0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diet pada pasien transplantasi ginjal. Tujuan penatalaksanaan jangka pendek adalah membantu penyembuhan luka, meningkatkan anabolisme, mencegah infeksi, dan mengatasi efek obat imunosupresan. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah mencapai atau mempertahankan berat badan ideal, menjaga kadar gula darah dan kolesterol, serta mengatasi efek jangka
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diet pada pasien transplantasi ginjal. Tujuan penatalaksanaan jangka pendek adalah membantu penyembuhan luka, meningkatkan anabolisme, mencegah infeksi, dan mengatasi efek obat imunosupresan. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah mencapai atau mempertahankan berat badan ideal, menjaga kadar gula darah dan kolesterol, serta mengatasi efek jangka
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diet pada pasien transplantasi ginjal. Tujuan penatalaksanaan jangka pendek adalah membantu penyembuhan luka, meningkatkan anabolisme, mencegah infeksi, dan mengatasi efek obat imunosupresan. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah mencapai atau mempertahankan berat badan ideal, menjaga kadar gula darah dan kolesterol, serta mengatasi efek jangka
pada pasien transplantasi ginjal Renny Suhartini, SST Instalasi Gizi RSUD dr.Saiful Anwar Malang Kata pengantar
Di Indonesia terdapat 191.154 pasien gagal
ginjal, 160.422 (82,6%) diantaranya pasien belum terlayani dengan terapi dialisa. Transplantasi ginjal merupakan pilihan terapi untuk pasien dengan insufisiensi ginjal yang mengalami uremia terminal.
Outcome post tranplantasi adalah perbaikan
kualitas hidup, penurunan faktor resiko kardiovaskular dan peningkatan lama hidup. Transplantasi ginjal
Transpantasi ginjal adalah suatu metode
terapi pengganti ginjal dengan cara memanfaatkan sebuah ginjal sehat yang berasal dari donor ginjal melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup(donor hidup) atau yang baru saja meninggal (donor kadaver) Transplantasi ginjal Ginjal “cangkokan” inilah yang kemudian akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak.
Kedua ginjal lama, walaupun sdh tdk banyak
berperan namun tetap berada pada posisinya semula, tidak dibuang, kecuali jika ginjal lama ini dapat menimbulkan komplikasi infeksi atau tekanan darah tinggi Transplantasi ginjal Prosedur bedah transplantasi ginjal biasanya membutuhkan waktu antara 3-6 jam. Ginjal baru ditempatkan pada rongga perut bagian bawah dekat daerah panggul agar terlindung oleh tulang panggul.
Setelah transpantasi ginjal selesai dilakukan,
biasanya akan terjadi reaksi penolakan terhadap ginjal baru tersebut, yaitu reaksi dimana sistem tubuh menyerang ginjal baru yang dicangkokan . Tranplantasi ginjal Oleh karena itu dokter akan memberikan obat imunosupresan untuk mencegah reaksi penolakan tersebut. Obat imunosupresan harus diminum setiap hari selama “ginjal baru” berfungsi. Reaksi penolakan bisa tetap terjadi walaupun penderita sudah minum obat imunosupresan. Obat imunosupresan akan memecah cadangan protein tubuh serta melemahkan daya tahan tubuh sehingga dapat mempermudah timbulnya infeksi Transpantasi ginjal
Beberapa jenis obat imunosupresan dapat merubah
penampilan, tubuh akan tampak gemuk, berat badan bertambah, timbul jerawat, atau bulu di wajah. Selain itu, imunosupresan juga dapat menyebabkan katarak, diabetes, asam lambung berlebihan, tekanan darat tinggi, dan penyakit tulang. Namun tidak semua pasien cangkok ginjal (resipien) akan mengalami hal tsb. Tujuan penatalaksaaan
Jangka pendek (< 6 mgg pasca tranplantasi)
Membantu penyembuhan luka
Meningkatkan anabolisme Mencegah infeksi Mengantisipasi dan mengatasi efek metabolisme obat imunosupresan Tujuan penatalaksanaan jangka panjang (>6 minggu pasca transplantasi)
Mencapai atau mempertahankan BBI
Mempertahankan kadar gula Mempertahankan kadar kholesterol <200mg/dl Mempertahankan tekanan darah normal Mempertahankan densitas tulang optimal Mengantisipasi dan mengatasi efek metabolisme obat imunosupresan Mempertahankan gaya hidup sehat. Penjelasan tujuan jangka pendek Kebutuhan asupan protein akan meningkat (1,4- 2 gr/kgBB/hari) untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif. Kebutuhan ini meningkat akibat pemakaian obat-obat anti rejeksi seperti steroid,penyembuhan luka, kehilangan massa otot dan kondisi medis lain(komorbid) Pemakaian kortikosteroid mengakibatkan abnormalitas metabolisme karbohidrat termasuk intoleransi glukosa dan resistensi insulin relatif. Penjelasan tujuan jangka pendek
Asupan garam lebih longgar untuk mengantisipasi
terjadinya kekurangan cairan
Pada pemakaian kortikosteroid dosis tinggi
memerlukan suplemen kalsium untuk mencegah penurunan densitas tulang. Untuk pemakaian siklosporin suplementasi magnesium mungkin diperlukan Penjelasan tujuan jangka panjang Kebutuhan protein lebih rendah (0,8-1/kg BB/hari) dibandingkan dengan kebutuhan jangka pendek pada pasien transplantasi ginjal. Walaupun lebih rendah tetapi tetap harus terpenuhi untuk mempertahankan massa otot tanpa lemak (lean body mass) dan tidak mengganggu fungsi ginjal.
Pemakaian kortikosteroid dan imunosupresif, jangka
panjang dapat menyebabkan hiperglikemia shg pengaturan diet terutama jumlah kalori sangat diperlukan. Hiperglikemia meningkatkan resiko infeksi dan menurunkan survival Penjelasan tujuan jangka panjang Kenaikan BB biasa terjadi (35% pada 12 bln pertama)pada fase ini. Pemakaian steroid meningkatkan nafsu makan dan merubah distribusi lemak tubuh. Obesitas merupakan faktor resiko independen untuk survival yang buruk pada resipien transplantasi ginjal. Konsekuensi lain adalah hiperlipidemia yang terjadi pada 60% pasien. Hiperlipidemia pun dapat terjadi tanpa hiperglikemia. Olah raga dapat memperbaiki atrofi otot dan mencegah kelebihan berat badan. Asupan mineral disesuaikan dengan fungsi ginjal transplan. Diet pada pasien tranplantasi ginjal Energi: 30-35 kkal/gr BBI/hari. Protein: 1,3 gr/kgBBI/hari pada 6 minggu pertama pasca tranplantasi, selanjutnya 0,8-1 gr/BBI/hari. Protein yang diberikan minimal 50% dengan kandungan biologi tinggi (lauk hewani) Lemak: 25-30% dari total kalori, pembatasan lemak jenuh <10%, bila didapatkan dislipidemia dianjurkan kadar kolesterol dlm makanan ,300 mg/hari Kalori dari karbohidrat adalah sisa dari perhitungan untuk protein dan lemak. Rekomendasi asupan mikro nutrient pada transplantasi ginjal Kalium: tidak dibatasi. Jika direstriksi,dapat diberikan 1 mEq kalium per gr protein dalam diit. Kalsium: 1000-1500 mg/hari. Fosfor: 1.2g/hari, baik pada fase akut maupun 4-6 mgg pasca transplant. Zinc: jangka pendek dapat diberikan suplementasi untuk membantu penyembuhan luka. Kebutuhan cairan pada transplantasi ginjal. Jangka pendek (fase akut pasca transplantasi ) pasien dipertahankan euvolemik atau sedikit hipervolemik dengan insensible fluid loss diperhitungkan sekitar 30-60ml/jam. Untuk pasien yg normovolemik dengan graft yang berfungsi baik, asupan cairan minimal dianjurkan 2000 ml/hari. Untuk pasien oligouria, volume cairan yang diberikan seimbang dengan produksi urin ditambah dengan insensible fluid loss sebesar 500-750 ml.