Anda di halaman 1dari 43

By : Drh.

Pambangun M

Bangun_vet@yahoo.com
0812 335 5757
Nilai Akhir :
 Aktifitas kelas : 10%
 Kuis : 20%
 Tugas Terstruktur : 20%
 UTS : 25%
 UAS : 25%
 Total >>>>>> : 100 %
Jadwal
No
kuliah
Materi
farmakologi veteriner
Dosen
1 Pengantar farmakologi veteriner PM
2 Farmakokineik FK
3 Farmakodinamik FK
4 Analgesik, anti inflamasi, antipiretik PM
5 Obat sistem gastro intestinal PM
6 Obat sistem respirasi FK
7 Obat cardiovaskular FK
8 UTS
9 Antibiotik SW/AN
10 Anthelmintik, antiparasit PM
11 Antiprotozoal, Antifungal, Antiseptik dan desinfektan PM
12 Anastesi,Sedatif, Hipnotik AA

13 Interaksi obat dan antagonis obat PM


14 Kapita selekta farmakologi veteriner SAS
15 Diskusi / presentasi
16 UAS
Pharmacology berasal dari kata >
pharmacon (obat) + logos (ilmu) >>> ilmu khasiat
obat
 Obat adalah semua zat kimia yang dapat mempengaruhi
proses hidup pada tingkat molekular.

 Farmakologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


interaksi obat dengan konstituen (unsur pokok) tubuh untuk
menghasilkan efek terapi (therapeutic).

 Farmakologi adalah ilmu eksperimental yang membicarakan


sifat-sifat obat dan efeknya terhadap sistem biologik
(kehidupan).

 Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari efek obat pada


struktur dan metabolisme pada jaringan normal

 Ilmu yang mendukung farmakologi adalah : biokimia,


fisiologi,biologi molekular dan kimia organik.
 Ilmu yg berhubungan langsung dgn Farmakologi :
Farmacognosi > sumber obat
 Farmakoterapi > penggunaan obat utk menangani
penyakit (pemilihan obat,bentuk obat ,cara pemberian,
berapa kali, dan semua yg berhubungan dgn aturan
aplikasinya) >>> rehabilitasi kesehatan
 Kemoterapi
Cabang farmakologi yang membicarakan obat-obat
secara selektif menghambat atau merusak
mikroorganisme spesifik penyebab penyakit seperti
bakteri, virus, fungi dan parasit-parasit lainnya, dan
juga mengenai neoplastik (kanker) namun tidak
berefek jelek terhadap hospesnya.
 Toksikologi
Secara klasik didefinisikan kajian tentang racun.
Pembicaraannya meliputi efek obat-obat pada
dosis toksik. Toksikologi sekarang lebih banyak
menekankan pada pencemaran lingkungan
hidup oleh produk kimiawi pabrik, lewat
imbuhan pakan (feed additive), limbah industri,
substansi radio aktif dan pestisida.

Definisi toksikologi kemudian : pengetahuan


tentang batas keamanan benda kimiawi
terhadap manusia dan hewan.
 Posologi
Mempelajari penentuan dan pengaturan
dosis yang bervariasi untuk spesies
hewan, juga bervariasi dalam efek yang
dikehendaki dan toleransi serta
kepekaan individu. Secara umum,
dosis adalah jumlah obat yang
diperlukan untuk menimbulkan efek
terapeutik yang dikehendaki pada
pasien.
 Obat dgn dosis kurang > tdk bermanfaat
 Obat dgn dosis tepat > memberi
manfaat pada sistem biologis
 Obat dgn dosis berlebihan > akan
menjadi racun

 Kurang
bermanfaat___bermanfaat___racun
 <<<- - - - - - dosis tepat +++>>>>>
 Metrologi
Mempelajari penimbangan dan pengukuran yang
diterapkan pada penyediaan dan pemberian obat.

 Farmasi
ilmu yang mempelajari tentang
pembuatan,pencampuran,penyediaan, dan
pengenalan bentuk sediaan obat.
 Pharmakometrik
Mempelajari teknis yang digunakan dalam
pengukuran efek obat.

 Pharmakogenetik
Mempelajari efek obat pada pengaruh genetikanya,
meneliti hubungan faktor faktor genetik dengan
variasi dalam respon yang penting dalam respon
terapi.

 Immunofarmakologi
Hubungan penggunaan obat pada pemeriksaan
dan kontrol terhadap immune respon/respon
kekebalan.

 Neuropsikopharmakologi Khusus memperhatikan


kerja obat pada system syaraf dan tingkah laku.
 OBAT : substansi kimia yg dpt merubah
proses biologis dalam keadaan sehat
ataupun sakit dan dpt digunakan dlm
upaya penyembuhan atau pencegahan
juga usaha peningkatan kesehatan
syarat obat :
-berkhasiat, mencegah,menyembuhkan,
meningkatkan kesehatan
 -reversibel
 -aman , perbandingan keuntungan dan
resiko >
 IT (Indeks Terapi) = LD50 : ED50
 MDK(Margin Dosis Keamanan/Margin of
Safety) =
 dosis yg menimbulkan efek samping
:dosis yg memberi terapi efektif
OBAT SISTEM BIOLOGIK

 FARMAKODINAMIKA : aksi thd sel/jaringan/organ

FARMAKOKINETIKA : berhubungan dengan


gerak pencapaian dan penyingkiran kadar obat
terhadap efektor (melibatkan deskripsi
matematis)
ADME
Mekanisme kerja obat :
1. interaksi obat-reseptor :
adrenergik,kolinergik,steroid opioid,
(reseptor : tempat spesifik pada sel yg
reseptif thd obat di membran sel, sitoplasma,
enzym atau DNA)
 2.substrat-enzym :allopurinol,captopril,aspirin,
digoksin dll.
 3.membuka-menutup ion channel :antagonis
○ kalsium
 4.merusak sistem sel >>> cytotoxsic : antibiotik
dan anti kanker
Sumber obat
 KIMIA , dalam pembuatannya melibatkan
Kimiawan, Farmakolog/Toksikolog, apoteker, evaluasi (general),
aplikasi (Dokter,dokter hewan, dsb), distribusi (apotek, TO, dll).

 ALAM

Berasal dari hewan Hewan :


extract liver, anemia perniciosa
epineprin
heparin
insulin
extract thyroid
gonadetropin
garam empedu
Berasal dari Tumbuh-tumbuhan, contoh

Radix/akar : gentian
Bulbs /ubi 2 an : squill
Rhizoma : ginger
Bark/kulit kayu/cortex : cascara
Lignum/kayu : tar
Folia/daun : cocain
Flos/bunga : pyrethrium
Semen/benih /seed : physostignin
salisilat,areca
catehu
Alkaloid (Nitrogen basa yg larut dalam
alkohol dan pelarut organik lain tapi tdk
larut dalam air, contoh:
Alkaloid padat (mengandung O2) :
Morphin, atropin,pilocarpin,strichnin

Alkaloid cair (tdk mengandung O2) :


Nikotin /tembakau
Plant alkaloids /alkaloid tumbuh2an
penting utk vet., keracunan pada ternak
Strichnin,atropin (nux vomica)

Glycosida, molekul yg besar bisa


mengandung/tdk mengandung nitrogen.
Digitalis mengandung beberapa macam
glycosida
Resin, tdk larut dlm air, larut dlm pelarut
lemak. , mengiritasi membrana mokosa>
sbg cathartic drug >>>GIT

Gum , polysacharida > agen emulsi, sbg


agent lubricant >>>GIT

Fixed Oil,cotton seed oil,corn oil,oliveoil.


Castor Oil , sbg cathartic drug >>> GIT
Volatil Oils = essential oil = flavoring oil,
minyak kayu putih
Peppermint Oil, carminativa, relaksasi
cardia keluarkan gas dari lambung

Tannin , substansi nonnitrogen yg


mempunyai efek iritasi dan astrengensia
pada membrana mukosa.
Virus , vaksin Canine Contagious Hepatitis
Bacteria, vaksin Tetanus
Fungi, Benzyl penicillin, Streptomycin
sulfat
Yeasts, kelompok vitamin B
Berasal dari mineral , contoh :

 Magnesium oksida >antasida


 Magnesium sulfat >purgativa
 Sodium hidroksida >desinfektan
 Sodium chlorida >elektrolit
 Potasium iodida >ekspektoran
 Potasium nitrat >diuretika
 Ferrus sulfat >hematinic
 Kaolin >adsorben
 Kalsium karbonat >antasida
Pemberian nama obat
 Ada 3 nama obat

1. Nama kimiawi : harus sesuai dengan hukum


nomenklatur kimiawi.
Contoh : 7-Kloro-1,3-dihidro-1-metil-5- fenil-…dst

2. Nama non pemilik : disalahkaprahkan menjadi nama


pabrik.
Contoh : Diazepam

3. Nama pemilik (proprietary name) :


nama paten yang dimiliki oleh pabrik yang
memproduksinya.
Contoh : Valium (Roche)
Obat Generik adalah
obat dengan nama resmi yang telah ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia dan INN
(International Non propriety Names) dari WHO
untuk zat kimia yang dikandungnya.
Farmakope ialah buku yang memuat pembakuan
bahan kimia dan disahkan berdasar undang
undang.

Obat generik menggunakan nama sesuai dengan


zat berkhasiat yang dikandungnya walaupun
diproduksi oleh pabrik yang berlainan., mutunya
terjamin karena diproduksi sesuai dgn persyaratan
CPOB (Cara Pembuatan Obat yg Baik) dan diuji
ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan
Departemen Kesehatan
contoh : Amoxycillin, paracetamol, allopurinol
Obat Patent adalah Obat jadi dgn nama
dagang yg terdaftar atas nama
produsen yg membuatnya dijual dalam
kemasan asli dari pabrik yg
memproduksinya.
Contoh : Paramex, Ivomec Injection,
Aclomast, dll.
Penggolongan Obat-obatan
 Terlalu banyaknya obat yang beredar,
banyak pula alasan dalam
penggolongan obat.
 Yang paling sederhana berdasar
penggunaan untuk spesies, yaitu Obat
Manusia, Obat Hewan dan Obat
Tanaman.
 Khusus Obat Manusia dan Obat Hewan
ada yang menggolongkan berdasarkan
khasiat, dikelompokkan lagi
berdasarkan :
 1.letak aksi anatomis, : obat yg bekerja
pada SSP, GIT, Cardiovaskuler dll.
 2. menurut penggunaan terapi, contoh
analgetika, adsorbensia,hipnotika dst.
 3. menurut mekanisme aksi
farmakologis
 4. menurut sumber asli, sifat kimia dan
sifat farmakologis
Penggolongan obat menurut undang
undang
1. Obat bebas , tanpa resep dokter
(vitamin)
 obat bebas terbatas.
Ada peringatan (antimo)
 2. Obat keras , harus dgn resep dokter
(antibiotik,obat diabetes dll)
 3. harus dilaporkan pemakainya
/sertakan KTP , psychotropica
 (ecstasi , shabu shabu)
 narkotika
Penggolongan Obat
Tradisionil :
 Jamu (Empirical Based Herbal Medicine
 Seduhan serbuk,pil > semua dari bahan
tanaman
 Tdk perlu pembuktian ilmiah, turun
temurun
 Obat Herbal Terstandard (Scientific
Based Herbal Medicine), ekstrak
penyarian bahan alam
/tanaman,hewan,mineral, pakai
peralatan,lebih higenis, ada
 Fito pharmaka (Clinical Based Herbal
Medicine), bentuk obat tradisional dari
bahan alam yg bisa disejajarkan dgn
obat modern karena proses
pembuatannya yg telah
terstandar,ditunjang bukti ilmiah sampai
dgn uji klinik pada manusia
Jalur pemberian obat dan bentuk
obat

 1. Lewat jalur mulut (oral) :


Keuntungan pemberian obat lewat jalur mulut
(Per Oral = PO) yaitu mudah, stabil, tahan
lama, kandungan seragam, non steril. Namun
terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pemberian per oral yaitu
sifat obat, iritasi terhadap getah lambung
(penisillin, heparin, hormon peptid, dsb), rusak
oleh isi rumen (chloramphenicol, digitalis, dsb)
2. Lewat jalur parenteral :
Berupa suntikan (larutan/suspensi larut air dan atau
minyak) maupun implan (bentuk repositori yang
memperpanjang kadar obat efektif dalam darah).
Pemberian obat secara parenteral harus steril, bebas
pirogen, aseptis, dan isotonis.
- Sub Cutan (SC) : obat tidak mengiritir, volume besar
- Intra Muskuler (IM) : bentuk suspensi, lambat
diabsorpsi
- Intra Vena (IV) : respon cepat, obat mengiritir
jaringan, volume bisa besar
- Intra Peritoneal (IP) : daerah absorpsi luas
- Intra Tekal : disuntikkan langsung ke ruang
subarachnoid spinal
 3. Topical : mendapatkan efek lokal
(lotion, cream, ointment, bedak
tabur, dsb)
 4. inhalasi : lewat hidung (hirup
gas)
 5.intra uterin
 6. intra mamae (intra mamary)
 7. intra vaginal
 8. per rectal
Nasib Obat dalam Tubuh
Obat diberikan

Fase Farmasetis (disintegrasi ; disolusi)

Fase Farmakokinetik
(absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi)

Fase Farmakodinamik
(Interaksi Obat – Reseptor)

EFEK
Transport Obat Lewat Membran
Biologik
 Transport pasif
- Difusi sederhana (obat larut lemak, non ion)
- Ultrafiltrasi (hidrofilik, larut air lewat pori)
- Difusi fasilitatif (ada protein pengangkut)

 Transport aktif
‘ Substansi digerakkan melawan gradien kadar,
hidrostatik, osmotik dan elektrokimiawi
‘ Spesifik
‘ Dapat jenuh (transport maksimal)
‘ Memungkinkan adanya kompetisi
‘ Perlu energi
Yang perlu diperhatikan tentang obat dan pengobatan
dalam kedokteran Hewan :
1. Tujuan pengobatan, setelah diagnosa, obat apa saja yang
akan diberikan,tahu pasti indikasi,kontra indikasi dan efek
samping obat.
2. Dalam dunia kedokteran veteriner obat yang sama belum
tentu bisa untuk spesies yang lain
3. Mengetahui antagonisme obat,interaksi obat dengan obat lain
atau dengan bahan makanan/minuman tertentu
4. Lewat mana diberikan, per oral, parenteral, topical, inhalasi,
dll., bentuk/sediaan obat (syrup,tablet,powder/bubuk, cairan
injeksi, dll.)
5. Dosis, mg/kg bb, unit/kg, kg/ton pakan dll.
6. Interval pemberian (setiap hari, 3 kali sehari dll.) lama terapi (
sehari, 7 hari, tiap hari, dll.)
7. Waktu pemberian, sebelum/sesudah makan,
sebelum/sesudah pemberian obat yang lain, dll
8. Mengetahui /memberi tahu kpd pemilik ternak/hewan
“withdrawl time”, telur,susu, daging berapa hari setelah
pemberian terakhir tidak boleh dikonsumsi manusia.
9. Mengetahui ongkos per treatment ,terutama untuk
peternakan komersiil yang harus dikeluarkan dalam
pengobatan
10. Kemungkinan reaksi yang akan terjadi setelah
pengobatan dan mempersiapkan bagaimana
mengatasinya bila ada reaksi negatip., misalnya ada
reaksi alergi
11. Kemungkinan kesembuhan, memprognosa fausta,
dubious atau infausta, sebaiknya bagaimana tindakan
selanjutnya di beritahukan pada klien
12. Membuat Rencana dan mengevaluasi hasil pengobatan
sebelumnya untuk melakukan tindakan/pengobatan
selanjutnya.
FURTHER READING

 Veterinary Pharmacology and Therapeutics


(L.Meyer Jones)
 Veterinary Pharmacology and Therapeutics
(H.Richard Adams)
 Applied Pharmacology for Veterinary
Technicians (Boys P. Wanamaker,Kathy
Lockett Massey)
 Veterinary Applied Pharmacology and
Therapeutics (G.C. Brander & Pugh)
 Indeks Obat Hewan Indonesia
Terimakasih, selamat
belajar

Semoga sukses !!!

 A.......min
Latihan Soal
 1. apa yg anda ketahui tentang
 A) Farmakologi
 B) Toksikologi
 C) Farmacognosi
 D) Farmakoterapi
 E) Posologi
 2. Apa yg disebut dgn :
 A) Obat
 B) Syarat 2 Obat
 C) Dosis
 D) Obat generik
 E) Obat patent
 3. Sebutkan 4 cara mekanisme kerja
obat

 4. Sebutkan 3 macam pemberian nama


obat dan masing masing beri 1 contoh

 5. Sebutkan 5 cara pemberian obat


pada pasien yg lewat jalur parenteral

Anda mungkin juga menyukai