Anda di halaman 1dari 22

INFEKSI

KULIT DAN
JARINGAN
LUNAK

OLEH :

MUQFI ALI KHADAFI 335119197

JESLY CHRISTA MALIOY 3351191198

FADILLA RAHMAWATI 3351191199

SITI SHOLEHA 3351191200


DEFINISI

– Infeksi kulit dan jaringan lunak atau dikenali sebagai Skin


and Soft Tissue Infections (SSTIs) adalah entitas klinis
presentasi variabel, etiologi dan keparahan yang
melibatkan invasi mikroba dari lapisan kulit dan jaringan
lunak yang mendasar
– SSTIs berkisar dari infeksi ringan, seperti pioderma,
infeksi yang mengancam jiwa yang serius
PENYEBAB

– Penyebab utama infeksi kulit dan jaringan lunak disebabkan oleh bakteri
gram positif dan hanya beberapa yang disebabkan oleh bakteri gram
negative yang ditemukan pada permukaan kulit
Kondisi yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi pada kulit dan
jaringan lunak adalah :
– Konsentrasi bakteri yang tinggi
– Kelembaban kulit yang tinggi
– Suplai darah yang kurang
– Keberadaan nutrisi bakteri
– Kerusakan pada permukaan kornea memungkinkan bakteri untuk
berpenetrasi
Jenis-jenis infeksi kulit

– Selulitis
– Erisipelas
– Impetigo
– Ulser terinfeksi
TERAPI NON FARMAKOLOGI

– Pengawasan Diet
Banyak mengkonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan prevalensi infeksi pada
dermatitis atropi

– Komsumsi Vitamin
Penggunaan vitamin C dapat menurunkan resiko infeksi. Penggunaan vitamin D
diperlukan untuk fungsi keratinosit normal. Dan penggunaan vitamin E ialah sebagai
antioksidan kuat yang dapat memperbaiki eritema pada wajah juga peningkatan kulit
normal

– Komsumsi Probiotik
suplemen probiotik pada ibu hamil dapat mencegah terjadi infeksi dermatitis pada anak-
anak
– Pemilihan Pakaian
jenis pakaian yang halus seperti bahan wol atau sutra akan mudah meyerap keringat sehingga resiko
menurunkan resiko infeksi karena sutra meminimalisir terjadinya gesekan pada kulit dan
memungkinkan kulit untuk bernafas

– Penyesuaian iklim dan temperatur


Suhu dan kelembapan akan lebih baik pada suhu yang tidak begitu lembab yaitu pada 45-55%

– Pengawasan Mandi
Mandi yang teratur dapat melembabkan kulit.Yaitu mandi 2-3 kali sehari. Karena penumpukan
keringat harus segera dibersihkan agar mikroorganisme yang menempel tidak berkembang biak
Terapi Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak

Terapi Farmakologi
– Larutan Alumunium Asetat
Kondisi inflamasi kulit seperti terkena gigitan serangga, tumbuhan menjalar
yang beracun, bengkak, alergi, memar dan infeksi jamur
– Witch hazel (Air Hamamilis)
Iritasi dan gatal pada dubur atau vagina (bersifat temporer), hemoroid,
ketidak nyamanan akibat post–episiotomi dan hemoroidektomi
Dosis : Gunakan secara lokal sampai 6 kali sehari atau setelah buang air
besar
– Selenium sulfida
Indikasi : Ketombe , seborheik dermatitis pada kulit kepala, tinea versicalor untuk
selenium sulfida 2,5
Dosis : Kocok dengan baik. Ketombe/ seborheik dermatitis : Pijat sampai 5 sampai
10 ml pada kulit kepala yang basah biarkan selama 2-5 menit bersihkan secara
menyeluruh.
– Asam salisilat
Indikasi : Hiperkeratosit pada kulit, seperti pada psoriasis, kutil, dan kalus.
Dosis : Instruksi spesifik untuk penggunaan produk tesebut harus disesuaikan
dengan kebutuhan individual. Gunakan pada area yang terkena, area tersebut dapat
direndam pada air hangat selama 5 menit untuk menghidrasi kulit dan meningkatkan
efek obat.
– Seng oksida
Indikasi : Iritasi minor pada kulit , terbakar, kulit lecet dan ruam karena
penggunaan pokok.
Dosis : Hanya untuk penggunaan luar. Hindari kontak dengan mata.
Gunakan pada area yang terkena sesuai kebutuhan.
– Difenhidramin Hidroklorida
Indikasi : Antihistamin, antiemetik, antispasmodik, parkisonisme,
reaksi ekstra piramidal karena obat, anak dengan gangguan emosi
Dosis : Dewasa 25-50 mg sehari 3 kali, anak – anak 5 mg/kgBB/hari
– Antibiotik ( penisilin, sefalosporin, klindamicin, Makrolida )
INTERAKSI OBAT

PENISILIN
Obat Interaksi
Penisilin bersifat bakterisid yang bekerja
Penisilin + pil kb Efek pil kb berkurang
dengan cara menghambat sintesis dinding
sel Resiko hamil meningkat

Penisilin + klorampenikol Efek penisilin berkurang

Infeksi tidak sembuh

Penisilin + AB eritromicin Efek masing-masing obat dapat

meninglkat atau berkurang

Penisilin + esterogen Efek esterogen dapat berkurang

Penisilin + terasiklin Efek penisilin berkurang


KLINDAMISIN

– Menghambat sintesis protein bakteri Obat Interaksi

dengan mengikat secara reversible


Klindamisin + absorben Efek klindamisin berkurang
subunit ribosom 50s , sehingga
menghalangi reaksi transpeptidasi atau Klindamisin + kloramfenikol Efek kedua nya akan berkurang

trnaslokasi organisme yang rentan Infeksi tidak sembuh

mengakibatkan sel terhambat


SEFALOSPORIN

Sefalosporin bekerja dengan Obat Interaksi


cara menghambat sintesis Sefalosporin + Aminoglikosida Masing-masing obat
meningkat
dinding sel mikroba
Sefalosporin + Kloramfenikol Kombinasi Ini dapat menekan
sum-sum tulang belakang
secara berlebihan
Sefalosporin + probenesid Efek Sefalosporin meningkat
TETRASIKLIN
Tetrasiklin + antasida Efek tetrasiklin berkurang

Tetrasiklin + antikoagulan Efek koagulan meningkat

– Tertrasiklin merupakan Pendarahan meningkat

bakteriostatik yang Tetrasiklin (doksisklin) + barbiturat Efek doksisiklin berkurang

Tetrasikklin + pil kb Efek pil kb menurun


mengambat sintesis
Tetrasiklin + digoxsin Efek digoksin menurun
protein Doksisiklin + karbamazemin Efek doksisiklin berkurang

Tetrasiklin + esterogen Efek esterogen menurun

Tetrasiklin + fe Efek tetrasiklin berkurang

Tetrasiklin + pencahar Efek pencahar berkurang

Tetrasikklin + susu Efek tersiklin berkurang

Tetrasiklin + AB penisilin Efek penisilin berkurang

Doksisiklin + fenoitoin Efek doksisiklin berkurang


MAKROLIDA

Obat Interaksi
– Makrolida mengambat
Eritromisin + obat asma Efek obat asma meningkat
sintesis protein bakteri
Eritromisin + karbamazepin Efek karbamazempin meningkat
dengan berikatan pada
Eritromisin + digoksin Efek digoksin meningkat
ribosom 50s
Eritromisin + klindamisin Efek klindamisin berkurang

Eritromisin + penisilin Masing-masing Ab dapat

meningkat dan berkurang


STUDI KASUS

– Ny. Dewi berusia 40 tahun datang ke dokter spesialis kulit


megeluh adanya benjolan yang berisi nanah, berbentuk titik
putih di bagian puncak benjolan, bengkak, terasa sakit, dan
hangat jika di sentuh di sekitar ketiaknya dan sudah
dideritanya selama 2 minggu dan 2 hari yang lalu ibu dewi juga
merasakan demam, dan Setelah diperikasa oleh dokter, Ny.
Dewi mendapatkan resep yang berisi Antibiotik clindamisin
300 mg 3 x sehari dan ibuprofen 400 mg 3 x sehari dan Ibu
Dewi sedang mengkosusumsi obat kontrasepsi oral (pil KB)
KAJIAN INTERAKSI OBAT

 Penetapan Masalah :
– Terjadi interaksi antara Clindamisin dengan pil KB dalam penggunaan bersamaan
– Clindamisin sebagain enzim-merangsang dan dapat mempengaruhi kontrasepsi
hormonal. Clindamisin mengubah flora usus dan mempengaruhi kemampuan tubuh
untuk memetabolisme hormon. Kandungan pil kb yang paling aktif dapat keluar dari
tubuh saat buang air besar dan kehamilan bisa terjadi.
 Penyelesaian Masalah :
– ibuprofen 400 mg diminum 3 x sehari
– Antibiotik Clindamisin dapat diganti dengan sediaan topikal seperti salep gentamisin
Apoteker : Selamat pagi ibu, selamat datang di Apotek Unjani Farma, perkenalkan saya .....
Apoteker di Apotek ini. Apakah ada yang bisa saya bantu ?
Pasien : Iya pagi Pak, saya ingin menebus resep ini (sambil menyerahkan resep)
Apoteker : (Resep diambil, kemudian dibaca) Resep ini atas nama ibu Dewi sendiri ?
Pasien : Ya saya sendiri
Apoteker : Apa keluhan yang ibu alami ?
Pasien : Saya mengalami benjolan yang berisi nanah, berbentuk titik putih di bagian puncak
benjolan, bengkak, terasa sakit, dan hangat jika di sentuh di sekitar ketiak saya dan
sudah saya alami selama 2 minggu dan 2 hari yang lalu saya juga merasakan demam
Apoteker : Oh begitu ya bu. Jadi sudah 2 minggu ini bisulnya masih tetap ada ya bu ?
Pasien : Ya Pak betul
Apoteker : Apakah ada obat lain yg ibu konsumsi selain obat-obat yang diresepkan ibu saat ini ?
Pasien : Ya Pak, saya lagi mengkomsumsi pil KB setiap hari.
Apoteker : Selain obat-obat ini apakah ada obat lain yang sedang ibu konsumsi ? obat herbal
atau yang lainnya mungkin ?
Pasien : Tidak Pak, saya hanya mengkonsumsi obat-obat dari dokter dan pil KB
Apoteker : Apakah ibu ada alergi obat tertentu ?
Pasien : Saya rasa saya tidak punya alergi obat Pak.
Apoteker : Bagaimana penjelasan dokter tentang obat yang diresepkan untuk ibu ini
?
Pasien :Tidak ada pak, Dokter tidak ada menjelaskan apa-apa.
Apoteker : Lalu bagaimana penjelasan dokter tentang cara penggunaan obat untuk
ibu ini ?
Pasien : hanya dijelaskan obat minum nya diminum teratur
Apoteker : Selain itu, bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum
obat ini ?
Pasien : Ya Bisul saya bisa berkurang Pak, bahkan kalau bisa ga muncul-muncul
lagi Pak
Apoteker : Baik kalau begitu terimakasih atas informasinya, boleh minta waktunya
sebentar saya siapkan obatnya dulu Bu,
Pasien : Ya Pak
(Mengkaji Resep dan Berkonsultasi dengan dokter)

Apoteker : Selamat pagi dokter, perkenal saya.... apoteker di Apotek ini.


Dokter : iya selamat pagi.
Apoteker :Boleh saya minta waktunya sebentar dok?
Dokter :iya boleh, ada apa ya
Apoteker :Maaf sebelumnya apa ini benar dengan dokter ... yang menulis resep atas nama ibu
Dewi?
Dokter :iya benar.
Apoteker :Begini dok, setelah saya mengkaji resep yang dokter tulis, berdasarkan literatur yang
saya baca bahwa obat clindamisin dengan pil KB terdapat interaksi.
Dokter :iya lalu gimana?
Apoteker :jadi obat clindamisin oral dapat diganti dengan sediaan topikal seperti salep gentamisin
dok.
Dokter :iya silahkan ganti dengan sediaan topikal salep gentamisin.
Apoteker :Baik dok, apakah saya bisa minta paraf atas persetujuaannya doktr ?
Dokter : iya bisa
Apoteker : baik dok terimakasih atas waktunya
Dokter :iya sama-sama..
(Obat disiapkan Apoteker dibantu TTK, dan telah siap untuk diserahkan)

Apoteker : Atas nama ibu Dewi.


Pasien : Ya saya
Apoteker : Iya ibu terimakasih sudah menunggu,ini obatnya sudah saya siapkan.
Pasien : iya pak.
Apoteker : jadi ini ada obat salep gentamisin di oleskan secara merata di sekitar bisul ibu di
oleskan sesudah mandi, dan obat ibuprofen di minum 3x sehari pagi, siang,
malam sesudah makan.
Pasien : Ya baik Pak
Apoteker :Apakah ibu sudah mengerti dengan informasi yang sudah saya sampaikan ?
Pasien : Ya Pak saya sudah mengerti
Apoteker : Nanti obatnya simpan ditempat yang kering, tidak lembab, tidk terkena cahaya
matahari langsung, dan hindarkan dari jangkauan anak-anak ya bu.
Pasien :Oh iya saya mengerti Pak
Apoteker : Baik, jika ibu sudah mengerti, bolehkah saya meminta ibu untuk mengulangi informasi yang sudah
sampaikan kepada ibu ?
Pasien : obat salep gentamisin di oleskan secara merata di sekitar bisul ibu di oleskan sesudah mandi, dan obat
ibuprofen di minum 3x sehari pagi, siang, dan malam sesudah makan.
Apoteker :Ya bu betul. Sepertinya ibu sudah mengerti. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi bu ?
Pasien : Sepertinya sudah cukup Pak
Apoteker : Baik kalau begitu jika sudah tidak ada lagi yg ditanyakan. Saya sarankan ibu untuk menjaga
kebersihan, dan mengurangi makanan yang tinggi protein.
Pasien : Ya Pak baik.
Apoteker : Ya bu kalau begitu. Apabila ibu ada keluhan berlanjut ibu segera berkonsultasi dengan dokter dan
apabila ibu masih bingung tentang penggunaan obat-obat ini ibu bisa menghubungi saya di nomor yang
ada di kartu nama ini ya bu
(memberikan kartu nama).
Pasien : Oh iya baik pak, terimaksih banyak ya.
Apoteker : Iya bu sama-sama, semoga lekas sembuh dan terimakasih sudah berkunjung diapotek kami.
Pasien : Iya sama-sama.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai