Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN TN.B DENGAN PERILAKU


KEKERASAN

Disusun oleh :
Erika Rahma Damayanti
N.008.019.006

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) DUTA GAMA KLATEN
2019/2020
PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian

Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap


kecemasan/ kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman
(Stuart dan Sundeen, 1996). Perasaan marah normal bagi tiap individu, namun
perilaku yang dimanifestasikan oleh perasaan marah dapat berfluktuasi sepanjang
rentang adaptif dan maladaptif.

Rentang Respon Marah

Respons Respons
Adaptif Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

Asertif : mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain dan
merasa lega.
Frustasi : Merasa gagal mencapai tujuan disebabkan karena tujuan yang
tidak realistis.
Pasif : Diam saja karena merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan
yang sedang dialami.
Agresif: memperlihatkan permusuhan, keras dan menuntut, mendekati
orang lain dengan ancaman, memberi kata-kata ancaman tanpa niat
melukai. Umumnya klien masih dapat mengontrol perilaku untuk tidak
melukai orang lain.
Kekerasan: sering juga disebut gaduh-gaduh atau amuk. Perilaku
kekerasan ditandai dengan menyentuh orang lain secara menakutkan,
memberi kata-kata ancaman-ancaman, melukai disertai melukai pada
tingkat ringan, dan yang paling berat adalah melukai/ merusak secara
serius. Klien tidak mampu mengendalikan diri.

B. Faktor Predisposisi
1. Psikologis
Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang tidak
menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau sanksi
penganiayaan.
2. Perilaku
Reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan,
sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah, semua aspek
ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
3. Sosial budaya
Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan
kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan akan
menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan yang diterima (permissive).
4. Bioneurologis
Banyak bahwa kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus
temporal dan ketidakseimbangan neurotransmitter turut berperan dalam
terjadinya perilaku kekerasan.

C. Faktor Prespitasi
Faktor prespitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi
dengan orang lain. Kondisi klien seperti ke lemahan fisik (penyakit fisik) ,
keputusan, ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab
perilaku kekerasan. Demikian pula dengan situasi lingkungan yang ribut, padat,
kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/
pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain. Interaksi sosial
yang provokatif dan konflik dapat pula memicu perilaku kekerasan.
D. Tanda Dan Gejala
Observasi: Muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi,
berdebat. Sering pula tampak klien memaksakan kehendak: merampas
makanan, memukul jika tidak senang.
Wawancara: Diarahkan pada penyebab marah, perasaan marah, tanda-
tanda marah yang dirasakan klien.

E. Masalah Keperawatan
1. Perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Resiko perilaku kekerasan

F. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

Perilaku Kekerasan

Harga Diri rendah

DIAGNOSA
1. Resiko mencederai orang lain berhubungan dengan kekerasan
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan Causa

Core problem Perilaku Kekerasan

Harga Diri rendah Effect

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (Sp)


Masalah : Perilaku kekerasan
Pertemuan : Ke 1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi : Klien datang ke rumah sakit diantar keluarga karena di
rumah marah-marah dan memecahkan piring dan gelas.
2. Diagnosa : Resiko merusak lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan.
3. TUK :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengidentifikasi penyebab marah

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi, nama saya Budi Anna. Panggil saya suster Budi.
Namanya siapa, senang dipanggil apa? Saya akan merawat Ali.
b. Evaluasi/ validasi
Ada apa di rumah sampai dibawa kemari?
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal
yang menyebabkan Ali marah
Tempat : Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di
kamar perawat?
Waktu : Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit

2. Kerja
- Apa yang membuat Ali membanting piring dan gelas?
- Apakah ada yang membuat Ali kesal?
- Apakah sebelumnya Ali pernah marah?
- Apa penyebabnya? Sama dengan yang sekarang?
- Baiklah, jadi ada ……. (misalnya 3) penyebab Ali marah-
marah.

3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Ali setelah kita bercakap-cakap?
b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan 3 penyebab Ali marah. Bagus sekali.
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, waktu kita sudah habis. Nanti coba Ali ingat lagi,
penyebab Ali marah yang belum kita bicarakan.
d. Kontrak
Topik: Nanti akan kita bicarakan perasaan Ali pada saat marah dan
cara marah yang biasa Ali lakukan.
Tempat: Mau dimana kita bicara? Bagaimana kalau kita disini?
Waktu: Kira-kira 30 menit lagi ya. Sampai nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Pan. 2014. Konsep Perilaku Kekerasan Dan Strategi Pelaksanaan.


www.academia.edu diakses Oktober 2016.

Yusalia, Refiazka. 2015. Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Perilaku


Kekerasan. www.academia.edudiakses Oktober 2016

Zelika, Alkhosiyah A. Dermawan, Deden. 2015. Kajian Asuhan Keperawatan


Jiwa Perilaku Kekerasan Pada Sdr. D Di Ruang Nakula Rsjd Surakarta.
Jurnal Poltekkes Bhakti Mulia.

Darmaja, I Kade. 2014. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Tn.
“S” Dengan Perubahan Perilaku Kekerasan Diruang Kenari Rsj Dr.
Radjiman Wedioningrat Lawang Malang. Program Studi Profesi (Ners)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi
Pambayun, Ahlul H. 2015. Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. S Dengan
Perilaku Kekerasan Ruang 11 (Larasati) RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang. Asuhan Keperawatan Psikiatri Akademi Keperawatan Widya
Husada Semarang.

Anda mungkin juga menyukai