Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 1

Fathiyah larasati
Diah Ayu Azizah A
Dyah Ayu Wulandari
Riska Amalia
Venty avianita
kasus
Seorang dirawat dengan diagnosa stroke hemiparase kiri. Pasien
mengatakatan tangan dan kaki kiri tidak terasa. Pasien bicara pelo
dan terkadang sulit di mengerti. Setelah melakukan TTV hasilnya
adalah TD 190/100 mmHg HR 85 x/mnt, S 39 C, RR 22 x/mnt.
Pasien mengatakan juga telah batuk selama 3 minggu. Sputum
positif.
Diagnosa
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d sputum berlebih
2. Kealpaan tubuh unilateral b.d hemiparase kiri
Rencana keperawatan
Dx 1 : ketidakefektifan Tujuan dan kriteria hasil
bersihan jalan nafas b.d
sputum berlebih Setelah dilakukan asuhan
Ds: keperawatan selama 2x 24
- Ps mengatakan batuk jam masalah ketidakefektifan
selama 3 minggu bersihan jalan nafas teratasi
DO: dengan kriteria hasil:
- TTV : Td 190/100 mmHg 1. Batuk pasien sudah
HR 85 x/mnt, S 39 C, RR berkurang
22x/mnt 2. Tidak ada penumpukan
- Sputum positif sekret dijalan nafas
3. Ps mampu melakukan
batuk efektif secara
mandiri
DX 2: Kealpaan tubuh unilateral Tujuan dan kriteria hasil
b.d hemiparase kiri
DS : Setelah dilakukan asuhan
- ps mengatakan tangan dan keperawatan selama 2x 24 jam
kaki kiri tidak terasa masalah Kealpaan tubuh
- Ps tidak mampu memenuhi unilateral teratasi dengan kriteria
ADL nya hasil:
- Ps mengatakan sulit berjalan 1. Ps mampu mengubah posisi
DO : tubuh ( mika- miki)
- Ps bicara pelo dan terkadang 2. Ps mampu memenuhi ADL
sulit di mengerti secara mandiri
- Ps terihat tidak bisa 3. Mampu menggerakan
mengerakkan ekstremitas kiri ekstremitas kirinya
nya 4. Mampu berbicara dengan jelas
- Ps tidak mampu mengubah
posisi tubuh nya
Implementasi hari 1
DX 2
DX 1
1. Membantu ADL ps
1. Mengkaji TTV pasien
Hasil : perawat membantu ps mandi,
Hasil : Td 190/100 mmHg
toileting, dan baerakaian
HR 85 x/mnt, S 39 C, RR
2. Melakukan terapi latihan fisik
22x/mnt
Hasil : ps melakukan ROM pasif, ps
2. Mengauskultasi suara nafas
belum bisa mengegerakan ekstremitas
pasien
kirinya
Hasil : suara nafas pasien ronkhi
3. Melakukan terapi bicara
3. Mengajarkan batuk efektif
Hasil : ps belum bisa bicara denagn
Hasil : ps sudah melakukan batuk jelas
efektif tetapi sputum masih ada
4. Mengatur posisi barang ps di sebelah
4. Berkolaborasi terapi inhalasi kanan
Hasil : bisolvon 10 tts, ventolin I Hasil : ps mengatakan mudah
apml mengambil barangnya
5. Mengkaji sputum pasien 5. Memasang spelek pada tempat tidur
Hasil : sptum berwarna hijau, ps
konsistensi kental Hasil : spelek terpasang
Implementasi hari ke 2
DX 2
DX 1
1. Mengkaji TTV pasien 1. Membantu ADL ps
Hasil : Td 170/100 mmHg Hasil : perawat membantu ps mandi,
toileting, dan baerakaian
HR 85 x/mnt, S 38 C, RR
22x/mnt 2. Melakukan terapi latihan fisik
2.Mengauskultasi suara nafas Hasil : ps melakukan ROM pasif, ps
pasien belum bisa mengegerakan ekstremitas
kirinya
Hasil : suara nafas pasien
vesikuler 3. Melakukan terapi bicara
3. Mengkaji sputum pasien Hasil : ps belum bisa bicara denagn
jelas
Hasil : putum negatif
4. Mengatur posisi barang ps di sebelah
4. Mengajarkan batuk efektif kanan
Hasil : ps mengatakan bisa Hasil : ps mengatakan mudah
melakukan batuk efektef secara mengambil barangnya
mandiri
5. Memasang spelek pada tempat tidur
ps
Hasil : spelek terpasang
Evaluasi
DX 1 DX 2
S:
S:
• Ps mengatakan mudah
• ps mengatakan bis mengambil barang
amelakukan batuk efektif O:
secara mandiri • perawat membantu ADL
O: ps
TTV : Td 170/100 mmHg • Ps belum bisa
HR 85 x/mnt, S 38 C, RR menggerakan ekstremitas
kirinya
22x/mnt
• Ps belum bisa bicara
• Sputum negatif dengan jelas
• Suara nafas vesikular • Spelek terpasang
A: masalah teratasi A: masalah teratasi sebagian
P : intervensi di hentikan P : intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai