BIODATA :
Nama lahirnya adalah Warren Edward Buffett, dan kini lebih populer
dengan panggilan Warren Buffett. Ia terlahir pada tanggal 30 Agustus tahun
1930, tepatnya di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat. Ayahnya, Howard,
bekerja sebagai seorang makelar saham dan melayani kongres Amerika
Serikat. Sedangkan ibunya, Leila Stahl Buffett, adalah seorang ibu rumah
tangga.
Warren Buffet adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dan merupakan
satu -satunya anak lelaki. Kakak dan adiknya adalah perempuan. Sejak kecil,
Buffett sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam hal bisnis dan keuangan.
Ia juga merupakan ahli dalam bidang matematika, yang sangat lihai
melakukan penjumlahan dalam angka yang banyak di kepalanya.
Sayang, saham yang dibelinya jatuh dengan cepat hingga senilai $27
saja. Meski mengalami kerugian, tapi Buffett kecil tidak merasa kecewa. Ia
bahkan sudah punya strategi untuk menahan saham tersebut, hingga ternyata
nilai saham tersebut bisa kembali naik di nilai $40.
Bahkan, Buffett tidak hanya bekerja sebagai seorang peloper koran dan
majalah saja. Ia mulai membangun bisnis yang lebih kompleks dengan
menjual perangko, Coca-Cola (KO) beverages, bola golf dan majalah, dari
pintu ke pintu. Ia juga masih bekerja sebagai seorang editor untuk horse
racing tip sheet bernama Stable-Boy Selections.
Hanya dalam beberapa bulan, mesin itu sudah menghasilkan laba yang
cukup untuk membeli mesin -mesin pinball lainnya. Buffet pun kemudian
memiliki mesin pinball sebagai ladang investasinya di tiga tempat yang
berbeda sebelum ia menjual bisnisnya ini senilai $1,200.
Dengan bekal ilmu yang ia punya, Warren juga mulai mengajar tentang
investasi di University of Nebraska, Omaha. Pada tahun 1954, Warren
bersama dengan istri dan anak perempuan kecilnya, pindah ke New York. Di
sana, ia mulai bekerja untuk mentornya, Benjamin Graham.
Dari tahun 1951 hingga 1956, Warren menjadi seorang sales investasi
dan analis saham. Dari kerja kerasnya ini, di tahun 1956, ia sudah memiliki
tabungan senilai $174,000 dan sebuah rumah. Lalu di usianya yang ke -26
tahun inilah, ia memutuskan untuk berhenti bekerja.
Tapi, bukan berarti karir bisnisnya terus berjalan mulus. Di tahun 1975,
ia harus menghadapi tantangan bisnis yang cukup pelik. Buffett dan rekan
bisnisnya, Charlie Munger, diinvestigasi oleh pihak Securities and Exchange
Commission (SEC) dalam hal penipuan atau penggelapan.
Merasa tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan, keduanya tentu
tetap berusaha membela diri. Mereka bersikeras bahwa dugaan penipuan yang
menyangkut investasi pembelian Wesco Financial Corporation ini hanya
dikarenakan sistem bisnis yang terlalu kompleks.
Masalah pada bisnis kembali harus dihadapi pada investasi besarnya pada
Salomon Inc. pada tahun 1991. Karena suatu masalah, salah satu perusahaan
yang dibelinya, Treasury, mengalami kebangkutan.
Selain kaya akan kemampuan bisnis serta harta, Warren Buffett juga
dikenal sebagai orang yang kaya akan rasa perikemanusiaan alias dermawan.
Saking luar biasa dermawannya, Warren Buffett bahkan mendonasikan
hampir seluruh kekayaannya untuk amal pada Juni 2006.
Sekitar 85 persen dari sumbangan amal ini diberikan untuk the Bill and
Melinda Gates Foundation. Di tahun 2014, yayasan ini bahkan menerima
hingga 185 juta saham dari Berkshire Hathaway dengan nilai pasar saat itu
adalah US$28.3 billion.
Dengan nilai donasi sebesar itu, apa yang dilakukan Warren Buffet
menjadi sumbangan amal terbesar yang pernah ada dalam sejarah Amerika
Serikat. Di tahun 2010, Buffett and Gates mengumumkan bahwa mereka
membentuk kampanye The Giving Pledge, yang bertujuan untuk mengajak
lebih banyak para dermawan untuk beramal secara individu.
Hal menarik dari pemikiran Buffett adalah seperti apa yang ia ungkapkan
dalam wawancaranya dengan Charlie Rose di 2006. Ia menyatakan “I don’t
believe in dynastic wealth.” Atau ia tidak percaya dengan kekayaan turunan.
Ia lebih percaya bahwa orang yang mewarisi kekayaan hanyalah bagian dari
klub keberuntungan.
Salah satu prinsip hidup Warren yang selalu ia pegang, dan banyak dianggap
menarik adalah :
“Rule No. 1: Never lose money. Rule No. 2: Never forget rule No.1.” yang
artinya: Aturan pertama : Jangan pernah kehilangan uang. Aturan kedua :
Jangan pernah melupakan nomer 1.
“You only have to do a very few things right in your life so long as you don’t do
too many things wrong.”
Menurut Warren Buffet coba hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri
Anda sendiri dan ingat :