of
The
Patient of
of The
The Hospital Health Care
Business Safety
Worker
of of
The The
Environment Facilities
9
Australian Patient Safety Foundation
• Mengacu Nine Life-Saving Patient Safety Solutions
(WHO Patient Safety (2007)) digunakan juga o/ KKPRS
PERSI dan dari Joint Commission International (JCI) :
1. Ketepatan identifikasi pasien;
2. Peningkatan komunikasi yg efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yg perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan; dan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
• Kesalahan : keliru dlm identifikasi pasien dpt
terjadi di hampir semua aspek/tahapan
diagnosis dan pengobatan.
• Kesalahan identifikasi pasien bisa terjadi pada:
– dalam keadaan terbius/tersedasi,
– mengalami disorientasi, tdk sadar,
– bertukar tempat tidur/kamar/ lokasi di rumah
sakit,
– adanya kelainan sensori, atau akibat situasi lain.
• Data JCI : 13 % surgical error, 67% kesalahan
transfusi darah
• UK National Patient Safety Agency (2003-2005
==> 236 incidents & near misses related to
missing wristbands or wristbands with incorrect
information
• USA National Center for Patient Safety (2000 -
2003 ==> Patient misidentification ==> > 100
individual root cause analyses
Source: Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations, 2006; H&HN research, 2006
• For verbal or telephone orders
• For reporting critical results
• Method:
– The individual receiving the information writes
down the complete order or test result, or enters it
into the computer
– The individual receiving the information Reads
back what has been written
– The individual who gave the order verifies the
correctness
• Perintah lisan dan telepon :
– catat (atau masukkan ke komputer) perintah yg lengkap
atau hasil pemeriksaan o/ penerima perintah;
– penerima perintah membacakan kembali (read back)
perintah atau hasil pemeriksaan; dan
– konfirmasi bahwa apa yg sudah dituliskan dan dibaca
ulang adalah akurat o/ oleh pemberi perintah atau yg
menyampaikan hasil pemeriksaan
• Diperbolehkan tdk melakukan pembacaan kembali (read
back) bila tdk memungkinkan seperti di kamar operasi dan
situasi gawat darurat di IGD atau ICU.
• Check-back (Periksa kembali) adalah cara
yg baik untuk memverifikasi informasi
terutama ketika menyalin order dokter.
• Order dokter harus dipastikan kelengkapan
dan kejelasannya.
• Order dokter harus ditanyakan lagi bila
ditemukan tulisan tangan tdk terbaca atau
singkatan yg digunakan tdk standar dalam
institusi
Poor handwriting
Coumadin or Kemadrin ?
Lotrison or Lotrimin ?
*Exception: Use a trailing zero where required to demonstrate the level of precision of the value being reported, such
as for laboratory results. It may not be used in medication orders or other medication-related documentation.
Source: Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations, 2006; H&HN research, 2006
JANGAN GUNAKAN SINGKATAN
• Obat-obatan yg perlu diwaspadai (high-alert
medications) adalah obat yg sering menyebabkan
terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event),
obat yg berisiko tinggi menyebabkan dampak yg tdk
diinginkan (adverse outcome) seperti :
– Obat-obat yg terlihat mirip dan kedengarannya mirip
(Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look
Alike Soun Alike/LASA).
– Elektrolit konsentrat (misalnya, kalium klorida
2meq/ml atau yg lebih pekat, kalium fosfat, natrium
klorida lebih pekat dari 0.9%, dan magnesium
sulfat=50% atau lebih pekat).
• Kesalahan terjadi bila perawat tdk
mendapatkan orientasi dengan baik di unit
pelayanan pasien, atau bila perawat kontrak
tdk diorientasikan terlebih dahulu sebelum
ditugaskan, atau pada keadaan gawat
darurat.
• Cara yg paling efektif mengurangi/mengeliminasi kesalahan adalah
dengan me proses pengelolaan obat-obat yg perlu diwaspadai
termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan
pasien ke farmasi :
– Membuat daftar obat-obat yg perlu diwaspadai berdasarkan data
yg ada di rumah sakit.
– Elektrolit konsentrat tdk berada di unit pelayanan pasien kecuali
jika dibutuhkan secara klinis
– Identifikasi area mana yg membutuhkan elektrolit konsentrat,
seperti IGD, kamar operasi
– Elektrolit konsentrat yg disimpan pada unit pelayanan pasien
harus diberi label yg jelas, dan disimpan pada area yg dibatasi
ketat, sehingga membatasi akses dan mencegah pemberian yg tdk
sengaja/kurang hati-hati.
• MASALAH DALAM PEMBEDAHAN
– SALAH PASIEN
– SALAH LOKASI OPERASI
– SALAH PROSEDUR
– TERTINGGALNYA BENDA ASING DALAM
TUBUH PASIEN
• Salah lokasi, salah-prosedur, pasien-salah pada
operasi, adalah sesuatu yg menkhawatirkan dan
tdk jarang terjadi di rumah sakit.
• Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yg
tdk efektif atau yg tdk adekuat antara anggota
tim bedah, kurang/tidak melibatkan pasien di
dalam penandaan lokasi (site marking), dan tdk
ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi.
• Asesmen pasien tdk adekuat, penelaahan ulang
catatan medis tdk adekuat, budaya yg tak
mendukung komunikasi terbuka antar anggota
tim bedah, tulisan tangan (illegible
handwritting) dan singkatan
• Surgical Safety Checklist dari WHO Patient
Safety (2009), juga di The Joint
Commission’s Universal Protocol for
Preventing Wrong Site, Wrong Procedure,
Wrong Person Surgery.
I II III
7 11 49
1. Verifikasi pra operatif
2. Penandaan ( marking site )
lokasi operasi
3. Time out practice
VERIFIKASI PRAOPERATIF
• Maksud proses verifikasi praoperatif adalah
untuk:
– memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yg
benar;
– memastikan bahwa semua dokumen, foto
(imaging), hasil pemeriksaan yg relevan
tersedia, diberi label dengan baik, dan
dipampang;
– melakukan verifikasi ketersediaan peralatan
khusus dan/atau implant2 yg dibutuhkan.
VERIFIKASI PRAOPERATIF
TUJUAN :
• MEYAKINKAN BAHWA SEMUA DOKUMEN MEDIS
DAN HASIL PEMERIKSAAN TERSEDIA SBELUM
PROSEDUR DILAKSANAKAN
• MEYAKINKAN BAHWA SEMUA DOKUMEN DAN
HASIL PEMERIKSAAN SUDAH DI TELAAH ULANG
( REVIEW)
• MEYAKINKAN DATA DALAM DOKUMEN
KONSISTEN SATU DG LAINNYA
• APABILA ADA DATA YG HILANG/ tdk SESUAI
HARUS SEGERA DICARI SEBELUM OPERASI
DIMULAI
• INFORMED CONSENT SUDAH DILAKSANAKAN
DAN ADA DOKUMEN
VERIFIKASI DOKUMEN
PENANDAAN (MARKING SITE) LOKASI OPERASI
TUJUAN :
• MENGIDENTIFIKASI TEMPAT INSISI ATAU
INSERSI yg BENAR
• PROSES :
– DILAKUKAN UNTUK PROSEDUR YG HARUS
DIBEDAKAN :
• SISINYA (KIRI/ KANAN);
• STRUKTUR YG BERBEDA IBU JARI KAKI DAN JARI
LAINNYA)
• LEVEL YG BERBEDA (LEVEL TULANG BELAKANG)
55
IDENTIFIKASI PASIEN
DAN PENANDAAN LOKASI
56
PENANDAAN (MARKING SITE) LOKASI OPERASI
61
TIME OUT
PRACTICE
62
TERTINGGALNYA BENDA ASING
65
66
Is essential imaging displayed
67
68
Perkembangan terbaru
Infeksi nosokomial =
Healthcare - associated Infections
(HAIs)
Infeksi terkait pelayanan kesehatan
Healthcare Associated Infections
(HAIs)
• HAIs merupakan komplikasi yg paling sering
terjadi di pelayanan kesehatan
• HAIs menurut CDC: 1.7 million /th kematian :
99.000/th
• Data RSJHK 2009
– ILO 2.5 %
– VAP 30
– ISK 3 Per 1000 hari pemakaian alat
– IADP 5.3
“Healthcare-associated infections” (HAIs) :
• Lain-lain :
- Gastroenteritis
- Cellulitis
- Hepatitis B dan C
- HIV / AIDS
- SARS
APAKAH PENYEBAB TERSERING
DARI INFEKSI DI RS?
BAGAIMANA CARA TERJADINYA
INFEKSI yg DIDAPAT DI RS?
76
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
84
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN==>
FALLS
1. OBAT YG DIGUNAKAN PASIEN SIDE
EFFECTS JATUH
2. PENGLIHATAN PASIEN
3. PERHATIKAN PERUBAHAN STATUS MENTAL
/ PERILAKU PASIEN
4. SEPATU/ SANDAL YG tdk COCOK
5. LANTAI LICIN
6. TERLALU BANYAK FURNITUR
7. KEKURANGAN CAIRAN
8. TANGGA
85
ASSESSMEN DAN REASSESSMEN TERHADAP RISIKO
JATUH
TIM KPRS
DIREKSI KKPRS
Laporan Insiden Internal dan
Laporan Insiden Keselamatan Pasien (Eksternal)
101
BARIER “PELAPORAN”
• Sense of Failure
• Fear of Blame
• Report being used out of the contex
• Fear of increase medico legal risk
• Benefits of reporting are unclear
• Lack of resources
• Not my job
• Lack of clear definitions
• Difficulty in reporting
102
MASALAH YG DIHADAPI DALAM
INCIDENT REPORT
103
DO & DON’T
– JANGAN melaporkan incident lebih dari 48 jam
– JANGAN menunda incident report dengan alasan di
follow up atau ditanda tangani
– JANGAN menambah catatan medis pasien bila telah
tercatat dalam incident report
– JANGAN meletakkan incident report sebagai bagian
dari rekam medik pasien
– JANGAN membuat copy incident report untuk alasan
apapun
– CATATLAH keadaan yg tdk diantisipasi
104
LAPORAN INSIDEN INTERNAL
105
106
BELAJAR DAN BERBAGI
PENGALAMAN
Pengalaman dunia penerbangan-British Airways:
laporan proses belajar
risiko tinggi & medium !!!.
(Seven steps to patient safety, An overview guide for NHS staff.Second print April 2004)
Kewaspadaan Isolasi
( isolation precautions )
1970 Isolation Techniques for Use Introduced seven isolation precaution categories with color-
in Hospitals, 1st ed. coded
cards: Strict, Respiratory, Protective, Enteric, Wound and Skin,
Discharge, and Blood
1975 Isolation Techniques for Use in Same conceptual framework as 1st edition
Hospitals, 2nd ed.
1983 CDC Guideline for Isolation Provided two systems for isolation: category-specific and disease
Precautions in Hospitals specific
1987 Body Substance Isolation (BSI) Emphasized avoiding contact with all moist and potentially infectious
body substances except sweat even if blood not present
Shared some features with UP
1996 Guideline for Isolation Prepared by the Healthcare Infection Control Practices Advisory
Precautions in Hospitals Committee (HICPAC), CDC
Melded major features of UP and BSI into Standard
Precautions to be used with all patients at all times
2-121
2. Sarung tangan
• Bersih,tidak steril
darah,cairan tubuh, sekresi,
ekskresi, benda terkontaminasi
• Steril
mukosa membran,
kulit tdk utuh
Penelitian ,dihubungkan
Melindungi
mukosa membran mata, hidung,mulut dari
kemungkinan percikan / semprotan darah/cairan
tubuh selama prosedur tindakan/perawatan
pasien
4. Gaun/apron
Bersih,non steril
melindungi kulit,
cegah baju terkontaminasi
Steril
mencegah kontaminasi dari
petugas pasien,
pasien petugas
Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)
2-131
Prinsip pengendalian lingkungan
2-138
8. Penanganan sampah/limbah
Kuning:sampah Infeksius
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik Wadah
Tahan bocor dan tahan
tusukan
Harus mempunyai
pegangan yg dapat dijinjing
dengan satu tangan
mempunyai penutup yg
tdk bisa dibuka kembali
ditutup dan diganti
setelah terisi 2/3 bagian limbah
Penanganan benda tajam
Data NaSH (National Surveillance System for Health Care Workers) 6/95 – 12/01
DATA yg BERISIKO TERKENA KECELAKAAN
BENDA TAJAM DI RS
Data NaSH (National Surveillance System for Health Care Workers) 6/95 – 12/01
• Vaksinasi
• MCU teratur terutama petugas yg menangani kasus
dengan penularan melalui airborne
• Penanganan paska pajanan yg memadai (ada alur
pajanan, sebelum 4 jam sudah ditentukan penata
laksanaan) petugas yg dihubungi? Pem Lab,laporan
ke?
• Petugas sakit ,berapa lama diliburkan? Batasi kontak
langsung dengan pasien
Pencegahan penularan petugas kesehatan
Yunihastuti, et al. Health Care Workers’ Behaviour during HIV Occupational Exposure Reported to Pokdisus AIDS
Jakarta 2004-2006
Tindakan pasca tertusuk jarum bekas
pakai
• Jangan panik !
• Biarkan keluar darah dan cuci dengan air
mengalir menggunakan sabun atau
antiseptik
• Lapor ke Tim PPI dan K3RS
Tindakan pasca tertusuk jarum
bekas pakai
Biarkan darah
keluar, cuci dg Segera lapor ke Cuci dg air
air mengalir atasan mengalir
Buat laporan
Ulang 3, 6 bl Follow up Dr
Profilaksis Pasca Pajanan HIV/AIDS
ARV=antiretroviral virus
PENILAIAN RISIKO PPP
• Faktor yg meningkatkan risiko serokonversi :
Pajanan darah atau cairan tubuh dalam jumlah
besar, ditandai dengan :
– Luka yg dalam
– Terlihat jelas darah
– Prosedur medis yg menggunakan jarum
– Sumber pajanan adalah pasien stadium AIDS
• Pasien infeksius di ruang terpisah
• Kohorting bila tdk memungkinkan
• bila ke2nya tdk memungkinkan
konsultasi dg petugas PPIRSdiatur
sesuai cara transmisi penyebab infeksi
Komponen baru (2007)
Target: pasien,keluarga ,teman pasien dg infeksi sal nafas
yg dapat di transmisikan
1. Edukasi Pasien,keluarga,pengunjung
2. Beri Gambar Dg Bahasa Mudah Difahami
3. Menutup Mulut/Hidung Dg Tisu Saat Batuk,pakai
Masker
4. Cuci Tangan Setelah Kontak Dg Sekresi Sal Nafas
5. Beri Jarak >1m Bg Pasien Infeksi Sal Nafas Di R Tunggu
Bila perlu pakaikan masker
Higiene sal nafas/Etika batuk
+
Advice For Visitors
When in doubt please always speak to a nurse before entering the room
+
Wear when in contact with
blood or body fluid
UK 1950
US 1960
Peran Perawat Pengendali Infeksi
Mencatat Infeksi
Melihat prosedur tindakan medis/keperawatan
sesuai prosedur
Surveilens Pengalaman Kilinik
Pencegahan Komunikasi
Pengendalian Personaliti
Pendidikan
Kursus Dasar PIN
Seminar/Simposium
Konfrensi
Peran dan Fungsi Perawat
Pengendali Infeksi
• Manejer
• Praktisi klinis
• Konsultan
• Peneliti
• Surveier
• Pendidik
What is new ?