Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu cabang olah raga atletik dimana seorang pelompat
atau jumper harus memiliki beberapa keterampilan khusus untuk mengolah kecepatan,
kekuatan, dan kecermatan untuk berlari dari titik start, melakukan tolakan atau lompatan
sekuat mungkin dari titik lompat, melayang diudara dan melakukan pendaratan sejauh-
jauhnya dalam bak pasir tanpa melakukan kesalahan.
Olahraga ini merupakan jenis olahraga yang mudah secara teori namun sulit jika
dipraktikkan, karena dalam hal ini kecermatan dan perhitungan seorang jumper menjadi hal
yang sangat penting selain kekuatan yang harus ia miliki.
Seorang jumper harus bisa memperhitungkan langkah ketika berlari, memperhitungkan
kecepatan dan memperhitungkan kapan ia harus melakukan lompatan tanpa harus melewati
batas titik lompatan.
Tak hanya itu, ia juga harus bisa mendarat dengan kedua kakinya tanpa harus menjatuhkan
badannya kebelakang karena jika itu terjadi maka jarak lompatan akan dihitung berdasarkan
bagian tubuh yang menyentuh pasir dalam bak pasir.

Gaya Lompat Jauh


Lompat jauh memiliki beberapa jenis gaya, dan masing-masing gaya ini memiliki tingkat
kesulitannya tersendiri.
Gaya dalam hal ini dilakukan oleh seorang jumper untuk mencapai jarak lompat terjauh yang
mampu ia capai.
Namun demikian, bukan berarti salah satu gaya bisa dipastikan bisa menghasilkan jarak
lompat terbaik atau menjadi gaya yang terbaik dalam lompat jauh.
Setiap jumper memiliki gayanya tersendiri dan yang menentukan jauh tidaknya jarak
lompatan bukanlah gaya tersebut, melainkan jumper itu sendiri. Berikut ini beberapa gaya
dalam lompat jauh.

1. Lompat Jauh Gaya Jongkok

via brianmac.co.uk
Gaya jongkok dalam lompat jauh merupakan gaya yang paling tua diantara gaya yang lain. Gaya ini
paling mudah dilakukan dan menjadi gaya dasar yang harus dikuasai oleh jumper.

Biasanya, para pemula selalu menggunakan gaya ini untuk latihan.


Lompatan dalam gaya jongkok mengkondisikan kedua kaki pelompat dalam keadaan tertekuk
di depan dengan badan condong ke arah depan dan kedua lengan terlentang di belakang.
Jumper yang melompat dengan gaya ini akan jatuh dengan menggunakan tumpuan kedua
kaki pada posisi berjongkok terlebih dahulu sebelum kemudian ia berdiri atau memilih untuk
lanjut tersungkur ke arah depan.
2. Lompat Jauh Gaya Melayang

via pinterest.com
Berbeda dengan gaya jongkok, gaya melayang memungkinkan jumper untuk menekuk kedua
kakinya ke arah belakang, mencondongkan tubuhnya ke depan, dan menahan kedua
tangannya lurus ke belakang selama ia melayang di udara setelah pada waktu melakukan
lompatan.
Tujuan dari gaya ini adalah agar jumper bisa melayang selama mungkin di udara sebelum
melakukan pendaratan.
Tentunya ketika jumper melayang dalam waktu yang lebih lama, ia bisa menyesuaikan dan
lebih menyadari tubuhnya untuk melakukan pendaratan sempurna dengan jarak terjauh yang
bisa ia tempuh.
Pendaratan pada gaya melayang ini sama dengan gaya jongkok, yakni mendarat dengan
tumpuan kedua kaki dengan posisi jongkok pada saat jatuh untuk kemudian berdiri atau
melepaskan tubuhnya untuk jatuh tersungkur ke depan.
3. Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara

via pinterest.com
Gaya berjalan diudara jika berhasil dilakukan dengan baik maka jumper akan mendapatkan
lompatan dengan jarak yang jauh karena ayunan kaki ketika tubuh sedang melayang diudara
akan sangat berpengaruh untuk menambah jarak lompatan.
Teknik ini dilakukan ketika seorang jumper telah melakukan tolakan, selanjutnya ia akan
mengayunkan kakinya seperti orang berjalan diudara.
Salah satu syarat keberhasilan teknik ini adalah seorang jumper harus mampu menghasilkan
lompatan yang tinggi sehingga memungkinkan kakinya untuk melakukan ayunan dan
menambah jarak lompatan.
Jika lompatan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi dan pelompat memaksakan diri melakukan
ayunan kaki maka hasilnya akan berbanding terbalik, yakni tubuh akan cepat jatuh ke tanah
dengan jarak yang pendek.
Tentunya, teknik ini merupakan teknik tersulit dan hanya bisa dilakukan oleh seorang jumper
terlatih.

Teknik Dasar Lompat Jauh


Teknik dasar dari lompat jauh ada tiga, yakni melakukan awalan dengan cara berlari,
melakukan tolakan atau lompatan, dan melakukan pendaratan.
Start yang harus digunakan pelompat adalah start berdiri yang tidak seketat start dalam atletik
lari karena pada awalan lari seorang jumper biasanya menggunakan kecepatan rendah dan
akan menambah kecepatannya secara konstan menuju kecepatan maksimal ketika pelari
mulai mendekati papan titik lompat.
Hal yang paling sulit dilakukan adalah ketika seorang jumper sudah mendekati papan titik
lompat karena ia harus berlari dengan kecepatan tinggi agar bisa menghasilkan lompatan
yang jauh dan pada waktu bersamaan ia tak boleh melewati batas titik lompat sedikitpun,
yakni tepi papan bagian ujung depan.
Pelompat harus melompat tepat pada papan titik lompat atau sebelum papan tersebut.
Pendaratan harus dengan menggunakan kaki terlebih dahulu sebelum seluruh tubuhnya ikut
jatuh ke pasir.
Hal ini juga merupakan teknik yang sulit mengingat tak jarang seorang pemula biasanya jutru
setelah mendarat dengan kakinya selanjutnya ia menjatuhkan pantat dan tubuhnya ke
belakang sementara jarak lompatan dihitung berdasarkan pasir bagian paling belakang yang
tersentuh anggota tubuh apapun.
Uraian lebih mendetail mengenai teknik lompat jauh akan dibahas pada bagian berikut ini.
Teknik Lompat Jauh
Berikut ini merupakan 4 teknik dalam olahraga lompat jauh:
1. Awalan
Lintasan menuju titik tolakan dengan menggunakan standar internasional adalah 40 meter
dan lintasan ini merupakan jalur awalan yang harus dilalui oleh jumper sebelum ia
melakukan tolakan.
Sebagaimana telah sedikit disinggung pada bagian sebelumnya, pelari bisa menggunakan
start berdiri untuk melakukan awalan lari.
Kecepatan awal lari ini umumnya lambat dan perlahan menjadi cepat seiring ketika jumper
mendekati titik tolak untuk melompat.
Awalan ini merupakan penentuan untuk memperkirakan jarak dimana ia harus tahu kapan
akan berlari dengan kecepatan penuh dan kapan ia harus melompat.
2. Tolakan / Lompatan
Tolakan atau lompatan biasanya menggunakan salah satu kaki yang paling kuat.
Hal ini merupakan hal sulit karena jika salah perhitungan, pelompat justru melakukan tolakan
dengan kaki yang lemah karena dalam kecepatan tinggi sulit untuk memperhitungkan kaki
mana yang sampai duluan di papan tolakan.
Untuk mengantisipasi hal ini, seorang jumper harus membiasakan untuk menggunakan kaki
manapun untuk melompat.
Oleh karena itu, kedua kaki jumper harus sama-sama kuat sehingga ia tak akan ragu lagi
untuk berlari dengan kecepatan tinggi dan melakukan lompatan.
3. Posisi Tubuh Saat Di Udara
Posisi tubuh di udara ada tiga jenis dan dalam hal ini termasuk gaya dalam lompat jauh
seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yakni posisi jongkok, posisi melayang,
dan posisi berjalan di udara.
Yang menjadi catatan penting ketika posisi tubuh berada di udara adalah jumper harus benar-
benar sadar dan tak kehilangan kendali atas tubuhnya.
Jumper pemula biasanya akan kehilangan momen kesadaran ketika tubuh telah melompat
sehingga ia hanya melayang dan menunggu jatuh.
Padahal, ketika tubuh berada diudara merupakan momen penting untuk menentukan titik
jatuh dan gaya apa yang harus dilakukan.
4. Pendaratan
Pendaratan yang benar adalah mendarat dengan tumpuan kedua kaki sehingga tubuh tak
hanya minim resiko akan cidera, namun juga memiliki keseimbangan yang baik saat telah
mendarat sehingga tidak jatuh kebelakang.
Lapangan Lompat Jauh
via olympic.org
Lapangan lompat jauh terdiri dari tiga bagian, yakni:
1. Lintasan Untuk Awalan
Lintasan untuk lari ini memiliki ukuran standard panjang 40 meter sebelum papan tolakan.
Lebar lintasan hanya berkisar kurang lebih 1,22-1,25 meter dan tepi-tepinya diberi tanda
berupa cat warna putih agar pelari tak melampaui jalur lintasan lari.
2. Papan Tolakan
Papan tolakan ini terbuat dari kayu atau bahan lainnya yang di tanam sebelum bak pasir.
Jarak antara batas depan papan dengan tepi bak adalah 1 meter. Ukuran papan ini adalah 1,22
meter untuk panjangnya, 20 cm untuk lebarnya, dan 10 cm untuk ketebalannya. Papan ini
diberi warna putih agar mudah terlihat.
3. Bak Pasir
Bak pasir ini merupakan sebuah kolam persegi panjang dengan ukuran panjang kali lebar 9 x
2,75 meter.
Bak ini terisi pasir hingga penuh dan dipasang beberapa peralatan tertentu untuk meratakan
kembali pasir setelah dipergunakan oleh seorang jumper untuk mendarat sehingga setiap
jumper selalu akan mendarat di pasir dengan permukaan yang rata agar mudah dan akurat ketika
diukur jarak lompatannya.
Peraturan Lompat Jauh

via telegraph.co.uk

Seorang jumper dinyatakan gagal dalam pertandingan jika ia melanggar salah satu atau lebih
3 peraturan lompat jauh berikut ini:

1. Pada saat tolakan, kakinya melebihi batas titik tolak sehingga lompatan dinyatakan tidak sah.
Peraturan dalam lompat jauh tak memperbolehkan sedikitpun ujung kaki melebihi batas titik
tolak ketika melakukan lompatan.

2. Pada saat melayang diudara, seorang jumper menggunakan gaya salto. Gaya ini sangat
mungkin dilakukan dan akan menambah jarak lompatan secara signifikan. Namun hal ini
dinyatakan sebagai diskualifikasi.

3. Jumper menyentuh bagian tepi bak atau bagian luar bak saat melakukan pendaratan. Dengan
kata lain, jumper tidak mendarat di arena yang disediakan

Anda mungkin juga menyukai