Anda di halaman 1dari 1

RESUME PATOFISIOLOGI TRAUMA DADA

Utuhnya suatu dinding Toraks sangat diperlukan untuk sebuah ventilasi pernapasan yang
normal. Pengembangan dinding toraks ke arah luar oleh otot - otot pernapasan diikuti dengan
turunnya diafragma menghasilkan tekanan negatif dari intratoraks. Proses ini menyebabkan
masuknya udara pasif ke paru - paru selama inspirasi. Trauma toraks mempengaruhi strukur -
struktur yang berbeda dari dinding toraks dan rongga toraks. Toraks dibagi kedalam 4
komponen, yaitu dinding dada, rongga pleura, parenkim paru, dan mediastinum. Dalam dinding
dada termasuk tulang - tulang dada dan otot - otot yang terkait. Rongga pleura berada diantara
pleura viseral dan parietal dan dapat terisi oleh darah ataupun udara yang menyertai suatu trauma
toraks. Parenkim paru termasuk paru - paru dan jalan nafas yang berhubungan, dan mungkin
dapat mengalami kontusio, laserasi, hematoma dan pneumokel. Mediastinum termasuk jantung,
aorta / pembuluh darah besar dari toraks, cabang trakeobronkial dan esofagus. Secara normal
toraks bertanggungjawab untuk fungsi vital fisiologi kardiopulmoner dalam menghantarkan
oksigenasi darah untuk metabolisme jaringan pada tubuh. Gangguan pada aliran udara dan darah,
salah satunya maupun kombinasi keduanya dapat timbul akibat dari cedera toraks

Kerusakan anatomi yang terjadi akibat trauma toraks dapat ringan sampai berat
tergantung pada besar kecilnya gaya penyebab terjadinya trauma. Kerusakan anatomi yang
ringan pada dinding toraks berupa fraktur kosta simpel. Sedangkan kerusakan anatomi yang
lebih berat berupa fraktur kosta multipel dengan komplikasi pneumotoraks, hematotoraks dan
kontusio pulmonum. Trauma yang lebih berat menyebakan robekan pembuluh darah besar dan
trauma langsung pada jantung

Anda mungkin juga menyukai