Anda di halaman 1dari 24

HIV

Keperawatan Anak
Pendahuluan
1. AIDS belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa
mencegah serangan virus HIV.
2. Dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun
dari segi mental.
3. Lebih dari 42 juta orang hidup dengan infeksi HIV dan AIDS,
yang kira – kira 70% berada di Afrika dan 20% berada di
Asia hampir 3 juta orang meninggal setiap tahun.
4. AIDS sangat berbahaya karena sekitar setengah dari 5 juta
kasus baru setiap tahun terjadi pada dewasa muda, yaitu 15 –
24 tahun (Abbas, 2007).
5. Sebesar 39,2% kasus HIV/AIDS di Provinsi Kalsel
ditemukan dan dilaporkan terbanyak pada usia 20-29 tahun
(Data Kasus TW III 2016).
Pengertian HIV
H Virus hanya dapat
menginfeksi manusia
Human

I Virus, membuat system


kekebalan tubuh gagal
Immuno- melawan infeksi
deficiency
Virus, karakteristiknya
V mereproduksi diri
Virus sendiri didalam sel
manusia
Pengertian AIDS
A
Acquired
Acquired Immune Deficiency
Syndrome adalah suatu kumpulan
I kondisi klinis tertentu yang
Immune merupakan hasil akhir dari infeksi
oleh Human Immunodeficiency
Virus (HIV) (Sylvia, 2011)
D
Deficiency

S
Syndrome
HIV
Ditemukan tahun1983 sebagai retrovirus
dan disebut HIV-1

Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan


lagi retrovirus baru yang diberi nama
HIV-2.

HIV-2 dianggap sebagai virus kurang


pathogen dibandingkaan dengan HIV-1
Perjalanan Infeksi HIV
Perjalanan Infeksi HIV
Tanda gejala HIV
Primer akut pasien akan merasakan sakit seperti flu
3-6 bulan
demam, keringat dimalam hari, penurunan
berat badan, diare, neuropati, keletihan
Supresi imun ruam kulit, limpanodenopathy,
simptomatik pertambahan kognitif, dan lesi oral

3-10 tahun • Infeksi HIV tanpa gejala Diketahui oleh


pemeriksa kadar Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dalam
HIV darah akan diperoleh hasil positif.
1-2 tahun • Radang kelenjar getah bening
menyeluruh dan menetap, dengan
gejala pembengkakan kelenjar getah
bening diseluruh tubuh selama lebih dari
3 bulan.
HIV

• Kandidiasis bronkus,trakea / paru-paru, esophagus


• Kanker serviks inpasif
• Koksidiomikosis ekstrapulmoner / diseminata
• Kriptokokosis ekstrapulmoner
• Kriptosporidosis internal kronis
• Cytomegalovirus ( bukan hati,lien, atau kelenjar limfe )
• Refinitis Cytomegalovirus ( gangguan penglihatan )
• Enselopathy berhubungan dengan Human Immunodeficiency
Virus (HIV)
• Herpes simpleks (ulkus kronis,bronchitis,pneumonitis / esofagitis )
• Histoplamosis diseminata / ekstrapulmoner )
• Isoproasis intestinal yang kronis
• Sarkoma Kaposi
• Limpoma Burkit , Imunoblastik, dan limfoma primer otak.
Gejala HIV/ AIDS
GEJALA MAYOR
Gejala Minor
Patofisiologis HIV
PENULARAN
PENATALAKSANAAN
HIV/AIDS
PENGENDALIAN HIV/AIDS
1. Pengendalian infeksi oportunistik
2. Terapi AZT (Azidotimidin)
menghambat replikasi antiviral Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dengan
menghambat enzim pembalik traskriptase
3. Terapi Antiviral Baru
• Didanosine
• Ribavirin
• Diedoxycytidine
• Recombinant CD 4 dapat larut
4. Edukasi tentang penyakit dan faktor pencetus
5. Menghindari infeksi lain, karena infeksi itu
dapat mengaktifkan sel T dan mempercepat
reflikasi
Diagnosa keperawatan
yang mungkin muncul
• Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan
nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya
mucus (Nanda,2012).
• Pola napas tidak efektif b.d penurunan energi,
kelelahan, nyeri, kecemasan
• Hipertermia b.d proses penyakit, peningkatan
metabolisme, dehidrasi
• Nyeri b.d agen injury biologis
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. d ketidakmampuan pemasukan atau mencerna
makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis, psikologis
• Deficit volume cairan b.d kegagalan mekanisme
pengaturan
• Resiko infeksi dengan factor resiko prosedur Infasif,
malnutrisi, imonusupresi , ketidakadekuatan imun
buatan , tidak adekuat pertahanan sekunder
(penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon
inflamasi), tidak adekuat pertahanan tubuh primer
Asuhan Keperawatan

Anak R usia 17 tahun mengalami diare


menahun yang berulang selama 2 bulan,
terdapat luka pada area bucal, anak
juga mengalami sesak napas dan suara
stridor. Teman sebaya mengatakan
bahwa anak salah pergaulan. Orang tua
mengatakan anaknya baru saja
diketahui mengkonsumsi narkoba
Analisa data
No. DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS :Pasien mengatakan terdapat NyeriAkut agen injuri


luka diarea bukal

DO : Terdapat luka tampak pada


area bukal
2. DS : Pasien mengeluh sesak nafas Ketidakefektifan sesak nafas
pola nafas
DO : Pasien tampak mengalami
sesak nafas dan hasil RR 32x/menit

3. DS : Pasien mengatakan sesak Gangguan adanya secret pada saluran


nafas kebersihan jalan pernapasan
DO : Hasil pemeriksaan terdapat nafas tidak efektif
suara nafas stridor
Intervensi
Diagnosa NOC NIC
Nyeri Akut NOC : NIC :
Pain Level Pain Management
Pain control • Lakukan pengkajian nyeri secara
Comfort level komprehensif
Kriteria Hasil : • Observasi reaksi nonverbal dari
• Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan
(tahu penyebab nyeri, • Gunakan teknik komunikasi
mampu menggunakan tehnik terapeutik untuk mengetahui
nonfarmakologi untuk pengalaman nyeri pasien
mengurangi nyeri, mencari • Bantu pasien dan keluarga untuk
bantuan) mencari dan menemukan
• Melaporkan bahwa nyeri dukungan
berkurang dengan • Kontrol lingkungan yang dapat
menggunakan manajemen mempengaruhi nyeri seperti suhu
nyeri ruangan, pencahayaan dan
• Mampu mengenali nyeri kebisingan
(skala, intensitas, frekuensi dan • Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
tanda nyeri) menentukan intervensi
• Menyatakan rasa nyaman • Ajarkan tentang teknik non
setelah nyeri berkurang farmakologi
• Tanda vital dalam rentang • Berikan analgetik untuk
normal mengurangi nyeri
• Tingkatkan istirahat
Intervensi
Diagnosa NOC NIC
Kwtidakefe NOC : NIC :
ktifan pola Respiratory status : Ventilation • Airway Management
napas Respiratory status : Airway • Buka jalan nafas, guanakan teknik
patency chin lift atau jaw thrust
Vital sign Status • Posisikan pasien untuk
Kriteria Hasil : memaksimalkan ventilasi
• Mendemonstrasikan batuk • Identifikasi pasien perlunya
efektif dan suara nafas yang pemasangan alat jalan nafas
bersih, tidak ada sianosis dan buatan
dyspneu (mampu • Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mengeluarkan sputum, • Keluarkan sekret dengan batuk
mampu bernafas dengan atau suction
mudah, tidak ada pursed lips) • Auskultasi suara nafas, catat
• Menunjukkan jalan nafas yang adanya suara tambahan
paten (klien tidak merasa • Berikan bronkodilator bila perlu
tercekik, irama nafas, frekuensi • Berikan pelembab udara Kassa
pernafasan dalam rentang basah NaCl Lembab
normal, tidak ada suara nafas • Atur intake untuk cairan
abnormal) mengoptimalkan keseimbangan.
• Tanda Tanda vital dalam • Monitor respirasi dan status O2
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)
Diagnosa NOC NIC
Bersihan NOC : NIC :
jalan Respiratory status : Ventilation Airway Suction
napas Respiratory status : Airway Airway Management
patency • Informasikan pada klien dan
tidak
Aspiration Control keluarga tentang suctioning
efektif Kriteria Hasil : • Minta klien nafas dalam sebelum
• Mendemonstrasikan batuk suction dilakukan.
efektif dan suara nafas yang • Berikan O2 dengan
bersih, tidak ada sianosis dan menggunakan nasal untuk
dyspneu (mampu memfasilitasi suksion nasotrakeal
mengeluarkan sputum, • Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mampu bernafas dengan • Keluarkan sekret dengan batuk
mudah, tidak ada pursed lips) atau suction
• Menunjukkan jalan nafas yang • Auskultasi suara nafas, catat
paten (klien tidak merasa adanya suara tambahan
tercekik, irama nafas, frekuensi • Buka jalan nafas, guanakan teknik
pernafasan dalam rentang chin lift atau jaw thrust bila perlu
normal, tidak ada suara nafas • Posisikan pasien untuk
abnormal) memaksimalkan ventilasi
• Mampu mengidentifikasikan • Identifikasi pasien perlunya
dan mencegah factor yang pemasangan alat jalan nafas
dapat menghambat jalan buatan
nafas • Berikan bronkodilator bila perlu
Terima kasih
Ada yang ingin ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai