Anda di halaman 1dari 16

Program Kesehatan Kerja

Kelompok 6:
Widyasmara Nur T (122110101085)
Tri Bakti Yuniar P (132110101018)
Abdiana Kusuma A (132110101129)
Ainil Islach (132110101141)
Pemeriksaan Kesehatan kerja
Permenakertrans No.: Per-02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja

Sebelum Kerja
Berkala
Khusus
Pemeriksaan Kesehatan Sebelum
Kerja
• Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan
pekerjaan.
• Tujuan : agar tenaga keria yang diterima berada dalam
kondisi kesehatan yang setinggi- tingginya, tidak
mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang
akan dilakukannya sehingga keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain-
lainnya juga dapat dijamin
Pemeriksaan kesehatan Berkala
• Pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu
terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter
• Pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan
Tenaga Kerja
• Tujuan : untuk mempertahankan derajat kesehatan
tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya serta
menilai kemungkinan adanya pengaruh – pengaruh dari
pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan
dengan usaha-usaha pencegahan
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
• Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
• Dilaksanakan apabila terdapat keluhan- keluhan di
antara tenaga kerja, atau atas pengamatan pegawai
pengawas keselamatan dan kesehatan kerja, atau
atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan
Keselamatan dan Balai- balainya atau atas pendapat
umum di masyarakat
• Tujuan : untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh
dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau
golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
Pelayanan Kesehatan Kerja
 Poliklinik sendiri
 Berdiri sendiri
 Gabungan dari dua perusahaan
 Dilaksanakan oleh pihak di luar perusahaan
 Sistem asuransi, misalnya Jamsostek
 Perusahaan jasa pelayanan tenaga kerja
 Fasilitas kesehatan umum
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

 Tergantung dari :
 jumlah tenaga kerja
 tingkat bahaya di tempat kerja
Surveilans
Suatu upaya untuk meminimalkan kejadian p.A.K. /
P.A.H.K. maupun kecelakaan kerja maka perlunya
pemantauan terus menerus terhadap pekerja (worker)
maupun pada lingkungan kerjanya sehingga dapat
tercipta pekerja yang sehat dan lingkungan kerja yang
baik
Surveilans Kesehatan
Kerja

Surveilans Surveilans
Kesehatan Pekerja Lingkungan Kerja
Surveilans Kesehatan Kerja

Merupakan kumpulan sistem yang berjalan,


analisis, interpretasi dan penyebaran data untuk
tujuan prefentif surveilans kesehatan kerja
termasuk surveilans kesehatan pekerja dan
surveilans lingkungan kerja
Tujuan Surveilans Kesehatan Kerja

 Untuk pencegahan & mendeteksi dini gejala


Penyakit Akibat Kerja
 Mengidentifikasi adanya kondisi atau situasi
tertentu yg mengakibatkan seorang individu /
pekerja berada pada resiko untuk / efek negatif
terhadap kesehatan
Surveilans Kesehatan Pekerja

• Adalah kegiatan mengakses kondisi kesehatan


pekerja dalam upaya mengidentifikasi dan
mendeteksi setiap kelainan untuk digunakan
dlm program peningkatan dan pencegahan
kesehatan individu atau kelompok pekerja
Manfaat Program Surveilans

 Mengukur besarnya masalah kesehatan dan pajanan


 Mengidentifikasi kelompok yg beresiko
 Memonitor waktu dan trend masalah kesehatan dan
pajanan
 Mengidentifikasi kemungkinan penyebab dan faktor
resiko dari masalah kesehatan
 Sebagai sumber data untuk menemukan hubungan
sebab-akibat yang sebelumnya tidak dapat
diidentifikasi
Surveilans Lingkungan Kerja

 Adalah kegiatan mengidentifikasi dan mengevaluasi


faktor - faktor resiko di tempat kerja yg dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan pekerja
Kegiatan Surveilans Kesehatan Kerja
Meliputi:
 Pemantauan dan pengukuran faktor resiko yg ada di
tempat kerja setiap kurun waktu tertentu
 Mengadakan upaya perbaikan apabila terdapat
faktor resiko melebihi nilai ambang batas yg telah
ditetapkan
 Memantau dan mengontrol sanitasi atau
housekeeping lingkungan kerja
 Memantau dan mengevaluasi cara kerja pekerja
dilihat dari faktor ergonomi
 Memilih, menetapkan alat pelindung diri serta
memberi penyuluhan cara pemakaiannya yg benar
dan mengevaluasi manfaat dari alat pelindung diri
tersebut
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
Kerja (SIMKK)

Sebagai pengembangan program kesehatan


kerja di Indonesia yang efektif dan efisien,
diperlukan data dan informasi yang akurat,
tepat waktu dalam sistem informasi kesehatan
kerja (SIMKK) yang terintegrasi dan lengkap
untuk mendukung proses perencanaan di bidang
kesehatan kerja serta menentukan langkah-
langkah kebijakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai