak berganti-ganti pasangan· menggunakan
kondom setiap hubungan seks
2. menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas asal-usulnya
3. kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yang steril
Yang lebih penting dari semua itu adalah menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika
dan norma kehidupan bermasyarakat karena dengan moral dan etika yang baik kita
akan terhindar dari gangguan atau penyakit yang akan membawa kita dalam masalah
serius.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai