Rapat Karhutla
Rapat Karhutla
REPUBLIK INDONESIA
KLASTER
Perusahaan A
Perusahaan B, C, D, E,
dst
Pemerintah Pusat
dan/atau Daerah
Steering Committee
(SC)
Perusahaan (Konsesi Terbesar)
Perusahaan A, B, C, D
Pemerintah
2
2
Klaster
Anggota Klaster
3
Steering Committee (SC)
Anggota
KLASTER
1. Pemerintah
Perusahaan A
2. Konsesi Terbesar
Perusahaan B, C,
3. Pemegang konsesi
D, E, dst
(5 Pers. atau 10% dari Jumlah Anggota
Pemerintah Pusat Klaster)
dan atau Daerah
Dipimpin secara bergantian selama 3 tahun
4
Independet Fire Management (IFM) Leader
5
IFM Leader Function
Independen Fire
Management (IFM) Leader
Prevention Mitigasi
6
6
Prevention: Klaster XXX : 200.000 ha
7
7
MITIGASI: Klaster XXX: 200.000 ha
Menugaskan Kementerian teknis terkait untuk membentuk Klaster berbasis landscape dengan
mempertimbangkan resiko rawan kebakaran
Mewajibkan perusahaan-perusahaan, baik HTI maupun perkebunan dan bidang industri lainnya yg berbasis
lahan untuk menjadi anggota klaster
Mewajibkan perusahaan-perusahaan anggota klaster, baik HTI maupun perkebunan dan bidang industri lainnya
yang berbasis lahan untuk membentuk SC dan mewajibkan SC untuk menunjuk IFM Leader
Mewajibkan perusahaan-perusahaan anggota klaster, baik HTI maupun perkebunan dan bidang industri lainnya
yg berbasis lahan untuk menjalankan prinsip-prinsip Prevention dan Mitigasi berbasis klaster
Perusahaan yang sudah menjalankan prinsip-prinsip Prevention dan Mitigasi dalam konsep klaster dengan
benar, maka dinyatakan telah memenuhi persyaratan dalam peraturan perundangan yang terkait dengan
penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan
Anggota klaster yang sudah menjalankan prinsip-prinsip klaster dengan benar berhak mendapatkan Incentive
Financing dari perbankan atau lembaga keuangan non bank
Anggota klaster yang sudah menjalankan prinsip-prinsip klaster dengan benar berhak mendapatkan Incentive
Asuransi
9
9
Keuntungan Anggota Klaster
Keuntungan
Perusahaan yang Perusahaan yang Dapat memanfaatkan Perusahaan yang Konsep klaster dapat
tergabung dalam tergabung dalam peralatan dan sdm yg tergabung sudah menjamin
anggota Klaster akan anggota Klaster akan tersedia di IFM atau dinyatakan sebagai keberlangsungan
mendapat banyak mendapat perlindungan perusahaan lain dlm perusahaan yang bisnis yang berjalan
kemudahan dalam hal dalam keberlanjutan satu klaster mendukung kebijakan secara
pembiayaan atau usaha pemerintah dan patuh berkesinambungan
keringanan pajak terhadap pemerintah dengan tidak
terbakarnya tanaman
dan lahan
11
11
Strategy – Fire Risk Mapping
12
12
Luasan Anggota Klaster
1 PT. Bumi Andalas Permai 192,243 16 PT. Patri Agung Perdana 1,080
2 PT. Sebangun Bumi Andalas 136,625 17 PT. Permata Sawit Mas 3,028
3 PT. Bumi Mekar Hijau 253,545 18 PT. Persada Sawit Mas 53,843
7 PT. Daya Semesta Agro Persada 9,109 22 PT. Selapan Jaya 7,002
8 PT. Gading Kencana Graha 13,313 23 PT. Selatan Agro Makmur 9,550
9 PT. Gunung Tua Abadi 7,571 24 PT. Selatan Jaya Permai 15,425
14 PT. Nusantara Citra Jaya 31,223 29 PT. Tunas Baru Lambung TBK 13,682
13
13
Desa Sekitar Konsensi
14
14
Desa Sekitar Konsensi
15
15
Desa Sekitar Konsensi
16
16
Desa Sekitar Konsensi
17
17
Next Step
No Item PIC
18
18
TERIMA KASIH
19
Klaster Konsep
SC Tupoksi
1. Menentukan SP Leader
2. SetUp KPI untuk SPL
Kluster
3. Bersama SPL menentukan
Member
Budget dan Rencana Kerja
Tahunan
4. Menilai Performa SPL • Biggest Consession
• GOU
SPL Tupoksi :
Steering • Conception :
Committee 10%
1. Membuat Fire Risk Map (SC)
2. Membuat Rencana Kerja Ganjil
berdasarkan Risk Map Mempunyai Hak Suara
3. Menjalankan Rencana Kerja yang
Sama
sudah disetujui oleh SC
4. Menyiapkan Resources SPL Dipimpin secara bergantian
(Perlengkapan & FF) yang selama 3th
dibutuhkan
5. Memonitoring pelaksanaan
Rencana Kerja
6. Memberikan Laporan Reguler
Prevention Mitigasi
kepada SC
20
20