1
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
2
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
3
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
4
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
5
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
6
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
7
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
8
Pendahuluan
• Apa yang anda ketahui tentang donor darah ?
• Ada berapa jenis donor darah yang anda
ketahui ?
• Mengapa calon donor darah harus sehat ?
• Apa yang anda ketahui tentang persyaratan
menjadi donor darah ?
• Mengapa ibu hamil perlu darah ?
9
HAMBATAN MENDONOR
PETUGAS PERNAH
TIDAK RAMAH KESAKITAN
PERNAH
TIDAK TAHU DITOLAK
MENUNGGU
TAKUT LAMA
TIDAK ADA
JAUH
WAKTU
10
Penyakit Mikroba yang Gambar Sumber Pangan yang sering
menyebabkan mikroba menyebabkan keracunan
keracunan
Tifus Salmonella typhi Air, tanah, Makanan yang tinggi
unggas (ayam, protein (daging, telur, ikan,
bebek, burung, susu), pangan segar, kerang-
dll) kerangan
11
PENGERTIAN :
Rekrutmen donor adalah kegiatan memotivasi dan mendidik
masyarakat dengan berbagai cara agar bersedia
menyumbangkan darahnya dan kemudian mau menjadi
donor darah sukarela yang lestari
Target :
mencari donor baru dan
mempertahankan donor yang sudah ada
RMAP
I. DESKRIPSI SINGKAT (1)
• Seleksi pendonor darah yakni seleksi keluarga ibu hamil atau
kelompok masyarakat yang berminat untuk menyumbangkan
darahnya.
• Jadi Calon pendonor darah bisa berasal dari anggota keluarga
terdekat dari ibu hamil atau masyarakat sekitarnya yang siap
untuk mendonorkan darahnya.
• Seleksi dilakukan untuk menentukan apakah seseorang
memenuhi persyaratan untuk menjadi pendonor darah atau
tidak.
• Seleksi pendonor darah penting dilakukan untuk menjamin
kesehatan dan keselamatan pendonor, resipien dan petugas.
13
I. DESKRIPSI SINGKAT (2)
• Kegiatan seleksi pendonor darah
– penilaian apakah calon pendonor memenuhi persyaratan
pendonor;
– pengarahan pengisian inform consent kepada calon
pendonor,
meliputi pengertian dan tujuan inform consent ;
– pemeriksaan riwayat penyakit yang dialami calon pendonor
sebelumnya ;
– kesehatan fisik terbatas.
15
DESKRIPSI SINGKAT (3)
16
Seleksi dilakukan untuk menentukan apakah
seseorang memenuhi persyaratan untuk
menjadi pendonor darah atau tidak.
Seleksi pendonor darah penting dilakukan untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan
pendonor, resipien dan petugas.
17
Pengertian seleksi pendonor darah
Syarat
merupakan kriteria yang harus dipenuhi agar
Donor seseorang yang telah berminat menjadi
donor dapat menyumbangkan darahnya.
18
• Meningkatkan Pengetahuan, sikap & kesadaran masyarakat
mengerti mengapa kegiatan penyumbangan darah adalah sangat
penting dan merupakan upaya untuk menyelamatkan jiwa manusia.
TUJUAN
• Meningkatkan Perilaku masyarakat untuk menyumbangkan darahnya
REKRUTMEN secara teratur & sukarela
DONOR
• Menjaga agar donor sukarela mengerti pentingnya darah yang aman
mereka tidak menyumbangkan darahnya apabila mereka tidak
sehat atau memiliki risiko infeksi penyakit yang dapat ditularkan
melalui transfusi darah.
RMAP
JENIS PENDONOR DARAH
Donor sukarela
Donor keluarga / pengganti
Donor plasma khusus
Donor bayaran
20
RMAP
Tahapan Rekrutmen
Tahapan kegiatan rekrutmen calon pendonor darah di Puskesmas (Permenkes 92 Tahun
2015) :
• Memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarganya agar menyiapkan 4 orang
calon donor pendamping yang siaga
• Menyiapkan tenaga kesehatan untuk memberikan informasi tentang persyaratan
donor
• Melakukan sosialisasi dan advokasi mengenai donor darah sukarela kepada
masyarakat dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, terutama
kepada ibu hamil dan keluarganya. (Inovasi)
• Melakukan koordinasi dengan kader posyandu atau kader kesehatan untuk
pengerahan donor. (Inovasi)
RMAP
Tujuan
• Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kesadaran keluarga ibu hamil dan
masyarakat sehingga mengerti mengapa kegiatan penyumbangan darah
adalah sangat penting dan merupakan upaya untuk menyelamatkan jiwa
manusia khususnya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
• Meningkatnya perilaku masyarakat untuk menyumbangkan darahnya
secara teratur dan sukarela.
• Menjaga agar donor sukarela mengerti pentingnya darah yang aman
sehingga mereka tidak menyumbangkan darahnya apabila mereka tidak
sehat atau memiliki risiko infeksi penyakit yang dapat ditularkan melalui
transfusi darah.
• Target rekrutmen donor sukarela : mencari donor baru dan
mempertahankan donor yang sudah ada.
RMAP
Tujuan
Menjaga agar donor sukarela mengerti pentingnya darah yang aman sehingga mereka tidak
menyumbangkan darahnya apabila mereka tidak sehat atau memiliki risiko infeksi penyakit
yang dapat ditularkan melalui transfusi darah.
Target rekrutmen donor sukarela : mencari donor baru dan mempertahankan donor yang
sudah ada.
23
MANFAAT MENYUMBANGKAN DARAH BAGI PENDONOR
RMAP
Manfaat darah yang disumbangkan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas yang
memerlukan transfusi.
RMAP
Pemeriksaan kepatutan untuk
menyumbangkan darah
Riwayat
kesehatan
Fc risiko:
Jawaban
Gaya
kuesioner
Hidup
Tes: T,N,R,
Keadaan Donor
Gol darah,
umum “patut” Hb
26
Penerimaan atau penolakan harus berdasarkan:
1. Persyaratan donor meliputi kriteria seleksi umum, yaitu
usia, BB, interval penyumbangan terakhir, penampilan
donor, riwayat kesehatan termasuk kondisi kesehatan
saat ini dan risiko terkait gaya hidup
2. Kondisi medis yg memerlukan penolakan permanen
3. Kondisi medis yg memerlukan penolakan sementara
4. Riwayat imunisasi
5. Riwayat infeksi
Kriteria Seleksi
Kriteria Umum Penjelasan
30
2. Penolakan Permanen
• Penyakit Keganasan • Kondisi infeksius (contoh:
(terutama hematologikal penderita dan karier HIV
atau berhubungan dengan 1/2, HTLV I/II, HBV, HCV,
viremia) Leishmaniasis, Babesiosis,
• Creutzfeldt-Jakob Disease Chronic Q fever, Chagas
• Penyalahguna narkoba disease)
suntik • Xenotransplantation
• Diabetes dengan terapi • Polycythaemia vera
insulin • Penyakit liver
• Penyakit jantung dan • Riwayat perdarahan
pembuluh darah abnormal
• Penyakit autoimun
• Riwayat anafilaksis
3. Penolakan Sementara
Kondisi Masa Penolakan
Berbagai macam infeksi dapat ditularkan melalui transfusi darah diantaranya adalah
infeksi HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis Malaria, dll.
Oleh karena itu calon pendonor harus diyakini sehat dan terbebas dari jenis infeksi
tersebut di atas.
Hal ini dapat diupayakan melalui seleksi donor yang dilakukan baik oleh Puskesmas
mupun UTD sebelum pengambilan darah.
RMAP
Perilaku-perilaku berisiko yang dapat mengakibatkan
ditularkannya berbagai infeksi melalui transfusi darah :
a.Perilaku seksual berisiko
b.Menggunakan NAPZA suntik
c.Menggunakan jarum suntik terkontaminasi
d.Memakai tattoo
RMAP
WILAYAH PENDONOR
• Kelompok resiko rendah
• Tidak dianjurkan :
dengan tingkat permasalahan gizi yang kurang baik yang khususnya berpengaruh
terhadap kasus jumlah anemia yang tinggi.
di daerah yang sedang terjadi wabah penyakit.
di tempat dengan populasi angka penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui
darah yang tinggi misalnya di lembaga pemasyarakatan, tempat rehabilitasi atau
populasi kelompok masyarakat tertentu yang berperilaku risiko tinggi (populasi
kunci/ PSK, Penasun, LGBT).
RMAP
Blocking
• takut jarum
• takut tidak steril / tertular
• takut kehabisan darah
• takut pusing, pingsan, gangguan pada lengan tempat diambil
darah.
• kepercayaan.
• donor gratis, pasien bayar ?
RMAP
Penjelasan thd donor
• Kerugian medis menyumbangkan darah:
– jika kondisi fisik dan psikis memenuhi persyaratan donor, maka tidak
ada kerugian medis
– Darah dapat diregenerasi
– Penyumbangan darah hanya 11-13% total vol (350-450 ml), sehingga
tidak berdampak secara medis.
– Volume darah kembali ke semula setelah 48 jam pasca
penyumbangan sedangkan kadar hemoglobin akan kembali ke
keadaan semula setelah 6 minggu.
– Reaksi penyumbangan darah
39
Reaksi penyumbangan darah
• Yang sering terjadi adalah rasa pusing dan pingsan:
– karena secara psikis calon donor belum siap misalnya karena rasa takut
dan khawatir yang berlebihan atau melihat pendonor lain mengalami hal
tersebut.
– jika pendonor kurang tidur atau belum makan sebelum menyumbangkan
darah.
• Reaksi pasca penyumbangan darah lainnya adalah muntah dan
kejang-kejang karena hipokalemia.
• Jika reaksi pasca penyumbangan darah terjadi maka lakukan
tindakan perawatan dan merujuk pendonor ke Rumah sakit jika
diperlukan.
40
Formulir identitas pendonor
41
42
43
44
45
46
Formulir kuisioner
47
TERIMA KASIH
48
49
50
51