PEMBIMBING:
DR. RANTI WALUYAN
Penurunan Kesadaran
Penurunan kesadaran:
Kegawatan neurologi yang menjadi
petunjuk
kegagalan fungsi integritas otak
“final common pathway” dari gagal
organ seperti kegagalan jantung, nafas
dan sirkulasi akan mengarah kepada
gagal otak dengan akibat kematian.
Kualitatif:
Kompos mentis – somnolen
- apatis- sopor/stupor – koma – Lock in
Penyebab penurunan
kesadaran
1. Gangguan metabolik
2. Gangguan glukosa
3. Gangguan oksigen
4. Gangguan sirkulasi darah
5. Toksik
6. Gangguan metabolik toksik
N Penyebab metabolik atau Keterangan
o sistemik
1 Elektrolit imbalans Hipo- atau hipernatremia, hiperkalsemia,
gagal ginjal dan gagal hati.
Penyebab Keterangan
2 Endokrin Hipoglikemia, ketoasidosis diabetik struktural
3 Vaskular Ensefalopati hipertensif Vaskular Perdarahan subarakhnoid, infark batang
4 Toksik Overdosis obat, gas karbonmonoksida kortikal bilateral
Anamnesis
riwayat perjalanan penyakit, riwayat trauma, riwayat penyakit,
riwayat penggunaan obat-obatan, riwayat kelainan kejiwaan.
kunci utama
Pemeriksaan Fisik Umum
Tanda Vital ABCD, TD, HR, RR
Bau nafas foetor breath hepatic, urino smell, ruity smell
Pemeriksaan Kulit
Kepala
Leher
Thoraks, Abdomen, dan ekstremitas
Pemeriksaan fisik neurologis
Buka kelopak mata menentukan dalamnya
koma
Deviasi kepala dan lirikan menunjukkan lesi
hemisfer ipsilateral
Perhatikan mioklonus (proses metabolik),
twitching otot berirama (aktivitas seizure)
atau tetani (spontan, spasmus otot lama).
Level kesadaran
Ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Kualitatif (apatis, somnolen, delirium, spoor
dan koma) dan kuantitatif (menggunakan
GCS)
Pemeriksaan fisik neurologis (Pupil mata)
Diperiksa: ukuran, reaktivitas cahaya
Simetris/ reaktivitas cahaya normal, Pupil
reaksi normal. reflek kornea dan okulosefalik
(-) dicurigai suatu koma metabolik
Mid posisi (2-5 mm), fixed dan irregular
lesi mesenfalon fokal.
Pupil reaktif pint-point pada kerusakan
pons, intoksikasi opiat kolinergik.
Dilatasi unilateral dan fixed terjadi
herniasi.
Pupil bilateral fixed dan dilatasi herniasi
sentral, hipoksik-iskemi global, keracunan
barbiturat.
Pemeriksaan fisik neurologis Refleks okulovestibuler/okulosefalik (dolls eye
manuevre). Pemeriksaan doll’s eye tidak dilakukan pada pasien sadar, namun
pada pasien dengan penurunan kesadaran, reflex okulosefalik lebih dominan.
Pemeriksaan fisik neurologis Refleks kornea dan posisi kelopak mata5
Koma kelopak mata dalam keadaan tertutup dan mudah diangkat seperti halnya
dalam keadaan tidur.
Jika kelopak mata yang sulit dibuka atau saat dibuka langsung tertutup kembali
gerakan yang volunter dan dapat menandakan bahwa pasien tidak sepenuhnya
dalam keadaan koma.
Respon mengedip terhadap suara keras atau sinar lampu pada pasien dalam
persistent vegetative state jaras sensoris aferen ke batang otak masih baik
Bell’s Phenomenon jaras reflek dari nervus trigeminal menuju tegmentum batang
otak lalu kembali ke nervus oculomotor dan facial masih dalam keadaaan intak/baik
X Lesi struktural pada mesencephalon
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan gas darah, Pemeriksaan darah (darah perifer lengkap (DPL), keton, faal
hati, faal ginjal dan elektrolit), Pemeriksaan toksikologi, dari bahan urine darah dan
bilasan lambung, Pemeriksaan khusus meliputi pungsi lumbal, CT scan kepala, EEG,
EKG, foto toraks dan foto kepala.
pemeriksaan
penurunan kesadaran
Tatalaksana penurunan kesadaran
Anamnesis
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan penunjang :
pemeriksaan elektro-ensefalografi (EEG)
Pemeriksaan pencitraan otak
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaaan hematologi, pemeriksaan
kadar OAE
EKG
Status Epileptikus
20-30 min
40-60 min
Pentobarbital 5 mg/kg iv
dilanjutkan 1 mg/kg/jam
60 min
Anestesia
Aspirasi Edema Disseminated Gagal ginjal
Pneumonia otak Intravascular akut KOMPLIKASI
Coagulation (DIC)
Hipoglikemia Asidosis Gangguan Hiperkarbia
keseimbangan cairan
dan elektrolit
Hipertensi Edema Hipertermia
pulmonal paru
Prognosis
a. Penyakit dasar
b. Kecepatan penanganan kejang
c. Komplikasiv