Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

Space Occupying Lession


Rokhis Amalia
1511901027

Pembimbing
dr. Elvina Zuhir, Sp. S
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
ILMU PENYAKIT SARAF RSUD-BANGKINANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS
ABDURRAB
PEKANBARU
2016
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. AY
 Umur : 30 Tahun
 Alamat : jl. A yani
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Islam
 Status Perkawinan : Kawin
ANAMNESIS
 Keluhan Utama:
Tangan kanan sering gemetaran

 Riwayat Penyakit Sekarang:


 Gemetar dirasakan tiba-tiba, tidak bisa
dikendalikan beberapa menit, tangan sulit
memegang, dan semakin lemah
 Nyeri kepala dirasakan diseluruh bagian
 Pandangan semakin kabur
 Mual muntah disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu :
 Menggunakan kacamata sejak ± 10 tahun yang lalu
 Pasien sering sakit kepala sejak ± 15 tahun yang lalu
 Riwayat trauma kepala ± 20 tahun yang lalu
 Riwayat penyakit hipertensi (-)
 Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat Penyakit keluarga:


Tidak ada keluarga menderita penyakit yang
sama
Riwayat penyakit DM (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Kesadaran : Composmentis kooperatif
 Tinggi badan : 150 cm
 Berat badan : 40 kg
 Tanda Vital
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Frekuensi nadi : 88 x/menit, reguler.
 Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
 Suhu : 36,5 oC
Status Neurologi

Tanda Rangsang
Selaput Otak: Tanda Peningkatan
Kaku Kuduk : Negatif Tekanan intrakranial:
Brudzinski I : Negatif Pupil : Isokor
Brudzinski II : Negatif Refleks cahaya : +/+
Kernig Sign : Negatif
Status Neurologi

 Pem. Koordinasi : DBN sensoris


 Pem. Fungsi motorik: DBN  raba halus:
baik
 Pem. Sensibilitas : DBN
 nyeri: baik
 Pem. Refleks fisiologis : DBN  suhu: baik
 Pem. Refleks Fisiologi : DBN  getar: baik
 Pem. Fungsi luhur : DBN  propioseptif:
baik
Pemeriksaan Neurologis

 N III  Strabismus, Nistagmus,


 N IV  Diplopia
 N. VI  Gerakan mata lateral (abnormal sebelah
kanan)
 Kekuatan ekstremitas superior kiri  444
 RENCANA PEMERIKSAAN
 Ct scan
 Funduskopi

Diagnosis

Diagnosis Klinis: Space Occupying Lession


Diagnosis Topik: Lobus Frontal
Diagnosis Etiologi: SuspTumor Intrakranial
Diagnosis sekunder: Parese nervus 6
PEMECAHAN MASALAH

 Farmakologi
 Asam Mefenamat 1x500 mg
 Non farmakologi

 Edukasi
 Rencana Pengobatan setelah CT Scan
 Jika terdapat tumor:
 Dexametason 12 mg iv dilanjutkan 4 mg tab
 Kemoterapi
 Pembedahan
Analisa kasus

 ditemukan adanya kelemahan dan kejang pada


lengan sebelah kanan, nyeri kepala, diplopia,
nistagmus, strabismus Kemenkes (2015)
 criteria neoplasma lobus frontal  nyeri kepala,
kelemahan anggota gerak kontralateral, kejang
motorik sederhana, dan afasia motorik.
 parese nervus 6 yang False Localizing Sign
Pendahuluan

 Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat


jinak (benigna) ataupun ganas (maligna),
membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala
(intra cranial) atau di sumsum tulang belakang
(medulla spinalis).

 Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat


berupa tumor primer maupun metastase
Etiologi

 Belum diketahui secara jelas


 Faktor-faktor:
 Herediter

 Sisa-sisa embrional

 Radiasi

 Virus

 Substansi-substansi Karsinogenik
Patofisiologi

 Tumor intrakranial = massa baru TIK


 Gangguan fokal (tergantung lokalisasi tumor)
 Peningkatan TIK – mengganggu sirkulasi otak =
nekrosis di otak.
 Penambahan massa atupun oedem otak (sirkulasi yg
terhambat)  herniasi.
Manifestasi Klinis

Gangguan kesadaran akibat tekanan intrakranium


yang meninggi:
Fenomena peningkatan tekanan intrakranium dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
1.Sindroma unkus atau sindroma kompresi
diansefalon ke lateral
2.Sindroma kompresi sentral rostro-kaudal terhadap
batang otak
3. Herniasi serebelum di foramen magnum
 Gejala-gejala umum tekanan intrakranium yang
tinggi:
 Sakit kepala
 Muntah
 Gangguan mental
 Kejang fokal
Tanda-tanda lokalisatorik

Tumor di lobus frontalis


 Sakit kepala
 muntah
 papiludema
 gangguan mental
 kemunduran intelegensi
 gejala “Witzelsucht”
 refleks memegang dan anosmia
 Kejang adversif (kejang tonik fokal)
Tumor di lobus presentralis
 Tumor di daerah presentralis akan merangsang derah
motorik sehingga menimbulkan kejang pada sisi
kontralateral
 hemiparesis kontralateral
 paparesis inferior

Tumor di lobus temporalis


 afasia sensorik.
 gangguan pada funsgi penciuman
 halusinasi auditorik
 bila daerah unkus terkena, akan timbul serangan “uncinate fit”
pada epilepsi
Tumor di lobus parietalis
 merangsang daerah sensorik
 thalamic over-reaction
 hemianopsia.

Tumor pada lobus oskipitalis


 Sakit kepala di daerah oksiput
 Gangguan medan penglihatan

Tumor pada korpus kalosum


Gangguan ingatan

Tumor di ventrikel ke III


Pasien tiba-tiba nyeri kepala , penglihatan kabur dan
penurunan kesadaran.
Tumor di cerebello pontin angie
Gangguan fungsi pendengaran

Tumor hipotalamus
Menyebabkan gejala TIK akibat oklusi dari foramen Monroe .
Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gangguan perkembangan
seksuil pada anak-anak, amenorhoe, dan dwarfism.

Tumor di cerebellum
Gangguan berjalan dan gejala TIK akan dapat terjadi di sertai dengan
papil udem. Nyeri kepala khas di daerah oksipital yang menjalar ke
leher dan spasme dari otot-otot servikal.

Tumor fosa posterior


Di temukan gangguan berjalan,nyeri kepala dan muntah disertai dengan
nistagmus,biasanya merupakan gejala awal dari medulablastoma
Diagnosis

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang:
 Elektroensefalografi (EEG)

 Foto polos kepala

 Arteriografi

 Computerized Tomografi (CT Scan)

 Magnetic Resonance Imaging (MRI)


Penatalaksanaan

Terapi Suportif Terapi Definitif


 Antikonvulsan  Pembedahan
 Kortikosteroid  Radiasi
 Kemoterapi
 Imunoterapi
Prognosis

 Tergantung jenis tumor spesifik atau tipe tumor.


 Angka ketahanan hidup 5 tahun (5 years survival)
berkisar 50-60% dan angka ketahanan hidup 10
tahun (10 years survival) berkisar 30-40%.
 Prognosis di Indonesia masih buruk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai