0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas enam jenis energi, yaitu energi mekanik, listrik, elektromagnetik, kimia, nuklir, dan panas. Setiap jenis energi dijelaskan secara singkat termasuk bentuknya, contohnya, dan rumus dasarnya.
Dokumen tersebut membahas enam jenis energi, yaitu energi mekanik, listrik, elektromagnetik, kimia, nuklir, dan panas. Setiap jenis energi dijelaskan secara singkat termasuk bentuknya, contohnya, dan rumus dasarnya.
Dokumen tersebut membahas enam jenis energi, yaitu energi mekanik, listrik, elektromagnetik, kimia, nuklir, dan panas. Setiap jenis energi dijelaskan secara singkat termasuk bentuknya, contohnya, dan rumus dasarnya.
kd Tujuan Pembelajaran Klasifikasi Dan Jenis-Jenis Energi 1. Energi Mekanik
Didefiniskan sebagai suatu energi yang dapat digunakan untuk
mengangkat (menggerakkan) suatu benda, dalam bentuk transisional (perpindahan) disebut dengan kerja. Energi mekanik dapat disimpan dalam bentuk energi potensial maupun energi kinetik. Dikatakan potensial karena energi ini diperoleh oleh material tertentu sebagai akibat dari posisi tinggi benda dalam suatu medan gaya.
Secara sederhana misalnya energi potensial ditentukan oleh
ketinggian h suatu massa benda m. Benda dengan massa m dan medan gravitasi g berada pada ketinggian hdari permukaan bumi. Berarti benda ini menyimpan energi sebesar mgh . Rumusnya : Ep = m.g.h 2. Energi Listrik Jenis energi yang berkaitan dengan arus dan akumulasi elektron. Energi jenis ini umumnya dinyatakan dengan satuan daya P dan waktu t. Bentuk transisional dari energi listik adalah aliran elektron, biasanya melalui sebuah konduktor dari jenis tertentu. Energi listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatik atau sebagai energi induksi. Energi listrik dapat disimpan dalam batu baterai. contoh dalam senter menggunakan baterai bila ditekan saklarnya listrik akan terpakai dan berakibat lampu menjadi hidup. Rumusnya : P = daya dalam watt t = waktu dalam detik E = energi dalam joule atau watt detik Kita harus memehami bahwasanya ada keterkaitan antara arus I, hambatan R, tegangan V, waktu t, dan daya P dengan energi E. 3. Energi Elektromagnetik
Suatu bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik.
Energi radiasi biasanya dinyatakan dengan satuan energi yang sangat kecil seperti elektrovolt (eV). Satuan energi ini juga biasa dipakai pada evaluasi energi nuklir. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk energi murni, artinya tidak berkaitan dengan massa. Energi ini terjadi hanya sebagai energi transisional yang bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Energi E dari gelonbang-gelombang ini berbanding langsung dengan frekuensi radiasi v. 4. Energi Kimia
Energi kimia merupakan energi yang keluar
sebagai hasil interaksi elektron di mana dua atau lebih atom dan/ atau molekul-molekul berkombinasi menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Jika energi dilepaskan dalam suatu reaksi kimia, reaksi tersebut dinamakan reaksi eksotermis. contoh dapat di lihat di buku paket atau di google. 5. Energi Nuklir Energi nuklir merupakan bentuk energi yang ada sebagai energi tersimpan yang bisa dilepas akibat interaksi partikel dengan di dalam inti atom. Energi dilepaskan sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk mendapatkan konfigurasi yang stabil. Reaksi nuklir secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni berikut ini. a) Peluruhan radioaktif : contoh peluruhan alpha (a), betha (B), dan gamma (y) b) Fisi (Pembelahan) c) Fusi (Penggabungan) 6. Energi Panas (Termal) Bentuk energi dasar dengan arti kata, semua bentuk energi lain dapat dikonversi secara penuh ke energi ini. tetapi pengonversian energi termal menjadi bentuk energi lain dibatasi oleh hukum ke dua termodinamika. Bentuk transisional dari energi termal adalah panas. Hukum kedua termodinamika dapat dirumuskan dengan tiga cara yang masing-masing sama dengan yang lainnya: 1. Kalor secara spontan akan mengalir dari benda yang panas ke benda yang dingin, dan bukan sebaliknya; 2. Jika suatu sistem mengalami perubahan spontan, maka perubahan akan berarah sedemikian rupa ketidaktertiban sistem akan bertambah, atau bertahan pada nilai semulanya. 3. Jika suatu sistem mengalami perubahan spontan, maka perubahan akan berarah sedemikian rupa sehingga entropi sistem akan bertambah, atau akan bertahan pada nilai sebelumnya.