PENCERNAAN DAN
METABOLISME
Shofiah Nur Rohmah
1906288000
IBD2 B3
1. ORGAN-ORGAN
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAAN
Tortora, G., & Derrickson, B.
(2014). Principles of anatomy and
physiology (13th ed., pp. 887). Hoboken:
Wiley.
MULUT
Komponen dari mulut :
01 02 03
Bibir Langit-langit /Palatum Lidah
Sebagai organ cerna : Membentuk atap lengkung Terdiri dari otot rangka
mengambil, menuntun rongga mulut dan yang bekerja secara
dan menampung memisahkan mulut dari volunteer
makanan di mulut. rongga hidung Berfungsi : menuntun
Sebagai non cerna : Memungkinkan untuk makanan di dalam mulut
berbicara dan bernapas dan mengunyah saat mengunyah,
reseptor sensorik. berperan dalam berbicara
Terdapat uvula yang
berperan dalam menutup dan terdapat kuncup
saluran hidung saat menelan pengecap
MULUT
Komponen dari mulut :
04 05
Gigi Liur / Saliva
Fungsi
● Sebagai saluran bersama untuk
sistem pencernaan ( penghubung
mulut dan esophagus) dan sistem
pernapasan (memberi akses
antara saluran napas hidung
dengan trakea)
● Fungsi : Mengalirkan lobus dari faring menuju lambung dengan gaya peristaltic
● Lambung memiliki empat daerah utama: kardia, fundus, tubuh, dan pylorus
1. Cardia : mengelilingi pembukaan lambung yang superior.
2. Fundus merupakan bagian yang membulat superior ke dan di sebelah kiri kardia
3. Lebih rendah dari fundus adalah bagian tengah perut yang besar, yang disebut body
4. Pylorus merupakan daerah perut yang terhubung ke duodenum
● Fungsi :
1. Mencampur air liur, makanan, dan gastric juice untuk membentuk chyme.
2. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sebelum dilepaskan ke usus halus
3. Menghasilkan gastric juice, mengandung HCl (membunuh bakteri dan mendenaturasi
protein), pepsin(mulai pencernaan protein), faktor intrinsik (bantu penyerapan vitamin
B12), dan gastric lipase (membantu pencernaan dari trigliserida).
4. Sekresi gastrin ke dalam darah
USUS HALUS
Fungsi :
1. Segmentasi yang mencampur chyme dengan gastric juice dan membawa makanan
bersentuhan mukosa untuk penyerapan; peristaltik mendorong chyme melalui usus
kecil.
2. Menyelesaikan pencernaan karbohidrat, protein, dan lipid; dimulai dan melengkapi
pencernaan asam nukleat.
3. Menyerap sekitar 90% nutrisi dan air yang melewati sistem pencernaan.
Dinding usus halus terususn dari 4 lapisan :
SISTEM PENCERNAAN
Kelenjar-Kelenjar Sistem Pencernaan
01 02 03
Kelenjar
Kelenjar Kelenjar
Parotid
Submandibular Sublingual
Tortora, G., & Derrickson, B. (2014). Principles of anatomy and physiology (13th ed., pp. 907). Hoboken: Wiley.
Liver
Organ-Organ Sistem Pencernaan
Fungsi
○ Tempat metabolisme karbohidrat
○ Tempat metabolisme lemak
○ Tempat metabolisme asam amino
○ Produksi dan sekresi garam empedu
○ Mengeluarkan toksin
○ Memproses obat dan hormone
○ Ekskresi bilirubin
○ Fagositosis
○ Produksi garam empedu untuk emulsifikasi dan pencernaan lipid
○ Aktivasi vitamin D
○ Penyimpanan glikogen, Vitamin A, B12, D, E, K, besi, dan tembaga
PANKREAS Organ-Organ Sistem Pencernaan EMPEDU Organ-Organ Siste
SISTEM PENCERNAAN
Pembuluh Darah Vaskularisasi Sistem Pencernaan
Martini, F., Nath, J., Bartolomew, E., Ober, W., Garrison, C., Welch, K., & Hutchings, R.
(2012). Fundamentals of Anatomy and Physiology (9th ed., p746). San Francisco: Benjamin
Cummings.
Pembuluh Darah Vaskularisasi Sistem Pencernaan
Martini, F., Nath, J., Bartolomew, E., Ober, W., Garrison, C., Welch, K., & Hutchings, R. (2012). Fundamentals of Anatomy and
Physiology (9th ed., p754). San Francisco: Benjamin Cummings.
CABANG ARTERI HEPATIKA
● Arteria coliaca sinistra : mendarahi 1/3 bagian terakhir colon transversus dan colon
descendans.
● Arteria sigmoidea : mendarahi bagian awal sigmoid colon.
● Arteria rectalis/hemorrhoidalis superior : mendarahi bagian akhir sigmoid colon
dan bagian awal rektum.
SISTEM PENCERNAAN
Pleksus Saraf
Intrinsik
Pleksus Saraf
Ekstrinsik
Tortora, GJ, Derrickson, B. 2012. Principles of Anatomy & Physiology 13th Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.
INTRINSIK
Tortora, GJ, Derrickson, B. 2012. Principles of Anatomy & Physiology 13th Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.
Pleksus saraf yang mengontrol bagian
dari sistem saraf enteric terhadap
saluran pencernaan terbagi menjadi dua,
yaitu:
i. Myenteric plexus atau Auerbach’s
plexus terletak pada bagian terluar
di antara otot longitudinal dan otot
sirkuler. Pleksus ini berfungsi dalam
mengontrol pergerakan
gastrointestinal.
ii. Submocosal Plexus atau Meissner’s
Plexus terletak pada lapisan
Submokosal. Pleksus ini berfungsi
untuk mengontrol sekresi dan
peredaran darah lokal.
Tortora, GJ, Derrickson, B. 2012. Principles of
Anatomy & Physiology 13th Edition. United
States of America: John Wiley & Sons, Inc.
EKSTRINSIK
image : kart.com
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
5. PROSES DASAR
PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAAN
V
Silverthorn, D., Hill, D., & Silverthorn, D. (2009). Student workbook for Human physiology, an integrated approach, fifth edition (5th ed., p.688). San Francisco,
Calif.: Benjamin Cummings.
Silverthorn, D., Hill, D., & Silverthorn, D. (2009). Student workbook for Human physiology, an integrated approach, fifth edition (5th ed., p.709). San Francisco, Calif.: Benjamin
Cummings.
MOTILITAS
● Merupakan kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju isi saluran cerna
● Berupa 2 tipe gerakan, yaitu:
○ Gerakan mendorong (propulsif), gerakan yang mendorong maju isi saluran cerna, dengan
kecepatan pergerakan bervariasi bergantung pada fungsi yang dilakukan oleh berbagai
bagian saluran cerna
■ Ex: transit makanan melalui esofagus berlangsung cepat, karena struktur ini hanya
berfungsi sebagai saluran dari mulut ke lambung
○ Gerakan mencampur, memiliki fungsi ganda:
■ Mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan ini meningkatkan
pencernaan makanan
■ Gerakan ini mempermudah penyerapan dengan memaparkan semua bagian isi
saluran cerna ke permukaan serap saluran cerna
SEKRESI
SISTEM PENCERNAAN
CEPHALIC PHASE
4. Neural Response
a) Stretch receptors dan chemoreceptors menyebabkan stimulasi dari
submukosal (Meissner) dan myenteric (Auerbach) pleksus.
b) Myenteric pleksus yang terstimulasi akan mengalami kontraksi kuat di
muscularis externa yang disebut mixing waves.
c) Submukosal pleksus yang terstimulasi akan memicu sekresi kelenjar lambung
untuk pencernaan.
5. Hormonal Response
Adanya peptida dan asam amino menstimulasi sekresi hormon gastrin oleh G cells.
GASTRIC PHASE
Regulasi Neural
● Makanan yang masuk menstimulasi reseptor regang pada dinding lambung dan
kemoreseptor karena adanya perubahan pH (protein menjadi penyangga bagi
asam lambung.
● Dari reseptor, impuls saraf menuju pleksus submukosal, yang mengaktifkan
saraf parasimpatik dan enterik.
● Hasilnya memberikan gerakan peristaltis dan terus menstimulasikan sekresi
getah lambung.
● Gerak peristaltik mencampur makanan dengan getah lambung, saat gerakan
kuat, makanan terdorong ke usus.
● pH berkurang menjadi keadaan normal dan dinding lambung meregang
kembali karena makanan telah lewat dari lambung, dan sekresi getah lambung
berhenti.
GASTRIC PHASE
Regulasi Hormon
● Sekresi lambung diatur oleh hormon gastrin, yang disekresikan oleh sel G pada
kelenjar lambung sebagai respon stimuli yang tadi.
● Gastrin memasuki pembuluh darah, bergerak mengelilingi tubuh, dan mencapai
organ target di sistem pencernaan.
● Gastrin menstimulasikan kelenjar lambung untuk mensekresi getah lambung
dalam jumlah yang besar.
● Juga meningkatkan kontraksi sfinkter esofagus bawah untuk mencegah naiknya
getah lambung (reflux), meningkatkan gerak lambung, dan merelaksasikan
sfinkter pilorus, yang memicu pengosongan lambung.
● Sekresi gastrin terhambat saat pH getah lambung dibawah 2.0 dan sebaliknya.
● Umpan balik negatif ini membantu menyediakan pH rendah supaya kerja pepsin
optimal, membunuh mikroba, dan denaturasi protein dalam lambung.
INTESTINAL PHASE
SISTEM PENCERNAAN
Metabolisme
Katabolisme Anabolisme
A. METABOLISME KARBOHIDRAT
KATABOLISME PROTEIN
● Anabolisme protein
Dari 20 asam amino, 10 merupakan asam
pembentukan ikatan peptide
amino essential dan tidak dapat disintesis
membentuk protein baru oleh tubuh manusia:
● Terjadi di ribosom a. Isoleucineleucine
● Diatur oleh DNA dan RNA b. Lysine
● Distimulasi oleh tyroid hormone, c. Methionine
insulin, estrogen dan d. Phenylalanine
testosterone e. Threonine
f. Tryptophan
● Semakin banyak asam amino
g. Valine
essential dan nonessential, Dua lainnya dibentuk ketika masih kecil
pembentukan protein semakin a. Arginine
cepat b. histidine
C. METABOLISME LIPID
1. KATABOLISME
LIPID: LYPOLISIS
Agar lipid dapat dioksidasi, lipid
harus dipisahkan menjadi gliserol
dan asam lemak (oleh epinefrin dan
norepinefrin).
Lipolisis dilakukan oleh enzim lipase
2. ANABOLISME LIPID :
LIPOGENESIS
● Tiga molekul
penting
dalam
metabolism:
1. Glukosa 6-
phosfat
2. Asam piruvat
3. Asetil CoA
8. REFLEKS
DEFEKASI
SISTEM PENCERNAAN
REFLEKS DEFEKASI
Sherwood, L. (2010). Human Physiology From Cells to System (7th ed.). Belmont, CA: Brooks/Cole.
● Defekasi biasanya dibantu oleh kontaksi otot
abdomen dan ekspirasi paksa dengan glotis
tertutup secara bersamaan. Semua hal ini
akan membantu mendorong tinja keluar.
Sherwood, L. (2010). Human Physiology From Cells to System (7th ed.). Belmont, CA: Brooks/Cole.
Stretch receptors memicu dua refleks yang penting untuk kontrol defekasi
01 03
LONG SHORT REFLEX
REFLEX
Martini, F., Nath, J., Bartolomew, E., Ober, W., Garrison, C., Welch, K., & Hutchings, R. (2012). Fundamentals of Anatomy and Physiology (9th ed.). San Francisco:
Benjamin Cummings.
Martini, F., Nath, J., Bartolomew, E., Ober, W., Garrison, C.,
Welch, K., & Hutchings, R. (2012). Fundamentals of
Anatomy and Physiology (9th ed.). San Francisco:
Benjamin Cummings.
9. KESEIMBANGAN ENERGI
DAN CARA TUBUH
MEMPERTAHANKAN
KESEIMBANGAN ENERGI
TERSEBUT
SISTEM PENCERNAAN
KESEIMBANGAN ENERGI
Sherwood, L., & Sherwood, L. (2013). Introduction to human physiology (8th ed.). Pacific Grove,
Calif.: Brooks/Cole.
PEMBAGIAN KESEIMBANGAN ENERGI
Sherwood, L., & Sherwood, L. (2013). Introduction to human physiology (8th ed.). Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole.
Cara tubuh menyeimbangkan energi
•Homeostasis Tubuh
SISTEM PENCERNAAN
Pengaturan Suhu Tubuh dan Hubungannya dengan Keseimbangan
Pengaturan suhu tubuh Energi
menggunakan energi
output hasil
metabolisme yang
dihasilkan untuk
mempertahankan
keseimbangan energi
(pemakaian atau
pemanfaatan dari
energi yang masuk
melalui makanan)
Silverthorn, DU., (2016). Human physiology : an integrated approach. (7th ed., pp.746). London: Pearson Education Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Hall JE . Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 13th ed. Elsevier : Philadelphia ; 2016
Martini, F., Nath, J., & Bartholomew, E. (2012). Fundamentals of Anatomy & Physiology (9th ed.). San
Francisco: Pearson Education, Inc.
Sherwood, Lauralee. 2016. Human Physiology: From Cells to Systems Ninth Edition. USA: Cencage
Learning.
Silverthorn, DE. (2010). Human Physiology: An Integrated Approach. 5th ed. San Fransisco, CA: Pearson
Education.
Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and Physiology (12th ed.). United States of
America: John Wiley & Sons, Inc.