Anda di halaman 1dari 24

Perspektif Keperawatan

Neurosains
Keunggulan Neurosains
1. Menghasilkan tenaga keperawatan yang berkarakter
dan unggul dalam bidang teknologi keperawatan
neurosain
2. Keperawatan Ahli madya yang berkarakter yang
dicirikan dengan:
• Kemampuan hubungan interpersonal bermartabat:
Penampilan, Sikap perilaku, Komunikasi dan mandiri
• Kemampuan intelektual: Penguasaan pengetahuan
yang kokoh, cerdas, kritis dan sensitive (insight &
Common sense)
• Kemampuan teknikal: Beretika, Observasi dan latihan,
Kehati-hatian dan Keberanian
Keperawatan Neurosains
• Keperawatan neurosains (Neuroscience
Nursing) merupakan area spesialisasi yang
berfokus pada pemenuhan klien yang
mengalami gangguan biopsikososial akibat
disfungsi sistem saraf.
• Keperawatan neurosains memberikan asuhan
dalam seluruh rentang kehidupan dari janin,
bayi hingga lansia
• Berbagai kondisi penyakit dan gangguan
kesehatan yang menjadi konsen perawat
neurosains diantaranya;
penyakit degeneratif, tumor sistem saraf,
penyakit neuromuskular, trauma dan cedera
sistem saraf, penyakit serebrovaskular, kejang,
nyeri, gangguan tulang belakang, gangguan
gerak tubuh, dan masalah-masalah sistem
saraf yang berhubungan dengan pertumbuhan
dan perkembangan. Serta yang terkait
kejiwaan
Fokus Perawat Neurosains

• Perawat neurosains memberikan asuhan kepada


individu yang mengalami gangguan sistem saraf,
baik fisik maupun emosional baik dalam kontek
individu, keluarga dan masyarakat.
• Perawat neurosains juga melakukan upaya-upaya
pencegahan terjadinya gangguan sistem saraf
melalui promosi kesehatan, pendidikan
kesehatan kepada masyarakat dan penelitian-
penelitian.
Area Perawat Neurosains
• Rumah Sakit:
ruang Neurologi dan perawat Bedah saraf
yang bekerja di Rumah Sakit
• Puskesmas:
Neurologi dan bedah saraf yang bekerja di luar
Rumah Sakit
• Home care
• Ruang rawat Jiwa
• Komunitas
Perawat Neurosain
• Semua perawat yang bekerja dalam
peminatan area keperawatan neurologi dan
bedah saraf, baik perawat praktisi klinis,
perawat pendidik, didalam maupun diluar
gedung.
• Dosen pengampu mata kuliah keperawatan
neurosain
• Untuk dapat melakukan perannya sebagai
perawat neurosain maka perawat harus memiliki
pengetahuan dasar ( Biologi,anatomi fisiologi
,Psychologi dan social sciences, sudah memehami
keperawatan dasar, keperawatan orang dewasa )
yang luas dalam memenuhi kebutuhan pasien
yang bervariasi akibat gangguan tubuh yang
kompleks

• Ekspert dalam berpikir kritis untuk memberikan


perawatan yang Kompleks dan holistik

pespektif kmb ny 8
Berpikir Kritis dalam keperawatan
neurosain
• Dibutuhkan dalam alasan mengambil
keputusan
• Kompetensi penting dalam rangka kwalitas
asuhan sehingga kecacatan yang lebih fatal
dapat terhindarkan ,cost effective selama
dirawat
• Biasanya berdasarkan evident
base (hasil riset )

pespektif kmb ny 9
Keperawatan neurosaian
• Juga mengacu pada beberapa konsep Sehat
,menurut :
– WHO
– Sosiologic
– Holistic Health
– Sehat menurut text book (Ignatavicius W)
Status Kesehatan Individu
dipengaruhi oleh :
– Genetik (dalam kandungan)
– Kemampuan kognitif( sht berfikir)
– Usia( semakin tua semakin rentan )
– Gender ( wanita /laki)
– Lingkungan ( stres )
– Lokasi geografi( berhubungan dengan ras)
– Kultur
– Agama
– Standar of living
– Health beliefs/practices
– Pengalaman kesehatan sebelumnya
– System Support
Konsep keperawatan neurosain
• Perawat memenuhi kebutuhan pasien dengan
melakukan askep dengan menggunakan
pendekatan proses yang bertujuan :
– Memperoleh kenyamanan
– Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
– Melakukan upaya preventif ,deteksi dan mengatasi
kondisi berkaitan dengan penyakit
– Mengupayakan pemulihan ( hanya sp mendekati tdk
dapat seperti semula )
– Membantu pasien menghadapi kematian secara
bermartabat .
Praktek keperawatan
• Menggunakan langkah-langkah ilmiah sbb:
pengkajian ,perencanaan , implementasi dan
evaluasi
• Memperhatikan aspek bio-psiko-sosiao-spiritual
pasien dalam merespon gangguan fisiologis
sebagai akibat penyakit ,trauma dan kecacatan
• Perlu pemahaman akan patofisiologi atau
mekanisme terjadinya gangguan dan manifestasi
klinis mendasari intervensi
Lanjutan
• Penyakit , trauma atau kecacatan yang dihadapi
dapat bersumber akibat kegagalan masa
pembentukan,kegagalan tumbang
,gangguanperedaran darah, trauma dan keganasan
pada serebral dan medula spinalis ,gangguan
kognitif,emosi dan komunitas
• Keperawatan neurosain menggunakan scientific
metoda ,profesional ,berlandaskan ilmu
pengetahuan dan etika keperawatan
• Askep melalui tahapan proses keperawatan
berdasarkan pendekatan ilmiah
Peran Perawat Neurosain
Peran perawat Uraian tugas
Koordinator perawatan Melakukan kolaborasi dengan tim
kesehatan lain sebagai bagian dari
perencanaan perawatan interdisiplin
Pemberi asuhan -Melakukan perawatan fisik menggunakan
keperawatan (Caregiver) keterampilan seperti memberikan obat dan
melakukan pengkajian yang komprehensif
-Intervensi psikososial dan spiritual
Aktivitas : kolaboratif (interdependen) dan
independen
Perencana perawatan Perawatan berkelanjutan setelah pasien
berkelanjutan keluar dari RS dan home care
Lanjutan
Educator (Edukator) -Penkes merupakan komponen utama
-perawat bekerja sama dengan individu sebagai
pasien ,keluarga atau pengasuh .Penkes sangat
penting saat perencanaan pulang dari RS

Advokat (Advocate) Perawat medikal bedah bersama pasien dan keluarga


menginterpretasikan informasi dari tim kesehatan lain
Change agent -Merencanakan dan mengimplementasikan suatu
sistem
-untuk merubah perilaku kesehatan pasien
Perlu mengkaji perilaku pasien dan keluarga untuk
mengidentifikasi kebutuhan berubah faktor yang
sangat penting adalah mengkaji kesiapan pasien
untuk berubah
Lingkup Garapan
• Lingkup garapan keperawatan adalah kebutuhan
dasar manusia, penyimpangan dan intervensinya.
• Berangkat dari focus telaahan keperawatan
neurosain diatas, lingkup garapan keperawatan
neurosain adalah segala hambatan pemenuhan
kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan
fisiologis akibat gangguan kegagalan fase
kehamilan,tumbang anak,gangguan serebral dan
medula spinalis ,gangguan kognitif ,emosi dan
bermasyarakat serta berbagai upaya untuk
mengatasinya.
lanjutan
• Guna menentukan berbagai hambatan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia dan modalitas yang tepat
waktu untuk mengatasinya dibutuhkan keterampilan
berfikir logis dan kritis dalam mengkaji secara tepat
kebutuhan dasar apa yang tidak terpenuhi, pada level
serta kemungkinan penyebab apa (diagnosis
keperawatan).
• Hal ini akan menentukan pada perlakuan (treatment)
keperawatan, dan modalitas yang sesuai. Dalam hal ini
dibutuhkan keterampilan teknis dan telaah legal etis.
Implementasi Fungsi Perawat dalam
melaksanakan perannya ada 3 yaitu :
• Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam
melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari tim nakes yang lain ( dokter,
ahli gizi, radiologi, analis medis, dll) atau
bisa juga dari perawat primer ke perawat
pelaksana
Fungsi Independent
• Merupakan fungsi mandiri dan tidak
tergantung pada orang lain atau tim
kesehatan lain. Perawat melaksanakan
tugasnya secara mandiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti kebutuhan fisiologis ( O2, nutrisi, cairan
dan elektrolit, aktivitas, dll).
Trend and issue

– Lokasi bekerja dapat diberbagai tatanan dan


rumah sakit khusus banyak dikembangkan.
– Tidak pernah mengalami kekurangan topik untuk
diangkat dalam penelitian
– Jumlah lansia meningkat ( kembangkan perawatan
lansia ) ,penyakit degeneratif terus meningkat
sehinggga lansia dapat hidup bahagia diusia
tuanya
Hasil Riskesdas
• Berdasarkan hasil penelitian
Riskesdas(2018)
–Penyakit tidak menular stroke
meningkat dari 8,3 permil atau per
1000 menjadi 25,5 permil
–Penyakit tidak menular
strokmeningkat 14.7 permil(2019)
Kebijakan yankes
• Dikembangkannya rumah sakit khusus tentang
masalah neurosain
DAFTAR PUSTAKA

• Iworkman gnativius ..., Medical Surgical


Nursing (Critical Thingking for Colaborative
care ),fifth edition
• Nursalam.2008.Konsep & Metode
Keperawatan (ed. 2). Jakarta: Salemba medika
• Swearingen P,2005. Medical Surgical Nursing
• Riskesdas 2018

Anda mungkin juga menyukai