Disusun oleh :
Arsy Tursina (N.008.019.001)
Dyah Irtanti Sofia .W. (N.008.019.004)
Erika Rahma .D. (N.008.019.006)
Judul Penelitian
“Pengaruh Senam Asma Terstruktur Terhadap Peningkatan Arus Puncak
Ekspirasi (Ape) Pada Pasien Asma”
Peneliti
Budi Antoro
Ringkasan Jurnal
Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang
melibatkan berbagai sel inflamasi, khususnya sel mast, eosinofil, limfosit T,
makrofag, neutrofil dan sel-sel epitel. Pada individu yang peka, inflamasi ini
menyebabkan episode berulang mengi (wheezing), susah bernapas, dada sesak
dan batuk, terutama pada malam atau pagi hari. Inflamasi ini juga menyebabkan
peningkatan respons saluran napas terhadap berbagai rangsangan. (Hariadi,
2010).
Meskipun asma merupakan penyakit yang dikenal luas dimasyarakat secara
umum namun kurang dipahami hingga timbul anggapan dari sebagian dokter dan
masyarakat bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana serta mudah
diobati, timbul kebiasaan dari dokter dan pasien untuk mengatasi gejala asma
hanya saat gejala sesak nafas dan mengi dengan pemakaian obat-obatan
bronkodilator saja, tetapi tidak dengan mengelola asma secara lengkap sehingga
bisa bersifat menetap dan penurunan produktivitas serta penurunan kualitas
hidup dan komplikasi lanjutan. (Dahlan, 2000).
Yayasan Asma Indonesia (YAI) telah merancang senam bagi peserta Klub
Asma yang disebut Senam Asma Indonesia. Tujuan Senam Asma Indonesia adalah
melatih cara bernafas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernapasan,
melatih eskpektorasi yang efektif, juga meningkatkan sirkulasi. Senam ini dapat
dilakukan tiga hingga empat kali seminggu dengan durasi sekitar 30 menit. Senam
akan memberi hasil bila dilakukan sedikitnya 5 sampai 7 minggu. Sebelum
melakukan senam perlu diketahui bahwa pasien tidak sedang dalam kondisi
serangan asma, tidak dalam keadaan gagal jantung tetapi dalam kondisii
kesehatan cukup baik. (Supriyantoro, 2004 ).
Tujuan penelitian
Untuk Mengetahui “Pengaruh Senam Asma Terstruktur Terhadap Peningkatan
Arus Puncak Ekspirasi (Ape) Pada Pasien Asma”
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
Teknik ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat ataupun biaya
Teknik ini dapat dilakukan pasien secara mandiri setelah diajarkan oleh
perawat
Kekurangan
Pada jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci bagaimana melakukan teknik senam
asma, sehingga pembaca perlu mencari reverensi lain untuk mengetahuinya.
ANALISA PICO