Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK II

ASKEP
GASTROINTRI
TIS
ANGGOTA KELOMPOK

- APRILIANI IMBRAN
- HOTMANIA SIHOTANG
- IRNA NINGSI DJAFAR
- SINTIA YAHYA
- NURAIN HAKA
DEFINISI
Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan
dan keenceran BAB dimana frekuensinya lebih
dariGastroenteritis
3 kali perhari dan
atau diare akut banyaknya
adalah lebih
kekerapan dan keencerandari
BAB dimana frekuensinya lebih dari 3 kali perhari dan banyaknya
– 250
200lebih gram
dari 200 (Syaiful
– 250 gram Noer,
(Syaiful Noer, 1996). 1996). Istilah

gastroenteritis digunakan secara luas untuk


menguraikan pasien yang mengalami
perkembangan diare dan/ atau muntah akut.
Istilah ini menjadi acuan bahwa terjadi proses
inflamasi dalam lambung dan usus.
KLASIFIKASI
• Menurut jenis :
• Gastroentritis akut
Adalah diare yang kurang dari 14 hari yang sebagian besar disebapkan oleh
Infeksi
•Gastroenteritis kronik
Adalah diare yang lebih dari 14 hari atau lebih.
Menurut patofisiologi :
•Diare sekresi
Diare dengan volume banyak disebapkan oleh peningkatan produksi dan
sekresi air serta
elektrolit oleh mukosa usur kedalam lomen usus.
•Diare osmotic
Bila air terdorong ke usus oleh tekanan osmotik dari pertikel yang tidak
dapat diabsorbsi, sehingga reabsorbsi terlambat
•Diare campuran
ETIOLOGI
Faktor infeksi:

• Infeksi internal, yaitu saluran pencernaan yang merupakan


penyebab utama diare. Pada saat ini telah dapat diidentifikasi
tidak kurang dari 25 jenis mikroorganisme yang dapat
menyebabkan diare pada anak dan bayi.
• Bakteri penyebab gastroenteritis (diare akut) dibagi dalam dua
golongan besar, ialah bakteri non invasive dan bakteri
invasive.
• Infeksi parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat
pencernaan seperti : otitis media akut tonsilopharingitis, dan
sebagainya
MANIFESTASI KLINIK
Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kandungan
cairan dan feses,pasien terlihat lemas,kesadaran
menurun,kram peru,demam,muntah,gemuruh usus
(borborigimus), anoreksia dan haus.kontraksi
spasmodic yang nyeri dan peregangan yang tidak
efektif pada anus,dapat terjadi setiap defekasi.
Perubahan tanda-tanda vital seperti nadi dan respirasi
cepat, tekanan darah menurun, serta denyut jantung
cepat
PATOFISIOLOGI
Diare akut akibat infeksi( gastro enteritis) terutama
dilakukan secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan
minuman atau makanan yang terkontaminasi tinja
ditambah dengan ekskresi yang buruk, makanan yang
tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak
penularannya transmisi orang ke orang melalui
aerosolisasi (Norwalk, rotavirus), tangan yang
terkontaminasi (clostridium difficille), atau melalui
aktivitas seksual. Kuman tersebut membentuk koloni-
koloni yang dapat menginduksi diare patogenesis diare
disebabkan infeksi bakteri terbagi dua yaitu :
Lanjutan….
a. Bakteri noninvasif (enterotoksigenik)
Bakteri masuk kedalam makanan atau minuman yang tercemar oleh
bakteri tersebut. Bakteri kemudian tertelan dan masuk kedalam lambung,
didalam lambung bakteri akan dibunuh oleh asam lambung, namun bila
jumlah bakteri terlalu banyak maka akan ada yang lolos kedalam usus 12
jari (duodenum).
b. Bakteri enteroinvasif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan
ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur
lendir dan darah. Bakteri yang termasuk dalam golongan ini adalah
Enteroinvasif E. Coli (EIEC), S. Paratyphi B, S. Typhimurium, S.
Enteriditis, S. Choleraesuis, Shigela, Yersinia dan Perfringens tipe C.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan rehidrasi adalah
mengistirahatkan usus dan memberi rehidrasi
secara parental. Kemudian mengobati penyakit
yang mendasari : pemberian antibiotic, stroid
bisa diberikan jika pada pemeriksaan
penunjang ditemukan pathogen spesifik atau
bukti adanya penyakit inflamasi usus.
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
• Terdiri atas nama, jenis kelamin, alamat, usia, pekerjaan, dan status perkawinan.
2.Fokus Pengkajian
hal-hal yang di kaji:
1) RIWAYAT PENYAKIT
BAB cair, perut kaku, anoreksia, mual, badan lemah.
2) TANDA FISIK
Mata cowong, turgo kulit jelek,mukosa oral tampak kering
3) FAKTOR PERKEMBANGAN
umum, tingkat perkembangan, kebiasaan sehari-hari, mekanisme koping,
kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan
4) PENGETAHUAN PASIEN/KELUARGA
Pengalaman terkena penyakit gastroenteritis, pengetahuan tentang penyakit gastroenteritis dan
tindakan yang dilakukan
KONSEP KEPERAWATAN
1. IDENTITAS KLIEN
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Awal serangan : gelisa, suhu tubuh meningkat anoreksian kemudian timbul diare
2) Keluhan utama : feses semakin cair, muntah, kehilangna banyak air dan elektrolit
terjadi gejala dehidrasi, bb menurun,tonus dan turgor kulit berkurang , selaput kadir
mulut dan bibir kering , frekuensi BAB lebih dari 4x dengan konsisten encer
3. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Riwayat penyakit yang diderita,riwayat inflamasi
4. RIWAYAT PSIKOSOSIAL KELUARGA
5. KEBUTUHAN DASAR
A. Pola eliminasi
Mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4x sehari
B. POLA NUTRISI
Diawali dengan mual,muntah,anoreksia,menyebabkan penurunan BAB
LANJUTAN.....

C. Pola istirahat dan tidur


Diawali dengan mual,muntah,anoreksia,menyebabkan penurunan BAB
D. Pola aktifitas
akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat disentri
abdomen
6) pemeriksaan penunjang
A. darah
HT meningkat, leukosit menurun
B. feses
bakteri atau parasit
C. elektrolit
natrium dan kalium menurun
D. urinalisa
urin pekat, BJ meningkat
E. analisa gas darah
anti dosis (bila sudah kekurangan cairan)
LANJUTAN.....
7. daya focus
a. Subjektif
1) Kelembapan
2) diare lunak sampai dengan cair
3) anoreksia dan muntah
4) tidak toleran terhadap diet
5) perut mulas sampai dengan nyeri (nyeri dalam kuadran kanan bawah, abdomen
tengahbawah )
6) haus, kencing menurun
7) nadi meningkat, tekanan darah menurun respirasi rate turun cepat dan dalam
(konpensasiasidosis)
b. Objektif
1. lemah, gelisah
2. penurunan lemak/masa otot, penurunan tonus
3. penurunan turgor pucat mata cekung
4. nyeri tekan abdomen
5. urin kurang dari normal
6. hipertermia
7. hipoksia, mukosa kering, peristaltic usus lebih dari normal
TINJAUAN KASUS
Tn. L berusia 24 gastroenteritis akut. tahun dating ke UGD rumah sakit, dengan
keluhan BAB cair 1 hari sebanyak 10x sejak kemarin. Keadaan umum klien saat
datang ke UGD lemah dan hasil pemeriksaan sementara didapatkan hasil Suhu:
37,2 ⁰C, Nadi: 75x/menit, TD: 110/90mmHg, RR: 24x/menit, mata cowong, turgo
kulit jelek, perut kaku, anoreksia, mual, mukosa bibir tampak kering, BB saat ini 45
kg, sedangkan sebelum diare 55 kg, saat ini klien di diagnose

Pengkajian
1) Biodata / Data Biografi
a) Identitas Klien:
Nama : Tn. L
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / bangsa : Indonesia
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : jl. Simpang Candi
Tanggal masuk RS : 4 Oktober 2019 pukul 16:05
LANJUTAN......

b.Terdekat yang dapat Dihubungi


Nama : Ny. N
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : jl. Simpang Candi
Hubungan dengan klien : Isteri
2) Riwayat Kesehatan / Keperawatan
1. Alasan Masuk Rumah Sakit
Tn. L (24 tahun) dating ke UGD rumah sakit, dengan keluhan BAB cair 1 hari sebanyak 10x,
dan nyeri abdomen.
2. Keluhan Utama
BAB cair 1 hari sebanyak 10x, dan nyeri abdomen
Lanjutan......

3. Riwayat penyakit sekarang


Tn.L mengatakan BAB cair 1hari sebanyak 10xsejak kemaren,keluhan utama saat
datang ke UGD lemah dan hasil pemeriksaan sementara di dapatkan hasil TD
110/90mmHg,RR:24x/menit,N:75x/menit, S:37,2C,mata cowong,turgor kuli
jelek,perut kaku,anoreksia,mual,mukosa oral tampak kering dan berat badan
menurun
4. Riwayat kesehatan/penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah masuk rumah sakit sebelumnya dengan penyakit yang
sama.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam anggota keluarga pernah mengalami sakit yang sama
6. Keadaan Lingkungan yang Mempengaruhi
Pasien mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya kotor dan berdebu serta
airnya tercemar dan koto
Lanjutan......
Pemeriksaan fisik
1.Status Kesehatan
Keadaan penampilan umum
TD: 110/90mmHg
RR: 24x/menit
Nadi: 75x/menit
Suhu: C
Kesadaran : Komposmentis
Keadaan umum : Lemas
BB sebelum sakit : 55 kg
BB saat ini :45 kg
2.Kepala dan Wajah
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, mukosa bibir kering, wajah pucat
Palpasi : Tidak ada benjolan dikepala, tidak ada edema
3. Leher
Inspeksi : Tidak ada jaringan parut, leher simetris
Palpasi :Tidak ada pembesaran kilenjar tiroid.
Lanjutan…
4. Thoraks
a. Paru
• Inspeksi : Dada simetris, pergerakan dinding dada simetris, pengembangan dada seimbang mengikuti jalan
napas
• Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan, tidak ada nyeri tekan
• Perkusi : Bunyi paru-paru sonor
• Auskultasi : Tidak bernapas teratur, tidak ada suara napas tambahan,
b. Jantung
• Inspeksi : Tidak ada pembesaran pada salah satu dinding dada
• Palpasi : Teraba denyut jantung apeks pada ICS 5 dan 6
• Perkusi : Dengar suara pekak pada area dada sebelah kiri
• Auskultasi : Terdengar bunyi jantung “dug” pada ICS 4 dan 5

5. Abdomen
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Perut ditekan nyeri
• Perkusi : Kembung
• Auskultasi : Bising usus (+), peristaltic usus meningkat 40x/menit
Lanjutan….
6. Genetalia
• Inspeksi : Tidak nampak kemerahan pada anus
7. integumen
• Inspeksi : Mata cowong, turgor kulit jelek, mukosa bibir tampak pucat
• Palpasi : Tidak ada benjolan, turgor kulit jelek/tidak langsung kembali dalam 1 detik
8. Punggung
• Inspeksi : Tidak ada kelainan tulang belakang, tidak ada nyeri tekan
• Palpasi : Tidak ada benjolan
8. Ekstermitas
• Atas :Kanan kiri di gerakkan dengan bebas sedangkan tangan kanan terpasang IVFD RL, tidak ada edema
• Bawah : Kedua kaki digerakkan dengan bebas, jari-jari lengkap dan tidak ada benjolan
10. Pemeriksaan penunjang
• Tgl 6 Nov 2014
• Hb : 10gr/dl
• Leukosit : 3000
• Laboratorium mengatakan, setelah di chek lab ditemukan virus yaitu “rotavirus” yang dibawa oleh makanan
dan minuman yang tercemar yang dikomsumsi bahkan dapat menular melalui udara.
Pola aktifitas dan nutrisi
A. Nutrisi
• Sebelum sakit : Klien makan dengan normal 3x sehari, yaitu makan nasi, lauk, sayur 1 porsi habis.
• Saat sakit : Klien makan 3x sehari yaitu bubur, sayur, teh, buah, setengah porsi perut sakit/nyeri dan terasa mual
B. Pola Aktivitas dan Personal Hygiene
• Sebelum sakit : PNS
• Saat sakit : Bad rest
-Mobilitas rutin
• Sebelum sakit : Tidur, jalan
• Saat sakit : Istirahat
-Mandi
• Sebelum sakit : Mandiri
• Saat sakit : Sebagian dibantu
-Berpakaian
• Sebelum sakit : Mandiri
• Saat sakit : Dengan bantuan
-Toileting
• Sebelum sakit : Mandiri
• Saat sakit : Sebagian dibantu
-Makan dan Minum
• Sebelum sakit : Mandiri
• Saat sakit : Dibantu sebagian
Lanjutan…
C. Pola Eliminasi Fekal
-Frekuensi
• Sebelum sakit : 1x sehari (pagi)
• Saat sakit : 10x sehari
-Konsistensi
• Sebelum sakit : Berbentuk dan lunak
• Saat sakit : Cair
-Warna
• Sebelum sakit : Kuning
• Saat sakit : Kuning
-Bau
• Sebelum sakit : Bau khas feses
• Saat sakit : Menyengat
-Keluhan
• Sebelum sakit : -
• Saat sakit : Sakit atau nyeri dan BAB cair
-Pola tidur :
• Sebelum sakit : Tidur siang 3 jam, malam 6-7 jam
• Saat sakit : Tidur siang 1 ½ jam, malam 3 jam
-Gangguan tidur
• Sebelum sakit : -
• Saat sakit : Sering bangun karena sakit perut
Lanjutan…
D. Pola Eliminasi Urin
- Frekuensi
• Sebelum sakit : 5-7x sehari
• Saat sakit : 5-7x sehari
- Jumlah Produksi Urine
• Sebelum sakit : 250-300cc sekali BAK
• Saat sakit : ±200 cc sekali BAK
- Warna
• Sebelum sakit : Amoniak
• Saat sakit : Amoniak
- Bau : Tidak ada
• Keluhan : Tidak ada
Klasifikasi data

subjektif objektif
•Klien mengatakan BAB cair 1 hari Klien tampak lemas
sebanyak 10 kali Klien sering bangun karena sakit perut
•Klien mengeluh lemah
•Klien mengatakan sakit (nyeri) saat BAB TTV:
•Klien mengeluh nyeri dan terasa mual TD: 110/90mmHg
RR: 24x/menit
Nadi: 75x/menit
Suhu: 37,2C
Mata cowong
Turgor kulit jelek
Perut kaku
Mukosa bibir tampak kering
Peristaltic usus meningkat 40x/menit
Bising usus hiperaktif
Berat badan
Sebelum sakit: 55kg
Saat sakit: 45kg
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS: Kehilangan cairan Hipovolemia


- Klien mengatakan BAB cair 1 aktif
hari sebanyak 10 kali
- Klien mengeluh lemah
DO:
- Mukosa bibir kering,
- Turgor kulit jelek
- Berat badan turun tiba-tiba
2 DS: Proses Infeksi Diare
- Pasien mengeluh nyeri pada
abdomen
- Pasien mengatakan BAB cair
lebih dari 10x
DO:
- Defekasi lebih dari tiga kali
dalam 24 jam
- Feses lembek atau cair
- Peristaltic usus meningkat
40x/menit
- Bising usus hiperaktif.
3 DS: Ketidakmampu Defisit Nutrisi
- Klien mengatakan nyeri an mencerna
saat BAB. makanan
- Klien mengatakan porsi
makan sebelum sakit 3x
sehari habis satu porsi,saat
sakit 3x sehari setengah
porsi perut terasa nyeri
dan mual.
DO:
- Berat badan
Sebelum sakit: 55kg
Saat sakit: 45kg
- Bising usus hiperaktif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan Cairan Aktif ditandai dengan:
DS:
Klien mengatakan BAB cair 1 hari sebanyak 10 kali
DO:
Mukosa bibir kering,
Turgor kulit jelek
Berat badan turun tiba-tiba
2.Diare berhubungan dengan Proses Infeksi ditandai dengan:
DS:
Pasien mengeluh nyeri pada abdomen
Pasien mengatakan BAB cair lebih dari 10x
DO:
Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
Feses lembek atau cair
Peristaltic usus meningkat 40x/menit
Bising usus hiperaktif.
3..Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan Mencerna Makanan ditandai dengan:
DS:
Klien mengatakan nyeri saat BAB.
Klien mengatakan porsi makan sebelum sakit 3x sehari habis satu porsi,saat sakit 3x sehari setengah porsi perut terasa nyeri dan mual.
DO:
Berat badan
Sebelum sakit: 55kg
Saat sakit: 45kg
Bising usus hiperaktif
Mukosa bibir pucat
PRIORITAS MASALAH
1. Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan Cairan Aktif
2. Diare berhubungan dengan Proses Infeksi
3. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan Mencerna Makanan

RENCANA KEPERAWATAN

no Diagnosa keperawatan Intervensi Luaran

1 Hipovolemia Status Cairan Manajemen Hipovolemia


Definisi: Kondisi volume Definisi: Mengidentifikasi
Definisi: Penurunan volume cairan cairan intravaskuler, dan mengelola
intravaskuler, interstisial, dan/ atau interstisial, dan/atau penurunan volume cairan
intraselular. intraseluler. intravaskuler.
No. Dx: D.0003 Ekspektasi: Membaik No.I.03116
Kategori: Fisiologis No. L.03028
Subkategori: Nutrisi dan Cairan Tindakan
Setelah dilakukan Observasi:
Mayor tindakan selama 3 x 24 Periksa tanda dan gejala
Subjektif jam hipovolemia (mis.
Klien mengatakan BAB cair 1 hari sebanyak 10 Hipovolemia dapat frekuensi nadi
kali teratasi dengan kriteria meningkat, nadi teraba
Objektif hasil: lemah, tekanan darah
Mukosa bibir kering, Membran mukosa menurun, tekanan nadi
Turgor kulit jelek lembab meningkat (5) menyempit, turgor kulit
Berat badan turun tiba-tiba Perasaan lemah menurun menurun membrane
(5) mukosa kering, volume
Turgor kulit membaik (5) urine menurun, matokrit
meningkat,
Minor haus, lemah)
Monitor intake dan output
Subjektif: cairan
Klien mengeluh lemah Terapeutik:
Hitung kebutuhan cairan
Objektif: Berikan posisi Modifiet
Trendelenburg
Berikan asupan cairan oral
Edukasi:
Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (mis.
NaCl, RL)
Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis.
glukosa
Kolaborasi pemberian
cairan koloid (mis. albumin,
Plasmanate).
2 Diare Eliminasi Fekal Manajemen Diare
Definisi: Pengeluaran feses yang sering, Definisi: Proses Definisi: Mengidentifikasi dan
lunak dan tidak berbentuk. pengeluaran feses yang mengelola diare dan dampaknya.
No. Dx: D.0020 mudah dengan No.I.03101
Kategori: Fisiologis konsistensi, frekuensi
Subkategori: Nutrisi dan Cairan dan bentuk feses yang Tindakan
normal. Observarsi:
Mayor: No. L.04033 Identifikasi penyebab diare (mis.
Subjektif Ekspektasi: Membaik inflamasi gastrointestinal, iritasi
Pasien mengatakan BAB cair lebih dari gastrointestinal, proses infeksi,
10x Setelah dilakukan malabsorbsi, ansietas, stress, efek
Objektif: tindakan selama 3 x 24 obat-obatan, pemberian botol
Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam jam , Diare dapat susu)
Feses lembek atau cair teratasi dengan kriteria Identifikasi riwayat pemberian
hasil: makanan
Minor Nyeri abdomen Monitor warna, volume,
Subjektif: menurun (5) frekuensi, konsistensi
Pasien mengeluh nyeri pada abdomen Konsistensi feses Monitor tanda dan gejala
Objektif: membaik (5) hipovolemia (mis. takikardia,
Peristaltic usus meningkat 40x/menit Frekuensi BAB nadi teraba lemah, tekanan darah
Bising usus hiperaktif. membaik (5) turun, turgor kulit turun, mukosa
Peristaltic usus mulut kering, CRT melambat, BB
membaik (5) menurun)
Monitor iritasi dan ulserasi, kulit
didaerah perianal
Monitor jumlah pengeluaran
diare
Monitor keamanan penyiapan
makanan
Terapeutik:
Berikan asupan cairan oral (mis.
larutan garam gula, oralit, pedialite,
renalite)
Pasang jalur intravena
Berikan cairan intravena (mis.
stringer asetat, stringer laktat), jike
perlu
Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
Ambil feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi:
Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara betahap
Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas, dan
mengandung laktosa
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat anti
motilitas (mis. loperamida,
difenoksilat)
Kolaborasi pemberian obat
antipasmodik/spasmolitik (mis.
papaferin, ekstak belladonna,
mebeverine)
Kolaborasi obat pengeras feses (mis.
atapulgit, semektit, kaolin-pektin)
3 Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk Definisi : Keadaan asupan Definisi : Mengidentifikasi
memenuhi kebutuhan metabolism. nutrisi untuk memenuhi dan mengelola asupan
No. Dx: D.0019 kebutuhan metabolisme nutrisi yang seimbang
No. L.03030 No. I.03119
Kategori: Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Cairan Ekpektasi : Membaik Tindakan
Observasi :
Mayor Setelah dilakukan tindakan Identifikasi status nutrisi
Subjektif: selama 3 x 24 jam , Diare Identifikasi alergi dan
dapat teratasi dengan intoleransi makanan
Objektif: kriteria hasil: Identifikasi makanan yang
Berat badan Porsi makanan yang disukai
Sebelum sakit: 55kg dihabiskan meningkat (5) Identifikasi kebutuhan
Saat sakit: 45kg Perasaan cepat kenyang kalori dan jenis nutrient
Minor menurun (5) Monitor asupan makanan
Subjektif: Diare menurun (5) Monitor berat badan
Klien mengatakan nyeri perut saat BAB. Berat badan indeks massa Terapeutik :
Klien mengatakan porsi makan sebelum sakit 3x tubuh (IMT) membaik (5) Lakukan oral hygiene
sehari habis satu porsi,saat sakit 3x sehari setengah Bising usus membaik (5) sebelum makan, jika perlu
porsi perut terasa nyeri dan mual. Sajikan makanan secara
Bisiing usus hiperaktif menarik dan suhu yang
sesuai
Obejektif: Selanjutnya berikan
Bising usus hiperaktif makanan yang tinggi kalori
Diare dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan,
jika perlu
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberikan medikasi
sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetic), Jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yng dibutuhkan, jika perlu.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No dx Hari/Jam Implementasi Evaluasi
Sabtu, 05 Oktober 2019
0003 - Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia S: Klien mengatakan bahwa
- Memonitor intake dan output cairan BAB berkali-kali sudah
- Menghitung kebutuhan cairan berkurang, 5 x/hari
- Memberikan posisi Modifiet
Trendelenburg O: Klien sudah BAB 5x/hari
- Membeerikan asupan cairan oral konstan cair, turgor kulit
- Penatalaksanaan pemberian cairan IV kembali elastis, mukosa
isotonis bibir kembali lembab
- Penatalaksanaan pemberian cairan IV
hipotonis A: Masalah teratasi sebagian
- Penatalaksanaan pemberian cairan koloid.
P: Intervensi dilanjutkan
0020 - Mengidentifikasi penyebab diare S: Klien mengatakan nyeri
- Mengidentifikasi riwayat pemberian makanan berkurang dan frekuensi
- Memonitor warna, volume, frekuensi, BAB berkurang
konsistensi
- Memonitor tanda dan gejala hipovolemia O: Klien tampak frekuensi
- Memonitor iritasi dan ulserasi, kulit didaerah BAB, peristaltic usus
perianal membaik.
- Memonitor jumlah pengeluaran diare
- Memonitor keamanan penyiapan makanan A: Masalah teratasi
- Memberikan asupan cairan oral
P: Intervensi dipertahankan

Mengidentifikasi status nutrisi S: Klien mengatakan


0019 Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan mengatakan nafsu makan
Mengidentifikasi makanan yang disukai meningkat dan sudah tidak
Mengdentifikasi kebutuhan kalori dan jenis merasa mual lagi
nutrient
Memonitor asupan makanan O: Klien menghabiskan
Memonitor berat badan setengah porsi makan dan
Melakukan oral hygiene sebelum makan tidak merasa mual lagi,
Menyajikan makanan secara menarik dan suhu klien tidak lemah lagi
yang sesuai
Memberikan makanan yang tinggi kalori dan A: Masalah teratasi
tinggi protein sebagian
Memberikan suplemen makanan
Menganjurkan posisi duduk P: Intervensi dilanjutkan
Penatalaksanaan pemberikan medikasi sebelum
makan
Penatalaksanaan dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yng
dibutuhkan,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan Cairan Aktif ditandai dengan:
DS:
Klien mengatakan BAB cair 1 hari sebanyak 10 kali
DO:
Mukosa bibir kering,
Turgor kulit jelek
Berat badan turun tiba-tiba
2.Diare berhubungan dengan Proses Infeksi ditandai dengan:
DS:
Pasien mengeluh nyeri pada abdomen
Pasien mengatakan BAB cair lebih dari 10x
DO:
Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
Feses lembek atau cair
Peristaltic usus meningkat 40x/menit
Bising usus hiperaktif.
3..Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan Mencerna Makanan ditandai dengan:
DS:
Klien mengatakan nyeri saat BAB.
Klien mengatakan porsi makan sebelum sakit 3x sehari habis satu porsi,saat sakit 3x sehari setengah porsi perut terasa nyeri dan
mual.
DO:
Berat badan
Sebelum sakit: 55kg
Saat sakit: 45kg
Bising usus hiperaktif
Mukosa bibir pucat

PENUTUP

KESIMPULAN
• Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan dan keenceran BAB dimana
frekuensinya lebih dari 3 kali perhari dan banyaknya lebih dari 200 – 250 gram
(Syaiful Noer, 1996). Istilah gastroenteritis digunakan secara luas untuk
menguraikan pasien yang mengalami perkembangan diare dan/ atau munmtah
akut. Istilah ini menjadi acuan bahwa terjadi proses inflamasi dalam lambung dan
usus.
• Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100 – 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi yang meningkat (Arif
Mansjoer,
• Sebagai perawat diharapkan mampu membuat asuhan keperawatan dengan baik
terhadap penderita penyakit GASTROENTERITIS Oleh karena itu, perawat juga
harus mampu 1999 : 501).Dignosa yang utama pada kasus ini yaitu: hipovolemia
b.d kehilangan cairan aktif

Anda mungkin juga menyukai