Anda di halaman 1dari 14

BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

4.1 DASAR PENETAPAN PENGEMBANGAN

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


ini didasari oleh data dan fakta yang terangkum dalam laporan fakta
dan analisa, yang telah mengidentifikasikan arahan penetapan ruang
untuk objek wisata unggulan. Adapun arahan penetapan ruang ini
sendiri didasarkan pada kebijakankebijakan produk perencanaan
dengan skala yang lebih luas antara lain Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata di Tingkat Internasional, Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Nasional, Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Provinsi, Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah,
Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata, Rencana Tapak Kawasan
Objek Wisata.

4.2 RENCANA PENGEMBANGAN OBJEK WISATA WAY LALAAN

Secara umum, rencana pengembangan objek wisata Air Terjun Way


Lalaan ditekankan pada perencanaan pengembangan fasilitas objek
dan daya tarik wisata yang terkandung didalam Way Lalaan itu sendiri.
Adapun rencana pengembangan fasilitasfasilitas tersebut adalah
penambahan dan pelengkapan serta perbaikan fasilitasfasilitas
rekreasi seperti perbaikan levatory/wc, mushola, gazebo, tangga jalan
setapak, ruang ganti. Sedangkan fasilitas yang perlu ditambah antara

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-1
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

lain : parkir, toko souvenir, restouran, plaza, kantor pengelola, cottage,


kolam pemancingan, CPG, pos jaga, area perkemahan, gudang, nurseri,
dan lainlain yang masingmasing terbagi kedalam lima zona sebagai
berikut :

1. Zona Entrance
Fungsi zona entrance adalah untuk memperjelas karakter suatu
objek wisata dan diperkuat dengan adanya gapura untuk
menunjukan jalan masuk menuju objek wisata tersebut. Zona
entrance ini berupa gapura atau pintu gerbang dan jalan masuk
yang dubuat 2 jalur sepanjang 200 m. Adapun elemen yang
terdapat dalam zona entrance antara lain : Gapura, Ticket Box, Pos
Jaga dan Bak Sampah.

2. Zona Parkir
Fasilitas parkir adalah masalah penting dalam setiap perencanaan
pembangunan suatu kawasan atau objek termasuk objek wisata.
Dalam zona parkir pada objek wisata Way Lalaan terdiri dari
beberapa area antara lain : Area Parkir, Plaza Penerima, Kios (Pusat
Jajanan atau Souvenir), Kantor Pengelola, Lavatory, Telfon Umum,
Pos Jaga, Bak Sampah, Shelter.

3. Zona Pemancingan dan Out Bound


Salah satu zona pendukung pada objek wisata Way Lalaan adalah
zona pemancingan dan out bound. Dalam zona ini terdapat
beberapa area wisata keluarga antara lain : Kolam Pemancingan,
Cottage, Gazebo, Rumah Makan, Menara Pandang, Amphitheater,
Mushola, Lavatory, Shelter, Bak Sampah.

4. Zona Air Terjun


Zoan utama pada objek wisata ini adalah zona air terjun, karena
disinilah tempat terdapatnya objek daya tarik utamanya yaitu air

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-2
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

terjun. Dalam zona air terjun ini tedapat juga beberapa fasilitas
wisata antara lain : Pemandian Air terjun, Gazebo, Childrent Paly
Ground (Area bermain anakanak), Lavatori/Ruang Ganti Pakaian,
Pos Jaga dan Bak Sampah.

5. Zona Camping Ground (Perkemahan)


Zona pendukung satu lagi dalam objek wisata ini adalah zona
perkemahan yang telah tesedia areaarea untuk kebutuhan kegiatan
perkemahan antara lain : Hacking Track, Api Unggun, Menara
Pandang, Aula, Pos Jaga, Gazebo, Lavatory, Tempat Pembuangan
Sampah.

Berikut adalah daftar program kebutuhan ruang pengembangan objek


wisata Way Lalaan dapat dilihat dalam Tabel 4.1 pada halaman berikut
:
Tabel 4.1 Daftar program kebutuhan ruang
N LUAS
ZONA NAMA AREA KAPASITAS
O AREA
Pos jaga 36 m2 6 orang
Gapura 305 m2 -
ZONA 1 : Pedestrian (trotoar) 600 m2 -
1
7.000 m2 Jalan kendaraan 3.200 m2 -
Jalur hijau 1.900 m2 -
TPS 30 m2 30 m3
100 motor, 40 mbl
Area parkir 5.050 m2 pribadi, 8 bus ,
4 bus panjang
Mushola 169 m2 300 orang
Kios Souvenir 1.799 m2 12 kios, @ 250 m2
Plaza 1.610 m2 -
Kantor pengelola 350 m2 150 orang
ZONA 2 :
2 Nurseri 243 m2 -
13.000 m2
Gudang 243 m2 -
Lavatory 18 m2 6 kmr kecil, @ 3 m2
Pos jaga 20 m2 4 orang
Parkir pengelola 280 m2 20 mobil
Shelter 155 m2 350 orang
Amphitheater 300 m2 500 orang
Telpon umum 20 m2 10 telpon umum
3 ZONA 3 : Cottage 616 m2 11 cottage. @ 56
12.000 m2 m2

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-3
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

Restouran 220 m2 164 orang


Kolam
4.070 m2 4 kolam
pemancingan
Gazebo 81 m2 9 gazebo, @ 9 m2
Lavatory 12 m2 4 kamar kecil
Menara pandang 9 m2 4 orang
Mushola 20 m2 20 orang
Parkir restouran 192 m2 8 mobil pribadi
Parkir cottage 260 m2 11 mobil pribadi
Pemandian air
3.405 m2 -
terjun
ZONA 4 : Gazebo 56 m2 14 gazebo, @ 4 m2
4
13.500 m2 Lavatory @ 9 m2 4 kamar kecil
CPG 4.287 m2 -
Ruang ganti @ 9 m2 4 kamar ganti
Aula 167 m2 150 orang
Gazebo 54 m2 6 gazebo, @ 9 m2
Lavatory 4 kamar kecil, @ 3
12 m2
ZONA 5 : m2
5
9.000 m2 Area api unggun 710 m2 550 orang
Menara pandang 9 m2 4 orang
Hacking track 7.000 m2 -
Jembatan gantung 108 m2 -

Berikut adalah rencana pembagian zona dan fasilitas pada objek wisata
Way Lalaan dapat dilihat dalam Gambar 4.1 pada halaman berikut.

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-4
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

4.3 KARAKTERISTIK FISIK DAN JENIS OBJEK WISATA WAY LALAAN

Objek wisata Air Ter Way Lalaan terletak dikaki Gunung Tanggamus,
tepatnya di Desa Kampung Baru Kecamatan Kota Agung Timur, 200 m
dari jalan raya Kota AgungBandar Lampung dan hanya 85 km dari
Bandar Lampung serta 1 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten
Tanggamus.
Objek wisata ini termasuk dalam jenis objek wisata Tirta, yang
didalmnya terdapat 2 lokasi air terjun dengan berjarak satu sama
lainnya 100 m. Dilokasi air terjun pertama telah terbentuk dan
tersedia berbagai fasilitas rekreasi diantaranya ruang ganti pakaian,
lavatory, gazebo, mushola, taman rekreasi, tempat parkir kendaraan,

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-5
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

untuk menuju lokasi air terjun pertama telah tersedia tangga beton
sepanjang 15 m dan lebar 2 m. Sedangkan air terjun yang kedua
tinginya mencapai 15 m namun belum terbentuk dan tersedia fasilitas
rekreasi seperti lokasi pertama.

4.3.1 Akomodasi

Dalam kaitannya dengan pengembangan dan pemajuan dalam bidang


pariwisata, akomodasi menjadi sarana yang sangat penting kaitannya
dengan pengembangan tersebut. Dalam rencana pengembangannya,
objek wisata Way Lalaan nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas
penginapan berupa cottage, sehinga bagi para wisatawan yang ingin
bermalam dilokasi wisata ini dapat menyewa cottage dilokasi wisata
tersebut.

4.3.2 Transportasi

Untuk menuju lokasi objek wisata Way Lalaan dapat menggunakan


kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Sarana transportasi atau
angkutan umum yang terdapat di Kabupaten Tanggamus khususnya
yang melintasi lokasi wisata ini terdiri atas angkutan pedesaan
(angkutan lokal) dan angkutan bus antar kota. Selain itu lokasinya juga
tidak jauh dari jalan raya Kota AgungBandal Lampung dan terminal
bus angkutan umum di Kota Agung.

4.4 ARAHAN PROGRAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA WAY


LALAAN

Arahan dan program pengembangan objek wisata Way Lalaan di


Kabupaten Tanggamus pada dasarnya harus tetap menacu kepada arah

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-6
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

kebijakan pengembangan pariwisata secara nasional. Oleh karena itu


arahan program pembangunan dari objek wisata Way Lalaan itu adalah
sebagai berikut :

1. Pengembangan sarana dan prasarana


a. Jalan
Jalan masuk menuju lokasi objek wisata Way Lalaan sepanjang
200 m perlu ditingkatkan karena kondisinya yang telah rusak.
b. Tempat parkir dan Pos jaga
Tempat parkir kendaraan perlu penambahan kapasitas dan
peningkatan keamanan dan kenyamanan serta perbaikan pos
jaga untuk menarik minat wisatawan yang datang.
c. Fasilitas umum
Perlu dibangun beberapa fasilitas umum seperti pondok
wisata/cottage, penerangan listrik, jaringan telekomunikasi,
restouran, air bersih, toko souvenir dan sebagainya yang cukup
memadai dan mendukung berkembangnya objek wisata tersebut.

2. Peningkatan pemasaran dan promosi objek wisata baik melalui


media cetak maupun media elektronik.
3. Penyiapan dan peningkatan tenaga Pramu Wisata (guide) yang
handal dan profesional.
4. Pembangunan sarana dan prasarana pada objek wisata tersebtu
harus tetap memperhatikan aspekaspek kelestarian lingkungan,
seperti kelestarian hutan, sumber mata air dan ekosistem lainnya.
5. Menyiapkan tenaga penyuluh pariwisata dalam uasaha
mensosialisasikan Sapta Pesona dan Sadar Wisata masyarakat.
6. Adanya kerja sama antara pemerintah dengan pihak swasta
dalam upaya membangun kepariwisataan.

4.5 STRATEGI PENGEMBANGAN

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-7
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

4.5.1 Umum

Pembangunan adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam


pengembangan suatu sektor, termasuk sektor periwisata. Oleh sebab
itu dalam membuat rencana pembangunan harus mempertimbangkan
banyak hal seperti adanya keselarasan dan tidak saling bertolak
belakang antara sektor satu dengan sektor lain yang lebih luas,
maupun dengan mempertimbangkan rujukan pola pikir Tantangan Mutu
Tinggi dari pengembangan ODTW dan untuk kepentingan masa depan
pengembangan Kabupaten Tanggamus, dengan berdasarkan melihat
kondisi realistis dari semua faktor eksternalinternal, Visi dan Misi
pembangunan pariwisata Kabupaten Tanggamus lebih sesuai dengan
tingkat Mutu Sedang.

4.5.2 Strategi Kekuatan dan Peluang

Strategi perpaduan antara kakuatan dan peluang dalam rangka


pengembangan pariwisata Kabupaten Tanggamus yang tertuang
dalam rencana induk pengembangan objek wisata ini diantaranya
meliputi :

1. Strategi pembangunan sarana prasarana penunjang

pariwisata

Strategi pembangunan sarana prasarana penunjang pariwisata ini


dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Mengembangkan sarana akomodasi seperti hotel atau
penginapan lain yang diarahkan terhadap pendataan, pentaan,
peningkatan SDM, pengembangan sistem informasi serta
memberi kesempatan bagi para pemodal kecil setempat untuk
turut berperan dalam pengembangan pariwisata tanpa

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-8
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

menutup peluang para pemodal besar untuk menanamkan


modal dalam pembangunan pasar wisata.
b. Mengembangkan prasarana dan sarana komunikasi diarahkan
menjadi bagian integral dari kebutuhan pengembangan sarana
dan prasarana umum. (penambahan jaringan telpon, telpon
umum, wartel dan warnet)
c. Mengembangkan restoran dan rumah makan diarahkan agar
tercipta persaingan yang sehat dengan mengutamakan
keunggulan kompetitif maupun komparatif. Untuk ini perlu
dikembangkan rumah makan dengan jenis makanan
khas/tradisional.
d. Mengembangkan sentra kerajinan rakyat dan toko cinderamata
diarahkan agar tercipta persaingan yang sehat diantara mereka
melalui penciptaan keunggulan komparatif dan kompetitif
dalam struktur dan sistem yang baik menurut kaidah pariwisata
secara umum.

2. Mengembangkan usaha kepariwisataan

Strategi mengambangkan usaha kepariwisataan dapat dijelaskan


sebagai berikut :
a. Mengembangkan objek dan daya tarik wisata yang bertujuan
untuk menarik minat para pelintas untuk beristirahat menikmati
objek dan daya tarik wisata tersebut.
b. Mengembangkan kioskios bunga dan buah bahkan sayuran
yang sifatnya khusus atau khas daerah setempat untuk
dijadikan oleholeh.

3. Mengembangkan kemitraan dengan swasta, antar kota dan

negara lain.

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4-9
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

a. Mengembangkan skema kemitraan, dukungan kredit khususnya


untuk usaha kecil menengah.
b. Membuka dan mengembangkan potensi investasi bari dibidang
pariwisata serta dukungan promosi dan investasi daerah
c. Menjalin kerjasama dan sinergi dengan Pemerintah Daerah lain
dan swasta

4. Peningkatan kerja sama antar pelaku pariwisata

dan penduduk

a. Menumbuhkan kesadaran dan kerjasama yang kuat antar


pelaku pariwisata dan masyarakat setempat melalui kegiatan
kegiatan kepariwisataan.
b. Menjalin hubungan segi tiga (tripartiet) yang cukup kokoh
antar unsur pemerintah, swasta (termasuk sosiasi dan
perhimpunan usaha swasta) dan masyarakat.
c. Mendorong kemitraan pemerintah dengan
masyarakat/swasta untuk mengembangkan pariwisata.

5. Meningkatkan SDM yang sadar wisata dan sapta

pesona

a. Mempersiapkan dan menghasilkan SDM yang profesional dan


kompeten dalam malayani kegiatankegiatan pariwisata,
terutama mempersiapkan otonomi daerah Kabupaten
Tanggamus dibidang pariwisata.
b. Pengembangan SDM yang meliputi SDM yang bekerja diinstansi
pembinanaan pariwisata, dalam hal ini terutama Dinas
Pariwisata maupun SDM yang melakukan aktifitas pelayanan
langsung kepada wisatawan seperti pemandu wisata,karyawan
hotel, rumah makan, biro perjalanan dll.

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4 - 10
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

c. Mengembangkan keterampilan masyarakat dilokasi sekitar


objek wisata yang akan meningkatkan keterlibatan mereka
dalam berbagai aktifitas pelayanan pariwisata sehingga dapat
meningkatkan pendapatan.

6. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui


kegiatan kepariwisataan
Dengan adanya pengembangan objek wisata yang ditindaklanjuti
dengan pembangunan di sektor pariwisata, tentunya secara
langsung maupun tidak langsung akan maningkatkan
perekonomian masyarakat setempat dengan membuka usaha
dilingkungan objek wisata.

7. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi


msyarakat.
Dengan berkembangnya pariwisata di Kabupaten Tanggamus
secara otomatis akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat setempat yang diiringi dibukanya usahausaha yang
berkaitan dengan aktifitas kepariwisataan seperti hotel, rumah
makan, biro perjalanan dan lainlain.

8. Pengembangan kegiatan budaya dan adat istiadat.


a. Mengembangkan budaya bangsa dan kesenian tradisional
sebagai salah satu aset dan daya tarik dalam pengembangan
pariwisata karena potensi keanekaragaman seni dan budaya
yang dimiliki. Bentuk wisata budaya ini harus dikembangkan
karena yang akan memberikan ciri khas tersendiri kepada
wisatawan.
b. Meningkatkan penyelenggaraan event dan atraksi budaya
untuk mengeksploitasi potensi pariwisata guna menarik lebih
banyak kunjungan wisatawan. Agar program ini bisa efektif

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4 - 11
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

dalam implementasinya, maka perlu juga dilakukan dengan


cara meningkatkan misi muhibah untuk mempromosikan
potensi wisata, seni dan budaya ke luar negeri.

4.5.3 Fungsi dan Peranan Objek Wisata Way Lalaan

Dalam kaitannya dengan pengembangan objek wisata Way Lalaan,


tentunya memiliki beberapa fungsifungsi atau peranan bagi
masayarakat sekitar objek wisata tersebut maupun bagi seluruh
masyarakat Kabupaten Tanggamus. Adapun fungsifungsi dari
pengembangan objek wisata tersebut antara lain :

1. Sebagai tempat berekreasi yang berorientasi pasar wisata


lokal.
Ditetapkannya objek wisata tersebut manjadi objek wisata yang
berorientasi lokal, melihat dari potensi dan daya dukung lahan
serta dari data pengunjung yang terdapat dilokasi wisata tersebut,
hanya dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang memiliki
pasar wisata atau daya jual kepada wisatawan lokal.

2. Sebagai daerah resapan.


Daerah resapan adalah salah satu fungsi penting pada suatu
daerah yang memerlukan, seperti halnya yang terdapat pada
lokasi objek wisata Way Lalaan yang juga memerlukan adanya
fungsi sebagai daerah resapan yang disatukan dengan objek
wisata. Mengingat lokasi tersebut adalah sungai yang terdapat air
terjun, maka lokasi wisata tersebut perlu juga difungsikan sebagai
daerah resapan atau daerah penyanggah.

3. Sebagai tempat Rest Area.


Konsep Rest Area adalah suatu fungsi dari objek wisata tersebut
untuk saat ini dan fungsi pengembangan kedepannya, yaitu untuk
menyediakan tempat peristirahatan sementara bagi para pelintas

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4 - 12
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

jalur lintas barat nantinya. Oleh karena itu tidak menutup


kemungkinan Pantai Way Gelang menjadi Rest Area atau tempat
peristirahatan sementara dengan disediakan fasilitas seperti
penginapan (cottage), restouran, tempat rekreasi dan lainlain.
4. Sebagai Tempat Kegiatan Pendidikan Atau Belajar
Selain fungsi yang telah disebutkan dihalaman sebelumnya, lokasi
wisata ini juga dapat digunakan sebagai tempat kegiatan belajar
atau pendidikan ekstrakurikuler seperti kegiatan pramuka,
camping dan sebagainya yang biasa dilakukan oleh siswa sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum
maupun mahasiswa atau juga masyarakat umum. Untuk itu objek
wisata ini telah disediakan area khusus yaitu camping ground
untuk kegiatankegiatan tersebut.

5. Sebagai Tempat Pertunjukan Kesenian Adat Daerah


Setempat
Fungsi penunjang lain dari pengembangan objek wisata Air Terjun
Way Lalaan ini adalah, sebagai tempat pertunjukan eveneven
atau kesenian khas seperti tarian atau kesenian adat lain yang ada
di Tanggamus, hal ini untuk menambah daya tarik objek wisata
tersebut. Untuk itu objek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas
berupa amphitheater sebagai tempat untuk kegiatan acara
tersebut.

4.5.4 Prioritas Pengembangan

Dari hasil survei yang dilakukan, didapat data bahwa pengunjung atau
wisatawan yang berekreasi pada objek wisata Air Terjun Way Lalaan
sebagian besar hanya berasal dari daerah di Kabupaten Tanggamus
sendiri. Mengingat dengan potensi dan daya dukung yang dimiliki oleh
objek wisata tersebut kurang mendukung bila objek wisata tersebut

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4 - 13
BUKU RENCANA

Rencana dan Strategi Pengembangan

dikembangkan menjadi objek wisata yang berskala nasional ataupun


internasional. Dari hasil analisa yang dilakukan dapat disimpulkan,
bahwa kemungkinan prioritas yang dapat dikembangkan pada objek
wisata Air Terjun Way Lalaan adalah menjadikan objek wisata tersebut
menjadi salah satu objek wisata unggulan yang berskala lokal.

Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata Way Lalaan


4 - 14

Anda mungkin juga menyukai