Anda di halaman 1dari 23

Medicinal Chemistry

Hubungan
struktur kimia
dengan
metabolisme
serta aktivitas
obat

Oleh Kelompok 2
A-S1 FARMASI 2017
Proses metabolisme dapat mempengaruhi aktivittas biologis,
masa kerja dan toksisitas obat, sehingga pengetahuan
metabolisme obat dan senyawa organik asing lain (xenobiotika)
sangat penting dalam bidang kimia medisinal.

Studi ini sangat penting oleh karena dapat digunakan untuk :

•Menilai atau menafsir efikasi •Mengembangkan bahan


dan keamanan obat tambahan makanan peptisida
•Merancang pengaturan dosis dan herbisida dengan
•Menafsir kemungkinan mengetahui proses
terjadinya resiko atau bahaya metabolismenya pada
dari zat pengotor manusia, hewan dan tanaman
•Mengevaluasi toksisitas •Dasar penjelasan terjadinya
bahan kimia proses produksi, seperti
karsinogenik, teratogenik,
dan nekrosis jaringan
Suatu obat dapat menimbulkan respon biologis dengan
melalui dua jalur, yaitu:
Obat aktif setelah masuk ke peredaran
darah, langsung berinteraksi dengan
reseptor dan menimbulkan respon
biologis

Pra obat setelah masuk ke peredaran


darah mengalami proses metabolism
menjadi obat aktif, berinteraksi dengan
reseptor dan menimbulkan respon
biologis (bioaktivasi)
TUJUAN METABOLISME OBAT

Aktif Tidak Aktif


Tujuan metabolism obat adalah mengubah obat menjadi metabolit
tidak aktif dan tidak toksik (bioinaktivasi dan detoksivikasi),
mudah larut dalam air dan kemudian di eksresikan dari tubuh

Namun, hasil metabolism beberapa obat bersifat lebih toksik


dibanding dengan senyawa induk (biotoksifikasi), dan ada pula hasil
metabolit obat yang mempunyai efek farmakologis yang berbeda
dengan senyawa induk.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI METABOLISME OBAT

5. Penghambatan Metabolisme
5. Penghambatan Enzim
Metabolisme
1. Faktor Genetik
1. Faktor Genetik
6. Induksi Enzim Metabolisme
6. Induksi Enzim Metabolisme
2. Perbedaan Spesies dan Galur
2. Perbedaan Spesies dan Galur
7. Faktor Lain..
7. Faktor Lain..
3. Perbedaan Jenis Kelamin
3. Perbedaan Jenis Kelamin

4. Perbedaan Umur
4. Perbedaan Umur
TEMPAT METABOLISME OBAT

Hati Ginjal Paru Saluran Cerna

JALUR UMUM METABOLISME DAN SENYAWA ORGANIK ASING

REAKSI FASE 1 REAKSI FASE 2


(Reaksi Fungsional) (Reaksi Konjugasi)

 Oksidasi  Konjugasi
 Reduksi  Asetilasi
 Hidrolisis  Metilasi
REAKSI FASE 1 DAN REAKSI FASE 2
Peran SitokromP-450 dalam Metabolisme Obat
Secara umum diketahui bahwa sebagian besar reaksi metabolik
melibatkan proses oksidasi.
REAKSI METABOLISME FASE 1

Reaksi Oksidasi
Reaksi Oksidasi
Banyak senyawa obat mengalami proses metabolisme yang
melibatkan raksi oksidasi dengan bantuan CYP 450. Oksidasi
senyawa aromatik (arena) akan menghasilkan metabolit arenol.
Proses ini melalui pembentukan senyawa antara epoksida (arena
oksida) yang segera mengalami penataulangan menjadi arenol.
Prosesnya sbb :
Reaksi hidroksilasi ini (fasa 1) dilanjutkan dengan reaksi konjugasi (fasa
2), dengan asam glukoronat atau sulfat, membentuk konjugat polar dan
mudah larut dalam air, kemudian diekskresikan melalui urin. Contoh:
metabolit utama fenitoin adalah konjugat O-glukonurida dari p-
hidroksifenitoin, yang digambarkan sbb:

Kadang, hasil metabolit merupakan senyawa yang


lebih aktif dibanding senyawa semula.
Reaksi Reduksi
Reaksi Oksidasi

Contohnya, reduksi gugus nitro dan azo


Reaksi
Reaksi Hidrolisis
Oksidasi
REAKSI METABOLISME FASE 2

Reaksi Konjugasi
Reaksi Oksidasi

Contohnya konjugasi dengan glisin dan glutamin


Reaksi Asetilasi
Reaksi Oksidasi
Reaksi Metilasi
Reaksi Oksidasi
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2

1. Sri Nursalam Mukmin


2. Maimun Datau
3. Ahmad Rifly Suleman
4. Siti Nirmala Pano
5. Ngakan Putu Andika Witana
6. Nur Rahma Dwi Cahya
7. Olin Adnan
8. Hayati Nur Bait

Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai