Anda di halaman 1dari 29

The construction of national identity

through the production of ritual and spectacle


An analysis of National Day parades in
Singapore

Lily Kong and Brenda S.A. Yeoh


Acara perayaan hari kemerdekaan Singapura yang
diselenggarakan setiap tahun menampilkan 4 hal:
O Tempat
O Tampilan
O Komposisi
O tema
Bagaimana negara mengembangkan rasa
kebangsaan dan identitas nasional dengan
menciptakan lanskap untuk membangun identitas
dan komunitas yang dibayangkan.

Pandangan terhadap lanskap dapat dilihat dari:


O konstitusi acara
O kontribusi penampilan
O Komposisi
O motif acara
Bangsa Singapura adalah kostruksi sosial Singapura
yang berasal dari kelompok yang heterogen.
Bagaimana menjadikannya satu kesatuan yang
sama dalam hal kebangsaan.

Inti dari pembentukan bangsa adalah


O adanya ikatan mistis antara manusia dan
tempat
O adanya hubungan antara waga dan negara
Identitas lebih bersifat kojungtural.
Kebutuhan untuk menumbuhkan dan
menegakkan rasa identitas yang lebih
kuat.
Konteks Singapura pasca Perang Dunia II

O Hancurnya superioritas kulit putih karena


kekalahan Inggris
O [1996] Inggris menjadikan Singapura
sebagai koloni yang berbeda dari Uni Malaya
O [1959] Singapura menjadi negara yang
berdaulat dan independen
O [1967] Penarikan pasukan Inggris membuat
Singapura menjadi lumpuh
Parameter kelemahan Singapura:

O Sebagai negara kecil yang tidak memiliki


sumber daya alam
O Hubungan eksternal dengan negara
tetangga tidak harmonis
O Komunis lumpuh
O Diperparah dengan penarikan pasukan
militer Inggris
Karena itulah Singapura mencoba bangkit dan
membangun bangsa.

Cara yang paling strategis adalah dengan


membangun konsesus idiologi dan mengubah
populasi menjadi tenaga kerja.
Singapura membuat konsep bekerja keras untuk
membangun bangsa

Caranya:

O Menghindari ketegangan rasial


O Mengurangi keterbelakangan ekonomi dan
pengangguran
O Mengatasi masalah perumahan
O Mengatasi masalah kesehatan
Oleh karena itu, Singapura mengamankan
politik legitimasi, konsensus idiologi, dan
mengubah populasi menjadi tenaga kerja
industri

Singapura ingin mengintegrasikan dengan


menciptakan negara sosialis, multi ras, non
komunis, non blok, dan demokratis.
Pada perayaan Hari Parade Nasional tahun 1966

Singapura mencoba melindungi hak-hak minoritas ras,


bahasa dan agama
Masyarakat Singapura berasal dari Cina, Melayu, India,
dan lainnya.
Pada perayaan Hari Parade Nasional tahun 1980

Singapura mencoba mengungkapkan nilai-nilai


nasional menjadi dasar identitas nasional melalui

O Menghormati bendera nasional


O Lagu kebangsaan
O Melayani negara tanpa memandang ras,
bahasa, dan agama
Hari Parade Nasional adalah penemuan ritual dan penciptaan
lanskap.

Pada acara itu bangsa Singapura mengadakan pesta,


Menyanyikan lagu kebangsaan,
Dan mengucapkan janji,
Dan menyanyikan lagu kemerdekaan Singapura
Penonton yang menghadiri acara tersebut
melihat, mendengar, dan merasakan
bangsa Singapura larut dalam kegembiraan
Efek parade yang spektakuler telah menimbulkan rasa
memiliki dan identitas,
Rasa kebangsaan.
Pada perayaan Hari Parade Nasional tahun 1966

Parade hari nasional dilaksanakan di sebuah lapangan di


jantung kota kolonial.
Lapangan ini dikelilingi oleh kantor-kantor, gedung
pengadilan, lembaga pendidikan dan keagamaan. Kegiatan
tersebut dibingkai dengan kekaisaran, rumput hijau barisan
militer yang terlatih, ini pertanda kemunculan bangsa dari
masa kolonial.
Hal ini menggambarkan bahwa fakta lanskap tidak statis
Tapi terus diulang.
Tontonan ini berhasil menggabungkan arsitektur spektakuler
masa lalu dan animasi spektakuler saat ini.
Pada perayaan Hari Parade Hari Nasional 1969

Menghadirkan rumah-rumah warga,


Mengubah jalan-jalan menjadi tempat teater yang megah
Mentransformasikan ruang biasa menjadi gambaran tempat
tinggal
Pada perayaan Hari Parade Nasional tahun 1975

Parade dilaksanakan secara bergantian di 13 pulau yang


terpilih dalam bentuk desentralisasi.
Parade ini menampilkan unit militer, anak-anak sekolah,
serikat pekerja, organisasi budaya dan sipil
Kegiatan ini menampilkan bakat lokal siswa sekolaah, atletik
dan budaya dari 5 daerah terpilih.
Perdana Mentri dan kabinatnya menyebar dan bertindak
sebagai peninjau.
Hal ini memberikan kesempatan pada warga untuk
menyaksikan kemegahan parade
Dan terlibat dalam acara tersebut dengan konsep dari mereka
untuk mereka.
Menggabungkan sumber budaya lokal dan prestise nasional
dalam bentuk tontonan.
Pada perayaan Hari Parade Nasional tahun 1976

Pertama kali dilaksanakan di stadion nasional yang baru


selesai
Hal ini dilakukan supaya dapat melibatkan banyak penonton
pawai.
Penontonnya dapat duduk di tribun sambil menyaksikan
kontingenya berlalu
Ada pesan kebersamaan, pencahayaan yang sangat baik, dan
suara yang lebih jelas karena dibantu oleh alat pengeras suara
Pada perayaan Hari Parade Nasional tahun 1986

Adalah parade yang terbaik dibandingkan tahun-tahun


sebelumnya
Penampilan yang megah memberikan kesadaran populer
sebagai kemenangan Singapura
Suasana yang meriah melambangkan nilai kebersamaan yang
menunjukkan keuatan komunitas, solidaritas dan kohesi
kelompok
Parade Hari nasional menandai momen kebersamaan bangsa
Singapura untuk menunjukkan kemajuan, prestasi, aspirasi
setiap bagian masyarakat.

Dengan konsep
“dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”
Parade-parade tersebut merupakan
O representasi dari sektor komersial, industri,
keuangan, layanan dan publik.
O Menggabungkan strategi dan upaya
mengingatkan masyarakat tentang
pengalaman bersama sebagai warganegara
dan perayaan kolektif identitas dan
kebangsaan Singapura
O Menandakan ikatan kebersamaan dari
seluruh komunitas
Empat tema yang dituju:
O Multirasisme: multi bahasa dan agama
O Pentingnyanpemuda dalam pembangunan
bangsa
O Membangun idiologi pragmatisme
O Pentingnya pendidikan dan latihan
Upaya eksplisit adalah mengumpulkan warga dan
mengartikulasikan rasa keterikatan dan kepemilikan,
bereaksi terhadap ancaman kekuatan global
[westernisas]
Gagasan keunggulan ditarik dalam bentuk melanjutkan
kehidupan dalam bentuk Singapura harus unggul
Pembangunan bangsa tergambar dari
Pembangunan bangsa yang telah difasilitasi oleh nilai-
nilai idiologi melalui tema parade dan tampilan masal.
Kesimpulan
O Parade Hari Nasional berfungsi sebagai
barometer sosial-politik Singapura yang lebih
luas kondisi.
O Negara berusaha membangun rasa kebangsaan
dan identitas nasional. Hal ini berhasil dengan
menggunakan, antara lain, aroma militer
parade, menegaskan kemampuan yang kecil
pulau di pertahanan.
O Sementara parade telah mengalami elaborasi
yang cukup besar dan pengerjaan ulang, tujuan
dasarnya tetap tidak berubah.
O Mereka membentuk bagian dari strategi
yang lebih besar untuk mengembangkan
dan mempertahankan rasa memiliki dan
nasional identitas, menggambar pada
kemegahan dan upacara, efek visual dan
aural. Memang bukti menunjukkan tingkat
keberhasilan.
O Ada perasaan euforia. emosi yang
meningkat, patriotisme dan semuanya. Itu
sangat indah.
O Jaringan signifikasi yang dibentuk negara
tidak sepenuhnya menarik dan populasi
telah menemukan kemungkinan
mengekspresikan perlawanan mereka dan
menginvestasikan makna alternatif mereka.
O Intinya, parade Hari Nasional
menggambarkan bagaimana ritual dan
tontonan tahunan mereka berfungsi sebagai
sarana untuk menegaskan rasa lokal /
nasional dan identifikasi tidak terjadi sekali
dan untuk semua
O Menganalisis bentuk ritual yang
diselenggarakan dan diatur oleh negara,
telah mencoba untuk menggambarkan
bagaimana kekuatan negara dilegitimasi
dengan mengimbau nasionalisme.
O Parade sebagai ungkapan perjuangan
kelompok bawahan dalam pendirian dan
negosiasi identitas mereka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai