Anda di halaman 1dari 9

Disusun Oleh :

Tri Mega Astuti


PO.71.24.1.16.075

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


HIV/AIDS
Materi Penyuluhan

1. Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
penyebab AIDS. Terdapat dalam cairan tubuh
pengidapnya, seperti darah, air mani atau cairan
vagina. AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan
tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh manusia seesudah system
kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Akibat
kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah
terkena berbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit,
dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain
itu penderita AIDS sering kali menderita
keganasan,khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma
yang hanya menyerang otak.
HIV menyebabkan beberapa kerusakan
system imun dan menghancurkannya. Pengidap
HIV akan tampak sehat sampai HIV menjadi
AIDS dalam waktu 5-10 tahun kemudian.
Kendati tampak sehat, mereka dapat menularkan
HIV pada orang lain.
3. Tanda dan gejala HIV/AIDS
 Setelah terinfeksi HIV biasanya tidak ada gejala
dalam waktu 5-10 tahun. Kemudian AIDS mulai
berkembang dan menujukan gejala sebagai
berikut:
 Kehilangan berat badan secara drastis (±10 kg
dalam 1 bulan)
 Diare yang berkelanjutan.
 Pembengkakan pada leher dan atau ketiak.
 Batuk terus menerus.
4. Penularan HIV/AIDS
 HIV/AIDS ditularkan melalui 5 cara:

 Melalui hubungan seks yang tidak terlindungi (anal,


oral, vaginal) dengan pengidap
 HIV/AIDS tanpa memakai kondom.

 Melalui transfusi darah yang tercemar HIV.

 Menggunakan jarum suntik bergantian atau


menggunakan jarum bekas.
 Dari ibu ke anak melalui kelahiran .

 Dari ibu keanak melalui ASI.


5. Hal-hal yang bukan penularan HIV/ AIDS
 Bekerja bersama orang yang terinfeksi
HIV/AIDS.
 Digigit nyamuk atau serangga lain

 Berpegangan tangan atau saling berpelukan.

 Berhubungan seks dengan menggunakan kondom.

 Berbagi makanan atau menggunakan peralatan


makan bersama.
 Menggunakan toilet bersama.

 Terpapar batuk atau bersin


6. Cara pencegahan HIV/AIDS
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, untuk
mencegah terpajannya HIV, bisa dilakukan dengan :
 Melakukan abstinensi seks / melakukan hubungan
kelamin dengan pasangan yang tidak terinfeksi.
 Memeriksa adanya virus paling lambat 6 bulan
setelah hubungan seks terakhir yang tidak
terlindungi.
 Menggunakan pelindung jika berhubungan dengan
orang yang tidak jelas status HIV-nya.
 Tidak bertukar jarum suntik,jarum tato, dan
sebagainya.
 Mencegah infeksi kejanin / bayi baru lahir.
Apabila terinfeksi Human Immunodeficiency Virus
(HIV), maka pengendaliannya yaitu :
1. Pengendalian Infeksi Opurtunistik

2. Terapi AZT (Azidotimidin)

3. Terapi Antiviral Baru


Obat-obat ini adalah :
1. Didanosine
2. Ribavirin
3. Diedoxycytidine
4. Recombinant CD 4 dapat larut
4. Vaksin dan Rekonstruksi Virus
 Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen
tersebut seperti interferon, maka perawat unit khusus
dapat menggunakan keahlian dibidang proses
keperawatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman
dan keberhasilan terapi AIDS.
 Pendidikan untuk menghindari alcohol dan obat terlarang,
makan-makanan sehat,hindari stress,gizi yang
kurang,alcohol dan obat-obatan yang mengganggu fungsi
imun.
 Menghindari infeksi lain, karena infeksi itu dapat
mengaktifkan sel T dan mempercepat reflikasi HIV.

Anda mungkin juga menyukai