Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 4

Gita Mega Salma


Damayanti Rosnawati Najmi

Dosen : dr. Leri Septiani, Sp.OG., Ph.D

Megister Terapan Kebidanan Dharma Husada Bandung


BAB 1
LATAR BELAKANG
BAB II
TINJAUAN
TEORI
Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan
1.Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul
01 sebelum usia kehamilan 20 minggu

2.Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20


02 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria,

3.Eklamsi adalah preeklamsi yang disertai dengan


03 kejang-kejang sampai dengan koma,

4.Hipertensi kronik dengan superposed preeklamsi di


04 sertai proteinuria,

5.Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul


05 pada kehamilan tanpa disertai proteinuria
ETIOLOGI

Primigravida, Riwayat keluarga pernah pre


01 04
primipaternitas eklampsia/eklampsia

Penyakit ginjal dan hipertensi


02 Hiperplasentosis 05
timbul sebelum hamil

03 Umur 06 Obesitas
Tanda dan gejala pada hipertensi dalam kehamilan

1.Tekanan darah diastolic 3. Hipertensi dalam kehamilan


merupakan indikator dalam
penanganan hipertensi a. Hipertensi karena kehamilan, Ji
dalam kehamilan, ka hipertensi terjadi pertama ka
li sesudah kehamilan 20 mingg
u, selama persalinan, dan/atau
dalam 48 jam pasca persalinan
2. Diagnosis hipertensi dibuat
jika tekanan darah ≥ 90 b. Hipertensi kronlk, jika hipert
mmHg pada 2 pengukuran ensi terjadi sebelum kehamil
berjarak 1 jam atau lebih. an 20 minggu.
Manifestasi
Gejala yang timbul a
kan beragam, sesuai klinis
dengan organ yang
dipengaruhi. 1. Spasme pembuluh darah, sirkulasi dan
nutrisi yang buruk => prematur
2. Mengalami hipertensi diberbagai level
3. Protein urin berkisar dari +1 hingga +4
4. Pandangan kabur, sakit kepala
5. Berpotensi gagal hati
6. meningkatnya enzim hati
7. jumlah trombosit menurun
Komplikasi yang mungkin terjadi
pada ibu hamil

1. Berkurangnya aliran darah ke plasenta


2. Penyakit kardiovaskuler dimasa depan
3. Plasenta Abrupsio (plasenta lepas sebe
lum waktunya
4. Kelahiran bayi premature
Perubahan Sistem dan Organ pada Preeklampsia yaitu:
 Volume plasma
Volume plasma pada kehamilan normal akan meningkat dengan bermakna
guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Sebaliknya pada preeklam
psia terjadi penurunan volume plasma antara 30-40% dibanding hamil nor
mal disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi dengan vasokonstriksi, se
hingga terjadi hipertensi.

 Hipertensi
Hipertensi merupakan tanda terpenting dalam menegakkan diagnosis hiper
tensi dalam kehamilan. Tekanan diastolik menggambarkan resistensi perife
r, sedangkan tekanan sistolik menggambarkan besaran curah jantung. Pen
ingkatan reaktivitas vaskuler pada preeklampsia terjadi pada umur kehamil
an 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II.
Lanjutan…
 Fungsi ginjal
Gagal ginjal akut ditandai dengan gejala yang timbul secara tiba-tiba dan p
enurunan volume urin secara cepat. Laju filtrasi glomerulus dapat menurun
secara tiba-tiba sampai di bawah 15 ml/menit. Penyakit ini mengakibatkan
peningkatan kadar serum urea, kreatinin, dan bahan lain. Gagal ginjal akut
bersifat reversibel, namun secara umum tingkat kematian pasien tinggi.2
Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut

 Terapi Non Farmakologi


ransplantasi ginjal mungkin diperlukan pada pasien ARF untuk kelebih
an volume yang menghasilkan respons terhadap diuretik, untuk memin
imalkan akumulasi produk limbah nitrogen, dan untuk memperbaiki ab
normalitas elektrolit dan asam basa sementara menunggu fungsi ginjal
pulih. Gizi yang cukup, manajemen cairan, dan koreksi kelainan hemat
ologi merupakan terapi suportif pada ARF.

 Terapi Farmakologi
Terapi dengan loop diuretik (furosemid), fenoldopam dan dopamin. Do
pamin dosis rendah dalam dosis mulai 0,5-3 mcg/kg/menit, terutama m
erangsang reseptor dopamin-1, menyebabkan vasodilatasi pembuluh
darah ginjal dan meningkatkan aliran darah ginjal
PENATALAKSANAAN
Hipertensi Hipertensi Berat : Hipertensi
Ringan Kronis
Dalam keadaan gawat, segera
Kondisi ini dapat masuk rumah sakit, istirahat dengan Pengobatan untuk
diatasi dengan tirah baring ke satu sisi dalam hipertensi kronis
berobat jalan. Pasien suasana isolasi. Pemberian obat- adalah di rumah
diberi nasehat untuk sakit untuk evaluasi
obatan untuk menghindari kejang menyeluruh, pemeriks
menurunkan gejala Name Here Name Here
(anti kejang), antihipertensi, aan laboratorium
klinis dengan tirah Programmer Programmer
pemberian diuretik, pemberian infus lengkap serta kultur,
baring 2x2 jam/hari You can simply impress You can simply impress pemeriksaan kardiovas
dengan posisi miring dekstrosa 5%,
your audience and add dan pemberian
your audience and add
a unique zing. antasida a unique zing.
kuler pulmonal
PENCEGAHAN
Pencegahan non medikal :

 Yaitu penc egahan dengan tidak memberikan obat, cara yang paling se
derhana yaitu dengan tirah baring. Kemudian diet, ditambah suplemen y
ang mengandung:
 Minyak ikan yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, seperti omega-3 d
an PUFA.
 Antioksidan berupa vitamin C, vitamin E, dan sebagainya.
 Elemen logam berat seperti zinc, magnesium, dan kalium
Lanjutan…
Pencehagan dengan medikal

 Pemberian diuretik tidak terbukti mencegah terjadinya hipertensi bahkan


memperberat terjadinya hipovolemia. Sehingga dapat diberikan kalsium
1.500-2.000 mg/hari, selain itu dapat pula diberikan zinc 200 mg/hari,
magnesium 365 mg/hari.
 Obat trombolitik yang dianggap dapat mencegah preeklampsi adalah
aspirin dosis rendah rata-rata <100 mg/hari atau dipiridamole, dan dapat
juga diberikan obat anti oksidan misalnya vitamin C, atau Vitamin E.
BAB III
SIMPULAN

 Hipertensi pada kehamilan sering terjadi (6-10 %) dan meningkatkan risiko morbiditas
dan mortalitas pada ibu, janin dan perinatal. Preeklampsia/eklampsia dan hipertensi
berat pada kehamilan risikonya lebih besar. Hipertensi pada kehamilan dapat
digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia, hipertensi kronis pada kehamilan,
hipertensi kronis disertai preeklampsia, dan hipertensi gestational

 Pengobatan hipertensi pada kehamilan dengan menggunakan obat antihipertensi


ternyata tidak mengurangi atau meningkatkan risiko kematian ibu, proteinuria, efek
samping, operasi caesar, kematian neonatal, kelahiran prematur, atau bayi lahir
kecil. Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan memerlukan pendekatan multidisipl
in dari dokter obsetri, internis, nefrologis dan anestesi. Hipertensi pada kehamilan me
miliki resiko yang tinggi pada kehamilan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Jakarta:PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2014.

2. Info DATIN pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi penyakit ginjal kronis. 2017 Maret 9.

3. Reeder SJ. Martin LL. Griffin DK. Volume 2 keperawatan maternitas kesehatan wanita, bayi, dan keluarga edisi 18. Jakarta:EGC. 2011.

4. Yohana. Yovita. Yessica. Kehamilan dan persalinan. Surabaya:Graha Media. 2011.

5. Rukiyah AY. Yulianti L. Asuhan kebidanan IV patologi. Jakarta:TIM. 2014.

6. Purwaningsih W. Fatmawati S. Asuhan keperawatan maternitas. Yogyakarta:Nuha Medika. 2010.

7. Manuaba IAC. Manuaba IBGJ. Manuaba IBG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk pendidikan bidan edisi 2. Jakarta:EGC. 2013

8. Savitri E. Desmiwarti. Gagal ginjal akut pada impending eklampsia disertai sindorm HELLP. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018. 66–70.

9. Islamy N. Yonata A. Tatalaksana eklampsia dengan gagal ginjal akut. JK Unila. 2019 Maret;3(1):191–7.

10. Triastuti I. Sujana IBG. Acute kidney injury (AKI). FK Univeritas Undayana. 2017.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai