Anda di halaman 1dari 12

TEKANAN DARAH

BAB I
Latar Belakang
Di era modern ini, banyak timbul berbagai masalah mengenai gangguan
terhadap tekanan darah pada manusia. Gangguan tersebut diantaranya
tekanan darah tinggi yang dikenal dengan sebutan hipertensi serta
tekanan darah rendah yang biasanya disebut dengan hipotensi. Hal
tersebut dikarenakan berbagai faktor, yang meliputi pola hidup yang
tidak sehat, faktor lingkungan sekitar, dan aktivitas yang tidak seimbang
dengan kondisi tubuh.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana tinjauan tekanan darah ?
2. Apa jenis-jenis tensimeter ?
3. Apa alat dalam mengukur tekanan darah ?
4. Bagaimana cara mengukur tekanan darah ?

TUJUANPENULISAN
1. Untuk mengetahui tinjauan tekanan darah.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tensimeter.
3. Untuk mengetahui alat dalam mengukur tekanan darah.
4. Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah..
5. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tekanan darah
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi tekanan darah

Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan
tekanan dari jantung. Takanan sistemik atau arteri darah, tekanan darah dalam sistem arteri tubuh,
adalah indicator yang baik tentang kesehatankardiovaskuler. Aliran darah mengalir pada sirkulasi
karena perubahan tekanan. Darah mengalir dari daerah yang tekanannya tinggi ke tekanannya
rendah. Kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan
maksimum ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel rileks, darah yang
tetap dalam arteri menimbulkan tekanan diastolik atau minimum. Tekanan diastolik adalah
tekanan mimimal yang mendesak dinding arteri pada setiap waktu.

Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut: 120/80
mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung,
dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di
antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan
darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Pembagian tekanan darah
Tekanan darah manusia dapat digolongkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut :

1. Tekanan darah rendah (hipotensi)


Tekanan darah rendah adalah keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari tekanan yang
diperlukan oleh tubuh, sehingga setiap organ dari badan tidak mendapat aliran darah yang cukup
dan menyebabkan timbulnya gejala hipotensi. Seseorang yang memiliki tekanan darah yang
rendah umumnya tidak mampu untuk berdiri dan atau duduk terlalu lama, karena akan timbul
rasa pusing ketika ia beranjak dari posisi sebelumnya, contoh ketika duduk terlalu lama, lalu
langsung berdiri tekanan darah akan memacu jantung lebih cepat secara tiba-tiba, tekanan darah
akan meningkat secara cepat kemudian kepala terasa kunang-kunang atau pusing, bahkan
beberapa diantaranya sampai menimbulkan pingsan. Seseorang yang mempunyai tekanan darah
rendah membutuhkan waktu beberapa saat untuk mengembalikan tekanan darah kembali normal.

2. Tekanan darah normal


Ukuran tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang
bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh
lebih rendah dari pada orang dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivits fisik. Tekanan
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan akan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah satu hari juga berbeda-beda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah
pada saat tidur malam hari.
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2001). Wiryowidagdo (2002) mengatakan
bahwa hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.
Jadi tekanan di atas dapat diartikan sebagai peningkatan secara abnormal dan terus menerus pada tekanan
darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam
mempertahankan tekanan darah secara normal (Hayens, 2003).

Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua


kategori besar, yaitu hipertensi esensial (primer)
dan hipertensi skunder. Hipertensi esensial
(primer) dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya
hidup sepertikurang bergerak (inaktivitas) dan pola
makan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh
kondisi medis lain (misalnya penyakit jantung)
atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu (Palmer,
2007).
Batasan tekanan darah
menurut WHO

Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik


Klasifikasi
(mm.Hg) (mm.Hg)

<140 <90 Normotensi

141-159 91-94 Perbatasan

>160 >95 Hipertensi


Faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah

1. Umur : tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur.


2. Stress : ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengkibatkan stimulasi simpatik
yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular perifer. Efek-
efek stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah.
3. Ras : frekuensi hipertensi pada orang afrika amerika lebih tinggi dariapada orang
eropa amerika. Kecendrungan populasi ini terhadap hpertensi di yakini berhubungan
dengan genetic dan lingkungan.
4. Medikasi : banyak medikasi yang secara langsung maupun tidak langsung,
mempengaruhi tekanan arah. Selam pengkajian tekanan darah, perawat menanyakan
apakah klien menerima medikasi anti hipertensi yang menurunkan tekanan darah.
5. Variasi diurnal : tekanan darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara
brangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya pada senja hari
atau malam. Tidak ada orang yang pola dan derajat variasinya sama.
6. Jenis kelamin : secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan
darah anak laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung memiliki bacaan
tekanan darah yang lebih tinggi, setelah menopause wanita cenderung memiliki teknan
darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut.
Faktor – faktor lain yang
Mempengaruhi Tekanan
Darah, yaitu

1) Viskositas darah.
Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah, menentukan visikositas
darah apabila hematokrit meningkat, dan aliran darah lambat, tekanan darah arteri naik.
Jantung berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah yang kental melewati sistem
sirkulasi. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar
tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas :
pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang.
2) Volume Darah
Volume sirkulasi darah dalam sistem vaskuler mempengaruhi tekanan darah. Normalnya
volume darh tetap konstan, bagaimanapun juga jika volume meningkat, tekanan terhadap
dinding arteri menjadi lebih besar. Misalnya, penginfusan yang cepat dan tdak terkontrol dari
cairan intravena meningkatkan tekanan darah. Bila darah sirkulasi menurun, seperti kasus
hemoragi atau dehidrasi, tekanan darah menurun.
3) Elastisitas
Normalnya dinding darah arteri elastic dan mudah berdistensi. Bagaimanapun juga pada
penyakit tertentu, seperti arteries klerosis, dinding pembuluh kehilangan elstistasnya dan
digantikan oleh jaringan fibrosa yang tidak dapat meregang dengan baik.
Jenis-Jenis Tensimeter
Ada 2 jenis tensimeter

1. Tensimeter air raksa


Tensimeter raksa adalah alat pengukur tekanan darah yang berbahan dasar raksa sebagai
indicator pengukuran. Tensimeter jenis ini memiliki keunggulan pada tingkat akurasi
yang sangat bagus.
Merupakan tensimeter konvensional. Tensimeter air raksa sedikit berbahaya apabila alat
pecah dan sampai terpapar kulit. Tingkat keakuratan manual jauh lebih tinggi dari yang
digital, bahkan menyebabkan keracunan logam berat mercury.

2. Tensimeter digital
Tensimeter digital merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan
darah yang bekerja secara digital (otomatis). Tensimeter digital itu akurat, berbeda
dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara
sebagai pertanda tekanan sistolik dan diastolic
Cara Mengukur Tekanan Darah

1. Tempat pengukuran :
Tempat pengukuran tekanan darah adalah pada lengan, kaki, paha, dan
lengan bawah.

2. Persiapan Pasien

1) Dorong klien untuk menghindari latihan dan merokok selama 30


menit sebelum pengukuran.
2) Jelaskan procedure dan jelaskan klien istirahat sedikitnya 5 menit
sebelum pengukuran.
3) Pastikan bahwa ruangan hangat dan terang. Buatlah klien dalam
posisi duduk atau berbaring. (bergantian, ukur beberapa kali dengan
posisi duduk dan berbaring untuk mengukur efek pergantian postura).
3. Mengukur tekanan darah
1) Siapkan alat didekat pasien dan memberitahu pasien tentang prosedur pemeriksaan Gunakan bahasa yang
mudah dimengerti
2) Cuci tangan dan keringkan Pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
3) Letakkan lengan atas sejajar dengan jantung, dengan cara diganjal/ oleh bantal atau buku. Telapak tangan
menghadap keatas.
4) Pastikan lengan atas bebas dari pakaian (untuk mencegah konstriksi dan memudahkan untuk memasang
manset) Agar pengukuran lebih akuran
5) Palpasi arteri Brachial, letakkan manset ± 2,5 cm diatas arteri tersebut dan bagian tengah bladder pasang
diatas arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya.
6) Gunakan dua ujung jari (telunjuk dan jari tengah) untuk merasakan denyut kuat dibagian depan siku.
7) Letakkan manometer sejajar dengan mata pemeriksa Agar pemeriksaan lebih akurat
8) Gunakan stetoskop dan yakinkan suara terdengar bersih Agar pendengaran lebih jelas
9) Letakkan bel atau diapragma dari stetoskop diatas arteri Brachial Untuk mendapatkan suara yang
maksimal
10) Tutup katup dan kunci sampai rapat lalu pompa bola manometer sampai 30 mmhg diatas tekanan
systolik
11) Buka katup secara perlahan – lahan ± 2 – 3 mmhg/detik Apabila penurunan air raksa terlalu cepat atau
terlalu lambat dapat mengakibatkan hasil yang tidak akurat
12) Keluarkan udara dari manset secara berangsur – angsur dan perhatikan angka pada manometer saat
terdengar bunyi (dup) pertama dan perhatikan suara keras yang terakhir. Kemudian keluarkan seluruh udara
dari manset dengan cepat. Suara pertama yang terdengar merupakan indikasi tekanan systolik dan bunyi
terakhir menunjukkan indikasi tekanan diastolic.
13) Buka manset dari lengan pasien
14) Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan Untuk pendokumentasian
15) Beritahu pasien hasil tekanan darahnya Gunakan suara yang jelas dan ramah
16) Cuci tangan dan keringkan Mencegah transmisi organisme
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengukur Tekanan Darah
1. Tentukan anatomi terbaik untuk pengukuran tekanan darah. Hindari penempatan manset
saat kateter infuse berada di fosa antekubital dan cairan sedang diteteskan.
2. Jangan menepatkan manset ke ekstremitas dimana terpasang shunt arterivena, visual atau
cangkokan (graft).
3. Hindari lengan disisi dimana telah dilakukan operasi payudara atau ketiak dan pengangkatan
jaringan limfe.
4. Hindari lengan atau tangan yang mengalami trauma, penyakit atau bila lengan bawah telah
diamputasi atau tertutup gips atau balutan yang keras.
5. pengukuran tekanan darah boleh dilaksanakan pada posisi duduk ataupun berbaring. namun
yang penting, lengan tangan harus dapat diletakkan dengan santai.
6. pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk, akan memberikan angka yang agak lebih
tinggi dibandingkan dengan posisi berbaring, meskipun selisihnya relatif kecil.
7. tekanan darah juga dipengaruhi kondisi saat pengukuran. pada orang yang baru bangun tidur
akan didapatkan tekanan darah paling rendah, yang dinamakan tekanan darah basal. tekanan
darah yang diukur setelah berjalan kaki atau aktifitas fisik lain akan memberi angka yang lebih
tinggi dan disebut tekanan darh kasual. Oleh karena itu, sebelum pengukuran tekanan darah,
orang sebaiknya beristirhat duduk santai minimal sepuluh menit. Tekanan darah sistolik akan
berubah-ubah sesuai dengan kegiatan yang dikerjakan, sedangkan tekanan darah diastolik relatif
ttidak berubah. pada suatu pemeriksaan kesehatan, sebaiknya tekanan darah diukur 2 atau 3
kali berturut-turut. jika hasilnya berbeda, maka nilai yang dipakai adalah nilai yang terendah.
8. ukuran manset (cuff) harus sesuai dengan lingkar lengan, bagian yang mengembang harus
melingkari 80 % lengan dan mencakup dua pertiga dari panjang lengan atas. untuk itu,
sebaiknya digunakan ukuran manset yang berbeda untuk anak, dewasa dan orang gemuk.

Anda mungkin juga menyukai