PENGARAHAN (DIRECTING)
DALAM MANAGEMENT
KEPERAWATAN
ORGANIZING
FUNGSI
ACTUATING/
PLANNING MANAGEMENT DIRECTING
KEPERAWATAN
CONTROLING
Konsep dasar dan tujuan
pengarahan
1. Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau
bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (hasibuan, 2005)
2. Pengarahan adalah fase kerja managemen, dimana manejer berusaha
memotivasi,membina komunikasi, menangani konflik,kerja sama, dan negosiasi
(markuis dan huston, 2010)
3. Pengarahan dapat diartikan memberikan bimbingan serta mengendalikan para
pekerja dalam melakukan tugas guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan
(azwar.A, 2010).
NEXT..
1. Koordinasi
adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat
suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan
perbedaan kepentingan sehingga tujuan dapat tercapai.
2. Motivasi
adalah factor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu.
Memberi motivasi kepada staf merupakan elemen penting dalam managemen
keperawatan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup
maka kinerja akan optimal. Untuk manajer harus mempertimbangkan karakteristik
stafnya dan berusaha memberi tugas sebagai usaha untuk memotivasi staf.
Kegiatan yang harus dilakukan manajer dalam memotivasi staf yaitu :
a. Mempunyai harapan yang jelas terhadap stafnya dan mengkomunikasikan
harapan tersebut pada staf.
b. Harus adil dan konsisten terhadap semua staf.
c. Pengambilan keputusan harus tepat dan sesuai.
d. Mengembangkan konsep kerja tim.
e. Mengakomodasikan kebutuhan dan keinginan staf terhadap tujuan organisasi.
f. Menciptakan situasi saling percaya .
g. Menjadi role model bagi staf.
h. Memberikan dukungan yang positif.
3. Komunikasi
Komunikasi adalah proses tukar menukar pikiran, perasaan, pendapat dan
saran yang terjadi antara dua manusia atau lebih yang bekerja sama.
Manajer keperawatan harus memiliki keterampilan komunikasi
interpersonal yang baik.
Kepala ruangan setiap hari berkomunikasi dengan pasien, staf, dan atasan
setiap hari (Nursalam. 2012)
Hambatan dalam komunikasi : pemimpin semata-mata sebagai pemberi
informasi, kurang merangsang kreatifitas, pengaruh kolegalitas, sikap
otoriter, penegtahuan yang tidak adekuat, perencanaan yang lemah,
kurang mampu mendengar dengan penuh perhatian, emosi tidak stabil
dan kepribadian yang kurang matang.
Delegasi dan supervisi ruang rawat
Pendelegasian dapat diartikan sebagi penyelesaian suatu pekerjaan
melalui orang lain atau dapat juga diartikan sebagai pelimpahan suatu
tugas kepada seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan
organisasi (marquis dan huston, 1998)
Pendelegasian yang baik bergantung pada keseimbangan antara tiga
komponen utama yaitu :
Tanggung
jawab
kemampuan
wewenang
Konsep dasar pendelegasian yang
efektif
Pendelegasian bukan system untuk mengurangi tanggung jawab
tetapi membuat suatu tanggung jawab lebih bermakna
Tanggung jawab dan otoritas harus di delegasikan secara
seimbang.
Proses pelimpahan membuat seseorang melaksanakan tanggung
jawabnya, mengembangkan wewenang yang di limpahkan dan
mengembangkan kemampuan dalam mencapai tujuan.
Konsep tentang dukungan untuk semua anggota.
Seorang delegasi harus terlibat aktif
Kegiatan yang boleh di
delegasikan
Aktivitas yang memerlukan pengkajian dan keputusan selama
pelaksanaan
Pengkajian fisik, psikologis, social, yang memerlukan keputusan
rujukan dan intervensi atau tindak lanjut
Penyusunan dan evaluasi keperawatan
SUPERVISI
1. secara langsung
supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, supervisor terlibat dalam kegiatan, supervisor
memberikan umpan balik dan perbaikan, berfokus pada masalah-
masalah pokok dan strategis, bersifat objektif berdasarkan standar
yang telah ditetapkan dan dilakukan tanpa menimbulkan kesan
negatif dengan pendekatan edukatif dan suportif.
2. Supervisi tidak langsung
dilakukan melalui laporan tertulkis maupun lisan dan tidak melihat
secara langsung kejadian yang terjadi di lapangan sehingga mungkin
terjadi kesensangan fakta, namun demikian umpan balik harus tetap
dilakukan untuk meningkatkan penampilan bawahan.
(sudjana, 2004 dalam nursalam 2007) mengemukakan lima langkah
pokok dalam melakukan supervise :
a. Mengumpulkan informasi terkait dengan peristiwa atau kejadian
selama dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Mengidentifikasi masalah yang ditemui
c. Menganalisis masalah
d. Menetapkan alternative pemecahan masalah
e. Melaksanakan upaya pemecahan masalah secara langsung
dengan memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan langsung
pada perawatan pelaksana dan pembinaan kelompok melalui
diskusi, rapat kerja dan lokakarya.
PRAKTIK PENGARAHAN KEPALA RUANGAN
SESUAI STANDART AKREDITASI