Anda di halaman 1dari 16

GANGGUAN

KECEMASAN
DISUSUN OLEH :

F E B Y D E A A LV I C A ( P O 7 2 2 0 1 1 8 1 4 5 9 )
DIANISA FYLIA (PO7220118 1452)
M A R I A M A G DA L E N A M I N C E N A ( P O 7 2 2 0 1 1 8 1 4 6 1 )
NUR FILZA IMANINA (PO7220118 1468)
SUHENDRA (PO7220118 1479)
S YA R I FA H E R I NA R I S K A ( P O 7 2 2 0 1 1 8 1 4 8 1 )
Konsep Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami
oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya
umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri
yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005:66).
Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada
waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal
terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bias
muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai
gangguan emosi (Savitri Ramaiah, 2003:10).
1. Gejala-gejala kecemasan
Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap
kesehatan. Individu-individu yang tergolong normal kadang kala mengalami kecemasan yang
menampak, sehingga dapat disaksikan pada penampilan yang berupa gejala-gejala fisik maupun
mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang mengalami gangguan mental. Lebih jelas lagi
bagi individu yang mengidap penyakit mental yang parah.
Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak jantung makin
cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada
sesak.Gejala yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat
memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin lari dari kenyataan (Siti Sundari, 2004:62).
L A N J U TA N

Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada didalam kepribadian sendiri, dan tidak
berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan yang benar-benar ada. Kholil Lur Rochman, (2010:103)
Mengemukakan beberapa gejala-gejala dari kecemasan antara lain :
1. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menimbulkan rasa
takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidakberanian terhadap hal-hal
yang tidak jelas.
2. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam
keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat irritable, akan tetapi sering juga dihinggapi
depresi.
3. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of persecution (delusi
yang dikejar-kejar).
4. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak berkeringat,
gemetar, dan seringkali menderita diare.
5. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung menjadi
sangat cepat atau tekanan darah tinggi.
L A N J U T A N

Nevid Jeffrey S, Spencer A, & Greene Beverly (2005:164) mengklasifikasikan gejala-


gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu :

1. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar,


banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa
lemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung.
2. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar,
terguncang, melekat dan dependen
3. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu,
perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa
depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi,
ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran
terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi.
1. Faktor-faktor penyebab kecemasan
Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar tergantunga pada seluruh
pengalaman hidup seseorang. Peristiwa-peristiwa atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya serangan
kecemasan. Menurut Savitri Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang
menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu :
1) Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang
lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga,
sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman terhadap lingkungannya.

2) Emosi yang ditekan

Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam
hubungan personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat
lama.
L A N J U TA N

3) Sebab-sebab fisik

Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini
terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu
penyakit. Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim muncul, dan ini
dapat menyebabkan timbulnya kecemasan.
4. Jenis-jenis Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati, perubahan didalam dirinya
sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar. Mustamir Pedak
(2009:30) membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan yaitu :
1. Kecemasan Rasional
Merupakan suatu ketakutan akibat adanya objek yang memang mengancam,
misalnya ketika menunggu hasil ujian.Ketakutan ini dianggap sebagai suatu unsur
pokok normal dari mekanisme pertahanan dasariah kita.
1. Kecemasan Irrasional
Yang berarti bahwa mereka mengalami emosi ini dibawah keadaan- keadaan
spesifik yang biasanya tidak dipandang mengancam.
1. Kecemasan Fundamental
Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa dirinya, untuk
apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya berlanjut. Kecemasan ini disebut
sebagai kecemasan eksistensial yang mempunyai peran fundamental bagi kehidupan
manusia.
5. Kelompok Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan suatu gangguan yang memiliki ciri kecemasan atau ketakutan yang tidak realistik,
juga irrasional, dan tidak dapat secara intensif ditampilkan dalam cara-cara yang jelas. Fitri Fauziah & Julianty Widuri
(2007:77) membagi gangguan kecemasan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Fobia Spesifik
Fobia spesifik adalah ketakutan yang beralasan yang disebabkan oleh kehadiran atau antisifasi suatu objek atau
situasi sfesifik. DSM-IV-TR membagi fobia berdasarkan sumber ketakutannya : dara, cedera dan penyuntikan, situasi
(a.l., pesawat terbang, lift, ruang tertutup), binatang, dan lingkungan alami (a.l., ketinggian, air). Fobia tersebut
biasanya saling menyertai (komorbid) (kendler dkk., 2001). Angka prevalensi sepanjang hidup berkisar 7 persen pada
laki-laki dan 16 persen pada perempuan ( Kessler dkk., 1994).
2. Fobia Sosial
Fobia social adalah ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan orang lain. Fobia ini dapat
sangat merusak, sedemikian parah sehingga angka bunuh diri pada orang-orang yang menderita fobia ini jauh lebih tinggi
dibandingkan pada mereka yang menderita gangguan anxietas lain (Schneier dkk., 1992). Memang istilah “gangguan
anxietas social” baru-baru ini diajukan sebagai istilah yang lebih tepat karena beratnya masalah dan konsenkuensi negative
bagi orang-orang yang mengalaminya jauh lebih besar dibandingkan fobia lain ( Liebowitz dkk., 2000).
3. Gangguan Panik
Dalam gangguan panic seseorang mengalami serangan mendadak dan sering kali tidak dapat
dijelaskan dalam bentuk serangkaian sintom yang tidak mengenakkan-kesulitan bernafas, jantung
berdebar, mual, nyeri dada, merasa seperti tersedak, dan terkecik, pusing, berkeringat, dan gemetar;
serta kecemasan yang sangat mendalam, teror, dan merasa seolah akan mati. Dipersonalisasi,
perasaan seolah berada diluar tubuh, dan derealisasi, suatu perasaan bahwa dunia tidak nyata, juga
ketakutak kehilangan kendali, menjadi gila, atau bahkan mati dapat memenuhi dan meguasai pasien.

4. Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder)


Gangguan kecemasan umum didefinisikan melalui periode kecemasan dan kekhawatiran yang
berlarut-larut (dengan durasi lebih dari 6 bulan), yang berpadu dengan gejala yang terkait yang
berlipat ganda (DSM-IV). Gejala ini meliputi ketegangan otot, mudah lelah, konsentrasi rendah,
insomnia, dan lekas marah.. kekhawatiran berlebihan kerap menyinggung banyak area , termasuk
pekerjaan, hubungan antar orang, keuangan, kesejahteraan keluarga seseorang, kemalangan
potensial, dan deadline yang akan dating. Kecemasan somatic biasa terjadi karena merupakan
serangan panic yang sporadic.
6. Dampak Kecemasan
Rasa takut dan cemas dapat menetap bahkan meningkat meskipun situasi yang betul-betul mengancam tidak ada, dan
ketika emosi-emosi ini tumbuh berlebihan dibandingkan dengan bahaya yang sesungguhnya, emosi ini menjadi tidak adaptif.
Kecemasan yang berlebihan dapat mempunyai dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan dapat menimbulkan
penyakit-penyakit fisik (Cutler, 2004:304).

Upaya untuk mengurangi kecemasan


Cara yang terbaik untuk menghilangkan kecemasan ialah dengan jalan menghilangkan sebeb-sebabnya. Menurut Zakiah
Daradjat (1988: 29) adapun cara-cara yang dapat dilakukan, antaralain.
1. Pembelaan
Usaha yang dilakukan untuk mencari alasan-alasan yang masuk akal bagi tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal,
dinamakan pembelaan. Pembelaan ini tidak dimaksudkan agar tindakan yang tidak masuk akal itu dijadikan masuk akal, akan
tetapi membelanya, sehingga terlihat masuk akal. Pembelaan ini tidak dimaksudkan untuk membujuk atau membohongi orang
lain, akan tetapi membujuk dirinya sendiri, supaya tindakan yang tidak bisa diterima itu masih tetap dalam batas-batas yang
diingini oleh dirinya.
2. Proyeksi
Proyeksi adalah menimpakan sesuatu yang terasa dalam dirinya kepada orang lain, terutama tindakan, fikiran atau
dorongan-dorongan yang tidak masuk akal sehingga dapat diterima dan kelihatannya masuk akal.
LANJUTAN

3. Identifikasi
Identifikasi adalah kebalikan dari proyeksi, dimana orang turut
merasakan sebagian dari tindakan atau sukses yang dicapai oleh
orang lain. Apabila ia melihat orang berhasil dalam usahanya ia
gembira seolah-olah ia yang sukses dan apabila ia melihat orang
kecewa ia juga ikut merasa sedih.
4. Hilang hubungan (disasosiasi)
Komplikasi, Diagnosa dan Terapi
Memiliki gangguan kecemasan tidak lebih dari membuat Anda khawatir. Hal ini juga dapat
menyebabkan atau memperburuk, kondisi kesehatan fisik dan mental lainnya, termasuk:
• Depresi (yang sering terjadi dengan gangguan kecemasan)
• penyalahgunaan obat
• Sulit tidur (insomnia)
• Masalah pencernaan atau usus
• Sakit kepala
• Gigi gemeretuk ketika tidur (bruxism)
Untuk membantu mendiagnosa gangguan kecemasan dan mengesampingkan kondisi lain,
dokter atau penyedia kesehatan mental mungkin meminta Anda untuk mengisi kuesioner psikologis.
Dokter Anda mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda bahwa
kecemasan Anda mungkin terkait dengan kondisi medis.
Obat Kecemasan
Beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan. Ini
termasuk:
o Antidepresan. Obat-obat ini mempengaruhi aktivitas kimia otak (neurotransmitter) diperkirakan
memainkan peran dalam gangguan kecemasan. Contoh antidepresan digunakan untuk
mengobati gangguan kecemasan termasuk fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil), escitalopram
(Lexapro), sertraline (Zoloft), venlafaxine (Effexor) dan imipramine (Tofranil).
o Buspirone. Ini obat anti-kecemasan dapat digunakan secara berkelanjutan. Seperti kebanyakan
dengan antidepresan , biasanya memakan waktu sampai beberapa minggu untuk menjadi
sepenuhnya efektif. Sebuah efek samping yang umum dari buspirone adalah perasaan kepala
ringan tak lama setelah meminumnya. Efek samping yang kurang umum termasuk sakit kepala,
mual, gugup dan insomnia.
Benzodiazepin. Dalam keadaan terbatas dokter mungkin meresepkan salah satu obat penenang untuk
menghilangkan gejala kecemasan. Contohnya termasuk clonazepam (Klonopin), lorazepam (Ativan),
diazepam (Valium), chlordiazepoxide (Librium) dan alprazolam (Xanax). Benzodiazepin biasanya
digunakan hanya untuk menghilangkan kecemasan akut secara jangka pendek. Karena mereka dapat
membentuk kecanduan (adiktif), obat ini bukan pilihan yang baik jika Anda punya masalah dengan
penyalahgunaan alkohol atau obat (membuat Anda lebih rentan terhadap kecanduan).
Psikoterapi
Juga dikenal sebagai terapi bicara dan konseling psikologis, psikoterapi menggarap tekanan hidup
dan kekhawatiran yang mendasari dan membuat perubahan perilaku. Psikoterapil ini dapat menjadi
pengobatan yang efektif untuk mengatasi kegelisahan. Terapi perilaku kognitif adalah salah satu yang
paling umum dari jenis psikoterapi untuk gangguan kecemasan. Umumnya pengobatan jangka pendek,
terapi perilaku kognitif berfokus pada pengajaran keterampilan khusus untuk mengidentifikasi pikiran
dan perilaku negatif dan menggantinya dengan yang positif. Bahkan jika situasi yang tidak diinginkan
tidak berubah, Anda dapat mengurangi stres dan mendapatkan kontrol lebih besar atas hidup Anda
dengan mengubah cara Anda menanggapi stress tersebut.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai