Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 48/PERMENTAN/PK.440/8/2015
TENTANG
PEMASUKAN SAPI BAKALAN DAN SAPI INDUKAN KE DALAM WILAYAH
NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46/PERMENTAN/PK.210/8/2015
TENTANG
PEDOMAN BUDI DAYA SAPI POTONG YANG BAIK

RINA AGUSTINA 200110170149


ROHANDI 200110170150
ENIKA 200110170154
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 48/PERMENTAN/PK.440/8/2015
TENTANG
PEMASUKAN SAPI BAKALAN DAN SAPI INDUKAN KE DALAM
WILAYAH
NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sapi Bakalan adalah sapi bukan bibit yang mempunyai sifat


unggul untuk dipelihara selama kurun waktu tertentu guna
tujuan produksi daging.
Sapi Indukan adalah sapi betina bukan bibit yang memiliki
organ reproduksi normal, sehat, dan dapat digunakan sebagai
induk untukpengembangbiakan.
pemasukan adalah serangkaian kegiatan memasukkan Sapi
Bakalan atau Sapi Indukan dari luar negeri ke dalam wilayah
Negara Republik Indonesia.
TUJUAN

 melindungi kesehatan hewan, kesehatan masyarakat, dan


kesehatan lingkungan;
 memenuhi kebutuhan populasi sapi indukan dan daging di
dalam negeri;
 meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja;
dan
 memberikan kelancaran dan kepastian dalam pemasukan.
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 46/PERMENTAN/PK.210/8/2015
TENTANG
PEDOMAN BUDI DAYA SAPI POTONG YANG BAIK

Salah satu sumber protein asal hewan yang kebutuhannya


cenderung meningkat setiap tahun adalah daging sapi. Tingginya
permintaan tersebut disebabkan oleh peningkatan kesejahteraan
penduduk, tingginya kesadaran akan kebutuhan gizi, dan tingginya
permintaan terhadap daging olahan untuk industri pengolahan
daging. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan daging
tersebut yaitu dengan meningkatkan populasi, produksi, dan
produktivitas sapi potong.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun Pedoman Budi
Daya Sapi Potong Yang Baik, sebagai acuan dalam melakukan
budi daya sapi potong.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud ditetapkannya Peraturan Menteri ini sebagai
pedoman bagi peternak dan perusahaan peternakan dalam
melakukan usaha budi daya sapi potong, dan bagi
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah
daerah kabupaten/kota dalam melaksanakan pembinaan
dan pengawasan sesuai dengan kewenangannya.
TUJUAN DITETAPKANNYA
PERATURAN MENTERI INI UNTUK:

 a. meningkatkan populasi, produksi, dan produktivitas;


 b. meningkatkan mutu dan keamanan hasil budi daya;
 c. meningkatkan ketersediaan bahan pangan asal hewan;
 d. mewujudkan budi daya sapi potong yang sehat dan ramah
lingkungan;
 e. meningkatkan daya saing; dan
 f. meningkatkan pendapatan peternak, perusahaan peternakan,
dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai