Anda di halaman 1dari 11

BIOGRAFI WARREN BUFFET

BIODATA :

Nama Lengkap : Warren Edward Buffet

Tempat Lahir : Omaha, Nebraska, Amerika Serikat

Tanggal Lahir : 30 Agustus 1930

Pekerjaan : Chairman & CEO, Berkshire Hathaway

Kekayaan : US$62 miliar (2008)

A. Profil dan masa kecil Warren Buffet

Nama lahirnya adalah Warren Edward Buffett, dan kini lebih populer
dengan panggilan Warren Buffett. Ia terlahir pada tanggal 30 Agustus tahun
1930, tepatnya di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat. Ayahnya, Howard,
bekerja sebagai seorang makelar saham dan melayani kongres Amerika
Serikat. Sedangkan ibunya, Leila Stahl Buffett, adalah seorang ibu rumah
tangga.
Warren Buffet adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dan merupakan
satu -satunya anak lelaki. Kakak dan adiknya adalah perempuan. Sejak kecil,
Buffett sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam hal bisnis dan keuangan.
Ia juga merupakan ahli dalam bidang matematika, yang sangat lihai
melakukan penjumlahan dalam angka yang banyak di kepalanya.

Sejak kecil, Warren gemar sekali mengunjungi kantor saham ayahnya. Ia


pun rupanya sudah mempunyai ketertarikan tersendiri terhadap saham.
Seringkali ia ikut mengamati nilai saham dan menuliskannya di papan tulis
hitam di kantor tersebut.

Ketertarikan Warren kecil terhadap saham bahkan tidak hanya


ditunjukkannya dalam pengamatan saja. Di usianya yang masih 11 tahun, ia
sudah memulai investasi pertamanya dengan membeli tiga lembar saham
dari Cities Service Preferred senilai $38 per saham.

Sayang, saham yang dibelinya jatuh dengan cepat hingga senilai $27
saja. Meski mengalami kerugian, tapi Buffett kecil tidak merasa kecewa. Ia
bahkan sudah punya strategi untuk menahan saham tersebut, hingga ternyata
nilai saham tersebut bisa kembali naik di nilai $40.

Ia lalu menjualnya dengan mendapatkan sedikit laba. Meski sudah


untung, tapi ia kemudian merasa menyesal karena saham tersebut naik hingga
mendekati $200 per saham. Tapi, hal ini kemudian menjadi pelajaran
berharga baginya, bahwa ia harus belajar sabar menanti untuk berinvestasi.

B. Membangun Perusahaannya Sendiri di Usia 13 Tahun

Tahun 1942, ayah Buffet terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan


Rakyat Amerika Serikat sehingga membuat keluarganya berpindah ke
Fredricksburg, Virginia, agar lebih dekat dengan kantor kongres yang baru.
Karenanya, Buffet masuk ke sekolah menengah atas Woodrow Wilson High
School di Washington, D.C.
Kala itu, Nebraska sedang mengalami dampak hebat dari krisis besar
dunia. Karenanya, Buffett harus bisa menghargai betapa berharganya uang
untuk kehidupan. Ia pun menjadi orang yang sangat hemat dan cermat dalam
hal keuangan. Tak perlu menunggu dewasa untuk bisa menjadi pebisnis.

Buffet mulai menjalankan usaha untuk mencari uang dengan mengambil


pekerjaan sebagai seorang loper koran. Ia akan mengedarkan koran -koran
tersebut pada pagi dan sore hari.

Bahkan, Buffett tidak hanya bekerja sebagai seorang peloper koran dan
majalah saja. Ia mulai membangun bisnis yang lebih kompleks dengan
menjual perangko, Coca-Cola (KO) beverages, bola golf dan majalah, dari
pintu ke pintu. Ia juga masih bekerja sebagai seorang editor untuk horse
racing tip sheet bernama Stable-Boy Selections.

Di sekolah tersebut, ia masih melanjutkan keinginannya untuk menjadi


seorang pebisnis. Selama masa -masa sekolah, ia bersama seorang kawannya
membeli sebuah mesin pinball seharga $25, dan meletakkannya di sebuah
tempat cukur rambut.

Hanya dalam beberapa bulan, mesin itu sudah menghasilkan laba yang
cukup untuk membeli mesin -mesin pinball lainnya. Buffet pun kemudian
memiliki mesin pinball sebagai ladang investasinya di tiga tempat yang
berbeda sebelum ia menjual bisnisnya ini senilai $1,200.

Tahun 1944, Warren membayarkan pajak pertamanya, dan sukses


mencapai uang tabungan senilai $1,000. Ia memang seorang yang gemar
menabung. Dengan uang tabungannya ini, ia berencana untuk membangun
kerajaan bisnisnya yang lebih besar lagi.

Ketika usianya 15 tahun, Buffet sudah memiliki tabungan senilai $2,000.


Uang tabungan ini ia gunakan untuk membeli sebuah tanah kebun seluas 40
are di Nebraska. Ia menyewa seorang petani untuk mengerjakan sawah
tersebut. Lalu, laba dari lahan tersebut ia gunakan untuk membayar kuliah.
C. Karir Awal pada Jenjang Pendidikan yang Lebih Tinggi

Lulus sekolah menengah atas di usianya yang ke -16 tahun, Buffett


melanjutkan studi di University of Pennsylvania. Di sana, ia belajar tentang
bisnis selama dua tahun. Kemudian, ia melanjutkan studi di University of
Nebraska. Di sana, ia menyelesaikan studinya dan lulus di usianya 20 tahun.

Selama ia berkuliah, ia masih terus melanjutkan investasi dan bisnisnya.


Ini membuatnya mendapatkan hingga $10,000 dari hasil investasi dan
bisnisnya, ketika ia baru lulus kuliah.

Setelah menyelesaikan studinya, Buffet rupanya masih haus akan ilmu.


Terinsipirasi dari Benjamin Graham’s 1949 book, berjudul The Intelligent
Investor, Buffett pun memutuskan untuk melanjutkan studi untuk meraih
gelar master.

Awalnya, ia ingin kuliah di Harvard. Tapi setelah mendapatkan


penolakan dari Harvard Business School, ia memilih melanjutkan studi di
Columbia Business School. Tahun 1951, ia berhasil lulus dengan gelar
Master of Science in Economics. Ketika berkuliah di Columbia, Warren
banyak belajar dari seorang investor ulung, Benjamin Graham.

Setelah sukses meraih gelar master di tahun 1951, ia menjual sekuritas


dari Buffett-Falk & Company selama tiga tahun. Kemudian, ia bekerja selama
dua tahun sebagai seorang analis di Graham-Newman Corp.

Dengan bekal ilmu yang ia punya, Warren juga mulai mengajar tentang
investasi di University of Nebraska, Omaha. Pada tahun 1954, Warren
bersama dengan istri dan anak perempuan kecilnya, pindah ke New York. Di
sana, ia mulai bekerja untuk mentornya, Benjamin Graham.

Selama beberapa tahun berikutnya, Buffett hidup berpindah dari kota ke


kota. Tapi, kemudian, ia memutuskan untuk kembali ke Omaha dan membeli
sebuah rumah sederhana untuk keluarga kecilnya. Rumah senilai $31,500
bagi seorang Buffett yang senang berhemat sudah merupakan pengeluaran
yang besar.

Dari tahun 1951 hingga 1956, Warren menjadi seorang sales investasi
dan analis saham. Dari kerja kerasnya ini, di tahun 1956, ia sudah memiliki
tabungan senilai $174,000 dan sebuah rumah. Lalu di usianya yang ke -26
tahun inilah, ia memutuskan untuk berhenti bekerja.

Selama ini, ia memang mempunyai mimpi untuk dapat menjadi seorang


jutawan di usia 35 tahun. Untuk mencapai impiannya tersebut, ia sadar bahwa
ia harus lebih aktif lagi dalam bekerja, berbisnis dan mengumpulkan uang.

Tahun 1956, Buffett membentuk sebuah badan firma bernama Buffett


Partnership Ltd. Di kampung halamannya di Omaha. Firma ini ia bentuk
dengan bekal ilmu yang telah ia pelajari dari perkuliahan. Dengan kerja keras
dan ilmunya, ia akhirnya sukses mengantarkan perusahaannya lebih unggul
dan menjadikan dirinya sendiri sebagai seorang jutawan.

D. Kerajaan Bisnis Warren Buffet

Rupanya, membangun kerajaan bisnis adalah bakat luar biasa yang


dimiliki Warren Buffett. Selain mengembangkan Buffett Partnership, ia juga
mulai melakukan investasi pada perusahaan lain. Langkah bisnis Warren
yang paling besar dan berpengaruh terhadap karis bisnisnya sebetulnya adalah
langkah akuisisi terhadap Berkshire Hathaway pada tahun 1964.

Ini merupakan perusahaan produksi tekstil ketika berdiri di tahun 1830an


sebagai Valley Falls Company. Kemudian, perusahaan ini berubah menjadi
Berkshire Fine Spinning Associates pada tahun 1929, sebelum merger dengan
Hathaway Manufacturing Company pada 1955.

Setelah melakukan merger ini lah, Berkshire Hathaway menjadi


perusahaan dengan laba hingga jutaan dollar, 12.000 pekerja dan 15 lokasi
pabrik. Buffett mulai tertarik dengan perusahaan ini dan berkeinginan untuk
membuat investasi pertamanya pada perusahaan ini sejak tahun 1962.
Warren Buffet bisa dikatakan sebagai seorang investor yang Jack-of-all-
trades, atau orang yang serba bisa dan serba tahu dalam usaha. Investasinya
dalam Berkshire Hathaway adalah contoh yatanya. Ia membeli perusahaan ini
hanya karena harganya yang murah, tanpa peduli bahwa ia sama sekali tidak
ahli dalam perusahaan tekstil.

Kemudian, dia kembali membeli berbagai aset dari perusahaan lain,


seperti di bidang media (The Washington Post), asuransi (GEICO) dan
minyak (Exxon), diikuti dengan investasi signifikan dari Berkshire
Hathaway’s pada Coca-Cola.

Selain itu, di kemudian hari, Buffett juga melakukan investasi pada


banyak perusahaan lain, seperti American Express Co. (AXP), Costco
Wholesale Corp. (COST), DirectTV (DTV), General Electric Co. (GE),
General Motors Co. (GM), Coca-Cola Co. (KO), International Business
Machines Corp. (IBM), Wal-Mart Stores Inc. (WMT), Proctor & Gamble Co.
(PG) dan Wells Fargo & Co. (WFC).

Karenanya, Buffett pun menjadi direktur dari perusahaan tersebut mulai


dari tahun 1989 hingga 2006. Dia juga sekaligus menjabat sebagai direktur di
Citigroup Global Markets Holdings, Graham Holdings Company dan The
Gillette Company.

E. Tantangan Bisnis Warren Buffet

Perjalanan bisnis yang dilalui Warren Buffet memang sungguh luar


biasa. Karirnya sebagai pebisnis terus menanjak dan berputar pada
perusahaan-perusahaan besar dengan nilai jutaan dollar. Hal ini tentu
membuat pundi-pundi kekayaan Warren Buffet semakin bertambah.

Tapi, bukan berarti karir bisnisnya terus berjalan mulus. Di tahun 1975,
ia harus menghadapi tantangan bisnis yang cukup pelik. Buffett dan rekan
bisnisnya, Charlie Munger, diinvestigasi oleh pihak Securities and Exchange
Commission (SEC) dalam hal penipuan atau penggelapan.
Merasa tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan, keduanya tentu
tetap berusaha membela diri. Mereka bersikeras bahwa dugaan penipuan yang
menyangkut investasi pembelian Wesco Financial Corporation ini hanya
dikarenakan sistem bisnis yang terlalu kompleks.

Masalah pada bisnis kembali harus dihadapi pada investasi besarnya pada
Salomon Inc. pada tahun 1991. Karena suatu masalah, salah satu perusahaan
yang dibelinya, Treasury, mengalami kebangkutan.

F. Warren Buffet yang Kaya akan Sifat Kedermawanan

Selain kaya akan kemampuan bisnis serta harta, Warren Buffett juga
dikenal sebagai orang yang kaya akan rasa perikemanusiaan alias dermawan.
Saking luar biasa dermawannya, Warren Buffett bahkan mendonasikan
hampir seluruh kekayaannya untuk amal pada Juni 2006.

Sekitar 85 persen dari sumbangan amal ini diberikan untuk the Bill and
Melinda Gates Foundation. Di tahun 2014, yayasan ini bahkan menerima
hingga 185 juta saham dari Berkshire Hathaway dengan nilai pasar saat itu
adalah US$28.3 billion.

Dengan nilai donasi sebesar itu, apa yang dilakukan Warren Buffet
menjadi sumbangan amal terbesar yang pernah ada dalam sejarah Amerika
Serikat. Di tahun 2010, Buffett and Gates mengumumkan bahwa mereka
membentuk kampanye The Giving Pledge, yang bertujuan untuk mengajak
lebih banyak para dermawan untuk beramal secara individu.

Hal menarik dari pemikiran Buffett adalah seperti apa yang ia ungkapkan
dalam wawancaranya dengan Charlie Rose di 2006. Ia menyatakan “I don’t
believe in dynastic wealth.” Atau ia tidak percaya dengan kekayaan turunan.
Ia lebih percaya bahwa orang yang mewarisi kekayaan hanyalah bagian dari
klub keberuntungan.

Karena apa yang ia yakini ini, ia menyatakan bahwa ia tidak ingin


mewariskan keberuntungan sejenis ini kepada anak-anaknya. Warren Buffett
juga orang yang taat pajak dan bahkan membayar pajak lebih tinggi dari
biasanya.

Hal menarik lainnya, adalah sifat kesederhanaannya. Meski ia telah


memiliki begitu banyak kekayaan, tapi kehidupan yang ia jalani masih berupa
kehidupan yang sederhana. Ia tidak membeli rumah dengan tampilan yang
luas, mewah dan dilengkapi perabotan mewah lainnya. Gaya hidup
kesehariannya pun masih sederhana.

Padahal, sejak tahun 1985 saja, ia sudah merupakan seorang milyader


dan dinobatkan Forbes sebagai orang terkaya di Amerika. Apalagi, pada
bulan Maret 2016, nilai kekayaannya mencapai lebih dari $65 billion.

G. Warren Buffet diserang Kanker Prostat

Tahun 2012, Buffett harus menghadapi gangguan kesehatan yang serius.


Ia didiagnosa menderita kanker prostat. Di usianya yang sudah sangat tua, ia
masih semangat untuk mendapatkan kesembuhan. Ia pun menjalani rangkaian
perawatan radiasi pada Juli 2012. Dengan berbagai usaha, ia akhirnya
berhasil menyelesaikan perawatannya pada November 2012.

Setelah bergulat melawan penyakitnya, Warren Buffet yang dinyatakan


sebagai pria terkaya di dunia versi Forbes ini masih bersemangat kembali
menekuni bisnisnya. Pada Februari 2013, Buffet membeli H. J. Heinz dan 3G
Capital senilai $28 billion.

Kemudian, Berkshire Hathaway menambahkan investasinya di


perusahaan baterai Duracell dan Kraft Foods Group, serta merger dengan
Heinz di tahun 2015. Penggabungan perusahaan-perusahaan ini menjadikan
Berkshire Hathaway menjadi perusahaan makanan dan minuman terbesar
ketiga di Amerika Utara.
H. Kehidupan Pribadi Warren Buffet

Istri pertama Warren Buffet, Susan, meninggal di tahun 2004. Ia kemudian


menikah kembali dengan Astrid Menks, yang menurut New York Times, telah ia
kenal selama 20 tahun lamanya. Sebetulnya, Warren dan Susan sudah lama hidup
terpisah, yakni sejak tahun 1970. Tapi, selama itu mereka tidak pernah bercerai.
Susan bahkan mengetahui hubungan Warren dengan Astrid dan menerimanya.

Meski demikian, Warren Buffet masih menggunakan nama istri pertamanya


sebagai sebuah yayasan, yakni The Susan Thompson Buffett Foundation. Ia juga
berjanji untuk secara perlahan mendonasikan hingga 99% dari sahamnya di
Berkshire Hathaway stock, lewati The Susan Thompson Buffett Foundation.

Salah satu prinsip hidup Warren yang selalu ia pegang, dan banyak dianggap
menarik adalah :

“Rule No. 1: Never lose money. Rule No. 2: Never forget rule No.1.” yang
artinya: Aturan pertama : Jangan pernah kehilangan uang. Aturan kedua :
Jangan pernah melupakan nomer 1.

“Risk comes from not knowing what you’re doing.”

“You only have to do a very few things right in your life so long as you don’t do
too many things wrong.”

Nasihat Tentang Kekayaan menurut Warren Buffet

1. ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan ia sekarang menyesal


karena tidak memulainya dari masih muda. Pesan: Anjurkan anak anda untuk
berinvestasi [Encourage your children to invest]
2. Ia membeli sebuah kebun yang kecil pada umur 14 tahun dengan uang
tabungan yang didapatinya dari hasil mengirimkan surat kabar. Pesan:
Dorong Anak Anda untuk mulai belajar berbisnis [Encourage your children to
start some kind of business]
3. Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3 kamar berukuran kecil di pusat kota
Ohama, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu. Ia berkata bahwa
ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam rumah itu. Meskipun rumah itu
tidak ada pagarnya. Pesan: Jangan membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan
dorong Anak Anda berbuat yang sama. [Don’t buy more than what you
“really need” and encourage your children to do and think the same]
4. Ia selalu mengemudikan mobilnya seorang diri jika hendak bepergian dan ia
tidak mempunyai seorang supir ataupun keamanan pribadi. Pesan: Jadilah apa
adanya. [You are what you are]
5. Ia tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki
perusahaan pembuat pesawat jet terbesar di dunia. Pesan: Berhematlah
(Always think how you can accomplish things economically)
6. Berkshire Hathaway, perusahaan miliknya, memiliki 63 anak perusahaan. Ia
hanya menuliskan satu pucuk surat setiap tahunnya kepada para CEO dalam
perusahaannya, menyampaikan target yang harus diraih untuk tahun itu.
7. Ia tidak pernah mengadakan rapat atau menelpon mereka secara reguler.
Pesan: Tugaskan pekerjaan kepada orang yang tepat [Assign the right people
to the right jobs]
8. Ia hanya memberikan 2 peraturan kepada para CEOnya. Peraturan nomor satu
adalah : Jangan pernah sekalipun menghabiskan uang para pemilik saham.
Peraturan nomor dua : Jangan melupakan peraturan nomor satu. Pesan: Buat
Tujuan yang jelas dan yakinkan mereke untuk fokus ke tujuan. [Set goals and
make sure people focus on them]
9. Ia tidak bersosialisasi dengan masyarakat kalangan kelas atas. Waktu
luangnya di rumah ia habiskan dengan menonton televisi sambil makan pop
corn. Pesan: Jangan Pamer, Jadilah diri sendiri & nikmati apa yang kamu
lakukan [Don’t try to show off, just be your self and do what you enjoy
doing]
10. Bill Gates, orang terkaya di dunia bertemu dengannya untuk pertama kalinya
5 tahun yang lalu. Bill Gates pikir ia tidak memiliki keperluan yang sangat
penting dengan Warren Buffet, maka ia mengatur pertemuan itu hanya selama
30 menit. Tetapi ketika ia bertemu dengannya, pertemuan itu berlangsung
selama 10 jam dan Bill Gates tertarik untuk belajar banyak dari Warren
Buffet.

Menurut Warren Buffet coba hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri
Anda sendiri dan ingat :

1. Uang tidak menciptakan orang tetapi oranglah yang menciptakan uang.


2. Hiduplah secara sederhana.
3. Jangan lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun
lakukan apa yang menurut Anda baik.
4. Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah
apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.
5. Jangan memboroskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak diperlukan,
gunakanlah uang untuk membantu mereka yang kekurangan.
6. Biar bagaimana pun orang lain tetap tidak dapat mengatur hidup Anda
sendiri. Andalah yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai