Anda di halaman 1dari 69

ASTRA HONDA TRAINING CENTRE

TEORI ALAT UKUR

PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II


Tujuan :
1. Peserta mengenal bagian-bagian alat
ukur
2. Peserta mampu menggunakan alat
ukur dengan benar
3. Peserta mampu mengukur komponen
dengan alat ukur yang benar
4. Peserta mampu menganalisa hasil
pengukuran berdasarkan data
spesifikasi.
Pokok Bahasan :
1. Jangka sorong (vernier
caliper)
2. Micro meter
3. Dial bor gauge
4. Feller gauge
5. Dial indikator
MISTAR BAJA
A. Pengertian
Mistar baja merupakan sebuah alat ukur
benda dan alat bantu menggambar dalam
pembuatan garis lurus.
B. Manfaat atau fungsi
• Untuk mengukur panjang,lebar,ketebalan dan
tinggi suatu benda
• Pengukuran penggaris dengan satuan
milimeter,centimeter,dan inchi
• Di pakai untuk mengukur dan menentukan batas-
batas ukuran
• Sebagai pertolongan menarik garis pada waktu
menggambar pada permukaan benda kerja
C. Jenis-jenis ukuran mistar baja
• Mistar baja 15 cm.
• Misar baja 30 cm.
• Mistar baja 60 cm.
• Mistar baja 100 cm.
• Mistar baja 150 cm.
• Mistar baja 200 cm.
Feller Gauge
1 JANGKA SORONG

JANGKA SORONG = VERNIER CALIPER/SIGMAT/MISTAR GESER


FUNGSI :
 Mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus,
persegi panjang, bujur sangkar atau bulat.

 Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa


bulat, segi empat dll.
Mengukur kedalaman lubang.

Mengukur ketinggian benda yg bertingkat


A BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG

2 5

4
3
6

1. Out side jaws : mengukur bag. Luar


2. In Side Jaws : mengukur bag dalam
3. Dept bar : mengukur kedalaman
4. Step : mengukur ketinggian
5. Skala Utama : skala diam menunjukkan nilai angka
nominal
6. Skala Vernier : Skala geser menunjukkan angka desimal
menambah ketelitian hasil ukur
B JENIS JANGKA SORONG

1. Ketelitian 0,02 mm : Skala vernier terbagi 50 ruas


2. Ketelitian 0,05 mm : Skala vernier terbagi 20 ruas
3. Ketelitian 1/128 inch : Skala vernier terbagi 8 ruas satuan yg
dipakai inch (bagian atas)
Tingkat ketelitian
0,02
Tingkat ketelitian
0,05
Bagian-bagian jangka sorong
1. Rahang dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang
tetap.Kedua rahang ini memiliki fungsi
untuk mengukur dimensi luar atau sisi
bagian luar sebuah benda,misalnya
tebal,lebar sebuah benda kerja.
2. Rahang luar
Terdiri dari rahang tetap dan rahang
geser,kedua rahang ini berfungsi ntuk
mengukur diameter dalam atau sisi bagian
dalam sebuah benda misalnya diameter
hasil pengeboran.
3. Dept probe atau pengukur kedalaman
Seperti namanya bagian ini mempunyai
fungsi untuk mengukur kedalaman sebuah
benda.
4. Skala utama (dalam cm)
skala utama dalam bentuk satuan cm
memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran
utama dalam bentuk centi meter.
5. Skala utama (dalam bentuk inchi)
skala utama dalam bentuk satuan inchi
memiliki fungsi untuk menyatakan ukuran
utama dalam bentuk inchi.
6. Skala nonius
Berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi
7. Pengunci
mempunyai fungsi untuk menahan bagian-
bagian yang bergerak saat berlangsungnya
proses pengukuran misalnya rahang dan
depth probe.
C CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG

1. Baca skala utama dg membaca garis angka nol


skala vernier terletak pada ruas atau garis ke
berapa di skala utama. Ini akan menunjukkan
“ANGKA NOMINAL”
2. Baca skala VERNIER dg membaca garis ke berapa
dari skala vernier yg paling lurus dg garis skala
utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA DESIMAL”
3. Menjumlahkan angka nominal dan angka desimal.
JANGKA SORONG KETELITIAN 0,02 mm

Hasil Pengukuran :
Skala Utama : =9 mm
Skala Vernier : 13 X 0,02 mm = 0,26 mm
= 9,26 mm
JANGKA SORONG KETELITIAN 0,02 mm

Hasil Pengukuran :
A. Skala Utama : =17 mm
B. Skala Vernier : 20 × 0,02 =0,40 mm
= 17,40 mm
JANGKA SORONG KETELITIAN 0,05mm

Hasil Pengukuran :
A. Skala Utama : =9 mm
B. Skala Vernier : 3 X 0,05 mm = 0,15 mm
= 9,15 mm
JANGKA SORONG KETELITIAN 0,05mm

Hasil Pengukuran :
A. Skala Utama : = mm
B. Skala Vernier : mm = mm
= mm
JANGKA SORONG KETELITIAN 1/128 inch

0 4 8
1/128 in Skala Vernier
Skala Utama
1 2

Nilai tiap ruas :


Skala Utama = 1/16 inch
Skala Vernier = 1/128 inch
Hasil Pengukuran :
A. Skala Utama : = 1 1/16 inch
B. Skala Vernier : 4 X 1/128 = 4/128 inch
= 1 3/32 inch
JANGKA SORONG KETELITIAN 1/128 inch

0 4 8
1/128 in

1 2

Nilai tiap ruas :


Skala Utama = 1/16 inch
Skala Vernier = 1/128 ich
Hasil Pengukuran :
A. Skala Utama : 1 + 6/16 = 176/128 inch
B. Skala Vernier : 7 X 1/128 = 7/128 inch
= 183/128 inch
=1
55/128
D POSISI PENGUKURAN

MENGUKUR BENDA KERJA PADA BAGIAN LUAR


MENGUKUR BENDA KERJA PADA BAGIAN DALAM
MENGUKUR KEDALAMAN LUBANG.
MENGUKUR KETINGGIAN BENDA YG BERTINGKAT.
CONTOH PENGGUNAAN JANGKA SORONG

Mengukur ketebalan kanvas kopling Mengukur ketebalan kanvas rem


LATIHAN PEMBACAAN JANGKA SORONG

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
E PERAWATAN JANGKA SORONG

1. Sebelum dan sesudah pemakaian, bersihkan jangka sorong


dari partikel-partikel dan debu agar tidak menempel pada
permukaan bagian yang meluncur.
2. Jangan melempar jangka sorong, saat dietakan.
3. Periksa secara berkala fungsi dari peluncur serta bidang
luncur, agar bergerak dengan lancar tanpa hambatan.
4. Tempatkan kembali jangka sorong yang sudah selesai
digunakan, pada tempatnya, ,(sarungnya), usahakan agar
penempatan tidak ditumpuk satu sama lain.
Mikrometer adalah sebuah alat
ukur yang bisa mengukur benda
dengan satuan ukur yang memiliki
ketelitian sampai dengan 0.01 mm.
Dalam penggunaannya alat ukur ini
banyak dipakai untuk mengukur
besaran panjang, ketebalan benda
serta diameter luar sebuah benda.
Jenis-jenis micrometer
1. Mikrometer Luar, Mikrometer luar dipakai
untuk mengukur benda contohnya kawat, lapisan-
lapisan, blok-blok serta batang-batang.
2. Mikrometer dalam, Mikrometer dalam dipakai
untuk mengukur sebuah garis tengah dari lubang
sebuah benda
3. Mikrometer kedalaman, Mikrometer kedalaman
dipakai untuk mengukur kedalaman dan
ketinggian dari sebuah benda.
2 MICROMETER
FUNGSI :
 Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada
bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar
atau bulat (Out Side Micrometer).
 Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada
bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dll (Inside
Micrometer)
TYPE MICROMETER

INSIDE MICROMETER
OUTSIDE MICROMETER
Bagian-bagian micrometer
• 1. Frame atau Bingkai
Frame ini mempunyai bentuk menyerupai
huruf C, frame dibuat dari bahan logam tahan
panas serta di buat dengan desain agak tebal serta
kuat dengan tujuan untuk meminimalkan
terjadinya peregangan yang bisa mengganggu
proses pengukuran. Frame juga di lapisi dengan
lapisan plastik guna meminimalkan terjadinya
transfer panas dari tangan manusia terhadap baja
saat proses pengukuran.
• 2. Anvil atau poros tetap
Anvil memiliki fungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur
dan ditempatkan diantara anvil dengan spindle.

3. Spindle atau poros gerak


Spindle atau poros gerak merupakan sebuah silinder yang bisa
digerakan menuju anvil.

4. Pengunci atau lock


Pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros gerak
agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
• 5. Sleeve
Tempat terletaknya skala utama( satuan milimeter ).

6. Thimble
Tempat skala nonius atau skala putar berada.

7. Ratchet Knob
Dipakai untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari
Spindle telah dekat dengan benda yang akan di ukur dan kemudian
untuk mengencangkan Spindle atau poros gerak sampai terdengar
suara bunyi. Untuk bisa dipastikan jika ujung Spindle telah menempel
sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet diputar
sebanyak 2 sampai 3 putaran..
A BATAS UKUR PADA MICROMETER

Batas ukur micrometer yg sering dipakai :

1. 0 - 25 mm (max 25 mm)

2. 25 - 50 mm (25 - 50 mm)

3. 50 – 75 mm (50 - 75 mm)
B BAGIAN-BAGIAN MICROMETER
BAGIAN-BAGIAN MICROMETER
1. SKALA SLEEVE

Skala yang diam dengan nilai angka nominal (angka


satuan) :
 Skala bag atas nilai tiap ruasnya 1 mm
 Skala bag bawah dg nilai tiap ruasnya = 0,5 mm
BAGIAN-BAGIAN MICROMETER
2. SKALA THIMBLE

Skala yg berputar ke kiri dan ke kanan mengikuti


gerakan proses pengukuran dengan nilai angka desimal :
 Skala thimble terdiri 50 ruas.
 Nilai tiap ruas = 0,01 mm
 Skala berputar 1 kali= 0,01 X 50 = 0,5 mm =
bergeser satu ruas skala bag bawah dari skala sleeve.
BAGIAN-BAGIAN MICROMETER
3. RACHET

Untuk mengontrol tekanan micrometer saat menjepit


benda kerja, sampai berbunyi klik (5 kali).

Perhatian !
 Jangan memutar tangkai micrometer lebih dalam
setelah anvil dan spindle micrometer menjepit benda
kerja yang sedang diukur.
 Gunakan rachet untuk mengontrol tekanan
micrometer.
C CARA PENGGUNAAN MICROMETER

1. Kalibrasi
 Periksa dan pastikan micrometer telah dilakukan
kalibrasi.
 Garis angka nol skala thimble harus lurus garis
angka nol skala sleeve saat spindle dan anvil
bertemu dan rachet berbunyi klik 5 kali pada
micrometer dengan 0 – 25 mm.
 Jika belum tepat lakukan penyetelan dengan
memutar tangkai micrometer pada bagian Skala
Thimble menggunakan kunci micrometer.
 Untuk micrometer batas ukur lebih besar gunakan
batang kalibrasi dan garis angka nol skala thimble
harus lurus garis angka batas ukur terendah.
Contoh:
Batas ukur 25-50 mm, garis angka nol skala
thimble harus lurus dengan garis angka 25 pada
skala sleeve.
CARA PENGGUNAAN MICROMETER
2. Pengukuran
 Posisikan benda kerja tegak lurus dengan spindle dan
anvil micrometer.
 Putar tangkai micrometer sampai spindle dan anvil
micrometer menyentuh benda kerja.
 Putar rachet sampai berbunyi klik 5 kali.

3. Membaca Hasil Ukur


 Baca skala sleeve dengan melihat garis skala di
sebelah kiri skala thimble. Nilai skala bagian atas = 1
mm dan bagian bawah 0,5 mm.
 Baca skala thimble dengan melihat garis skala yang
lurus dengan garis horisontal skala sleeve. Ini
menunjukkan angka desimal.
 Menjumlahkan hasil pengukuran skala sleeve dan
skala thimble.
D CARA MEMBACA HASIL UKUR

25

20
0 5

15

10

Hasil Pengukuran :
A. Skala Sleeve =6 mm
B. Skala Thimble = 0,15 mm
= 6,15 mm
20

15
0 5

10

Hasil Pengukuran :
A. Skala Sleeve = 6,5 mm
B. Skala Thimble = 0,09 mm
= 6,59 mm
15

10
5 10

Hasil Pengukuran :
A. Skala Sleeve = 11,5 mm
B. Skala Thimble = 0,06 mm
= 11,56 mm
3 DIAL GAUGE/JARUM UKUR

FUNGSI :
 Mengukur permukaan bidang datar.
 Mengukur kebulatan sebuah poros
 Mengukur kerataan dinding silinder

PERALATAN PENDUKUNG :
1. Magnetic Stand
Sebagai dudukan dial gauge agar tidak
bergeser dan dapat diatur posisi
pengukurannya.
2. Blok V
Sepasang Blok V digunakan sebagai dudukan
poros atau benda kerja yang akan diukur.
A JENIS-JENIS DIAL GAUGE

Berdasarkan batas ukurnya :

1. Dial gauge ketelitian 0,01 mm


Batas ukur s/d = 10 mm
2. Dial gauge ketelitian 0,001 mm
Batas ukur s/d = 1 mm
3. Dial gauge ketelitian 0,0005 mm
Batas ukur s/d = 0,025 mm
B BAGIAN-BAGIAN DIAL GAUGE
FUNGSI MASING-MASING BAGIAN

1. Jarum panjang

 Jarum panjang menunjukkan angka desimal.


 Hasil ukur jarum panjang = nilai skala X bilangan ketelitian
 Contoh :
 Angka ketelitian 0,01 mm dan jarum panjang bergerak
10 ruas skala
 Hasil Ukur = 0,01 mm X 10 = 0,1 mm
 Posisi angka nol sembarang tergantung yg kita
kehendaki.
FUNGSI MASING-MASING BAGIAN

2. Jarum pendek
1 Ruas Jarum pendek = 1 putaran jarum panjang

3. Batas toleransi

Dua alat ini dpt digeser ke kiri atau kanan sesuai keinginan kita
untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke kiri dan ke
kanan

4. Bidang Sentuh

Bagian ini akan bergerak naik turun sesuai permukaan bidang


kerja
C CARA PENGUKURAN
1. Mengukur Kerataan Sebuah Bidang

 Set dial gauge agar tidak bergeser dan bidang


sentuh menekan bidang kerja agar dapat
menjangkau permukaan yang tidak rata.
 Lihat besar simpangan pergerakan jarum dari posisi
paling kiri dan posisi paling kanan.
 Hasil pengukuran dinyatakan rata jika tidak
melebihi batas toleransi.
CARA PENGUKURAN
2. Mengukur Keolengan/Kebulatan Poros

 Jarum akan bergerak ke kanan (arah jarum jam),


karena dial gauge tertekan oleh permukaan poros
yang cembung atau diameter besar
CARA PENGUKURAN

 Jarum bergerak ke kiri saat ujung dial gauge bertemu


dengan bagian yang cekung atau diameter kecil (aus).

 Keolengan (Run Out) = besar simpangan jarum dari


yang paling kiri ke paling kanan

 Kebengkokan = ½ keolengan
4 CYLINDER GAUGE

Dial Gauge

Tangkai Gauge

FUNGSI:

Mengukur garis tengah bagian dalam


dari sebuah benda kerja, seperti:
Washer Cylinder, lubang dudukan poros dan
Rod/Anvil lain-lain.
A BAGIAN-BAGIAN CYLINDER GAUGE

1. Dial gauge :
Untuk mengukur cylinder gauge. Ada bagian
yang berhubungan dengan tangkai gauge.
1
2. Tangkai gauge :
Bagian untuk memegang/mengikat Dial.

3. Rod/Anvil :
2 Alat untuk menambah panjang bidang sentuh
pada cylinder yang akan menyentuh bidang
ukur pada cylinder.

4. Washer :
Alat untuk menambah kepanjangan rod.
4
3
B CARA PENGGUNAAN

Clamp Nut
Anvil/Rod
Washer

1. Ukur garis tengah cylinder dengan menggunakan jangka


sorong posisi cylinder tegak lurus.
2. Set cylinder gauge dengan posisi jarum pendek pada
angka satu.
3. Kemudian pasangkan rod dan washer yang dapat
menjangkau benda kerja (0,5 mm lebih besar dari
diameter cylinder)
CARA PENGGUNAAN

4. Masukkan bidang sentuh yang bergerak cylinder gauge


ke dalam lubang cylinder.
5. Masukkan cylinder gauge tegak lurus dengan garis
sumbu cylinder yang ditunjukkan posisi a (potongan
melintang) dan posisi e (potongan membujur).
CARA PENGGUNAAN

Atas

Tengah

Bawah

6. Lakukan pengukuran diameter cylinder pada 3 tempat,


yaitu:
- Bagian atas
- Bagian tengah
- Bagian bawah
CARA PENGGUNAAN

Lakukan gerakan ke kiri dan ke kanan dari cylinder


gauge sambil melihat pergerakan jarum panjang.
A B C
Posisi tegak lurus = pergerakan paling kecil (posisi b).

Catat penunjukkan jarum dial gauge pada ketiga posisi.


Keausan Cylinder paling besar ditunjukkan oleh
pergerakan jarum paling kiri.
CARA PENGGUNAAN

7. Baca hasil pengukuran dengan micrometer luar


dengan batas ukur yang sesuai, sampai jarum
ukur menunjuk posisi pengukuran dial gauge
pada point 6.

Hasil pengukuran diameter cylinder = Penunjukkan


Micrometer
CONTOH HASIL PENGUKURAN KEBULATAN SEBUAH CYLINDER.

Jarum panjang akan bergerak ke Jarum panjang akan bergerak ke


kanan apabila permukan benda kiri apabila permukaan benda kerja
kerja lebih kecil dari permukaan lebih besar dari ukuran yang
yang ditentukan. ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai