KULIT DAN
JARINGAN
LUNAK
OLEH :
– Penyebab utama infeksi kulit dan jaringan lunak disebabkan oleh bakteri
gram positif dan hanya beberapa yang disebabkan oleh bakteri gram
negative yang ditemukan pada permukaan kulit
Kondisi yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi pada kulit dan
jaringan lunak adalah :
– Konsentrasi bakteri yang tinggi
– Kelembaban kulit yang tinggi
– Suplai darah yang kurang
– Keberadaan nutrisi bakteri
– Kerusakan pada permukaan kornea memungkinkan bakteri untuk
berpenetrasi
Jenis-jenis infeksi kulit
– Selulitis
– Erisipelas
– Impetigo
– Ulser terinfeksi
TERAPI NON FARMAKOLOGI
– Pengawasan Diet
Banyak mengkonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan prevalensi infeksi pada
dermatitis atropi
– Komsumsi Vitamin
Penggunaan vitamin C dapat menurunkan resiko infeksi. Penggunaan vitamin D
diperlukan untuk fungsi keratinosit normal. Dan penggunaan vitamin E ialah sebagai
antioksidan kuat yang dapat memperbaiki eritema pada wajah juga peningkatan kulit
normal
– Komsumsi Probiotik
suplemen probiotik pada ibu hamil dapat mencegah terjadi infeksi dermatitis pada anak-
anak
– Pemilihan Pakaian
jenis pakaian yang halus seperti bahan wol atau sutra akan mudah meyerap keringat sehingga resiko
menurunkan resiko infeksi karena sutra meminimalisir terjadinya gesekan pada kulit dan
memungkinkan kulit untuk bernafas
– Pengawasan Mandi
Mandi yang teratur dapat melembabkan kulit.Yaitu mandi 2-3 kali sehari. Karena penumpukan
keringat harus segera dibersihkan agar mikroorganisme yang menempel tidak berkembang biak
Terapi Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Terapi Farmakologi
– Larutan Alumunium Asetat
Kondisi inflamasi kulit seperti terkena gigitan serangga, tumbuhan menjalar
yang beracun, bengkak, alergi, memar dan infeksi jamur
– Witch hazel (Air Hamamilis)
Iritasi dan gatal pada dubur atau vagina (bersifat temporer), hemoroid,
ketidak nyamanan akibat post–episiotomi dan hemoroidektomi
Dosis : Gunakan secara lokal sampai 6 kali sehari atau setelah buang air
besar
– Selenium sulfida
Indikasi : Ketombe , seborheik dermatitis pada kulit kepala, tinea versicalor untuk
selenium sulfida 2,5
Dosis : Kocok dengan baik. Ketombe/ seborheik dermatitis : Pijat sampai 5 sampai
10 ml pada kulit kepala yang basah biarkan selama 2-5 menit bersihkan secara
menyeluruh.
– Asam salisilat
Indikasi : Hiperkeratosit pada kulit, seperti pada psoriasis, kutil, dan kalus.
Dosis : Instruksi spesifik untuk penggunaan produk tesebut harus disesuaikan
dengan kebutuhan individual. Gunakan pada area yang terkena, area tersebut dapat
direndam pada air hangat selama 5 menit untuk menghidrasi kulit dan meningkatkan
efek obat.
– Seng oksida
Indikasi : Iritasi minor pada kulit , terbakar, kulit lecet dan ruam karena
penggunaan pokok.
Dosis : Hanya untuk penggunaan luar. Hindari kontak dengan mata.
Gunakan pada area yang terkena sesuai kebutuhan.
– Difenhidramin Hidroklorida
Indikasi : Antihistamin, antiemetik, antispasmodik, parkisonisme,
reaksi ekstra piramidal karena obat, anak dengan gangguan emosi
Dosis : Dewasa 25-50 mg sehari 3 kali, anak – anak 5 mg/kgBB/hari
– Antibiotik ( penisilin, sefalosporin, klindamicin, Makrolida )
INTERAKSI OBAT
PENISILIN
Obat Interaksi
Penisilin bersifat bakterisid yang bekerja
Penisilin + pil kb Efek pil kb berkurang
dengan cara menghambat sintesis dinding
sel Resiko hamil meningkat
Obat Interaksi
– Makrolida mengambat
Eritromisin + obat asma Efek obat asma meningkat
sintesis protein bakteri
Eritromisin + karbamazepin Efek karbamazempin meningkat
dengan berikatan pada
Eritromisin + digoksin Efek digoksin meningkat
ribosom 50s
Eritromisin + klindamisin Efek klindamisin berkurang
Penetapan Masalah :
– Terjadi interaksi antara Clindamisin dengan pil KB dalam penggunaan bersamaan
– Clindamisin sebagain enzim-merangsang dan dapat mempengaruhi kontrasepsi
hormonal. Clindamisin mengubah flora usus dan mempengaruhi kemampuan tubuh
untuk memetabolisme hormon. Kandungan pil kb yang paling aktif dapat keluar dari
tubuh saat buang air besar dan kehamilan bisa terjadi.
Penyelesaian Masalah :
– ibuprofen 400 mg diminum 3 x sehari
– Antibiotik Clindamisin dapat diganti dengan sediaan topikal seperti salep gentamisin
Apoteker : Selamat pagi ibu, selamat datang di Apotek Unjani Farma, perkenalkan saya .....
Apoteker di Apotek ini. Apakah ada yang bisa saya bantu ?
Pasien : Iya pagi Pak, saya ingin menebus resep ini (sambil menyerahkan resep)
Apoteker : (Resep diambil, kemudian dibaca) Resep ini atas nama ibu Dewi sendiri ?
Pasien : Ya saya sendiri
Apoteker : Apa keluhan yang ibu alami ?
Pasien : Saya mengalami benjolan yang berisi nanah, berbentuk titik putih di bagian puncak
benjolan, bengkak, terasa sakit, dan hangat jika di sentuh di sekitar ketiak saya dan
sudah saya alami selama 2 minggu dan 2 hari yang lalu saya juga merasakan demam
Apoteker : Oh begitu ya bu. Jadi sudah 2 minggu ini bisulnya masih tetap ada ya bu ?
Pasien : Ya Pak betul
Apoteker : Apakah ada obat lain yg ibu konsumsi selain obat-obat yang diresepkan ibu saat ini ?
Pasien : Ya Pak, saya lagi mengkomsumsi pil KB setiap hari.
Apoteker : Selain obat-obat ini apakah ada obat lain yang sedang ibu konsumsi ? obat herbal
atau yang lainnya mungkin ?
Pasien : Tidak Pak, saya hanya mengkonsumsi obat-obat dari dokter dan pil KB
Apoteker : Apakah ibu ada alergi obat tertentu ?
Pasien : Saya rasa saya tidak punya alergi obat Pak.
Apoteker : Bagaimana penjelasan dokter tentang obat yang diresepkan untuk ibu ini
?
Pasien :Tidak ada pak, Dokter tidak ada menjelaskan apa-apa.
Apoteker : Lalu bagaimana penjelasan dokter tentang cara penggunaan obat untuk
ibu ini ?
Pasien : hanya dijelaskan obat minum nya diminum teratur
Apoteker : Selain itu, bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum
obat ini ?
Pasien : Ya Bisul saya bisa berkurang Pak, bahkan kalau bisa ga muncul-muncul
lagi Pak
Apoteker : Baik kalau begitu terimakasih atas informasinya, boleh minta waktunya
sebentar saya siapkan obatnya dulu Bu,
Pasien : Ya Pak
(Mengkaji Resep dan Berkonsultasi dengan dokter)