Eliminasi urine
dan eliminasi
fecal”
Novia yuliani
Ongki yon saputra
Rahmawati aulia hardi
Refi amelia putri
Reza rahmatun shaumi
Rika fitriana
Rima dwi martha
Kelompok 4
A. ELIMINASI URINE
1. Pengertian
a. Ginjal
Ureter adalah lanjutan dari renal pelvis yang panjangnya antara 10 sampai 12
inchi (25-30 cm), dan diameternya sekitar 1 mm sampai 1 cm. Ureter terdiri atas
dinding luar yang fibrus, lapisan tengah yang berotot, dan lapisan mukosa sebelah
dalam. Ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal, dan letaknya menurun dari ginjal
sepanjang bagian belakang dari rongga peritoneum dan di depan dari muskulus psoas
dan prosesus transversus dari vertebra lumbal dan berjalan menuju ke dalam pelvis
dan dengan arah oblik bermuara ke kandung kemih melalui bagian posterior lateral.
c. Kandung Kemih
G. Pembedahan
H. Pengobatan
a. Retensi
Yaitu adanya penumpukan urine didalam kandung kemih dan ketidak
sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.sehingga menyebabkan
distensi kandung kemih dan Normal urine berada di kandung kemih 250 – 450 ml.
Urine ini merangsang refleks untuk berkemih.
b. Inkontinensi urine
c. Enuresis
DEFENISI
Infeksi saluran kemih ( ISK ) adalah infeksi akibat
berkembangbiaknya mikroorganisme d dalam saluran
kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, Virus atau mikroorganisme lain.
Jenis infeksi saluran kemih, antara lain:
Kandung kemih ( sistitis )
Uretra ( uretritis )
Prostat ( prostatitis )
Ginjal ( pielonefritis )
Isk ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sbb:
Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflek
vesiko uretral obstruksi, anomi kandung kemih,
parapiegea, keteter kandung kemih menetap dan prostatitis
Kelainan faal ginjal : GGA maupun GGK
Gangguan daya tahan tubuh
Infeksi yang disebabkan karna organisme virulen seperti
prosteus spp yang memproduksi urease
Gangguan eliminasi urine b.d obstruksi mekanik pada
kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain
Resiko infeksi b.d post de entry kuman
Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya sumber informasi
tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan
ETILOGI
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan isk, antara
lain:
Pseudemonas, proteus, klebsiella: penyebab isk
complicated
Escherichia coli 90% penyebab isk uncomplicated
Enterobacteri, staphyioccoccus epidemidis, enterococci dll
Prevalensi penyebab isk pada usia lanjut, antara lain:
Sisa urine dalam kandung kemih yang meningkat akibat
pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
Mobilitas menurun
Nutrisi yang kurang baik
Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
Adanya hambatan pada aliran urine
TANDA DAN GEJALA/
MANIFESTASI KLINIS
Uretritis biasanya memperlihatkan gejala:
Mukosa memerah dan edema
Terdapat cairan eksudat yang purulent
Ada ulserasi pada uretra
Adanya rasa gatal yang menggelitik
Adanya nanah awal miksi
Nyeri pada awal miksi
Kesulitan untuk memulai miksi
Nyeri pada bagian abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis
Leukosuria atau puria : merupakan salah satu bentuk adanya isk
leukosuria positiff bila terdapat lebih lebih dari 5 leukosit/ lapang
pandang besar ( LBP ) sedimen air kemih
Hematuria: hematuria positif bila 5-10 entrosit/ LBP sediment air
kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik
berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis
Bakteriologis
Mikroskopis
Biakan bakteri
Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
Hitung koloni
Metode fes
PENATALAKSANAAN
Tanda minor
Ds:-
Do:
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berfikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
Pengkajian nyeri akut :
Do:
1. Distensi kandung kemih
2. Berkemih tidak tuntas (
hesitancy )
3. Volume residu urine
meningkat
Gejala minor :-
Data masalah Etiologi
Tanda mayor Gangguan pola tidur Proses infeksi
Ds: (Pada buku SDKI halaman 126
1. Mengeluh sulit tidur Kategori: fisiologis
Sub kategori: aktivitas/istirahat
2. Mengeluh sering
terjaga ( D.0055)
3. Mengeluh tidak puas
tidur
4. Mengeluh pola tidur
berubah
5. Mengeluh intirahat
tidak cukup
Do:-
Tanda minor
Ds:
1. Mengeluh kemampuan
beraktivitas menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Proses
Infeksi
2. Gangguan Eliminasi Urine Berhubungan
P: lanjutkan intervensi
1. Instruksikan untuk segera merespon keinginan
mendesak untuk berkemih
2. Dapatkan spesimen urin pancaran tengah, dengan
tepat
3. Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap terjadinya episode inkontinensia
4. Catat waktu berkemih pertama setelah prosedur
dengan tepat
3 Gangguan pola S: pasien mengatakan sudah mulai mudah tidur
tidur Pasien mengatakan sudah dapat tidur selama 7 sampai 8 jam
berhubungan perhari
dengan nyeri
pada bagian O: pasien tampak bugar
abdomen
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
1. Tentukan pola tidur / aktivitas pasien
2. Monitor/ catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
3. Monitor pola tidur pasien dan catat kondisi fisik
4. Bantu untuk menghilangkan situasi stres sebelum tidur
5. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan sebelum tidur
dan minuman yang akan mengganggu tidur
6. Sesuaikan pemberian obat untuk mendukung tidur/ siklus
bangun pasien
TERIMA KASIH