Anda di halaman 1dari 32

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

WILAYAH SUMATERA BARAT

DISKUSI

ADA APA DENGAN LAPORAN KEUANGAN


GARUDA INDONESIA TAHUN 2018
PT (PERSERO) GARUDA INDONESIA,
Tbk
SYAHRIL ALI

• Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia


. (2017-2021)

• Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Sumatera Barat (2016-


2020).

• Partner KAP RIZA ADI SYAHRIL & REKAN

• Komisaris Independen PT Cassia Co Op (2017 – sekarang).


OUT LINE
1. Profil Garuda Indonesia
2. Kinerja keuangan
3. Area perdebatan
4. Bagaimana dengan auditornya
5. Bagaimana perdebatan dilihat dari standar
akuntansi?
6. Siapa yang bertanggung jawab
7. Respon regulator dan IAPI
PROFIL PERUSAHAAN

1. Didirikan tanggal 31 Maret 1950 (Akta


No. 37; Notaris Raden Kardiman).
2. Jumlah saham beredar:
Per 31 Des 2018 : US $ 1,310,33
Pencatatan perdana 11 Februari 2011
KEPEMILIKAN SAHAM

No. Pemegang Saham %


1 Pemerintah RI 60,5363
2 PT Trans Airways 25,6154
3 Individu (Komisaris/Direksi) 0,0018
4. Publik 13,8465
Total 100,000
GRUP PERUSAHAAN

No. Status Kepemilikan Jumlah


1 Kepemilikan tidak langsung 16
2 Kepemilikan langsung/tdk lgs 5
3 Entitas yang dilikuditasi 2018 1

Total (entitas) 22
KINERJA KEUANGAN
PERDEBATAN
• Dalam laporan keuangan yang berakhir tanggal 31
Desember 2018, manajemen telah mengakui
pendapatan lain-lain yang bersumber dari kompensasi
atas hak pemasangan peralatan layanan konektivitas
dan hiburan dalam pesawat dan manajemen konten
sebesar US $ 239.940.000.

• Dua orang komisaris (Chairal Tanjung dan Dony


Oskaria yang mewakili 28,08% hak suara) keberatan
atas dengan pengakuan pendapatan tersebut, karena
itu yang bersangkutan menolak menandatangani
laporan tahunan 2018. Hal ini disampaikan kepada
Menteri BUMN sebagai wakil pemerintah pemegang
saham mayoritas Garuda Indonesia (CNBC Indonesia,
24 April 2019).
PERDEBATAN

Alasan penolakan dua orang komisaris:

• Pengakuan pendapatan tersebut bertentangan dengan PSAK 23 (pragraf 28 dan 29).

• Perjanjian kerjasama baru dibuat tanggal 31 Oktober 2018, dan belum ada
pembayaran dari rekananan (PT Mahata) sampai tanggal laporan, walaupun
peralatan telah dipasang pada satu pesawat Citilink.

• Pengakuan pendapatan ini menimbulkan “misleading” laporan keuangan, yang


sebelumnya rugi menjadi laba.

• Adanya potensi pajak (PPN dan PPh) sehingga memberatkan cash flow perusahaan.
PERDEBATAN

• Dampak dari pengakuan pendapatan tersebut terhadap laporan


keuangan Garuda 2018:

- Laba tahun 2018 (laba operasi berlanjut) US $ 5.018.308

- Pendapatan kerjasama 239.940.000

- Rugi operasi berjalan 234.821.692


PERDEBATAN

Substansi perjanjian:
• Garuda mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi
(Mahata) tanggal 31 Oktober 2018, dan di amandemen 26 Desember 2018
mengenai “penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan dan hiburan
dalam pesawat dan manajemen konten”.
• Mahata akan menanggung seluruh biaya penyediaan, pelaksanaan,
pemasangan dan pemeliharaan termasuk penggantian peralatan tersebut.
• Mahata setuju membayar biaya kompensasi atas hak pemasangan peralatan
layanan konektivitas dalam pesawat US $ 131.940.000 untuk (153 pesawat);
dan kompensasi atas hak pengelolaan layanan hiburan dalam pesawat dan
manajemen konten US $ 80.000 (99 pesawat).
PERDEBATAN
Substansi perjanjian:
• Disamping itu Mahata juga wajib membayar alokasi slot atas pendapatan yang
diperoleh atas upaya Mahata sebesar 5% (persentase meningkat s.d. 7% pada tahun
ke 3 dst), dan atas pendapatan iklan yang diperoleh Mata atas alokasi slot, Mahata
harus membayar kepada Garuda 95% pada tahun pertama (menurun menjadi 92,5%
pada tahun ke 3 dst).
• Lingkup pemasangan alat adalah
Garuda Indonesia
Citilink
Sriwijaya
• Jangka waktu kontrak 15 tahun.
PERDEBATAN

Pelaksanaan perjanjian:
• Pemasangan peralatan konektivitas, hiburan dalam dalam pesawat dan
manajemen konten harus mendapat persetujuan dari pabrikan pesawat
(Boing dan Airbus).
• Sampai akhir Desember 2018, baru satu pesawat yang telah dipasang
peralatan tersebut (Airbus 320 – Citilink).
• Belum ada skema pembayaran (Tanjung dan Oskaria; Komisaris).
• Belum ada pembayaran yang dilakukan oleh Mahata sampai dengan
terbitnya laporan keuangan tahun 2018 (Tanjung dan Oskaria; Komisaris).
PERDEBATAN

Alasan manajemen Garuda mengakui kompensasi atas hak pemasangan


peralatan layanan konektivitas dan hiburan dalam pesawat dan
manajemen konten sebesar US $ 239.940.000, kemungkinkan karena:

• Kontrak memberikan hak imbal tetap,

• Kontrak tidak dapat dibatalkan,

• Pemberi hak tidak memiliki sisa kewajiban untuk dilaksanakan.


BAGAIMANA PANDANGAN AUDITOR?
Dilihat dari opini auditor (wajar tanpa pengecualian) dapat
dipastikan bahwa auditor “memiliki pandangan yang sama
atau setuju” dengan kebijakan manajemen yang mengakui
seluruh pendapatan atas hak pemasangan dan pengelolaan alat
konektivitas, hiburan dalam pesawat dan manajemen konten
tersebut sebagai pendapatan tahun 2018.
PENGAKUAN PENDAPATAN MENURUT SAK

Ada dua PSAK yang mengatur pengakuan


pendapatan:
• PSAK 23 “Pendapatan” berlaku efektif sejak
1 Januari 2011),
• PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan (efektif 1 Januari 2020)

Referensi yang relevan


digunakan adalah PSAK 23
PENGAKUAN PENDAPATAN MENURUT PSAK 23

PSAK 23 mengatur pengakuan pendapatan yang bersumber dari:


• Penjualan barang
• Pendapatan jasa
• Bunga, royalti, dan dividen
Jenis pendapatan yang relevan dengan kasus Garuda adalah
kelompok “pendapatan bunga, royalti dan dividen”
PENGAKUAN PENDAPATAN MENURUT PSAK 23

Prinsip umum pengakuan pendapatan menuru PSAK 23:


• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
dapat diterima (paragraf 9).
• Jika terjadi pembayaran tangguh, maka nilai wajar mungkin
kurang dari nilai nominal yang diterima atau dapat diterima
(paragraph 10).
PENGAKUAN PENDAPATAN MENURUT PSAK 23

Pengakuan pendapatan atas bunga, royalty dan dividen diatur dalam


paragraph 29 - 34:
• Pendapatan yang timbul dari penggunaan asset entitas oleh pihak
lain yang menghasilkan bunga, royalty dan dividen diakui, jika
(paragraph 29):
(a) kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke ke entitas, dan
(b) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
PENGAKUAN PENDAPATAN MENURUT PSAK 23

Paragraf 30 berbunyi: Pendapatan diakui dengan dasar sebagai


berikut:
a) bunga diakui dengan metode suku bunga efektif;
b) royalti diakui dengan dasar akrual
c) dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan.
PENGAKUAN PENDAPATAN MENURUT PSAK 23

