Anda di halaman 1dari 28

Aimin Chang, Zhan Zhang, Liting Jia, Linlin Zhang, Yan Gao, and Ling Zhanǵ

Department of Clinical Laboratory, The Third Affiliated Hospital of


Zhengzhou University, Zhengzhou 450052, China
Tujuan:
 Heat shock protein 70 (Hsp70), protein stress selular langka, diproduksi oleh setiap organisme mulai dari bakteri hingga
manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perbedaan konsentrasi Hsp 70 antara persalinan aterm
dan preterm.
Metode:
 Total sampel penelitian terdiri dari 30 wanita sehat dengan persalinan aterm dan 99 wanita dengan persalinan preterm,
termasuk 46 wanita dengan persalinan preterm dan selaput ketuban utuh (PTL) dengan atau tanpa infeksi intra amnion
dan 53 wanita dengan ketuban pecah dini preterm (KPD preterm) dengan atau tanpa infeksi intra amnion. Kadar Hsp 70
pada serum ibu dan tali pusat diperiksa dengan menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA); ekspresi
kadar Hsp 70 pada plasenta ditentukan dengan immunoblotting dan real-time PCR.
Hasil:
 Berlawanan dengan kadar ekspresi pada kelompok persalinan aterm, kadar ekspresi Hsp 70 meningkat pada
persalinan preterm; perubahan kadar ekspresi Hsp 70 yang sama juga dideteksi pada serum ibu dan tali pusat. Pasien
dengan infeksi intra amnion dikaitkan dengan konsentrasi Hsp 70 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa
infeksi intra amnion.
Kesimpulan:
 Hasil penelitian ini menunjukkan kemungkinan keterlibatan perubahan kadar ekspresi Hsp 70 pada patofisiologi
persalinan preterm.
Dapat didahului
Penyebab utama
Persalinan preterm oleh pecah selaput
morbiditas dan
(< 37 minggu) ketuban/ selaput
mortalitas neonatus
ketuban utuh
Inflamasi
dan infeksi Genetik

Peregangan
uterus Perdarahan
berlebih desidua

Persalinan Preterm
Hormon, Infeksi,
Ischemia, trauma Ekspresi Heat
oksidan, Shock Protein
perubahan suhu
Hsp 70

• Duplikasi protein
• Transport protein ke dalam kompartemen subselular
• Control and signaling siklus sel
• Proteksi sel terhadap apoptosis
• Terlibat dalam aktivasi respon imun alami dan adaptif
Sampel: 129 wanita yang menjalani perawatan

RS Afiliasi Universitas Zhengzhou

April 2010 – Februari 2012


Persalinan Preterm • 24 sampel dengan IAI
Spontan dengan selaput
ketuban utuh (n=46) • 22 sampel tanpa IAI

Persalinan Preterm • 23 sampel dengan IAI


dengan pecah selaput
ketuban dini (n=53) • 30 sampel tanpa IAI

• 30 sampel
Persalinan normal aterm
Sebelum Kontraksi Perubahan
usia uterus serviks
kehamilan regular, ±
37 minggu 3 kontraksi
dalam 30
menit
Kultur cairan amnion enterococcus
(+) mikroorganisme faecalis,
staphylococcus
epidermidis,
Escherichia
coli, and
groups A and B
streptococci
Pecahnya Sebelum
selaput usia
ketuban kehamilan
spontan 37 minggu
 Kehamilan dengan diabetes
 Preeklampsia
 Plasenta Previa
 Kehamilan dengan penyakit ginjal
Pemeriksaan kadar Hsp70
• Vena maternal dan vena umbilicus
• Deteksi dengan ELISA
Imunoblotting Hsp70 pada jaringan plasenta
• Analisa Western Blot terhadap Hsp70 pada jaringan plasenta

PCR kuantitatif
• RNA dari jaringan plasenta diekstrak dengan reagen Trizol
spektrofotometer
 Karakteristik Demografik

 Usia ibu, graviditas, paritas  tdk signifikan


 Usia kehamilan, BBL  signifikan
PTL w/wo IAI
PPROM w/wo IAI
Term
 Kadar Hsp70 pada serum maternal dan umbilicus

PTL w/wo IAI


PPROM w/wo IAI Term
PTL with IAI
PPROM with IAI wo IAI
Ekspresi protein Hsp70 pada jaringan plasenta
 Preterm wo IAI vs Term (0.404 ± 0.011 vs 0.305 ± 0.019, p<0.01)

 Preterm with IAI vs Term (0.543 ± 0.019 vs 0.305 ± 0.019, p<0.01)

 PPROM wo IAI vs Term (0.476 ± 0.015 vs 0.305 ± 0.019, p<0.01)

 PPROM with IAI vs Term (0.706 ± 0.027 vs 0.305 ± 0.019, p<0.01)

 Preterm with IAI >> preterm wo IAI (p<0.01)

 PPROM with IAI >> preterm wo IAI (p<0.01)


Ekspresi mRNA Hsp70 pada jaringan plasenta
 Preterm wo IAI

>> Term
 Preterm with IAI
 PPROM wo IAI
 PPROM with IAI
 Preterm with IAI >> preterm wo IAI (p<0.01)
 PPROM with IAI >> preterm wo IAI (p<0.01)
Regulasi Hsp70
mengalami perubahan
pada wanita dengan
persalinan preterm
Preterm
Preterm dan PPROM
dan dengan IAI
Aterm PPROM
Sepsis
Iskemia Miokard
RDS
ARF

Respon inflamasi Hsp70

Kerusakan
organ

Survival
Hsp70

Supress
Corepressor progesterone
binding

Reseptor
progesteron
Hsp70
“danger signal”

Kerusakan/ stress pada sel  Hsp70 ekstrasel sebagai stress


signaling molecules  respon imun alami atau adaptif

Ekstrasel Hsp70  migrasi dan aktivitas sitolitik sel NK


Rilis
Sitokin
ekstrasel
inflamatori
Hsp70
Overekspresi Peningkatan Biomarker
Hsp70 resistensi Persalinan
terhadap Preterm
apoptosis
inducing agents
(TNF-α) Mekanisme
aktivasi dan
kontraksi
myometrium
selama persalinan
normal
• Persalinan preterm (selaput
Hsp70 berperan ketuban utuh atau ruptur)
dalam respon imun mempunyai konsentrasi Hsp70
wanita dengan yang lebih tinggi dibandingkan
persalinan aterm
infeksi intrauterine • Pasien dengan infeksi intra
dan berperan amnion mempunyai konsentrasi
dalam mekanisme Hsp70 yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pasien
Persalinan Preterm tanpa infeksi intra amnion
keluarga protein
yang diproduksi
oleh sel sebagai
respons terhadap
paparan kondisi
stres

Fungsi:
menstabilkan
protein baru atau
membantu
pelipatan protein
yang rusak
Fungsi Fisiologis:
1. Membantu pelipatan
protein
2. Transfer protein ke
partner chaperone
3. Memisahkan komplex
protein
4. Memisahkan protein
yang teragregasi
5. Translokasi protein
6. Mengaktifkan sistem
imunitas bawaan dan
adaptif
Infeksi intrauterine berhubungan dengan peningkatan konsentrasi
HSP70 cairan amnion

Kehadiran HSP70 ekstraseluler  respon inflamasi  peningkatan


kadar sitokin proinflamasi  neutrofil dan makrofag  Protease
(MMP)

Anda mungkin juga menyukai