Anda di halaman 1dari 31

Teknik Pembelajaran Interaktif

Ceramah Ilustratif, Diskusi Kelompok,


Presentasi Interaktif, Studi Kasus, Curah
Pendapat, Bermain Peran
TUJUAN
TUJUAN SESI:
• Pada akhir sesi peserta akan dapat
menggunakan teknik pelatihan interaktif dalam
pelatihan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:


Pada akhir sesi peserta dapat:
• Mempresentasikan ceramah ilustratif
• Memfasilitasi kegiatan kelompok kecil
• Memfasilitasi penggunaan studi kasus
• Memfasilitasi penggunaan bermain peran
• Melaksanakan curah pendapat
• Memfasilitasi diskusi
DAYA INGAT

MENDENGAR – 20%
MELIHAT DAN MENDENGAR – 40%
MENGERJAKAN/PRAKTIK – 80%
JENISPENYAJIAN DAYAINGAT
>3 JAM >3 HARI
• CERAMAH 25% 10-20%
• TERTULIS 72% 10%
• VISUAL & VERBAL 80% 65%
• PARTISIPATIF 90% 70%
Ceramah Ilustratif
Keuntungan:
• Sesuai untuk fast & slow learner
• Efektif pada kelompok kecil & besar
• Banyak informasi dalam waktu relatif singkat
• Pelatih pilih metode & materi

Keterbatasan:
• Perlu konsentrasi dalam waktu panjang
• Ceramah satu arah dapat mengurangi interaksi
dengan peserta
• Pemberian informasi, mungkin terlalu banyak
• Tergantung level kecepatan pemberian materi
Bertanya Efektif
GUNAKAN BERBAGAI JENIS PERTANYAAN
• Terbuka
• Setengah terbuka
• Setengah tertutup
• Tertutup

APLIKASIKAN TEHNIK BERTANYA


• Gantung
• Langsung
• Kombinasi
• Pantul
• Retorika
Mendengar Aktif
Tujuan:
• Mengerti inti materi
• Mendekat
• Kontak mata
• Komunikasi
• Paraphrasing
• Konfirmasi
• Mendorong upaya partisipatif
• Menumbuhkan perilaku mendengar
Metode & Efektifitas Muatan

KNOWLEDGE CHANGING PROBLEM INTER-PERSONAL


METHOD ACQUISITION ATTITUDES SOLVING SKILLS SKILLS
MANUAL SKILLS

ILLUSTRATED
3 7 6 8 10
LECTURE
DISCUSSION 2 1 4 3 8
SLIDES/
4 7 6 9 6
VIDEO
ROLE PLAY 6 2 2 2 7
CASE STUDY 5 3 1 7 6
COACHING 5 4 2 3 1
Lesson Plan

RENCANA PRESENTASI

TUJUAN SESI
PERSIAPAN SESI
PENGANTAR
ISI MATERI
Inti Materi >< Metode
Belajar
RINGKASAN
Pengantar Sesi

Kegunaan:
• Menarik minat peserta
• Menyiapkan peserta
• Menumbuhkan
suasana positif
Teknik Pengantar Sesi

• Membahas tujuan sesi


• Melemparkan pertanyaan mengenai topik
• Menghubungkan topik dengan materi sebelumnya
• Berbagi pengalaman pribadi yang sesuai
• Menghubungkan kejadian khusus dengan topik
• Menggunakan studi kasus yang relevan dengan topik
• Menggunakan permainan tertentu
• Menggunakan gambar kartun atau animasi, dll
Materi Sesi
• Tentukan topik dan inti materi yang akan dibawakan dan
bagaimana strategi dan metoda pembelajaran yang akan
digunakan
• Tentukan waktu untuk setiap inti materi yang akan
dilaksanakan
• Pastikan inti materi dan metoda pembelajaran telah sesuai
dan mampu laksana
• Jika perlu, ulangi inti materi yang perlu dikuasai oleh
peserta latih
• Beri kesempatan untuk melakukan praktik pada model
anatomi jika materi sesi mengandung prosedur klinik yang
hanya dapat dilakukan pada tingkat kompetensi
Ringkasan Sesi
Syarat:
• Singkat
• Ingatkan kembali inti materi
• Melibatkan semua peserta

Teknik:
• Beri kesempatan untuk bertanya
• Ajukan pertanyaan tentang materi
yang telah diberikan
• Melakukan praktik tentang
prosedur yang ada di dalam
materi
• Melaksanakan permainan/kuis
Lesson Plan
Topik
Insersi AKDR CuT 380A
Tujuan
Umum:
• Pada akhir sesi peserta diharapkan mampu melaksanakan insersi AKDR
Khusus:
• Konseling pra-insersi,
• Menyiapkan pasien, alat, petugas,
• PI Pra-insersi,
• Pemeriksaan bimanual-inspekulo,
• Menyiapkan AKDR,
• Menyiapkan alur insersi, I
• Nsersi AKDR,
• PI pascainsersi, Konseling Pascainsersi
Persiapan Sesi
• Buku Acuan Bab 5: Insersi AKDR
• Buku Panduan Peserta-Penuntun Belajar Insersi AKDR
• AKDR CuT 380A
• Peralatan Insersi AKDR
• Pelvic Zoe’s Model & Hand-held Uterus
• Peralatan dan Bahan Insersi AKDR
Introduksi
• Data tentang proporsi penggunaan alat kontrasepsi menunjukkan bahwa sekitar
42% peserta KB menggunakan metoda KB Suntik. Jika dilihat dari aspek CPR maka
data tersebut menunjukkan proporsi yang memadai untuk pengendalian
penduduk, tetapi sayangnya metoda suntik termasuk metoda jangka pendek,
apalagi suntikan bulanan. Rumor di masyarakat mengatakan AKDR tidak populer
karena sulit dipasang dan membuat calon klien risih saat pemasangan. Apakah
prosedur insersi memang sulit? Apakah benar prosedur pemasangan membuat
klien risih? Di dalam sesi ini, saya mencoba menunjukkan metoda insersi yang
ternyata sangat sederhana dan cukup nyaman bagi klien KB
Materi Sesi
Inti Materi Metoda
Profil AKDR Cu T 380A Ceramah Ilustratif
Demo aspek fisik AKDR
Curah Pendapat
Diskusi
Prosedur Insersi AKDR CuT 380A Ceramah Ilustratif
Video
Teknik Animasi
Demo Prosedur Insersi
Diskusi
Langkah-Langkah Prosedur Insersi Demontrasi (Whole-Part-Whole)
Akuisisi Prosedur Insersi Praktik dengan Pelvic’s Zoe Model
Coaching
Umpan Balik
Aplikasi
• Repetisi Prosedur Insersi AKDR
Rangkuman
• Prosedur Insersi AKDR CuT 380A termasuk sederhana dan nyaman bagi
klien jika dilaksanakan dengan benar dan sesuai standar
• Penuntun Belajar memberikan arahan dan rincian tentang langkah-
langkah untuk melakukan insersi AKDR CuT 380A
• Prosedur Insersi AKDR CuT 380A telah mengintegrasikan upaya
Pencegahan Infeksi
• Tingkat Akuisisi Insersi AKDR CuT 380A dapat ditingkatkankan menjadi
tingkat Kompetensi melalui praktik klinik pada model anatomi dengan
bimbingan dari fasilitator dan repetisi dalam frekuensi yang memadai
• Pemasangan AKDR CuT 380A pada klien yang sesungguhnya hanya dapat
dilakukan jika peserta latih telah menunjukkan kompetensinya pada model
anatomi
Fasilitasi Kelompok Kecil
Kelompok kecil (4-6 orang) dibentuk untuk
menghasilkan sesuatu untuk proses pembelajaran
melalui:
• Pemecahan masalah
• Menanggapi studi kasus
• Menyiapkan kegiatan bermain peran

Keuntungan bekerja dalam kelompok kecil:


• Kesempatan untuk saling belajar
• Melibatkan semua peserta
• Menciptakan kerjasama kelompok
• Mendapatkan berbagai variasi sudut-pandang
Membentuk Kelompok Kecil

• Kumpulkan peserta
• Minta peserta menghitung “1, 2, 3,” dst.
kemudian buat kelompok untuk peserta
dengan nomor sama
• Meminta peserta untuk menentukan
kelompoknya sendiri.
• Minta peserta untuk mengambil nomor
kelompok dari keranjang
Penekanan untuk Kelompok Kecil

• beri tugas yang merangsang


kreatifitas
• prosesnya menarik dan hasilnya
relevan dengan tujuan
pembelajaran
• tugas diselesaikan dalam waktu
singkat,
• sesuaikan dengan latar-belakang
peserta
Instruksi untuk Kelompok Kecil

• Tentukan tujuan atau arah pembahasan


• Berikan batas waktu
• Pilih dan selesaikan situasi atau masalah
yang akan didiskusikan atau dilakukan
untuk bermain peran.
• Tentukan peran peserta (jika bermain
peran)
• Pertanyaan-pertanyaan yang akan
dibahas
Fasilitasi Studi Kasus

Studi Kasus:
• menggunakan skenario realistik
• fokus pada topik atau masalah spesifik
• untuk pengayaan pengetahuan peserta melalui pemahaman
dan menanggapi kasus yang terjadisebenarnya.

Keuntungan menggunakan studi kasus adalah sebagai berikut:


• Metode belajar partisipatif
• Reaksi terhadap kasus-kasus yang nyata dan relevan
• Memberikan perspektif dan solusi berbeda .
• Membangkan keterampilan pemecahan masalah.
Membuat Studi Kasus

• Dikembangkan oleh Pelatih dan Peserta


• Pengalaman kerja atau pembelajaran seorang pelatih
• Ringkasan catatan & laporan, buku acuan, jurnal dsb.
• Pengalaman staf di fasilitas atau tempat praktik
Fasilitasi Bermain Peran
Bermain peran:
• metoda belajar dengan melakonkan peran di situasi
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, terutama
dari aspek perilaku peserta.

Kelebihan bermain peran antara lain adalah:


• membangun motivasi karena peserta terlibat secara
aktif dalam situasi yang realistis.
• memperoleh pengalaman tentang situasi nyata tanpa
harus mengambil risiko pada peristiwa yang sama
• memberikan pemahaman tentang situasi sebenarnya
Instruksi untuk Bermain Peran

• Tentukan apa yang hendak dipelajari


• Merencanakan situasi yang sederhana.
• Jelaskan apa yang diperankan dan diamati.
• Diskusikan berbagai hal penting dengan
mengajukan pertanyaan pada pemeran
dan pengamat.
• Membuat rangkuman dari apa yang dapat
dipelajari dan bagaimana hasil ini
diaplikasikan
Fasilitasi Curah Pendapat
Curah Pendapat
• merangsang proses berfikir dan kreatifitas
• untuk membuat gagasan atau solusi alternatif dari
topik atau masalah yang spesifik.

Aturan:
• Tentukan aturan aturan dasar.
• Beritahukan topik/masalah yang akan di bahas.
• Dokumentasikan/catat semua masukan tanpa
pembahasan
• Libatkan peserta dan beri umpan balik positif .
• Kaji ulang gagasan dan saran tertulis secara periodik
• Diskusikan dan simpulkan hasil curah pendapat
Fasilitasi Diskusi Kelompok

Diskusi Kelompok:
• untuk memberdayakan peserta membuat
gagasan, pemikiran, dan pendapat

Diskusi Kelompok berguna untuk:


• Membuat kesimpulan suatu masalah
• Pembahasan setelah penyajian materi/video
• Diskusi setelah peragaan klinik
• Melakukan kaji-ulang studi kasus
• Diskusi setelah bermain peran
• Membuat keputusan atau menentukan sikap
Hal-Hal Penting untuk Diskusi Kelompok

• Peserta tak lebih dari 15-20 peserta


• Waktu diskusi dapat lebih panjang
daripada ceramah ilustratif
• Bila tidak terarah, hasilnya dapat
melenceng dari sasaran
• Terjadi dominasi oleh orang-orang
tertentu.
• Diskusi umum dan panel dapat
dijadikan alternatif
Aturan untuk Diskusi Kelompok

• Atur tempat duduk agar terjadi interaksi


• Sebutkan topik bahasan sebagai pengantar.
• Alihkan percakapan dari pelatih ke peserta
• Bertindak sebagai fasilitator, jangan sering
intervensi
• Catat hasil inti bahasan secara periodik
• Pastikan bahwa diskusi tetap pada topiknya
• Gunakan masukan dari setiap peserta
• Perkecil perdebatan antar peserta
• Beri dorongan agar semua peserta terlibat
• Pastikan tak ada yang mendominasi diskusi
• Buat kesimpulan hasil diskusi
Transfer of Skills
Ringkasan

• Teknik-teknik pembelajaran didaktik & interaktif:


– bermain peran,
– curah pendapat,
– studi kasus,
– diskusi kelompok,
– ceramah ilustratif
• Presentasi efektif menggunakan berbagai tehnik
untuk melibatkan peserta dalam proses belajar.
• Presentasi efektif dan tehnik interaktif akan
membantu peserta mencapai tujuan pelatihan

Anda mungkin juga menyukai