Anda di halaman 1dari 27

ASKEP GANGGUAN SINUS

HARLIANI RASYID

POLTEKES
JURUSAN KEPERAWATAN
TIDUNG-MAKASSAR
ASKEP SINUSITIS
• Adalah radang mukosa sinus paranasalis
• Apa bila mengenai beberapa sinus disebut
multisinusitis
• Mengenai semua sinus disebut pansinusitis
• Yang sering terkena adalah: s.maksila
SINUS MAKSILA
• PALING SERING TERINFAKSI KARENA:
– Sinus paranasalis yang terbesar
– Letak osteumnya lebih tinggi dari dasar,
sehingga drainage tergantungg dari gerakan
silia
– Dasar sinus adalah dasar akar gigi, sehingga
infeksi gigi menyebabkan infeksi sinus
– Osteum sinus mak silaa terletak di meatus
medius disekitar meatus semilunaris yang
sempit, sehingga muda tersumbat
KLASIFIKASI SINUS
• S. AKUT: Bila infeksi beberapa hari sampai
minggu
• S. SUB AKUT: Infeksi beberapa minggu
sampai bulan
• S.KRONIK: Infeksi beberapa bulan (>3bln)
samapi beberapa tahun
1. SINUSITIS AKUT
• Terdapat tanda-tanda radang akut
– Mengeluh nyeri kepala hebat,
– nyeri mentap pada sinus yang sakit
• PENYEBAB:
– Rinitis akut, infeksi faring, infeksi gigi molar
atas,
– berenang menyelam dan trauma
S. Akut…
• FAKTOR PREDIDPOSISI:
– Obstruksi makanis:
• Deviasi septum, benda asing di hidung, polip
serta tumor dalam rongga hidung,
• Renitis kronik, rinitis alergi
– Lingkungan:
• berpolusi
• udara dingin serta kering
S.Akut…
• GEJALA:
– Sistemik: demam dan lesuh
– Lokal: Ingus kental kdg-kdg berbau, hidung
terasa tersumbat, nyeri di daerah sinus,
– S.Maksila: nyeri alih di dahi dan dan di depan
telinga, nyeri di bawah kelopak mata dan gigi.
– S.Etmoid: nyeri di pangkal hidung dan di
kantus medius, kadang-kadang nyeri
dibalakang mata dan beertambah bila
digerakan, nyeri alih di pelipis (parietal
S.Akut…

• TANDA-TANDA
– Nampak pembengkakan pada muka
– S. maksila: pembengkakan di pipi dan kelopak
mata bawah
– S.Frontalis: pembengkakan di dahi dan
kelopak mata atas,
– S.etmoid: jarang timbul pembengkakan
kecuaali ada komplikasi
……………………
tanda…
• Rinoskopi anterior: tampak hiperemis dan
edema mukosa konka, tampak mukopus di
meatus medius superior
• Rinoskopi posterior: tampak mukopus di
nasofaring
• Transluminasi: sinus tampak suram atau
gelap dibanding yang tidak sakit
• Radiologi: tampak perselubungan/
penebalan mukosa atau batas cairan udara
pada sinus yang sakit
2.SINUSITIS KRONIK
• Umumnya sukar disembuhkan dengan
medikamentosa saja
• Perlu cari penyebab dan faktor predisposisi
• Bahan kimia: merusak silia  perubahan
mukosa
• Alergi dan defissienssi imunologik
perubahan mukosa mempermuda infeksi
• Pengobatan tidak sempurnainfeksi kronik
 edema mukosa drainage terganggu
S.Kronik…
• GEJALA:
– Kadang sangat ringan misalnnya hanya
terdpat sekret di nasofaring yang sifatnya
menggangggu batuk kronik
– Nyeri kepala: biasanya pada pagi hari.
– PENYEBAB NYERI: Mungkin;
• penimbunan ingus terjadi pada rongga
hidung dan sinus pada malam hari
• serta statis vena
3. PENGKAJIAN
A. KELUHAN:
– Obstruksi nares: bernapas melalui mulut,
kapan terjadi, riwayat trauma hidung,
penggunaan obat tetes atau semprot
– Sekret hidung: Warna, jumlah dan konsistensi,
perdarahan
– Nyeri pada hidung
– Riwayat sinusitis: Nyeri kepala, lokasi &
beratnya nyeri, hubungan dengan musim atau
cuaca
Pengkajian…
b. TANDA-TANDA:
– Demam
– Kemarahan dan edemaa pada membran mukosa
– Pucat, edema mungkin terjadi pada sinus yang
mengalaami peradangan
c. DIAGNOSTIK:
– Rontgen siuns: menetukan ada dan luasnya
peradangan, bila infeksi: penebalan membran
mukosa hidung dan gambaran berawan difus
4.DX. KEPERAWATAN

• NYERI; KEPALA/SINUS
BERHUBUNGAN DENGAN
PERADANGAN PADA HIDUNG/SINUS

• KURANG PENGETAHUAN
5. TINDAKAN MEDIS
• Pembebasan rasa nyeri dan drainase sinus
• Aspirin biasanya dihindari. 
acethamenofen, kadang kodein
• Antibiotik ssistemik spektrum luas dan
dekongestan nasal, berupa tetes hidung atau
semprot
• Iriragasi garam fisiologi dan penyedotan
cairan
6. INTERVENSI KEP.
• Membantu mencapai tujuan terapi:
– Obat sesuai program (natihistamin,
dekongestan, antibiotik
– Menyiapkan lingkungan yang bebas alergen
• Membantu kenyaman dan ADL:
– Inhalasi lembab sesuai program
• Konseling dan penyuluhan:
– …………………
Konseling…
1. Menghindari faktor-faktor yang berperan
terhadap sinusitis:
• M’hindari dingin & udara lembab
• Hindari AC jika merupakan presipitasi iritan
• Hindari merokok, ISPA, menyelam
2. Gunaka kompres hangat pada sinus
3. Sinusitis akut: istirahat tambahan, minum
sampai 3lt/hari
4. Antibbiotik sesuai periodde waktu tertentu
5. Cegah suhu tetap konstan
ASKEP PEMBEDAHAN
SINUS DAN HIDUNG

HARLIANI RASYID

POLTEKES
JURUSAN KEPERAWATAN
TIDUNG-MAKSSAR
ASKEP PEMBEDAHAN
SINUS
1. Cadwell-Luc adalah:
– Pembersihan sinus maksilaris dengan
membuat insisi bawah bibir atas
– Dilakukan pada sinus maksila kronik
– Muara dibuat pada dinding anterior sinus
untuk mendukung drainage yang normal
– Sinus ditampon dengan kasa antibiotik selama
48 jam
Bedah sinus…

2. Penyuluhan klien operasi Cadwell-luc:


a. Tidak mengunyak dengan sisi yang
mengalami insisi sampai insisi sembuh
b. Hati-hati saat melakukan oral hygiene
(traumapada insisi)
c. Hindari pemakaian gigi palsu sekitar 10 hari
d. Hindari menyisih hidung selama kurang lebih
2 minggu setelah tampon di angkat
DX. KEPERAWATAN

• NYERI BERHUBUNGAN DENGAN


DAMPAK OPERASI
• RESIKO PERDARAHAN
• NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
• KURANG PENGETAHUAN
INTERVENSI PASCA BEDAH
• Bantu posisi mid-fowler jika klien telah
bangun untuk memungkinkann drainage
dan mengurangi edema
• Kompres ice pada hidung
• Pantau : tanda pendarahan berlebihan (klien
menelan berulang)
• Keluhan nyeri pada op.( drainga yang tidak
adekuat) …………
Intervensi…
• Tampon dapat diangkat setelah 48 jam
• Cegah mulut dan bibir kering (beri inhalasi hangat
dan dingin)
• Kurangi edema dengan kompres ice disekitar
hidung atau mata (mengurangi nyeri)
• Selama 24 jam diberi cairan dan
• diet lunak untuk beberapa hari
Intervensi…

• H.E:
– Tidak menyisih hidung minimal dalam 48
jam setelah pengangkatan tampon
– Memperkirakan tinja berwarna hitam
(ter)
– Mencegah konstipasi (valsava meneuver)
karena dapat menimbulkan perdarahan
PEMBEDAHAN HIDUNG
1. INDIKASI:
– Obstruksi polip (polipektomi),
– deviasi septum (nasoseptoplasti)
– trauma
2. DX.KEPERAWATAN
– Nyeri b/d dampak operasi
– Resiko pendarahan
– Nutrisi kurang dari kebutuhan
– Kurang pengatahuan
3. INTERVENSI KEP
• Tempatkan pada posis med fowler/fowler
• Kompres ice 24 jam k/p
• Pantau tanda-tanda perdarahan:
– Darah banyak balutan
– Muntah ddarah segar
– Menelan berulang (periksa tenggorokan dengan
penlight)
– Pantau frekuenssi nadi (cepat)
Intervensi…
• Nutrisi:
– Makan sesuai anjuran
– Bantu asupan cairan
• Penyuluhan:
– Hindari menyisih 24 jam setelah angkat tampon
– Hindari konstipasi dan batuk hebat
– Tinja dapatt berwarna hitam (ter) selama
beberapa hari

Anda mungkin juga menyukai