0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan8 halaman
Teks tersebut merupakan ringkasan rencana pengembangan Pemandian Wakante di Desa Latugho, Kabupaten Muna Barat. Pemandian ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata dengan merencanakan berbagai fasilitas seperti kolam renang, panggung hiburan, kios makanan, serta permainan anak-anak. Namun, diperlukan penertiban lahan di sekitarnya agar pengembangan dapat berjalan lancar
Teks tersebut merupakan ringkasan rencana pengembangan Pemandian Wakante di Desa Latugho, Kabupaten Muna Barat. Pemandian ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata dengan merencanakan berbagai fasilitas seperti kolam renang, panggung hiburan, kios makanan, serta permainan anak-anak. Namun, diperlukan penertiban lahan di sekitarnya agar pengembangan dapat berjalan lancar
Teks tersebut merupakan ringkasan rencana pengembangan Pemandian Wakante di Desa Latugho, Kabupaten Muna Barat. Pemandian ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata dengan merencanakan berbagai fasilitas seperti kolam renang, panggung hiburan, kios makanan, serta permainan anak-anak. Namun, diperlukan penertiban lahan di sekitarnya agar pengembangan dapat berjalan lancar
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2023 1.Pendahuluan Pemandian Wakante terletak di Desa Latugho, Kecamatan Lawa, Muna Barat. Pemandian ini berjarak sekitar 20 kilometer dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna, saat ini belum ada retribusi masuk di Pemandian Wakante. Wakante dibuka pada 1973. Saat itu lokasi tersebut masih hutan belantara. Masyarakat datang dari kampung lama membuka lahan baru di Desa Latugho karena di tempat lama mereka kekurangan air.Desa Latugho kini dihuni sekitar 2.000 warga dari 480-an kepala keluarga. Mayoritas penduduk di desa ini adalah petani.
Kolam permandian Wakante
Masyarakat Desa Latugho mulai melihat potensi Pemandian Wakante untuk dijadikan tempat wisata. Pada 2010, ada bantuan anggaran dari pemerintah bernama PNPM LMP. Lewat bantuan tersebut, dibuat talut di sekeliling Wakante.Setelah dibuat, pemerintah daerah mulai melirik. Masuklah dana dari pemerintah untuk membuat gazebo, paving block, dan lain-lain. Pada 2015, masuk lagi dana dari pemda lewat dispar untuk membuat gazebo besar serta pengerasan jalan dari jalan poros menuju Wakante.Kemudian dibuatkan jalan masuk dan jalan keluar bagi kendaraan menggunakan dana desa pada 2018. Wakante ramai kalau musim tahun baru, atau hari keagamaan, biasanya macet, olehnya kita buatkan jalan masuk dan keluarnya. ada banyak potensi yang perlu dikembangkan di Wakante, di antaranya pembuatan kolam renang baru untuk anak-anak. Di Wakante rencananya akan dibuat kolam renang yang lebih efektif, karena kolam sebelumnya cukup berbahaya untuk anak-anak, agar mereka nyaman berenang di sekitaran Wakante.Selain kolam,di Wakante juga akan dibuat flying fox karena aliran sungainya cukup panjang, serta lapangan perkelahian kuda. Desa Latugho memang terkenal dengan kudanya. Biasanya saat menjemput tamu khusus, baik dari pemerintah pusat ataupun provinsi menggunakan atraksi perkelahian kuda.Namun, ada beberapa persoalan untuk mengembangkan pemandian ini, yakni persoalan lahan di sekitaran Wakante yang masih belum memiliki sertifikat kepemilikan. Pertanahan tidak mau mengukur di sekitaran Wakante, masyarakat mengklaim itu lahan mereka karena digunakan untuk bercocok tanam. Ukurannya kurang lebih 80×80, di luar kawasan yang digunakan warga. Olehnya, pemda diminta untuk membuat perda terkait masalah lahan di sekitar Wakante agar ada legalitas tanah. Jangan hanya SK saja, tapi pemerintah desa punya pegangan.
Di sekitaran Pemandian Wakante juga terdapat kolam ikan dan
kolam renang bagi anak yang dikelola oleh masyarakat setempat.pengelola kolam ikan di sekitaran Pemandian Wakante mengatakan, ia mengelola tempat itu sejak 1991. Awalnya ia memelihara ikan, seperti ikan mas, gurame, nila, dan koi. Luasnya sekitar satu hektare. Ia juga membangun gazebo. 2.Planning Ruang Fasilitas Kapasitas Jumlah Satuan Luas Penerimaan Gerbang 1 Unit 30 m2
Loket 2 Orang 2 Unit 8 m2
Plaza 20 Orang 1 Unit 100 m2 Tempat 10 Buah 0,8 m2 Sampah Sirkulasi Jalur 4 Orang 2 Unit Asumsi Sirkulasi Bangku 50 orang 25 Buah 3,4 m2 Taman Tempat 10 Buah 0,8 m2 Sampah Lampu 20 Buah 16 m2 Taman Signage 1o Buah 10 m2 Papan 10 Buah 2 m2 Informai Interaksi Kolam 50 Orang 1 Unit 80 m2 Renang Area 50 Orang 1 Unit 250 m2 Piknik Panggung 15 Orang 1 Unit 75 m2 Acara Tempat 10 Orang 2 Unit 50 m2 Mancing Permaina 20 Orang 1 Unit 50 m2 n Bom- Bom Air Permaina 7 Orang 1 Unit 18 m2 n Helikopter Permaina 6 Orang 1 Unit 10 m2 n Mobil Ombak Lampu 5 Buah 25 m2 Taman Bangku 6 Buah 3,75 m2 Taman Tempat 6 Buah 0,8 m2 Sampah
Ruang Fasilitas Kapasitas Jumlah Satuan Luas
2 Service R.Pengelol 5 1 Unit 25 m a R.Servis 5 1 Unit 9 m2 Muahola 20 1 Unit 100 m2 Toilet 4 4 Unit 27 m2 Komersil Restauran 50 1 Unit 250 m2 Kios 15 3 Unit 75 m2 Makanan Toko 15 1 Unit 75 m2 Souvenir Lampu 5 Buah 4 m2 Taman Tempat 6 Buah 2,4 m2 Sampah Tempat 3 Buah 0,75 m2 Cuci Tangan Hijau Lampu 5 Buah 4 m2 Taman
2.1 Bangunan Lanskap
a) Gerbang fungsinya sebagai pintu masuk menuju suatu kawasan. Desain gerbang masuk menuju kawasan wisata pemandian Wakante menggunakan canopy berwarna putih berbentuk lengkungan parametrik yang merepresentasikan sebuah gunung kapur yang ada di dalam wisata pemandian Wakante. Pada lokasi eksisting, area pintu gerbang dan loket tidak memiliki canopy, jadi apabila hujan maka pengunjung yang sedang antri membeli tiket akan kehujanan. Maka dari itu pada perencanaan pintu masuk yang akan dibuat akan diberikan canopy berbahan baja dan beton bertulang dengan bentuk melengkung berwarna putih mempresentasikan bentuk gunung kapur. Kelebihan material yang dipilih adalah: pemasangan cukup mudah,anti karat dengan galvanis, anti rayap, tahan api dan dapat dibentuk sesuai dengan bebas. b) Loket mempunyai fungsi sebagai tempat untuk membeli tiket, desain bangunan dibuat berbentuk seperti bentuk limas atau lengkungan parametrik dengan gaya arsitektur modern. Pemilihan bentuk bangunan dengan warna putih ini juga mempresentasikan bentuk gunung yang biasa digambarkan berbentuk segitiga, dengan warna putih yang menggambarkan gunung kapur yang berada di dalam kawasan wisata pemandian Wakante. c) Jalur Pedestrian fungsi sebagai jalur pejalan kaki. Kawasan Wisata Pemandian Wakante memiliki lebar 1 m-3 m yang diperuntukkan hanya untuk pejalan kaki. Jalur pedestrian menggunakan paving blok yang berpola agar tampilannya lebih menarik dan tidak membosankan. d) Gedung Pengelola fungsi sebagai tempat administrasi dan kantor untuk para pegawai. Bangunan yang ada di kawasan wisata pemandian Wakante didominasi dengan bangunan bergaya modern dan minimalis. Dengan atap berbentuk segitiga mempresentasikan bentuk gunung. Pemilihan cat berwarna putih juga menggambarkan seperti gunung kapur yang berwarna putih. e) Wahana Permainan Anak fungsi sebagai wahana bermain anak-anak. Desain wahana permainan anak dibuat menyerupai karakter–karakter hewan, buah, kendaraan atau karakter karakter lucu lainnya dengan tampilan yang berwarna-warni sehingga menarik untuk anak-anak. f) Kios Makanan fungsi sebagai tempat membeli makanan dan minuman. Bangunan kios di kawasan wisata pemandian Wakante didominasi dengan bangunan bergaya modern dan minimalis. Dengan pemilihan cat berwarna putih menyesuaikan dengan warna gunung kapur yang berwarna putih. g) Bangunan yang ada di kawasan wisata pemandian Wakante didominasi dengan bangunan bergaya modern dan minimalis. Dengan pemilihan cat berwarna putih menyesuaikan dengan warna gunung kapur yang berwarna putih. h) Panggung Acara, fungsi sebagai tempat pertunjukkan acara. Desain panggung acara memiliki atap yang melengkung. i) Gazebo, fungsi sebagai tempat duduk dan berkumpul keluarga.Bangunan yang ada di kawasan wisata pemandian Wakante didominasi dengan bangunan bergaya modern dan minimalis. Dengan pemilihan cat berwarna putih menyesuaikan dengan warna gunung kapur yang berwarna putih, sehingga pengunjung akan merasa menyatu dengan lingkungan. j) Water Fountain Plaza, fungsi sebagai tempat air mancur. Plaza dibuat dengan material paving blok agar tidak licin dan menyerap air hujan sehingga aman untuk anak-anak dan aliran air permukaan yang besar jika terjadi hujan. Selain itu paving blok memiliki berbagai corak yang unik yang berfungsi sebagai pengarah. 4.10 Vegetasi