• Royalti diakru sesuai dengan syarat perjanjian yang relevan,……akan


lebih sesuai untuk mengakui pendapatan atas dasar sistematis dan
rasional lain (Paragraf 33);
• Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomik
sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.
Namun jika ketidakpastian timbul atas kolektibilitas jumlah tertentu
yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak dapat
ditagih, atau jumlah yang kemungkinan pemulihannya tidak besar lagi,
maka jumlah tersebut diakui sebagai beban, bukan penyesuaian
terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula (Paragraf 34).
PENGAKUAN PENDAPATAN – PSAK 23
No. Kondisi pelaksanaan perjanjian Pemenuhan kriteria pengakuan Mendukung
pendapatan menurut PSAK 23 /tidak
1. Kontrak jangka panjang, 15 tahun Nilai wajar dihitung dengan lebih rendah Tidak
dg pembayaran tangguh. dari nomial/menggunakan present value
2. Tidak dapat dibatalkan Ada hak untuk menerima kas Ya
3. Pemasangan harus mendapat izin Ada kontijensi, kemungkinan kontrak dapat Tidak
dari pabrikan pesawat- (tangg jwb dieksekusi menjadi berkurang.
Garuda)
4. Pemasangan peralatan Pelaksanaan kontrak oleh Mahata belum Tidak
konektivitas baru pada satu signifikan untuk mengakui seluruh
pesawat pendapatan.
5. Belum ada skedul permbayaran Belum ada kepastian arus kas masuk Tidak
kompensasi yang disepakati
6. Belum ada pembayaran Belum ada kepastian arus kas masuk Tidak
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB
• Laporan adalah tanggung jawab manajemen, karena itu yang
bertanggung pertama atas laporan keuangan yang mengandung
salah saji material (misleading) adalah manajemen (PSAK 1; UU
No. 1/2007 tengang Perseroan Terbatas).

• Auditor bertanggung jawab atas opini yang diberikan yang


memberikan asurans bahwa laporan keuangan tidak
mengandung salah saji material dan disajikan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan di Indonesia (SA 200).
PEMENUHAN SPAP
• Auditor menghadapi situasi dimana ada 2 orang komisaris yang tidak setuju dengan
pengakuan pendapatan yang dilakukan manajemen. Perlu dipertanyakan seberapa
jauh auditor menerapkan SA 260 tentang komunikasi dengan TCWG untuk
mendiskusikan masalah yang dihadapi?.
• Seberapa jauh auditor mempertimbangkan risiko salah saji material dalam laporan
keuangan terkait dengan perjanjian ini (SA 315).
• Seberapa jauh auditor menerapkan sikap skeptisme terhadap item-item yang
diduga sangat signifikan mempengaruhi posisi keuangan dan kinerja perusahaan?
• Seberapa jauh auditor mendapatkan bukti yang cukup dan tepat dalam menilai
bahwa pendapatan kontrak tersebut dapat diakui seluruhnya dalam tahun berjalan
(SA 500).
• Seberapa jauh auditor memahami mengenai peristiwa kemudian yang berdampak
pada pengakuan pendapatan atas kontrak tersebut (SA 560).
RESPON REGULATOR DAN IAPI

OJK memberikan sanksi kepada:

1. Memerintahkan Garuda untuk menyajikan kembali laporan keuangan


tahun 2018;

2. Memberikan sanksi denda kepada Garuda, Direksi dan Dewan Komisaris,


kecuali Komisaris yang tidak menandatangani laporan.

3. Membekukan izin Akuntan Publik yang mengaudit LK Garuda tahun 2018.

Siaran Pers OJK 28 Juni 2019


RESPON REGULATOR DAN IAPI

Kementerian Keuangan RI:


1. Membekukan izin Akuntan Publik yang mengaudit laporan
keuangan PT Garuda selama 12 bulan.
2. Memerintahkan KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang &
Rekan untuk memperbaiki sistem pengendalian mutu (SPM)

Siaran pers 28 Juni 2019.


RESPON REGULATOR DAN IAPI

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI):


Meminta regulator agar menjatuhkan sanksi kepada Garuda
dan memerintahkan Garuda untuk menyajikan kembali laporan
keuangannya, sebelum sanksi dijatuhkan kepada auditor.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai