Anda di halaman 1dari 24

Upaya Pengendalian & Peningkatan Kualitas RTH

Undang-undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang


Permendagri No.1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan
Perda No. 3 tahun 2007 tentang RTRW Tahun 2013
Perda No. 7 Th. 2002, tentang Pengelolaan RTH
Perda No. 18 Th. 2003, tentang Izin Penebangan Pohon
Perda No. 7 Th. 2004, tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman,
Pengabuan jenazah dan perizinan di bidang permakaman
Perda No. 7 Tahun 2007 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
GSP, SE Gubernur JATIM
Instruksi Walikota No. 11 Th. 2005, Program SAJISAPO
( Satu Jiwa Satu Pohon ) Oktober 2005,
Instruksi Walikota No. 5 Tahun 2006, Pelaks. Prog. Sajisapo
melalui pelayanan akte kelahiran, dan SPMP
Perda No. 7 Tahun 2002

Tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau


Guna Meningkatkan mutu kehidupan bagi generasi sekarang
dan yang akan datang, serta mengingat bahwa tanggung
jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup merupakan
tanggung jawab bersama antara Pemerintah Daerah
dengan Masyarakat Kota Surabaya
Perda No. 7 Tahun 2002

Tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau


Guna Meningkatkan mutu kehidupan bagi generasi sekarang
dan yang akan datang, serta mengingat bahwa tanggung
jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup merupakan
tanggung jawab bersama antara Pemerintah Daerah
dengan Masyarakat Kota Surabaya
Guna mewujudkan pengelolaan yang memperhatikan keseimbangan lingkungan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5 ayat (3), diatur ketentuan sebagai berikut :
a. Rumah Tinggal :
1. Jenis Kavling dengan ukuran kurang dari 120 m2 wajib ditanami minimal 1 (satu) pohon
pelindung dan penutup tanah/rumput.
2. Terhadap luas kavling yang tidak dimungkinkan untuk ditanami pohon penghijauan wajib
ditanami dengan sistem pot dan tanaman gantung lainnya.

b. Pengembang perumahan wajib untuk mewujudkan pertamanan / penghijauan pada


lokasi jalur hijau sesuai dengan rencana tapak yang disahkan

c. Bangunan Kantor, Hotel, Industri / Pabrik, Bangunan Perdagangan & Bangunan


umum lainnya untuk :
1. Bangunan + 120 m2 - 240 m2 wajib ditanami min 1 pohon pelindung, perdu & semak
hias serta rumput yang cukup
2. Kavling > 240 m2 wajib ditanami min 3 pohon pelindung, perdu & semak hias serta
rumput yang cukup
d. Setiap jalan diseluruh Daerah diusahakan dapat ditanami dengan tanaman
penghijauan
e. Kawasan hijau Pertamanan Kota, pemanfaatannya lebih difungsikan sebagai taman
denganjenis tanaman tahunan maupun semusim, 90 % dari luas areal harus
dihijaukan, 10 % dapat digunakan untuk kelengkapan taman.
f. Kawasan hijau hutan kota & kawasan konservasi, juga berfungsi sebagai Taman Kota,
ditanami tanaman tahunan dengan jarak tanam rapat, 90 % dari luas areal harus
dihijauakan, 10 % dapat digunakan untuk kelengkapan penunjang kawasan kota
tersebut.
g. Kawasan hijau rekreasi kota, RTH yang pemanfaatannya sebagai tempat rekreasi
baik aktif maupun pasif, vegetasi yang ditanam bervariasi, 60 % dari luas harus
dihijaukan, 40 % dapat digunakan sarana/bangunan penunjang.
h. Kawasan hijau pemakaman, berfungsi sebagai taman pemakaman umum yang
dikelola Pemerintah daerah, pemanfaatan dikhususkan untuk pemakaman jenazah
dengan vegetasi penutup tanah/rumput lebih dominan daripada tanaman pelindung
Pengendalian Pemanfaatan RTH
Setiap usaha/kegiatan oleh dari/atau untuk
kepentingan perorangan atau badan yang
memakai lokasi RTH tidak boleh menyimpang dari
ffungsinya dan harus memperoleh izin dari Kepala
daerah atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Izin pemakaian RTH tidak dapat diperpanjang
guna mewujudkan pemanfaatan RTH sesuai
dengan peranan dan fungsinya.
PERDA NO. 18 TAHUN 2003
TENTANG IZIN PENEBANGAN POHON

1. Ijin penebangan pohon diberikan dalam hal :


- mengganggu jaringan utilitas kota
- pada atau sekitar lokasi pohon yang ditebang akan didirikan
suatu bangunan untuk keperluan Pemerintah, badan atau
perorangan
2. Ijin penebangan pohon hanya digunakan untuk 1 (satu) kali
penebangan pohon, dengan lokasi dan jumlah yang telah
ditetapkan
3. Kewajiban penggantian pohon ditetapkan secara terperinci
4. Retribusi dikenakan atas penebangan pohon
PERMASALAHAN PENGELOLAAN RTH

1. Kesadaran Warga Akan Arti Pentingnya RTH masih kurang:


- Pemotongan Pohon Penghijauan Tanpa Ijin
- Mematikan pohon dengan cara :
* Menyiram dengan BBM/bahan kimia
* Membakar pohon
- Mengambil tanaman yg mempunyai nilai jual tinggi
- Mengambil/merusak ornamen taman
- Tanaman penghijauan banyak ditempeli promosi barang/jasa

2. Disfungsi JH / Lapangan
- Ruas JH / Lapangan untuk aktivitas usaha masyarakat ( PKL )
- JH / Taman untuk aktivitas olahraga
ACTION PLAN
1. Peningkatan peran masyarakat dalam penghijauan
2. Pembenahan managemen skala pelayanan dan pemeliharaan RTH
3. Meningkatkan kualitas udara, melalui
- Program penghijauan tepi jalan
- Mengurangi perkerasan untuk meningkatkan kualitas udara dan penambahan kawasan
resapan
- Peningkatan kualitas RTH
4. Pemanfaatan jalur hijau tepi sungai
5. Peningkatan kualitas taman kota
6. Pembuatan hutan kota
7. Efektivitas pemanfaatan fasum dan fasos pengembang
8. Efektivitas pemanfaatan makam kota sebagai kawasan RTH
9. Penegakan Perda No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
10. Fasilitas RTH sebagai Ruang Publik
11. Program Green and Clean dan MDS (Merdeka dari Sampah)
12. Peningkatan partisipasi warga dalam GSP dan Sajisapo
13. Pemanfaatan jalur hijau dibawah tegangan tinggi
14. Pembuatan lapangan olah raga baru
15. Pemanfaatan RTH di pedestrian
16. Perubahan peruntukan dari kawasan budidaya menjadi kawasan lindung
- Kawasan Pantai Timur Surabaya
20,65 % dari luas kota

Prasarana Lingkungan ; Lapangan/Taman / ex


92,5; 34% SPBU, 38.56, 13.98%
Lapangan/Taman / ex SPBU
Makam
Boezem
Makam, 69.86, 25.32%
Ex. SDN Sawahan VII,
Urban Farming
0.025, 0.01%
Boezem, 47.31, 17.15% Pedestrian

Pedestrian, 1.3, 0.47% Ex. SDN Sawahan VII


Urban Farming , 26.35, (Dalam Ha)
9.55% Prasana Lingkungan
Strategi Penambahan RTH (Ruang Terbuka Hijau) :
Penambahan RTH (Ruang Terbuka Hijau) melalui :
1. Perluasan/Pembangunan makam
- TPU Keputih
- TPU Babat Jerawat
- Kel.Sumberejo Kec. Pakal
2. Pembangunan lapangan/Taman
- Tanah Kali Kedinding, Kec. Kenjeran
- Kel. Sememi, Kec. Benowo
- Kel. Pakal, Kec. Pakal
- TPA Keputih, Kec. Sukolilo
- Klakah Rejo, Kec. Tandes
- Balas Klumprik Kec. Wiyung
3. Pembangunan/Pembebasan Hutan Kota
- Kel. Babat Jerawat (5 Ha), Kec. Pakal
- Kel. Sumur Welut (0.96 Ha) Kec. Lakarsantri
4. Urban Farming
- Kel. Balas Klumprik (12.5 Ha) Kec. Wiyung
- Kel. Bangkingan (13.85 Ha) Kec. Lakarsantri
TPU KEPUTIH
• Lokasi : Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo
• Luas Rencana (ha) : 55 Ha (SK WALIKOTA NO.18/1999)
• Luas existing : 29.96 Ha
• Sisa Luasan yg belum dibebaskan: 25.04 ha
• Lahan terpakai : 3.17 Ha (10.58%)
• Jumlah Pemakaman : 3.032 jenazah
CATATAN
Rincian luas TPU Keputih :
- Tanah Pemkot : 5.5 Ha - Pengadaan tanah th 2004 : 1.6 Ha
- Pengadaan tanah th. 2002 : 6.14 Ha - Pengadaan tanah th 2004 : 4.005 M2
- Pengadaan tanah th. 2003 : 0.31 Ha - Pengadaan tanah th 2006 : 10.105 M2
- Ruislag dg PT Wahana Wisma : 15 Ha - Pengadaan tanah th. 2008 : 3.578 M2
Permai th 2003
TPU KEPUTIH
TPU BABAT JERAWAT
• Lokasi : Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Benowo
• Luas Rencana (ha) : 10 Ha (SK WALIKOTA NO. 75/1999)
• Luas existing : 9.55 Ha
• Sisa Luasan yg belum dibebaskan: 0.45 ha
• Lahan terpakai : 0.95 Ha (9.94 %)
• Jumlah Pemakaman : 940 jenazah
CATATAN
Rincian luas TPU babat Jerawat :
- Tanah Pemkot : 7.4 Ha
- Pengadaan tanah th. 2002 : 1.1 Ha
- Pengadaan tanah th. 2005 : 1.05 Ha
- Rencana Perluasan makam : 1.3 Ha (tanah BTKD di Kel. Sememi)
TPU BABAT JERAWAT
TPU Babat Jerawat

Makam desa Kel. Dukuh Pakis


Kec.Dukuh Pakis
PETA PESEBARAN MAKAM PEMKOT & DESA
1 Makam yang dikelola Pemkot

1 Rencana Perluasan Makam yang dikelola Pemkot

Makam Desa

Rencana Makam Desa


6

2
1

13
7 3 5
9

11

8 10
4 12
PETA PESEBARAN LAPANGAN OLAH RAGA
DI SURABAYA

Renc. Lap. Olah Raga/ Taman 2010


Lap. Olah Raga Eksisting (BTKD)
PETA PESEBARAN URBAN FARMING DAN HUTAN KOTA
DI SURABAYA

Rencana Hutan Kota 2010


Urban farming 2010
RENCANA PEMBANGUNAN BOEZEM
(PENAMBAHAN RUANG TERBUKA HIJAU)

Keterangan :
Rencana Pembebasan Boezem
Rencana Boezem
Waduk / Telaga BTKD

Legenda Gambar / Drawing Legend :

Primary Channel

Secondary Channel
Barage
Pump Station
3 ha Gate

Existing Storage
5 ha

Planned Storage
Dam Gubeng

as
8 ha li
M
Ka

5 ha

Dam Jagir

Dam Gunungsari

30 ha
A

Y
A
B
A
R
S U
L I
K A

Persebaran Tanah BTKD berupa Waduk/Telaga


RENCANA PENAMBAHAN RTH TAHUN 2009

1. LAPANGAN = 38.56 Ha
2. MAKAM = 58.63 Ha
3. BOEZEM = 47.31 Ha
4. URBAN FARMING = 26.35 Ha
5. PEDESTRIAN = 1.3 Ha
6. Ex SDN SAWAHAN VII = 0.025 Ha
WILAYAH PESISIR KOTA
SURABAYA Kondisi Eksisting
MANGROVE INFORMATION CENTRE
Pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Surabaya meliputi :
Pendampingan pembangunan mangrove information center (MIC) dan
Persiapan Lahan Hutan Kota ±40 Ha
Lokasi : Kawasan Pantai Timur Surabaya
(Kecamatan Gunung Anyar, Rungkut , Mulyorejo,
Sukolilo, +22 Km)
Fasilitas : By Cycle Track, Laboratorium, Kebun
Pembibitan Mangrove, Kantor, dll.
Tujuan : - Pelestarian Hutan Mangrove
- Wisata, Pendidikan
RT RW : Zona 4 (Konservasi & Rehabilitasi Lingkungaan Laut,
Penangkapan, Budidaya)
KONSEP
PENGEMBANGAN

Anda mungkin juga menyukai